NovelToon NovelToon
ALEXANDRIA CEGILKU

ALEXANDRIA CEGILKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / BTS / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Trauma masa lalu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: story_Mawarmerah

"Berhenti deket-deket gue! Tinggalin gue sendiri, kehadiran lo cuma buat gue lebih repot!" ~ Lengkara

"Aku gak akan berhenti buat janji yang aku miliki, sekuat apapun kamu ngehindar dan ngusir aku, aku tau kalo itu cara kamu buat lindungi aku!"

###

Alexandria Shada Jazlyn ditarik kerumah Brawijaya dan bertemu dengan sosok pmuda introvert bernama Lengkara Kafka Brawijaya.
Kehadiran Alexandria yang memiliki sikap riang pada akhirnya membuat hidup Lengkara dipenuhi warna.
Kendati Lengkara kerap menampik kehadiran Alexandria, namun pada kenyataanya Lengkara membutuhkan sosok Alexandria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon story_Mawarmerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Hukuman!

Lengkara membereskan pakaiannya pada tas, tempat Cecilia memang sangat jauh dengan dirinya, jadi Lengkara meminta waktu dua sampai lima hari lamanya untuk berpergian bersama Shada.

Pintu kamar Lengkara yang terbuka itu diketuk, Lengkara menoleh dan melihat Merian yang ada di sebalik pengetukan. Merian pun masuk tanpa basa-basi dan persetujuan apapun dari sang cucuk, membenturkan kaki keriput dengan topangan tongkat yang selalu wanita itu bawa kemana-mana.

“Jika barangmu banyak apa sebaiknya kamu menggunakan supir saja, Lengka?”

Lengkara menghentikan gerakan tangannya yang hendak memasukan barang kedalam tas. Ia menatap sang nenek yang masih memperhatikannya begitu teliti.

“Lengkara bisa handel nek!”

Mendengar jawaban itu Merian menghela nafasnya .“Nenek sudah tau kalo kamu akan menemui Cecil!”

Lagi, untuk kedua kalinya gerakan tangan Lengkara kembali berhenti, namun kali ini ia enggan menatap Merian yang ada di hadapannya, Lengkara malah meneruskan pekerjaannya yang tertunda, membenahi pakaian dan apapun yang sekiranya ia butuhkan nanti.

“Kamu kenapa tidak bilang pada nenek kalo kamu akan pergi untuk menemuinya?”

Lengkara belum menjawab apapun, ia bahkan cukup santai dan terkesan tak ingin merespon ucapan Merian.

“Lengkara sebaiknya Pergi bersama supir kita yah?! Nenek khawair terjadi sesuatu sama kamu”

Lengkara menarik satu sudut bibirnya, “Lengka menemui bibi Lengka sendiri nek, bukan mau perang. Terima kasih tapi Lengka bisa handel”

“Tapi__”

“Tidak!” Kali ini Lengkara mulai menekan kata, ia menatap Merian dengan tatapan peringatan “Lengkara bisa sendiri. Lagipula Lengkara pergi sama Shada, apa Shada gak cukup nenek jadiin  mata-mata Lengkara? Haruskah tambah yang lainnya?”

Merian seketika bungkam oleh ucapan Lengkara, nyatanya cucuknya ini tidak sepolos yang ia kira kala Lengkara cukup menyadari apa peran Shada untuknya sebagai titahan Merian.

Merian menaikan sebilah alisnya, ia mencoba untuk tenang agar tetap menjaga dominasi dan mengungguli pembicaraan. “Ternyata kamu sudah tau? Lantas,, kenapa kamu tidak mencegah dan menolak Shada seperti biasanya yang kamu lakukan?”

DEG…

Kini Lengkara yang dibungkan oleh ucapan Merian, membuat satu sudut bibir Merian tertarik begitu samar karena berhasil memenangkan dominasinya. Terlebih dari itu Merian ingin tau juga kenapa Lengkara tetep membiarkan Shada di sisinya, kendati ia sudah cukup tau tujuan Merian menyimpan Shada di rumah ini.

“Kamu tidak mau menjawab?” ucap Merian terkesan mendesak, jujur ia jadi semakin penasaran apa alasan Lengkara menerima Shada kendati ia tau jika gadis itu adalah titahan Merian.

