NovelToon NovelToon
Antara Hijrah & Dosa

Antara Hijrah & Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Anak Haram Sang Istri / PSK / Tukar Pasangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

Semua telah terjadi, imanku rasanya telah kubuang jauh. Berganti Nafsu syahwat yang selama ini selalu kupendam dalam-dalam.

Apakah ini benar-benar keinginanku atau akibat dari sesuatu yang diminumkan paksa kepadaku oleh pria-pria itu tadi.

Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu.

Satu yang pasti, aku semakin menikmati semua ini atas kesadaranku sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasrah

Kurasakan keringat mulai bercucuran dari pori-pori kulit tubuhku. Padahal kondisi pakaianku saat ini masih basah kuyup, tetapi anehnya malah justru saat ini aku merasakan kegerahan. 

Rasanya begitu gerah hingga ingin sekali kutanggalkan pakaian berlapis yang kugunakan saat ini. 

Tanpa kusadari. Napasku mulai tersengal-sengal, ditambah lagi kedua kakiku mulai gemetaran menahan perasaan gatal yang menyerang kemalu4nku. 

Posisi jongkok ku semakin tak karuan. Aku kesulitan menjaga keseimbangan tubuhku hingga akhirnya aku hanya bisa terduduk lemah.

“Kayaknya obatnya mulai bekerja. Heheheh...” ujar lelaki yang menyekoki dengan minuman keras tadi.

“Obat? Obat apa? Apakah ia mencampurkan sesuatu ke minuman tadi?” tanyaku dalam hati.

“Obat yang bikin cewek jadi gila itu? Lu masih ada?” tanya salah satu diantara mereka.

“Ada dong. Hahahaha…” jawab lelaki itu.

“Apa? Obat apa? Apa yang mereka berikan kepadaku....” Aku kembali ketakutan dan berpikir macam-macam.

“Kalian kasih aku apa?” tanyaku sambil bergetar.

“Hehehe.. Sesuatu yang akan membuatmu jadi wanita sesungguhnya….”

“Hahaha... Emang dia bukan wanita sesungguhnya? Lu kalau bikin perumpamaan suka ngaco,” balas salah satu temannya.

“Bodo amat heheheh...”

Lalu lelaki itu mendekatiku dan memaksaku untuk kembali jongkok mengangk4ng. Tangannya kemudian diarahkan menuju vag1n4ku yang masih tertutup gamis dan celana pelapis kemalu4nku.

“Gak gerah emang mem3k lu?” kata lelaki itu sambil mulai meraba bagian kemalu4nku yang masih dilapisi celamis pelan-pelan.

“Jangan kurang ajar!!” Aku buru-buru merubah posisiku agar lelaki itu tidak menyentuh bagian intimku.

Tetapi sayang, beberapa lelaki lain segera memegangiku dan mengunci tubuhku. Aku terus meronta tetapi hasilnya sama saja, kekuatanku sama sekali tidak sebanding dengan kekuatan mereka. 

Aku tidak terima mereka menyentuhku, aku tidak ridho tangan-tangan mereka berebutan menyentuh tubuhku. Beberapa dari mereka kurasakan mulai meraba bagian-bagian sensitif tubuhku.

“Aaaaahhhh... Sudaaahhh hentikan!!” aku pun tanpa sadar mendesah sebentar sebelum akhirnya aku meminta mereka agar menghentikan penc4bulan ini.

“Mulut lu saat ini emang nolak, tapi gue yakin m3m3k lu saat ini sedang keenakan bukan?” goda lelaki itu sambil mempercepat koc*kannya ke k3laminku yang masih terbungkus kain-kain pakaian.

“Ayo periksa mem3knya!” kata seorang anggota geng lainnya dan disetujui oleh seluruh lelaki di ruangan itu.

“Jangaaaannnn…” pintaku sambil meronta sekuat tenaga.

Tidak akan kubiarkan mereka melihat auratku yang paling intim itu. Aurat yang seharusnya hanya boleh dinikmati oleh suamiku kelak. 

Aku terus mempertahankan kehormatanku dan sekuat tenaga menepis dan merapatkan kedua kakiku agar tidak dibuka oleh mereka. Tanganku berusaha menahan celanaku agar tidak bisa mereka buka.

Aku yang dikeroyok banyak lelaki seperti ini tidak bisa berbuat banyak. Usahaku memberikan perlawanan sepertinya sia-sia saja karena tubuhku sudah diposisikan berdiri oleh mereka dengan kedua tanganku diangkat keatas. Lalu lelaki tadi mulai meraih gunting dan mulai merobek rok gamisku dari bawah hingga ke atas.

Kurang ajar, mereka benar-benar akan memperkaosku. 

