Bagaimana ceritanya jika seorang perempuan yang berprofesi sebagai bos mafia paling berbahaya dan ahli racun, dan hidup nya sudah bersahabat dengan darah, harus berpindah jiwa ke dalam tubuh perempuan lemah dan naif?
Dia adalah Erika Alexander, tubuh yang Erika tempati adalah tubuh milik istri Jendral perang, yang memilih kabur dari kastil suami nya setelah orang tua nya meninggal, karena tertekan dengan orang-orang di sekitar nya yang selalu menyebut nya perempuan pembawa sial.
cuplikan
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang, tentu saja Erika sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Akan kah Jendral perang juga akan tunduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERGI LOMBA
Hari ini adalah hari di mana lomba yang di adakan oleh pihak istana akan di selenggarakan.
Dua hari ini kerajaan Beatrix, ramai dengan orang-orang yang membicarakan tentang keluarga Cutis.
Bukan karena merasa kasihan dengan apa yang menimpa keluarga Cutis, rakyat kerajaan Beatrix malah menyumpah serapahi keluarga Cutis dan mencemooh nya.
Pasalnya dua hari yang lalu, rakyat kerajaan Beatrix, bukan hanya menerima berita tentang kediaman keluarga Cutis yang terbakar dan mayat Tuan Cutis dan Nyonya Cutis yang di gantung di alun-alun kota.
Hari itu juga kerajaan Beatrix di heboh kan dengan satu fakta, tentang siapa keluarga Cutis itu sebenarnya.
Erika menyebar luas kan, kejahatan apa yang sudah keluarga Cutis lakukan selama ini, termasuk penghianatan dan juga pembunuhan terhadap Marqueess Javier dan Marchioness Alicia.
Dan satu lagi, Erika juga membongkar kebusukan keluarga Cutis, yang ternyata selama beberapa tahun ini, selalu menggelapkan uang pajak setiap tahun nya.
Tentu saja fakta besar itu membuat semua rakyat kerajaan Beatrix geram, karena sudah tertipu keluarga Cutis selama ini.
Pihak istana sudah menyelidiki siapa pelaku dari pembunuhan keluarga Cutis, tapi sayang mereka tidak mendapat kan sedikit pun petunjuk.
Kejadian pembunuhan itu membuat Raja Beatrix dan seluruh pejabat kerajaan merasa penasaran, siapa sebenarnya pelaku nya.
Melihat dari mayat Tuan Cutis dan Nyonya Cutis yang di gantung di alun-alun kota, dengan kondisi sangat mengerikan, membaut mereka yang melihat nya bergidik ngeri.
Rakyat kerajaan Beatrix berpikir bahwa pelaku nya adalah orang yang berbahaya dan tidak dapat di singgung, karena itu pula pihak istana menutup kasus pembunuhan terhadap keluarga Cutis.
Berita besar itu juga sudah sampai ke telinga Duke Oliver, pria dingin yang saat ini sedang berkutat di ruang kerja nya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk," ucap Duke Oliver dingin.
Duke Oliver masih fokus tidak mengalihkan pandangan nya dari berkas-berkas yang saat ini sedang dirinya kerjakan.
"Salam Duke," ucap Zion sopan.
"Hem"
"Maaf Duke hari ini Anda harus menghadiri acara lomba tahunan yang di adakan oleh pihak istana," ucap Zion mengingat kan.
Duke Oliver menghentikan pergerakan tangan nya, yang hendak membuka lembar baru dari berkas yang sedang di periksa.
"Jam berapa acara nya?" tanya Duke Oliver datar.
"Jam sembilan pagi Duke," jawab Zion sopan.
Duke Oliver mengernyitkan alisnya, saat mendengar jawaban dari tangan kanan nya.
"Kamu yakin? Bukan kah biasa jam sebelas?" tanya Duke Oliver memicing kan mata nya.
"Anda benar Duke, tahun-tahun sebelumnya acara lomba akan di mulai pada jam sebelas, tapi berbeda dengan tahun ini, karena peserta lomba nya dua kali lipat dari peserta tahun kemarin, dan acara nya juga di majukan," jawab Zion, menjelaskan secara rinci.
"Begitu?" ucap Duke Oliver mengangguk kan kepala.
Duke Oliver menghela nafas nya panjang, sebenar nya diri nya sangat malas untuk datang ke acara itu, karena sudah pasti di sana nanti banyak wanita murahan yang akan menganggu ketenangan nya.
