Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terima
Nia memang sengaja pulang kerumahnya hari ini karena sore ini akan datang keluar Om Ben kerumahnya untuk lamaran.
"Cie yang mau married sama duda tajir" goda Maya
"Apaan sih May"
"Tapi aku nggak nyangka deh Ni,malah kamu duluan yang nikah sama om Ben, padahal aku sama Mas Alan sudah lamaran lama"Sahut Sari yang ikut hadir untuk lamaran Nia,Sari sengaja tidak ikut rombongan keluarga nya karena penasaran dengan pernikahan mendadak ini,Nia sulit sekali di temui beberapa hari ini untuk mengkonfirmasi nya.
"Nama nya jodoh Sar" timpal Maya
"Aku juga nggak nyangka bisa secepat ini Sar, padahal awalnya cuma kencan biasa"jawab Nia tersenyum kecil
"Aku harap bukan pelarian kalian berdua ya" ujar Sari,Carla yang mendengar obrolan kakak tiri nya itu bertambah tidak suka.
"Ternyata dia duda,tapi sebenarnya nggak masalah sih duda asal tajir, aku nggak rela Nia jadi ibu bos dengan mudah nya" gumam Carla kesal
"Carla ada apa?" tanya bude Nia yang melihat Carla berdiri di depan kamar Nia
"Itu bude,anu mau panggil Mbak Nia ta-pi kelihatannya dia lagi asik ngobrol bude" jawab Carla gugup
"Bude mau apa?"
"Panggil Nia juga Keluarga nak Ben sudah datang" ujat Bude Wiwik
"Nia.... keluar nak, Keluarga laki-laki nya sudah datang!" seru bude Wiwik
"Iya bude" sahut Nia dari dalam kamar, memang semua keluarga dari pihak ibu Nia di undang,dulu mereka sempat kecewa karena pernikahan Nia batal tapi tak berapa lama mereka mendengar kan kabar baik lagi.
Nia yang sudah di dandani cantik dengan kebaya berwarna ungu membuat kesan elegan pada perempuan muda ini.
Para tetangga dan keluarga Nia sempat keheranan karena barang bawaan Keluarga Ben tidak main-main,mulai dari perhiasan mahal,tas dan sepatu branded membuat iri kaum hawa.
"Kalau begini Antaran nya sih saya rela gagal nikah dulu Ni,tapi dapatnya yang seperti ini ya tajir melintir" celetuk ibu-ibu komplek membuat Carla semakin panas,dulu saat dia dan Fahmi menikah tidak ada hantaran barang hanya kue dan mas kawin saja.
Nia tersenyum malu menanggapi celetukan ibu-ibu tersebut.
"Cantik ya" puji mama Indah melihat Nia yang duduk berhadapan dengan Ben.
"Kamu pinter milih istri Ben" bisik tante Tati
"Untuk mas kawin nya memang belum di bawa ya pak,bu...nanti saat akad nikah" ujar Om Herman Kakak papa Ben paling tua dan di anggukki pak Bahtiar.
Bermacam-macam bentuk kue yang mereka bawa membuat perut ibu-ibu komplek kelaparan.
"Selamat sore Bapak dan Ibu serta segenap keluarga yang kami hormati. Terima kasih kami ucapkan telah berkenan menerima kami sekeluarga dengan baik. Perkenankanlah saya selaku juru bicara keluarga Beni untuk menyampaikan tutur kata untuk secara resmi menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami ini.
Pada hari ini, kami hadir di tengah-tengah keluarga Bapak dan Ibu, tiada lain dalam rangka bersilaturahmi agar saling mengenal satu sama lain dengan lebih dekat. Selanjutnya, kami juga ingin menyampaikan maksud dari anak kami yang sudah cukup mengenal putri Bapak dan Ibu. maka dari itu, izinkan kami mewakili Beni untuk menyampaikan niat baik yang tulus untuk melamar putri Bapak/ Ibu sebagai wujud keseriusan nya.Mudah-mudahan Bapak dan Ibu berkenan untuk meridho’i niat dari anak kami Beni dengan menerima lamaran ini."Untaian kata yang di sampaikan om Herman pada keluarga Nia
"Bagaimana Nia, apakah menerima lamaran dari keluarga Beni?" tanya pak Rt yang mewakili keluarga Nia
"Insyaallah saya terima pak" jawab Nia membuat semua tersenyum kecil kecuali Fahmi dan Carla mereka tersenyum kecut dengan pemikiran masing-masing.
"Alhamdulillah"