Mereka terus tertawa menyebalkan sambil menyaksikan rok gamis syariku dirobek perlahan oleh kawannya. Aku ingin menangis tetapi air mataku sudah berhenti keluar. Yang tersisa hanyalah rasa marah akan kebiadaban mereka memperlakukanku seperti ini.

Kulihat rok gamisku sudah terpotong menjadi dua, tetapi masih ada celana gamis yang masih mengamankan kemalu4nku untuk sementara waktu. Namun sayang, beberapa saat kemudian nasib celamis (celana gamis) yang kupakai sama saja dengan pakaian gamisku. 

Lelaki itu turut merobek celana panjang rangkapan itu dan ia potong menjadi begitu pendek seperti hotpants yang memamerkan kedua pah4ku.

“Punya pah4 mulus kok disembunyikan aja. Heran, deh... Heheheh...” ujar lelaki itu sambil terus merobek celamis ku hingga benar-benar menjadi hotpant yang begitu pendek.

“Busyet mulus bener itu kaki... Enak tuh dielus-elus,” goda beberapa anggota geng motor sambil kurasakan tangan-tangan mereka mulai meraba kedua pahaku yang gemetaran.

“Sudah cukup! Lepaskan saya!! Tolong.....” pintaku sambil terus meronta.

“Jangan banyak bergerak atau gunting gue malah ngelukai kaki mulus lu.. Diem!!!” kata lelaki itu sambil merapikan potongan celanaku agar panjangnya sama antara kiri dan kanan.

Aku terus meronta, tidak peduli gunting itu nanti bisa saja melukaiku. Aku tidak rela mereka membuka paksa auratku. Kuhindari ujung gunting yang terus mencabik-cabik pakaianku hingga semakin terbuka. Tetapi, hal itu tidaklah lama, karena sebuah tamparan memaksaku untuk kembali diam

...“plak plak”...

“Diem lu jangan gerak-gerak kont**ll!!” teriak pemuda yang mengguntingi pakaianku ,emosi.

Setelah mengekspos kedua kakiku, lelaki itu mulai merogohkan paksa jarinya masuk kedalam celamis serta celana dal4mku. 

Harga diriku rasanya hancur saat kudapati tangan kasar itu mulai menjamah organ kewanitaanku. Kurasakan sejenak tangan kasar itu bermain-main pada bulu-bulu, sebelum ia arahkan lebih dalam menuju inti kemalu4nku.

“Aaahhhh.. Mas....” desahku saat tangan lelaki itu mulai meraba garis vagin4ku.

“Janc**kk.. Udah becek aja lu.. Heheheh.. jembvt lu keringet4n,” kata lelaki itu saat menyadari vagin4ku rupanya sudah basah.

“Yang bener lu? Cewek cadaran gini emang bisa becek?” kata teman-temannya.

Beberapa lelaki mulai mendekatiku, lalu suasana menjadi semakin tak terkendali. Aku berdiri di tengah-tengah mereka dan kudapati tangan-tangan kasar itu mulai berebutan merengkuh vagin4ku. Bahkan entah sejak kapan celana serta celana dal4mku sudah turun hingga lutut oleh mereka. 

Kurasakan fagin4ku dicabvli dengan kasar oleh mereka. Jemari mereka dimasukkan ke dalam kemalu4nku sambil tertawa-tawa seperti setan. 

Tangan-tangan kurang ajar itu terus memainkannya, menyiksa organ kemalu4nku. Ada yang meraba, ada yang mengoc*k, ada pula yang menusukkan tangannya ke kemalu4nku. 

Aku begitu merasa rendah saat ini, saat kubiarkan auratku dicabuli berebutan oleh mereka.

Aku merasa hancur saat memandangi vagin4ku menjadi rebutan tangan-tangan para anggota geng itu. Yang seharusnya kupersembahkan kesuciannya kepada suamiku kelak. Yang sudah kujaga selama ini agar selalu perawan. 

Saat ini sama sekali tidak ada harganya di hadapan para anggota geng motor yang menculikku. Aku terus dicabvli dalam posisi berdiri. Kurasakan vagin4ku sudah semakin becek dan hangat saja. 

Kedua kaki pun rasanya sudah begitu lelah dan terus bergetar menerima perlakuan mereka ini.

“Akhi Arman.. Afwan ana... Ana... Tidak suci lagi... Ana ikhlas kalau akhi mencari akhwat lain yang lebih baik dan terjaga daripada ana.. Ana sudah kotor Akhi…” kataku dalam hati sambil menitikkan air mata.

“Aaahh.. Sudah mas.. Sudaaahhh.. Aahh... Ooohhh...” aku mendesah dan tubuhku bergetar hebat menerima rangs4ngan nakal dan kurang ajar itu.

