Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketua serikat dagang.
Dikantor pribadinya, Ketua serikat dagang Anabelle Princess Parnitical sedang duduk menatap ku dengan serius. Dia dari tadi menungguku dengan kaki melipat, dan teh hangat di meja yang berada tepat dihadapannya.
Dia si Valen langsung memperkenalkan aku ke si Anabelle, ketua serikat dagang.
"Tuan Nanang Luthfi sudah disini, Ketua serikat dagang Nona Anabelle! " Ujarnya mengarahkan tangan padaku.
Aku memandang nya Valen, dia resepsionis yang ku pikir aneh. Mungkin tadi aku masih mengantuk dan tak memperhatikan penampilannya. Dia seperti seorang karyawan kantor, nona cantik yang pakai jas dan dasi panjang pada kemeja putih lengan panjang serta celana panjang hitam ketat. Pakai sepatu shall tinggi, berwarna hitam.
"Aku tak memperhatikan dia sebelum nya, tapi bukannya Valen kayak Kakak kakak kantoran dari dunia lain ? " Tanyaku dihati saat menatapnya.
Aku memasang wajah letih. "Mungkin, aku tadi masih mengantuk jadi kurang peka dengan sekitar... " Ujarku lagi dihati.
Valen lalu mengarahkan tangan nya ke bawah samping kanan ku.
"Sebelah nya, Rekan Nanang Luthfi... Dia gadis bernama Iris ... "
Ini pertama kali bagiku, bertemu Ketua Serikat dagang. Aku tak menyangka, dia akan terlihat seperti Gadis bajak laut.
Valen memiliki warna rambut hitam dan pupil mata merah. Sementara, dia si Ketua serikat dagang punya warna ungu Nevi, dan pupil mata nya juga begitu.
Dihadapanku, beneran seorang bajak laut dari topi yang dikenakan nya dan penutup mata nya serta pedang panjang yang dipakai nya di pinggang.
. Terlebih lagi, baju nya seperti di film Carrabian pritase.
Dia Anabelle mengangguk dan menutup mulutnya sambil memandangku dengan wajah serius.
"Ini mungkin terdengar aneh, untuk serikat ingin mengetahui tentang dirimu... "
Aku mendengar itu jadi merasa cemas.
"Apa maksudnya? Ingin tahu tentang ku? "
Dia menunjukkan nya di meja.
" Aku punya satu protetipe dari seorang penjual, dia meminta aku membuat kan kontrak hak cipta pada sebuah benda... Apa kau tau ini? "
Aku menjadi terkejut, bahwa yang ku lihat adalah sebuah Leser.
"Hak cipta? Eh? Ehhhhh?! " Ujarku berteriak di hati karna kaget.
"Tunggu dulu, apa mungkin Gadis itu April?! Dia minta buatkan hak cipta, apa dia serius bisa membuatnya?! " Ujarku berteriak pada Anabelle dengan wajah cemas.
Anabelle melihat itu tertawa sekali.
"Hahaha, jadi begitu ya... Memang kau penjual benda ini... Aku minta maaf padamu, tapi dia beneran telah melakukan kontrak hak cipta dengan kami... Bahkan sekarang Serikat dagang memiliki lembaran kertas yang berisikan cara pembuatan nya... "
Aku mendengar itu ternganga. "Mustahil, kupikir ini merupakan benda yang cukup sulit dibuat dengan teknologi kalian saat ini... "
"Oho, itu sangat menarik Tuan Nanang ... Aku mendengar ungkapan yang bagus disini, apa kau mengatakan bahwa negara tempat kau berasal memiliki teknologi maju... " Ujarnya menatapku dengan senyuman menakutkan bagiku meski dia tampak sangat antusias mendengar jawabanku.
Dengan wajah agak menahan rasa khawatir. Aku mengangguk.
"Benar... Aku rasa kalian bahkan kesusahan memahami nya... "
Dia menelitik jari tangan kanan nya di meja dan menatap serius ke diriku.
"Ini menggunakan sihir petir kecil disebut listrik yang mengelilingi material tabung berongga dan ujung kecil yang memusatkan kaca cekung dengan bahan utama 2 sihir cahaya dikanan kirinya... Ini jadi senjata paling bahaya yang pernah ku lihat, untuk kami membuat protetipe tipe kecil begini sulit bahkan April sendiri mengakuinya... Aku sempat bingung saat dia memiliki cara membuat nya tapi tak bisa membuat ukuran kecil dan hanya dijadikan contoh saja dalam ukuran skala besar... "
Mendengar itu aku jadi agak merinding.
"Apa aku baru saja mempengaruhi jalan nya dunia lain dalam kemajuan, aku rasa aku menyentuh satu hal tabu... " Ujarku dihati.
Dia kemudian bertanya padaku.
"Sebagai orang yang berasal dari Negara pembuat ini, apa kau bisa membuat nya? "
Aku menjadi agak merinding lalu menjawabnya dengan rasa risau dihati.
"Aku sendiri tak tahu cara buatnya... Tapi, kurang lebih begitu... "
Dia menatap ku dengan wajah kesal, si Nona Ketua serikat.
"Kau berniat berbohong ya? Aku memperhatikan alat ini, dimana pun tak ada lambang atau apa yang disebutkan nya... Tak ada sedikitpun mana, jangan kan ada mana nya baru sihir yang menyimpan mana nya saja tak ada, yang kh temukan malah biji besi bulat ini... Apa ini? " Ujarnya bertanya padaku.
Aku menggelengkan kepala ku. "Maafkan aku itu batrei khusus, dalam nya mengandung energi besar sihir... "
Aku menjadi berkeringat dingin. "Yah, itu batrei jenis yang tahan... Didalam nya terkandung energi besar, bahkan mampu mengalirkan listrik bertenaga sedang yang menyalakan satu rumah... Cukup sangat kuat untuk menghasilkan laser panas yang mampu melelehkan besi... " Ujarku dihati.
"Jangan tanya aku cara buat nya, karna aku sendiri tak paham cara membuat energi besar begitu... Aku tak bohong... " Ujarku pada Anabelle.
Dia memegang dagunya. "Batu sihir berkualitas tinggi, seperti dari mahluk Rank S Naga mungkin cukup untuk menciptakan senjata besar yang sangat berbahaya... Yah, untuk membuat seukuran ini terlalu sulit... Bagaimana mau menuliskan lambang sihir atau menggunakan nya di ukuran kecil ini... Aku menduga bahwa alat ini tak menggunakan sihir melainkan Batu biji besi bulat ini... "
Aku menjawabnya dengan senyuman kaku.
"Kau benar, tapi salah dalam hal lain... Itu pakai sihir kok, didalam Batu itu ada sejumlah mana besar... "
Dia menatapku sinis.
"Jangan berbohong, aku ini punya skill merasakan mana dan disini tak ada sedikit mana nya... "
Aku terkejut sampai wajah ku penuh keringat.
"Agh, ahhh, ahhh kok bisa ga ada... " Ujarku salah tingkah.
Dihatiku yang cemas bergumam. "Sial, akan jadi merepotkan sekarang... "