“Lengkara apa kamu menyu__”

TOK TOK TOK..

“Oh,, nenek!” Shada menatap Lengkara dan Merian serba salah, ia sendiri tidak tau jika dikamar Lengkara ada Merian. “Maaf, nanti saja Shada kesini lagi!”

“Shada” Panggil Merian tersenyum, wajah tegangnya berubah seketika hingga keadaan tegang diantara ia dan Lengkara pun berubah.

“Masuk saja, nenek sudah selesai.” Merian menatap Lengkara sebentar, “Kalian nanti hati-hati saja untuk perjalanan besok!”

“Tentu nek, Shada udah selesai berkemas juga dan mau liat persiapan Lengkara”

Merian mengangguk dengan senyumnya, “Yasudah nenek tinggal. Lengkara!” Panggil Merian pada sang cucuk, Lengkara sontak mendongak menatap Merian.

“Kamu dan Shada hati-hati, yah! Ingat masih ada hal yang harus kamu kerjakan setelah pulang ini”

Lengkara diam sementara Shada begitu antusias mengacungkan kedua ibu jarinya tanda jika dirinya sanggup dan siap.

Tapi sungguh, kiranya Shada tidak tau arti dibalik kata hati-hati yang Merian ucapkan padanya. Hati-Hati yang menunjukan sebuah peringatan terkait hal yang hanya diketahui Lengkara dan Merian saja rasanya.

Shada masih tersenyum dampai Merian dilahap pintu kamar, gadis itu sontak mendekat pada Lengkara.

“Lengkara kamu udah selesai beres-beresnya?” Shada hendak memeriksa ransel Lengkara, tapi di detik yang sama pemuda itu mengambil ranselnya

“Ish.. pelit amat, aku lihat Cuma mau mastiin barang bawaan kamu tau!”

“Buat apa?” tanya Lengkara dengan wajah datar

“Yah, buat mastiin barang yang kamu bawa bener apa enggak?!”

“Cih… menurut lo gue bakal percaya?”

“Maksudnya?”

Lengkara menghela nafas, ia melipat kedua tangannya di dada dan mendongak pada Shada. “Masih ngelak juga.  Yang jelas gue udah prepare dan Nenek juga udah tau gue bawa apa, jadi stop lo gak usah kasih tau lagi semuanya sama nenek, ok!”

Shada sempat-sempatnya menangkup mulut, refleks lalu ia tersenyum dan berdehem juga “M-Maksud kamu apa yah? Kok aku gak ngerti!”

Lengkara menggeleng dan mendengus kecil “Masih mu ngelak juga, huh?”

Pada akhirnya Shada diam dan pasrah, mau dikata apa iya sudah terciduk dengan tepat dan jelas juga oleh Lengkara. Shada menunduk sembari memainkan kuku-kukunya.

“Itu, sebenarnya aku, uhm.. itu__”

“Itu-Itu aja, itu apa, Huh?” Lengkara seakan tak mau kalah, melihat Shada kikuk karena terciduk malah membuat Lengkara tak berhenti. Lengkara melangkah mendekati Shada yang masih menunduk bak anak kecil yang ketahuan berbohong.

“Harusnya gue hukum lo karena udah ngelanggar janji kita!”

“Di hukum?” Shada mendongak tak menyangka

“Iya…. dihukum” Lengkara mengagguk-anggukan kepalanya, “soalnya kesalahan lo itu bukan Cuma karena janji aja tapi karenaa lo udah ketahuan salah masih aja ngelak!”

Lengkara menarik seringinya dihadapan Shada, sementara Shada sendiri hanya menggeleng dengan raut mohon.

“Lengka Maafin aku, sebenarnya aku, aku gak bicara apapun kok sama nenek! Semuanya gak aku ceritain, Cuma kalo masalah bibi Cecil emang aku cerita” Shada menunduk seketika.

“Tapi itu tandanya emang bener kan, kan lo  jadi mata-matanya nenek buat gue?”

“Maafin aku” lirih Shada kembali memohon “Kamu kan baik hati dan tidak sombong! Yah? Jadi maafin!”

Lengkara mengedikan kedua bahunya, Shadanya ini memang cukup pintar beracting

“Yaudah gue maafin lo!”

