Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Misterius
Tokkkk
Tokkk
Tokkkkk
"Bos, bos...buka boss, markas kita diserang oleh penyusup" triakk salah satu pemuda yang menjadi anggota DELION.
"Apa!!!, siapa yang berani menyerang markas kita secara tiba tiba" tanya Leon yang terkejut.
"Gue ngga tau bos, intinya semua anak anak lagi berusaha untuk melawan orang yang nyerang markas kita" Ucap anggota DELION yang memberitahukan kepada Leon sang boss.
"Sialan" umpat Leon.
Dan setelah mendapat kabar bahwa markas mereka diserang, Leon dan Dimas langsung menuju ke tempat dimana semua anggota DELION sedang bertarung melawan penyusup yang masuk ke markas mereka.
Tap
Tap
Tap
Belum sampai di tempat penyerangan, kini Leon, Dimas dan anggota yang menginformasikan bahwa ada penyusup, kini mereka bertiga dibuat terkejut dengan kedatangan satu orang gadis yang sudah berlumuran darah, namun wajahnya tak terlihat karna gadis tersebut masih menggunakan helm di kepalanya. Dan gadis tersebut kini sudah berada dihadapan mereka bertiga.
"Hai......apa kabar mu?, apakah kamu baik baik saja? Jika iya, saya sungguh bahagia" ucap gadis misterius itu dan tidak lupa ia memberikan senyuman manis kepada Leon walaupun gadis tersebut menggunakan helm.
"L-lo siapa?" Tanya Leon yang memberanikan diri untuk bertanya walaupun sebenarnya dirinya sudah takut setelah melihat gadis tersebut datang berlumuran darah dan Leon juga tak melihat anggota DELION masuk kedalam untuk mengkap gadis tersebut.
"Bos, apaa anggota DELION dah dibantai sama ni cewek?"bisik Dimas yang juga ketakutan.
"Hust diam...gue juga mikirnya gitu" ucap Leon.
"Kok kalian bisik bisik, emang ada gosip baru yah? Ikut dong gue kan juga pengen tau gosipnya biar gue ngga kudet kudet banget" Ucap gadis misterius itu yang terlihat biasa saja namun gadis misterius itu tidak tau bahwa yang dihadapannya sudah ketakutan dan diantara mereka kakinya sudah gemetaran.
"Gue nanya Lo siapa? Ngga usah Lo ngalihin pembicaraan" ucap Leon.
" Santai dong....gue kan ke sini dengan niat baik, ngga ngapain ngapain kok malah marah gitu, woles woles" ucap gadis misterius dengan santai.
"Gue tanya sekali lagi Lo siapa bangsat?"triak Leon yang sudah muak dengan gadis yang berada dihadapannya, mungkin dirinya lupa bahwa gadis tersebut bisa saja menghabisi mereka bertiga dengan secepat kilat.
"Loh kok triak...kan tadi gue bilang santai, emang guru bahasa Indonesia Lo siapa sih? Masa gue nyuruh santai malah Lo teriak kan ngga nyambung tolol" Ucap gadis misterius tersebut dengan sangat santai.
"Eh, tapi bentar deh....kalian ngga ada niatan gitu ngasih gue kursi atau tempat ternyaman untuk duduk, ngga mungkin kan markas Segede dan sebagus ini ngga ada kursi atau sofa? Kalau ngga ada, miskin banget sih. Mending kalian tidur dirumah aja deh ngga usah sok soan buat markas kalau isinya ngga ada apaa apaa, masa kursi doang ngga ada, parah sih kalau kata gue" ucap gadis misterius itu lagi. Yang kini fokus melihat kesekitar area markas tersebut.
"Kenapa? Lo ngga pernah duduk di sofa ya? Sampai nanya nanya sofa ada atau engga di sini" ledek Leon yang lupa siapa gadis yang berada di depannya.
"Eh...atau jangan jangan emang Lo miskin trus Lo datang ke sini mau ngerampok ni markas, JANGAN YA DEK YA ngerampok itu dosa" Ucap Leon lagi yang kelewat santai.
