NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 2

Pendekar Pedang Kelabu 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah sejarah / Perperangan
Popularitas:139.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: YanYan.

Setelah mengukuhkan kekuasaannya atas Kota Canyu, Zhang Wei memulai perjalanan epik menuju puncak dunia demi membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan. Namun, jalan menuju tujuan itu penuh bahaya: musuh kuat, intrik politik, hingga menjadi buronan kekaisaran Qin.

Dalam petualangannya, Zhang Wei harus menghadapi penguasa Tanah Barat, mengungkap rahasia dunia, dan membuktikan dirinya sebagai pendekar pedang kelabu yang tak terkalahkan.

Dengan tekad membara, Zhang Wei bersiap melawan dunia untuk mencapai puncak tertinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Zhang Wei

Di sisi lain istana, Zhang Wei tiba di Paviliun Giok Utara, tempat yang telah disiapkan untuknya. Bangunan itu megah namun tenang, dikelilingi taman bambu dan kolam kecil yang memantulkan cahaya bulan.

“Tempat ini cukup nyaman,” gumam Zhang Wei pada dirinya sendiri.

Namun, saat dia memasuki ruangan utama, aura aneh menyelinap ke sekitarnya. Zhang Wei segera waspada, merasakan energi yang tidak biasa.

“Kau akhirnya di sini,” sebuah suara lembut namun penuh tekanan terdengar dari sudut ruangan.

Zhang Wei menoleh, dan di sana berdiri Qin Yue, putri ketiga. Dia mengenakan jubah sutra biru yang elegan, dengan rambut panjangnya yang tergerai rapi. Wajahnya tampak tenang, tetapi ada kilatan kecerdikan di matanya.

“Putri Qin Yue,” kata Zhang Wei dengan nada sopan. “Ada yang bisa saya bantu?”

Qin Yue tersenyum tipis, lalu melangkah lebih dekat. “Aku hanya ingin mengenalmu lebih baik, Tuan Zhang Wei. Kau telah menjadi pembicaraan di seluruh istana, dan aku ingin tahu siapa sebenarnya orang yang berhasil membuat kekacauan sebesar ini.”

Zhang Wei mengamati putri itu dengan hati-hati. “Saya hanyalah seorang pengembara yang kebetulan berada di tempat dan waktu yang salah,” jawabnya dengan nada ringan.

Qin Yue tertawa kecil. “Kau merendah. Tapi tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberi satu saran kepadamu.”

“Oh? Apa itu?” tanya Zhang Wei, pura-pura tertarik.

“Di istana ini, tidak ada yang seperti kelihatannya,” bisik Qin Yue, matanya menyala tajam. “Berhati-hatilah pada setiap langkahmu, terutama terhadap mereka yang tampak paling ramah.”

Setelah mengatakan itu, Qin Yue berbalik dan meninggalkan ruangan tanpa menunggu tanggapan. Zhang Wei hanya berdiri diam, merenungkan kata-katanya.

“Sepertinya aku akan menghadapi lebih banyak intrik di sini daripada yang kuperkirakan,” pikir Zhang Wei sambil tersenyum tipis.

***

Di Paviliun Giok Utara, malam telah larut. Cahaya bulan menembus jendela, memantulkan bayangan lembut di lantai batu giok. Zhang Wei duduk bersila di atas tikar meditasi, tangannya menggenggam kristal roh yang berkilauan. Meskipun tubuhnya tampak tenang, pikirannya penuh dengan rencana.

Tujuannya datang ke ibu kota Kekaisaran Qin bukan hanya untuk menerima kompensasi dari Kaisar Qin Huangming. Kompensasi berupa batu dan kristal roh dalam jumlah besar hanyalah salah satu alasan kecil. Di balik itu, ada tujuan lain yang jauh lebih besar dan penuh risiko.

Zhang Wei menghela napas pelan, lalu membuka matanya. “Sumber daya ini akan sangat berguna,” gumamnya, menatap kristal roh di tangannya. “Namun, ini bukanlah tujuan utama ku.”

Dia bangkit dari tempatnya, berjalan ke jendela, dan memandang ke arah istana utama yang menjulang megah di kejauhan. Dari tempatnya berdiri, ia bisa merasakan aliran energi kuat yang mengelilingi istana. Tidak hanya energi para pangeran dan pejabat tinggi, tetapi juga sesuatu yang lebih tua, lebih dalam, dan lebih misterius.

“Sepertinya aku tidak salah tempat,” pikir Zhang Wei, bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis.

Tujuan utamanya adalah salah satu harta rahasia yang tersembunyi di dalam istana kekaisaran. Berdasarkan informasi yang pernah dia dapatkan dari Lian Xuhuan, di dalam istana terdapat artefak kuno yang diyakini memiliki hubungan dengan energi primordial dunia. Artefak itu adalah salah satu dari sepuluh material penting yang dia butuhkan untuk menciptakan tubuh baru bagi sang master.

Namun, mendapatkan artefak itu tidaklah mudah. Zhang Wei tahu bahwa benda seperti itu pasti dijaga dengan sangat ketat, mungkin oleh Kaisar sendiri. Selain itu, dia tidak tahu persis di mana artefak itu disimpan. Informasi yang dimilikinya hanya menyebutkan bahwa benda itu terkait dengan ruang penyimpanan tersembunyi yang hanya bisa diakses oleh garis keturunan langsung keluarga Qin.

“Jika aku bergerak terlalu cepat, aku bisa memancing kecurigaan,” pikirnya. “Tapi jika aku menunggu terlalu lama, kesempatan ini bisa hilang.”