“Yeay,, beneran yah, jadi aku dimaafin nih?” Shada berjingkrak dihadapan Lengkara.

“Hey..  gue maafin tapi hukuman tetep harus berjalan!”

“Maksudnya?”

“Yah Lo gue hukum”

“Lah kok gitu? Katanya udah dimaafin tapi masih dihukum, mana ada peraturan kayak gitu?”

“Yah ada lah!”

“Mana?”

“Ini, sekarang! Lo gue hukum sampai batas yang gak bisa ditentuin!”

Shada mengerutkan keningnya, ia tak mengerti tapi seperti biasa Shada selalu mengalah pada Lenglara “terus apa hukumanya?”

Lengkara menarik nafas lalu berbalik pada tas ranselnya “Hukuman lo Cuma harus nurutin semua permintaan dan titah gue! No debat”

Shada sempat-sempatnya meringis, lalu ia beranjak pada Lengkara “Aku tolak”

“udah salah masih aja nolak, mau hukuman yang lebih berat?”

“Bukan itu, aku ngaku aku salah, Cuma hukuman kamu terlalu berat, kasih keringanan dong!”

Lengkara menaikan satu alisnya.

“Uh… aku kasih kamu tiga permintaan!”

Lengkara kembali menggeleng “Lo yang salah kenapa lo yang atur rulesnya?”

“Ishh.. habis kamu gak adil, om jin aja Cuma bisa kasih tiga permintaan, lah aku harus nurutin semuanya? Aku bukan tante jin apalagi om jin. Jadi no-no, aku kasih kamu tiga permintaan aja yah, disamain sama om jin!”

Shada menyerahkan satu tangannya aksen berjabat tangan. “Deal!” katanya lagi begitu percaya diri.

Lengkara yang melihat itu hanya mampu menggeleng seperti biasa tapi tak pelak tangannya meraih tangan Shada. Bukan hanya itu saja, tangan Lengkara pun menrik Shada hingga tubuh gadis itu mendekat padanya.

Shada sukses tersentak dan kini mematung saat jarak tubuhnya dengan Lengkara hanya berkisar beberapa jengkal saja. Pemuda itu menarik satu sudut bibirnya

“Siap-Siap!”

“S-Siap, siap apa?”

“Nerima hukuman lo!”

Dan Shada hanya mampu menelan salivanya susah payah, bukan karena ucapan Lengkara saja, melainkan saat jarak tubuhnya sedekat itu dengan Lengkara, pun bagaimana tatapan penuh arti Lengkara padanya.

Kiranya apa yang akan dilakukan Lengkara?

********

Shada menatap penanda tempat dan tujuan dari kendaraan yang Lengkara pesan beberapa saat tadi. Nyatany Lengkara memang memilih pergi berduaa saja bersama Shada tanpa dibekali supir pribadi atau sejenisnya.

Tapi semakin lama Shada justru ditelan curiga dan ketidak mengertian karena rute yang Lengkara ambil ternyata bukan ke tempat Cecilia.

“Sebenarnya kita mau kemana?” tanya Shada disela lalu lalang kendaran melaju. Kali ini pun Lengkara tengah menunggu angkutan umum disalah satu halte bis.

“Lengka kamu gak jawab pertanyaan aku!”

“Nanti lo jug bakal tau!”

“Iya tapi kemana? Lengka jangan bikin aku nething, aku gak mau sampe kenapa-kenapa!”

Lengkara diam, sampai saatnya sebuah bis melaju dan parkir dihalte bis, Lengkara diam sejenak, lalu ia bangkit dan menoleh Shada yang terlihat panik karena ulah Lengkara ini. Alhasil Lengkara menarik tangan Shada

“Ayo!”

“Lengka kamu yakin kita gak salah tujuan?”

“Nggak!”

“Terus mau kemana?”

“Udah jangan banyak tanya,  lo inget kan lo punya utang permintaan gue?”

Shada diam untuk ini, tapi wajahnya cukup memprlihatkan raut khawatir, mungkin karena Shada takut akan kendali Merian juga jika Lengkara terjadi apa-apa.

“Ayo  ikut aja!” Lengkara kembali menarik tangan Shada, menatap wajah gusar gadis itu satu sudut bibir Lengkara tertarik, lalu ia berkata

“Buat ngehukum lo!”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!