NovelToon NovelToon
LADY OF DARKNESS

LADY OF DARKNESS

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Petualangan para gadis-gadis cantik dengan berbagai rintangan kehidupan sehari-hari mereka.

Tak memandang jabatan apapun, mereka adalah gadis-gadis yang berjuang. " Di keluarga Riyu"

Bagaimana keseruan cerita mereka? yuk langsung baca,dan tinggalkan jejak sebagai tanda telah hadir mengabsensi diri dengan para gadis cantik! selamat membaca 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Ketahuan sang Ibu.

"Nona Raeba,awas!!" Aya, melompat dari atas punggung kudanya, dan menebas sosok bayangan hitam yang hendak menerjang Raeba dari arah belakang.

Suara pedang yang beradu seakan mengguncang para makhluk hidup yang berada di tempat tersebut. Raeba, tersenyum tipis, gadis pemilik tompel di pipi itu sudah mengetahui keberadaan sosok bayangan hitam tersebut, saat mereka tengah berhenti di perjalanan.

Namun, karena tidak ingin memperlihatkan kecurigaan ia hanya terus berfokus pada tujuannya. Ternyata dugaannya benar, bahwa ada seseorang yang telah mengawasi gerak geriknya semenjak memasuki jalanan sepi untuk menuju ke desa, Kowa.

"Berhati-hatilah,Aya!"

Raeba, melompat dari atas punggung kuda. Melawan lima orang pria berpakaian hitam dengan topeng penutup kepala. Kedatangan lima orang orang berpakaian serba hitam itu, mencengangkan,Aya. Karena gadis itu tidak melihat keberadaan mereka sebelumnya.

"Baik, Nona. Anda juga berhati-hatilah!"

Mereka saling komunikasi, meskipun dalam keadaan darurat. Agar Aya ataupun Raeba tetap selalu fokus dan waspada.

Dari kelima pria itu tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Namun mata mereka yang merah menyala menandakan bahwa mereka memiliki kelompok, biasanya setiap kelompok-kelompok tertentu akan memiliki ciri khas tersendiri,dan tanda itu akan di ikuti oleh semua pengikutnya.

Raeba, tersenyum menyeringai saat salah satu dari mereka terkena tusukan pedangnya hingga pria itu kejang-kejang di tanah dan langsung terkapar tidak bernyawa.

Keempat pria yang masih tersisa merasa geram dan marah hingga mereka maju secara bersamaan untuk membunuh,Raeba. Sedangkan,Aya. Ia, melawan satu orang yang memiliki kekuatan ilmu bela dirinya lebih baik dari pada lima orang rekannya.

Aya, yang harus melindungi Junjungannya,terus mengayunkan pedang dan memblokir serangan yang di layangkan padanya secara membabi buta.

"Nona?" panggil Aya saat dirinya tidak kuat lagi memblokir serangan yang terus di terimanya.

"Aku,datang,Aya."

Raeba, melakukan gerakan memutar tubuh seraya mengayunkan pedang dengan gerakan seribu bayangan. Itu adalah bela diri kusus yang di ajarkan oleh kakek Hul Deglinton, hanya Raeba yang mendapatkan ajaran bela diri tersebut dari kakek,Hul Deglinton. Murid yang lainnya hanya belajar ilmu bela diri biasa, seperti berpedang, memanah, berkuda dan menombak 'Tombak'.

Satu kali tebasan pedang mampu mengenai banyak bagian tubuh seseorang yang hanya bayangan hitam tersebut.

Raeba mengangkat pedangnya di depan wajahnya,dan memperlihatkan secara Lamat darah hitam yang menetes dari ujung pedangnya.

"Manusia yang bersekutu dengan ilmu hitam. Bisa jadi mereka yang menjadi puncak dari masalah yang terjadi di desa, Kowa." Tutur Raeba kepada,Aya.

"Mungkin mereka mempunyai niat terselubung,Nona Raeba. Desa Kowa,adalah desa suci yang belum tersentuh oleh manusia-manusia keji seperti di kota-kota besar. Bisa jadi mereka mengincar nyawa setiap penduduk yang mereka temui, yang masih mempunyai darah murni dari Gunung Kowa sendiri." Seru Aya yang mengerti sedikit dari sejarah darah murni, yang berasal dari Gunung Kowa,dan tersebar ke desa,Kowa.

Raeba, mengangguk dengan ekspresi meyakinkan." Bisa jadi, kenapa aku baru ingat sekarang?" rutuk Raeba seraya menarik napas kasar.

"Ayo,Aya. Holas Madion pasti sudah menunggu kedatangan kita sedari tadi." Ajak Raeba yang langsung berjalan mendekati kudanya yang tidak terikat.

"Baik , Nona Raeba." Aya,pun mengikuti langkah sang Nona,dan naik ke atas punggung kudanya.

Mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai di desa, Kowa. Di depan sebuah gerbang besi menjulang tinggi seseorang yang di kenali Raeba berdiri seraya menatap senang ke arahnya.

"Selamat datang di desa Kowa, Nona Raeba. Silahkan masuk." Holas Madion, mempersilahkan Raeba dan Aya untuk masuk ke dalam kediamannya.

"Terimakasih,Holas."

Holas Madion, membawa Raeba dan Aya melihat kondisi warga desanya yang terkena imbas penyerangan yang secara tiba-tiba.

