NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Cinta

Terjebak Dalam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam.

Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick.
Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Amora baru saja bekerja sebagai pelayan.

Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"

Penasaran kelanjutan cerita nya, yuk ikuti terus kisahnya, beri dukungan dan votenya🙏🏻😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Up 30

Amora menenangkan. “Sudah, Kak. Tenang saja, Vi. Kapan-kapan aku ajari kamu masak.”

“Serius?” tanya Vio bersemangat.

“Tentu saja.”

Arhan ingin membantah, tetapi Amora langsung memotong. “Aku sembuh juga berkat Vio. Jadi, biarkan saja.”

Vio tertawa puas. “Yes! Aku menang, wleee!”

Namun, tawa mereka terhenti ketika tiba-tiba Amora berlari ke wastafel, mual dan muntah.

“Hueekk... hueekk...”

Arhan panik. “Sayang, kamu baik-baik saja?”

Amora menggeleng lemah. “Aku nggak tahu, Rasanya mual banget.”

Arhan menoleh ke Vio. “Vi, kamu bilang Amora sudah sembuh, tapi kenapa dia muntah seperti ini?”

Vio mengangkat bahu. “Hasil lab jelas kok, dia sembuh.”

“Sudah. Mungkin aku cuma masuk angin,” ujar Amora pelan.

Vio memandang Amora serius. “Amora, kapan terakhir kamu datang bulan?”

“Kenapa, Vi?” potong Arhan tak sabar.

Vio melotot. “Diam dulu, Han!”

Amora mencoba mengingat. “Astaga, harusnya bulan lalu. Sekarang sudah akhir bulan.”

Vio tersenyum lebar. “Keponakanku kayaknya akan segera lahir, nih!”

“Bisa nggak bicara jelas, Vio?” desak Arhan.

“Amora hamil,” jawab Vio dengan yakin.

Amora menatapnya kaget. “Mana mungkin,”

“Kamu bisa mengeceknya besok pagi pakai test pack,” jawab Vio santai.

 “Baiklah, besok aku coba.”

“Kalau begitu, aku pamit dulu ya,” kata Vio.

“Hati-hati, Vi,” ujar Amora.

Di kamar, Arhan memandang Amora penuh harap.

“Semoga saja benar, Sayang.”

“Benar apa, Kak?” tanya Amora bingung.

“Semoga ada Arhan atau Amora junior di sini,” kata Arhan sambil mengusap lembut perut Amora.

Amora tersenyum kecil. “Amin. Aku ngantuk, kita tidur, ya.”

Arhan mengecup keningnya. “Ayo, Sayang. Istirahat.

...----------------...

Pagi itu, Amora sedang di kamar mandi, memegang test pack yang baru saja digunakan. Arhan yang khawatir menunggu di luar, mondar-mandir. Ketika Amora keluar, wajahnya tampak sendu, namun ada kebahagiaan yang tersembunyi di baliknya.

Arhan langsung bertanya dengan cemas, "Bagaimana hasilnya, sayang?"

Amora menggeleng pelan. Arhan yang melihat kesedihan di wajah Amora, langsung memeluknya erat. "Gapapa, mungkin belum waktunya. Jangan sedih, ya."

Namun, Amora menatapnya dengan wajah penuh harap dan menyerahkan test pack itu. Arhan meraihnya dan matanya berbinar. Air mata tiba-tiba menetes begitu saja. "Sa...sayang, jadi kamu...?"

"Iya, Kak," jawab Amora dengan suara lembut.

Arhan tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Aku benar-benar bahagia, sayang. Ini hadiah terindah dalam hidup aku. Pertama kamu sembuh, dan sekarang kamu hamil."

Amora terharu. "Aku juga nggak nyangka, Kak."

"Besok kita ke dokter, ya?" tanya Arhan dengan lembut.

"Iya, Kak," jawab Amora, tersenyum bahagia.

"Ya sudah, sekarang kamu tidur dulu, ya," kata Arhan, sambil menatap Amora penuh kasih.

Amora mengangguk, "Kakak mau kemana?"

Arhan tersenyum. "Masih ada kerjaan sedikit, Sayang. Kamu tidur duluan ya."

"Ya sudah deh," jawab Amora, sambil berbaring di tempat tidur.

...----------------...

Di Belanda, seorang lelaki tampan bernama Alvaro tengah duduk di kamarnya, memandang foto Amora yang ia simpan di dalam dompetnya. "Sebentar lagi aku akan kembali, Sayang," gumamnya penuh harap.

Tok... tok...

Panji, ayah Alvaro, masuk ke kamar. "Al, sedang apa kamu?"

"Ah, iya, Pa. Al akan keluar sebentar," jawab Alvaro, bergegas bangkit.

Panji menatapnya serius. "Kamu siap mengurus perusahaan di Jakarta?"

"Siap, Pa. Al janji nggak akan mengecewakan Papa."

"Kalau begitu, kamu istirahat dulu. Nanti banyak yang harus diurus," ujar Panji.

"Iya, Pa. Terima kasih."

1
♒ Zhy-Chan
mohon dukungan buat karya ini guys,
mohon dukungan like dan vote nya 🙏🏻😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!