Ambil Saja Suamiku

Arga akan pulang dulu ke rumah Kiran sambil mengantar wanita itu.

" Aku langsung pulang ya Ran ". Entah mengapa perasaan Arga sedikit tidak enak hari ini , makanya ia ingin cepat - cepat untuk pulang.

" Enggak mau , pokoknya kamu masuk dulu , ayo !". Tolak Kiran , ia mengusap milik Arga yang masih terbungkus rapi di dalam celana.

" Aakkhhh Kiraaannn ". Desah Arga.

" Makanya masuk dulu, aku yakin Mas tidak akan bisa tidur nanti malam kalau belum menyentuhku ".

" Kamu benar Ran....ayo , aku sudah tidak sabar buat menghajar kamu yang nakal ini ".

Mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah , Arga yang sudah tidak sabar karena pancingan Kiran tadi langsung melucuti bajunya.

Ini yang selalu ia lakukan jika ingin berdekatan dengan Kiran , agar tidak tercium bau wangi wanita di bajunya.

" Sabar apa Mas ".

" Tidak bisa , salah kamu kan tadi yang mancing aku ".

" Waktu masih panjang Mas......kalau mau Mas bisa menginap di sini , kita bisa melakukannya sampai pagi , lagi pula kita kan sudah menikah ,meski hanya menikah siri ". Di akhir kata Kiran seperti tidak terima , karena Arga memang hanya bisa menikahinya secara agama.

Seharusnya mereka tau , meski sah secara agama tapi tanpa ijin dari istri pertama , pernikahan mereka tetap salah.

" Jangan buat mood ku hancur Ran , dari awal kan kamu tau aku sudah punya istri ....lagi pula kamu itu juga sudah janda jadi jangan minta lebih deh , aku pulang saja kalau kamu terus bahas itu ". Rajuk Arga.

" Eh jangan , iya maaf , aku tidak akan bahas itu lagi ".

Arga pura - pura hendak memakai bajunya kembali tapi dengan cepat Kiran mencegahnya , ". Jangan ngambek dong , aku juga menginginkan sentuhan kamu Mas ".

Arga menyeringai , Kiran selalu kalah darinya. Ia akan pastikan dirinyalah yang memegang kendali.....Kiran hanya selingan baginya .

Dengan menikahi Kiran , wanita itu akan terjerat selamanya dengan Arga....dan Arga pun merasa tidak berdosa jika melakukan hubungan intim dengan Kiran karena mereka sudah sah dalam ikatan pernikahan.

Peluh membanjiri keduanya....selesai melakukan ritual itu, Arga langsung bangkit dan membersihkan diri....menghilangkan jejak percintaannya dengan Kiran.

" Kamu benar - benar mau pulang Mas ".

Arga keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. " Iya, sudah lama aku tidak pulang tepat waktu, aku takut Nina curiga ".

" Mas tidak mau nambah ". Dengan sengaja Kiran membuka selimut yang menutupi tubuh polosnya.

" Kali ini aku benar - benar harus pulang Ran...".

" Apa Mas mau melakukannya bersama dengan istri Mas ". Kiran kesal , tawarannya di tolak mentah - mentah oleh Arga , biasanya tanpa membuka selimut pun Arga pasti akan memintanya lagi dan lagi sampai malam.

" Tidak , aku hanya ingin pulang saja , jatah Nina cuma di pagi hari ".

" Masih banyakan main sama aku kan Mas ?".

" Iyalah , kamu yang paling utama , ingat suntik KB mya , aku tidak mau kamu hamil , jika kamu langgar kamu harus tanggung resikonya ". Ancam Arga.

Sebenarnya Kiran cukup sakit hati dengan ucapan Arga , ia merasa Arga menganggap dirinya tidak pantas untuk mengandung benih dari Arga.

Tapi kembali lagi , ia butuh Arga untuk saat ini , selain bisa memuaskannya , Arga juga membantu perekonomiannya.

Kiran akan menahan semua rasa sakit hatinya , ia sudah susah payah menggoda Arga , ia tidak mau semunya hilang begitu saja....Sejak awal bertemu Kiran memang sudah jatuh cinta pada Arga.

Mungkin ia tidak akan melepas Arga untuk selamanya.

" Iya , tenang saja ". Bagaimana aku bisa hamil , sejak melahirkan putraku, rahimku di angkat karena terkena benturan....

Dan Arga tidak tau tentang Kiran yang sudah tidak memiliki rahim itu.