"Apakah mereka yang mendapatkan penyerangan, Holas?" Tunjuk Raeba pada pemuda-pemuda desa yang kini terbaring dalam beberapa ruangan yang di sediakan oleh Holas, khusus untuk menampung warga jika ada yang mengalami masalah di rumahnya.

"Benar,Nona Raeba. Saya belum tau pasti apa yang menjadi penyebab utama dari penyerangan ini, karena mereka yang terkena pedang yang sudah di racuni itu,seakan pikiran mereka menghilang dan terlihat kosong. Tidak ada satu pun dari mereka yang bisa di ajak berbicara." Tutur Holas madion menjelaskan tentang kejadian itu.

"Mereka seakan membisu,dan tidak mau mengungkapkan siapa pelaku dari penyerangan tersebut." Imbuh Holas Madion menambahkan.

"Hem. Sepertinya mereka terluka parah, apakah hanya pemuda saja yang mereka serang, Holas?"

"Kebanyakan adalah pemuda,Nona. Sedangkan para gadis-gadis,di culik."

Aya, yang bertugas sebagai pelindung dan penjaga, hanya bergeming sambil mengikuti langkah Raeba, dan Holas.

Setelah selesai memeriksa kondisi semua korban dari orang yang memiliki ilmu hitam itu, Raeba dan Aya kembali ke tempat duduk yang di sediakan Holas di rumah kaca.

•••

"Jadi,bagaimana menurutmu? Apakah darah ini ada kaitannya dengan orang-orang yang memiliki ilmu hitam?"

Holas Madion, mengangguk setelah pria berusia 18 tahun itu selesai memeriksa darah yang di bawa oleh Raeba untuk di jadikan sebagai sample bukti,dengan apa yang sedang terjadi di desa, Kowa.

"Menurut penelitian yang sudah kita lakukan,saya percaya,Nona Raeba. Tapi apakah dengan darah ini kita bisa melaporkan kejadian ini kepada,Earl Baseneri Jadko Leon?" Ucap Holas yang masih ragu apakah akan bisa di jadikan bukti nyata, bahwa penyerangan terhadap desa Kowa adalah ulah seseorang yang menggunakan ilmu hitam, untuk mengambil korban di desa, Kowa.

Earl Baseneri Jadko Leon—adalah pemimpin di bagian selatan,dan desa Kowa termasuk ke dalam pimpinannya.

"Biar aku dan Aya yang menyelesaikan masalah ini. Kau, obati para pemuda yang mengalami luka-luka, dan untuk sisanya jadikan sebagai stok jika hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi." Memberikan botol obat-obatan yang dibawanya kepada Holas madion.

"Kami harus segera kembali ke kediaman, karena matahari sebentar lagi akan segera terbit. Untuk Earl Baseneri Jadko Leon,besok malam aku akan menemuinya." Tutur Raeba menjelaskan,agar Holas bisa lebih ketat menjaga warga desanya.

"Terimakasih banyak atas bantuan Anda Nona Raeba, dan No—"

"—Aya,kau bisa memanggilnya dengan sebutan,Aya." potong Raeba.

Raeba,dan Holas Madion cukup dekat, jadi harusnya tidak ada kecanggungan antara keduanya!

"Baik, terimakasih,Aya. Biar saya antar kembali ke gerbang kediaman."

Holas,berjalan mengekor di belakang Raeba dan Aya. Mereka akan segera kembali ke kediaman keluarga besar Riyu karena sebentar lagi matahari akan terbit.

Raeba, hanya dapat menjalankan tugas dan misinya di saat tengah malam tiba, karena siang hari ia juga harus belajar untuk menjadi seorang bangsawan yang di inginkan banyak orang. Termasuk untuk kedua orang tuanya.

•••

Raeba dan Aya sampai di kediaman saat langit sudah temaram. Tujuan utama mereka adalah langsung masuk ke dalam kamar masing-masing,namun sayang sekali,baru dua langkah berjalan seseorang menghentikan langkah mereka secara paksa.

"Habis dari mana saja,kalian?"

"I—ibu?"

"Grand Duchess Gilia?"

"Bersihkan taman belakang kediaman, sekarang !" Ucap Grand Duchess Gilia dengan suara datar dan tegas.

Dengan terpaksa keduanya, mengikuti perintah Grand Duchess Gilia. Pergi ke taman belakang kediaman untuk membersihkan taman luas nan panjang tersebut.

Sebelumnya;

Grand Duchess Gilia,masuk ke dalam kamar Raeba setelah gadis itu pergi,dan menunggu kepulangan mereka hingga malam yang semakin larut.

Sebelumnya Grand Duchess Gilia memang menaruh rasa curiga kepada,Raeba. Apalagi Grand Duchess Gilia, diam-diam mengawasinya melalui seseorang yang ia percaya. Dan Grand Duchess Gilia sendiri juga ikut mengawasinya.

Karena hampir saja ketahuan oleh Vena yang kembali dari arah dapur. Grand Duchess Gilia, dengan cepat mendorong tubuh suaminya untuk masuk ke dalam kamar mereka.

Setelah kepergian Vena,ia kembali keluar dan melihat Aya yang kembali dari ruangan tabib kediaman.

1
🦋Karlin🍂🦋
Jangan lupa mampir
@🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎🚙
Sungguh cerita yang menegangkan, aq sampai ikut kuatir Raeba ketahuan
🦋Karlin🍂🦋: Tenang kak, Raeba,sudah bersembunyi dengan aman🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!