"Zion, kamu gantikan saya, saya tidak akan hadir," ucap Duke Oliver menyenderkan kepalanya.
"Maaf Duke, Anda harus hadir di acara kali ini, Raja Beatrix akan marah jika Anda tidak hadir lagi setelah dua tahun ini Anda tidak pernah hadir," ucap Zion menunduk kan kepalanya.
"Hah....Pria tua itu sangat merepotkan," ucap Duke Oliver menghela nafas nya panjang.
Duke Oliver masih memiliki hubungan darah dengan keluarga istana, karena kakek Duke Oliver dan kakek Raja adalah saudara, yang artinya Duke Oliver masih termasuk garis keturunan keluarga istana kerajaan Beatrix.
"Jam berapa sekarang?" tanya Duke Oliver datar.
"Jam delapan Duke," jawab Zion.
"Kita pergi sekarang," ucap Duke Oliver beranjak dari kursi kerjanya.
Tidak ada pilihan lain, walaupun sebenarnya sangat malas, mau tidak mau Duke Oliver harus hadir di acara lomba itu.
"Baik Duke," jawab Zion sopan.
Mereka berdua berjalan keluar dari ruangan Duke Oliver, dengan raut wajah datar mereka.
Zion walaupun sedikit banyak bicara tapi pria itu termasuk pria datar, walaupun tidak sedatar Duek Oliver.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Di waktu yang sama di kediaman Erika saat ini Lea dan Leo sudah siap, untuk berangkat ke istana kerajaan Beatrix tempat lomba yang akan Leo ikuti.
"Sayang susu dan beberapa makanan kecil sudah ibu taruh di tas nya, nanti jangan lupa di makan iya," ucap Erika menyerahkan tas ransel lucu milik Lea.
"Botol susu kakak juga ada di sini," ucap Erika tersenyum kecil.
"Terimakasih Ibu," jawab Lea dan Leo.
"Maaf iya, Ibu gak bisa temani kakak, nanti pulang nya Ibu yang jemput kalian," ucap Erika merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, kan Ibu kerja untuk Lea sama Leo," ucap Leo bijak.
Hari ini Erika tiba-tiba mendapat kan laporan dari anak buah nya, salah satu bisnis nya ada yang bermasalah, dan harus Erika sendiri yang turun tangan.
Sebenarnya bisa saja Erika mengabaikan itu semua, toh harta nya sudah banyak.
Tapi ini bukan tentang kerugian saja, di dunia bisnis Erika harus tetap profesional, karena bisnis bukan hanya tentang untung dan ruginya saja, ada beberapa hal yang harus Erika urus.
"Iya Ibu, kan ada Lea yang temani kakak," ucap Lea menepuk dada nya.
"Baiklah, kalian hati-hati iya," ucap Erika tersenyum kecil.
"Ingat apa yang selalu ibu ajarkan untuk kalian, jadi anak baik, tidak boleh nakal, kalau ada yang nakalin kalian, harus kalian balas seperti apa yang mereka lakukan," ucap Erika memberikan ultimatum.
*Cup*
*Cup*
"Mengerti Hem?" tanya Erika mencium pipi Lea dan Leo.
"Mengerti," jawab Leo dan Lea Mengangguk kan kepalanya.
"Baiklah ayo ibu antar ke depan," ucap Erika menuntun anak-anak nya.
Penampilan Lea dan Leo hari ini sangat lah keren, mereka berdua menggunakan celana panjang model Cargo warna hitam di padukan dengan atasan yang senada.
Lea menggunakan atasan lengan pendek, berwarna putih dan topi sebagai pelengkap penampilan Lea hari ini, tidak lupa tas lucu nya membuat penampilan Lea semakin manis dan menarik
Sementara Leo, pria kecil yang akan ikut lomba itu, mengunakan kaos model singlet berwarna hitam, dan tidak lupa handband yang melingkar apik di kepala nya, membuat penampilan Leo sangat lah keren dan menarik.
"Rey, Roy, tugas kalian hari ini memastikan keselamatan anak-anak saya, singkirkan siapa saja yang berani menyentuh apa lagi menyakiti anak-anak saya," ucap Erika dingin.
"Baik Nyonya," jawab Rey dan Roy.
"Kakak semangat lomba nya, apapun hasil nya Ibu akan tetap bangga sama kakak," ucap Erika mengusap lembut kepala Leo.