" Aku pulang ya sayang ".

" Hati - hati Mas ".

Arga mengendari mobilnya dengan senyum yang mengembang... " Senangnya dalam hati bila beristri dua ...malam hari sama istri muda , pagi hari sama istri tuaaa ". Senandung Arga .

Nina sendiri sedang duduk termenung di ruang televisi. Nina teringat dengan ucapan Pak Maman tadi siang.

" Maaf Mbak Nina, saya kira tadi suami Mbak Nina , ternyata tamu ya ?".

" Iya Pak Man , maafkan temanku yang malah mengakuinya ".

" Tapi Mbak Nina sama Mas tadi serasi loh , apalagi muka kalian mirip , kata orang itu jodoh Mbak Nin ".

" Tuh benar kan omongan saya , saya setuju dengan pendapat Pak Man ". si Nur ikut nimbrung.

" Kalian ini , aku masih punya suami loh ".

" Suami yang kurang bersyukur punya istri cantik dan baik kayak Mbak Nina ". ucap Nur....Pak Maman cukup terkesiap mendengarnya.

Apakah wanita sebaik dan secantik Mbak Nina yang sangat sempurna di mata Pak Maman , di sakiti oleh suaminya sendiri.....begitu pikir Pak Maman, ini yang sedari tadi mengganjal di hatinya.

" Maaf ni ya Mbak Nin , apa suami Mbak Nina yang ada di foto itu ". tunjuk Pak Maman pada foto pernikahan Nina dan Arga yang terpampang begitu besar di ruang tengah.

" Iya lah Pak , masa aku foto sama suami orang ". Nina terkekeh.

" Memangnya kenapa ?? apa Pak Maman mengenal suami saya ?". tanya balik Nina.

" Maaf sekali lagi , takut saya salah ya Mbak.....".

" Pak Man ini minta maaf terus , lebaran masih lama Pak ". celetuk Nur.

" Namanya juga takut salah , soalnya saya pernah lihat laki - laki itu di rumah tetangga saya , yang janda itu ". Pak Maman sempat ragu.

" Maksud Pak Man apa ?". Nina pun makin di buat penasaran oleh Pak Maman.

" Anu mbak , kalau enggak salah laki - laki di foto itu sama persis mukanya dengan laki - laki yang menikahi janda tetangga saya ".

Deg.....jantung Nina seperti di pompa dengan cepat...ia harap apa yang ada di pikirannya salah.

" Pak Man tau namanya ?".

" Siapa Mbak Nin ?".

" Nama jandanya Pak , masa nama istri bapak ". Nur lagi - lagi menyela.

" Ohhh , namanya Mbak Kirana , kalau yang jadi suaminya sekarang kalau enggak salah namanya Dewa...Dewa apa ya...?".

" Dewantara Pak ?".

" Benar Mbak Nin , kok Mbak Nina bisa tau ".

" Itu nama suaminya Mbak Nina Pak Man ". Jawab Nur.

" Benarkah....jadi....". Pak Maman tidak sanggup melanjutkan ucapannya , apalagi melihat wajah Nina yang langsung berubah sendu.

" Pak Man benar, itu suamiku ...jadi dia sudah menikahi selingkuhannya , sudah berapa lama Pak Man ?".

" Sekitar tiga bulanan Mbak , soalnya saya tidak menghadiri waktu mereka menikah , sebenarnya tetangga sudah curiga karena dari pihak laki - laki tidak ada yang datang , bahkan kabar yang saya dengar , suami Mbak Kiran itu tidak pernah menginap di rumah Mbak Kiran , jadi para tetangga bergosip kalau Mbak Kiran cuma istri simpanan ".

" Mbak Nina yang sabar ya , ada Nur di sini , kalau Mbak ada rencana mau melabrak yang namanya Kiran itu , Nur siap bantu ". Nur memeluk Nina memberi kekuatan.

" Terima kasih Nur , aku rasa itu tidak perlu , biar Tuhan saja yang membalas perbuatan mereka , Dan Pak Man , tolong rahasiakan ini pada tetangga Pak Man ya ".

" Iya Mbak ".

Duh , suaminya Mbak Nina itu bodoh apa lagi kesambet ya , atau matanya lagi ketutupan papan penggilesan ...lah wanita secantik Mbak Nina masih di selingkuhin.. orangnya baik , masakannya enak ....batin Pak Maman.

Bersambung.....

Di comment ya Mbak'e......Mas nya juga....

Jangan lupa di vote juga....👍🏻