Zhang Wei menyadari bahwa setiap langkahnya di istana ini harus direncanakan dengan cermat. Dia tidak hanya menghadapi Kaisar, tetapi juga para pangeran dan pejabat yang memiliki agenda masing-masing. Selain itu, dia harus memastikan bahwa kehadirannya tidak mengundang perhatian yang berlebihan sebelum waktunya.

Sebuah ketukan pelan di pintu membuyarkan lamunannya. Zhang Wei segera mengalihkan auranya kembali menjadi tenang dan membuka pintu. Di luar, seorang pelayan muda berdiri dengan kepala tertunduk.

“Tuan Zhang Wei,” katanya dengan nada sopan, “Pejabat Wang Li meminta Anda untuk menghadiri perjamuan di aula selatan besok malam. Yang Mulia Kaisar dan para pangeran akan hadir.”

Zhang Wei mengangguk singkat. “Terima kasih atas pemberitahuannya.”

Pelayan itu membungkuk sebelum pergi. Setelah pintu tertutup, Zhang Wei kembali duduk. Dia tahu bahwa perjamuan itu bukan sekadar acara makan-makan biasa.

“Perjamuan ini mungkin menjadi awal dari langkah-langkah mereka untuk mengujiku,” gumamnya. “Tapi itu juga bisa menjadi kesempatan untuk mencari lebih banyak informasi.”

Dia mengambil pedangnya yang bersandar di sudut ruangan, lalu perlahan mengelus bilahnya yang dingin. Pedang abu-abu gelap itu, senjata khasnya, memancarkan aura yang samar namun menekan.

“Master,” panggil Zhang Wei dalam pikirannya.

Suara lembut sang master terdengar di dalam benaknya. “Ada apa, Zhang Wei?”

“Aku hampir yakin bahwa artefak yang kita cari ada di sini. Tapi aku membutuhkan bantuanmu untuk memastikan lokasinya.”

Ada jeda singkat sebelum Lian Xuhuan menjawab. “Baiklah. Aku akan mencoba mendeteksi keberadaannya malam ini. Tapi kau harus berhati-hati, Zhang Wei. Aura kaisar ini terlalu kuat. Jika dia menyadari keberadaanku, itu bisa membawa bencana.”

Zhang Wei tersenyum kecil. “Aku selalu berhati-hati, Master. Jangan khawatir.”

Namun, di balik senyumnya, Zhang Wei tahu bahwa langkah berikutnya akan membawa risiko yang jauh lebih besar daripada apa yang pernah dia hadapi sebelumnya. Di istana ini, dia bukan hanya menghadapi musuh yang terlihat, tetapi juga rahasia-rahasia gelap yang tersembunyi di balik tembok emasnya.

Malam semakin larut, namun Zhang Wei tetap terjaga. Setelah percakapannya dengan Lian Xuhuan, dia duduk bersila, memusatkan energi dan mengatur napas. Aura di sekitarnya perlahan berubah, menjadi lebih halus namun tajam, seperti pedang yang siap menusuk kapan saja.

Di tengah keheningan, dia mulai merasakan getaran samar dari pedangnya. Aura Lian Xuhuan muncul perlahan, seperti kabut tipis yang menyelimuti ruangan.

“Aku sudah mencoba mendeteksi sesuatu,” suara Lian Xuhuan terdengar lagi, lembut namun penuh kehati-hatian. “Energi yang kita cari ada di sini, di istana ini. Tapi lokasinya… tersembunyi sangat dalam, terlindungi oleh formasi yang rumit.”

Zhang Wei membuka matanya, tatapannya tajam. “Formasi? Itu berarti ada seseorang dengan kemampuan luar biasa yang melindunginya.”

“Aku tidak yakin,” jawab Lian Xuhuan. “Tapi satu hal yang pasti, benda itu tidak hanya disembunyikan, melainkan juga dimanipulasi oleh kekuatan yang begitu besar. Kau harus berhati-hati.”

Zhang Wei mengangguk. “Baiklah. Besok, aku akan menggunakan perjamuan itu untuk mendekati lingkaran kekaisaran. Jika aku bisa mendapatkan petunjuk, langkah selanjutnya akan lebih mudah.”

Dengan tekad bulat, dia menutup matanya lagi, bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya.

1
annaza ibenk
bertahan,,,,
menyerah,,,,,
bersambung,,,,
Dianrp
up.up.up. secangkir kopi buat sampeyan
rinaris$
mantap pak Thor 👍👍👍 tambah banyak lagi updatenya👌👌👌👌
saniscara patriawuha.
gasssss pollll manggg weiiiiiii....
irul
lanjut💪
saniscara patriawuha.
gassss pollll mangggg...
Iwan
Kecewa
Penikmat buku
lanjut, thor...
ancha
MC nya kurang sadis ( lembek)
Firda Firda
semangat tor di tunggu up nya lagi kopi meluncur
Agus Rahmat
nah ini baru seru senipertarungan yang hidup menggetarkan hati mengusik jiwa mantap gan
Dans Ponk
no komenn
Dans Ponk
ok ok okkk .. no komen
Agus Rahmat
seperti biasa alurnya mengalir cepat dan tenang dan gejolak ritme mengesankan
Penikmat buku: komentar yg mengesankan...
total 1 replies
Abiyyu Sultan
mantap..
bogel
msntabs
OldMan
novel ini paling seru diantara yg lain 💪🏿💪🏿
sie ucup
seru Thor ,sampe degdegan bacanya, jadilah lebih kuat karna musuh menunggu di depan
Penikmat buku
lanjut, thor. .. jangan kasih kendor
Iwan Duan
Mantaaaap thor lanjooooooot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!