Aku mengutuk diriku sendiri, begitu mudahnya tubuhku terangs4ng menerima pencabvlan mereka terhadap kemalu4nku. 

Begitu mudahnya imanku runtuh dan mulai menikmati dirangs4ng seperti ini. Vagin4ku benar-benar tidak bisa berbohong, organ kemaluanku benar-benar becek dan terasa kedutan.

“Sialan becek parah.. Mem3k Lont3 cadaran janc**kk...” kata seseorang pria sambil menyusupkan dua jarinya kedalam vagin4ku dan dikoc*knya dengan kasar.

“Temp1k lont3. Njaluk (minta) kont*l iki asvv...” kata seseorang yang lain yang juga turut menyiksa kemalu4nku dengan tangannya.

“Aaahhhhh... Akuuuu Mau pipissss...” erangku saat kusadari vagin4ku mulai semakin nyut-nyutan diperlakukan tak senonoh oleh mereka.

Tubuhku tiba-tiba mengejang hebat, meliuk-liuk tak beraturan. Bibirku rasanya gemetaran berusaha mati-matian menahan cairan yang terasa ingin meledak keluar dari dari vagin4ku. 

Tangan mereka semakin kemana-mana, menjelajah ke bagian kedua payud4r4ku dan mereka remas-remas dengan leluasa. 

Dirangs4ng demikian, pertahananku habis juga. Vagin4ku sudah semakin kedutan dan bersiap mengeluarkan isinya.

...“sreeetttt sreeett currr curr,” ...

cairan itu tumpah begitu deras. Cairan bening menyembur dahsyat dan jatuh menyusuri pah4ku. Sebagian lainnya langsung muncrat mengenai celamis dan juga celana dal4mku yang sudah dipeloroti hingga lutut.

“Cvk muncrat muncrat. Dasar mem3k jal4ng,” spontan seorang lelaki merendahkanku sambil memperhatikan vagin4ku yang terus-menerus mengeluarkan isinya.

“Hah.. Hah.. Hah...” napasku tersengal-sengal setelah dicabvli oleh tangan-tangan mereka.

Belum apa-apa rasanya lututku sudah begitu lemas tidak sanggup menahan beban tubuhku. Ingin kududukkan tubuhku namun tidak bisa, karena tubuhku masih dipaksa mereka untuk terus berdiri. 

Terasa sekali vagin4ku yang masih kedutan kini terasa sedikit perih, mungkin sedikit terluka karena kuku mereka yang sebagian memang tajam.

Aku mengutuk tubuhku sendiri. Bagaimana bisa aku dicabvli seperti itu, vagin4ku malah menikmati dengan muncrat hebat hingga menyembur keluar.

Betapa malunya aku saat ini, aku yang seharusnya menjaga tubuhku dengan syariat malah dengan begitu jujurnya mengalami orgasm3. 

Apalagi tatapan mata mereka memandangku begitu rendah yang saat ini seperti orang kejang-kejang. Vagin4ku pun terus terusan kedutan dan begitu sensitif saat disentuh.

1
Heri Wibowo
luar biasa, Seperti tidak ada habis-habisnya tenaga Ariefna.
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Eko Fauzan
keren
Heri Wibowo
Ariefna telah bermetamorfosa 180 derajat dari wanita Salehah menjadi perempuan rusak serusak-krusaknya dalam satu malam.
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
KLO tau bakalan bgni gak usah kamu anter Farida,,sedang Farida SDH tidur anteng dan nyenyak
Heri Wibowo
loh kok lain Jawabnya, diraba-raba nggak mendesah mendesah lagi Na.
Heri Wibowo
lanjut Thor, mau tahu endingnya seperti apa.
Heri Wibowo
memang sungguh mengerikan dampak obat perangsangnya
Heri Wibowo
sungguh tidak manusiawi di luar akal sehat
Yuliana Purnomo
gak sampe hati aku bacanya 😢
Yuliana Purnomo
MasyaAllaah 😢
Yuliana Purnomo
benar 2 gaknada tanda-tanda pertolongan bakal datang
Yuliana Purnomo
heehhhh deg degan aku,, gimana nasib mu,,,mb
Yuliana Purnomo
ya Allah 😢,,, semoga ada pertolongan untuk hamba Mu,,ya Rabb
Yuliana Purnomo
MasyaAllaah,,lah rumah' nya Farida jauh gitu mana malam malam lagi,,,KOG gak mikir juga minta dianterin,,yg nganterin juga kasian mana cuaca gak mendukung,,jalanan gelap lagi,,ngeri ngeri juga ngebayangin
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasibmu Ariefna.
Heri Wibowo
kok jadi gila begitu kamu Na.
Heri Wibowo
lanjut bos.
Heri Wibowo
apa kamu tidak merasa lelah Na.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!