"Eh kok tau....benar banget lagi kalau gue mau ngerampok, tapi sayangnya gue ngga suka ngambil benda berharga sih atau pun barang barang yang ada di markas Lo ini. Tapi yang mau gue ambil itu......." Gadis tersebut menghentikan sejenak ucapannya agar lalu seolah olah ia sedang berfikir sesuatu.
"Tapi apa?" Tanya Dimas yang sudah ngga sabaran.
"Jangan kepo ya kak ya, itu tidak baik" bukannya menjawab tapi gadis tersebut malah ngeledek Dimas karna bertanya.
"Lo bisa serius ngga sih, perasaan dari tadi Lo banyak bacot" ucap Leon yang sudah sangat kesal dengan perkataan perkataan gadis tersebut.
"Bisa kok...tapi gue lagi capek aja karna ngelawan anak buah Lo dan sekarang bukannya disambut baik malah di suruh berdiri, kan ngga asik" ucap gadis tersebut.
"Eh tolol....seorang ketua geng motor mana yang mau menyambut baik penyusup yang masuk ke markasnya sendiri, sejarah dari mana itu. Hahaha tolol" ucap Dimas yang tertawa terbahak bahak tapi lain dengan Leon dan anggota yang berada disamping Leon yang kini sudah ketar ketir dengan perkataan yang di ucap kan oleh Dimas.
Takkk.......
"Aww....sakit tau bos, kenapa sih?" Tanya Dimas yang kini mengelus elus keningnya dengan lembut karna keningnya merasa kan sakit yang diakibatkan oleh Leon sang ketua.
"Lo kalau ngomong liat situasi dong, bego banget" Ucap Leon yang menyadarkan Dimas dengan ucapannya.
"Eh...maap bos" ucap Dimas.
"Ma-maaf ya, tadi kelepasan sorry" ucap Dimas lagi kepada gadis tersebut.
"Yayyaya.....ngga peduli juga gue" jawab gadis tersebut yang masih mempertahankan posisi berdirinya.
"Jadi lo mau ngerampok apaan sebenarnya?" Tanya Leon yang sudah lelah.
"Sebenarnya gue kesini bukan ingin ngerampok sih, cuman karna Lo udah ngefitnah gue, ya udah jalan satu satunya gue harus ngerampok ni markas tapi sayangnya gue udah capek buat ngerampok. Jadi bantuin aku dong buat ngerampoknya" ucap gadis tersebut yang kini berjalan menuju sofa yang ia lihat di ruang tengah markas tersebut.
"Nah ginikan enak, bisa duduk" ucap gadis tersebut lagi setelah bokongnya mendarat ke sofa.
"Ya udah ambil aja apapun yang Lo mau di markas ini dan setelah itu Lo boleh pergi tanpa harus gantiin biaya berobat anggota gue karna ulah Lo" ucap Leon.
"Tapi gue ngga mau barang barang dimarkas ini" ucap gadis tersebut.
"Trus Lo mau gerampok apa?" Tanya Leon.
"Gue mau ambil organ kalian boleh?" Tanya gadis tersebut dengan senyuman manis dan tanpa ekspresi penuh dosa.
"Lo ngga usah Gilak ya, Lo dah untung kita biarin hidup setelah menyusup dimarkas ini dan sekarang Lo bilang mau ngambil organ kita? Yang benar aja rugi dong" ucap Leon.
"Hahahah......ngebiarin hidup?bukan nya kalimat itu pantas gue ucapkan untuk kalian ya? Atau kalian buta sehingga tak melihat gue di lumurin darah kayak gini" ucap gadis tersebut yang sudah sangat bosan.
"Jadi mau Lo apa? Kalau Lo emang organ kita berarti sama aja Lo Lo mau nyetor nyawa sama kita" ucap Leon yang sudah muak.
" Gue najis ngambil organ busuk milik Lo, gue kesini cuma mau memperingati Lo untuk selalu berhati hati ketika cari lawan dan ini juga hukuman buat Lo karna lo gagal dalam meyelesaikan tugas malam ini, jadi jangan seolah olah tidak tau siapa gue sebenarnya. Permisi" ucap gadis misterius tersebut yang ingin pergi meninggalkan markas DELION.
Dorr...
Bersambung....