Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu?
Emily terbangun pandangannya mengedar ke kiri & ke belakang mobil mencari Morgan yang tidak terlihat. "Dimana dia? Apa dia sengaja tidak membangunkan aku hanya karena menggeret koperku yang besar." Gumamnya kesal sambil menyalakan ponsel mencoba menghubunginya jika tidak bagaimana dia bisa masuk dikamar pasalnya dia tidak tau nomor arah mana untuk menuju hotel dari bassement ini.
Belum sempat menekan panggilan dia melihat ponsel Morgan & Dompetnya tertinggal belum lagi saat ini mobil masih dalam keadaan menyala, "ck. Apa dia sengaja meninggalkanku sendiri diBassement untuk mengundang penjahat menculikku." Lagi-Lagi dia bergumam kesal
Dengan kebingungan dia mencoba mengambil keputusan untuk tetap menunggu sampai pago didalam mobil ini atau keluar dan memesan kamar hotel sendiri. Sayangnya Emily tidak cukup berani untuk ke dua pilihan tersebut disatu sisi dia sangat ingin ke kamar mandi dan melanjutkan tidurnya dikasur hotel, disisi lain dia sangat merinding jika harus keluar sendirian berjalan dibassement tengah malam.
Saat sedang takut-takutnya dia mencoba melihat sekelilingnya sekali lagi tanpa menurunkan kaca mobil, dan pandangannya tertuju ke arah pria & wanita dari kejauhan dia bisa melihat punggung laki-laki itu..ia sangat mengenalnya. Bukan hanya punggung..bajunya..baju yang saya ia yakin iyu yang digunakan Morgan untuk menjemputnya. "Tapi, Siapa wanita yang berbicara dengannya." Gumam Emily sambil memicingkan matanya berusah fokus dan merasa sangat penasaran.
Dengan cepat Emily mengambil ponselnya dan mencoba merekam Keduanya namun untuk bisa merekam lebih dekat ponsel canggih miliknya tetap tidak bisa memgambil gambar jelas melihat jarak Emily & 2 orang tersebut begitu jauh.
Emily bukan org yg gegabah & ceroboh, ia sengaja merekam bukan hanya ingin melihat dengan siapa suaminya berbicara, tapi ingin menjadikan bukti jika sewaktu-waktu kejadian itu terulang kembali & dia akan mencocokkan apakah hubungan mereka begitu intens sehingga sering bertemu dibelakangnya.
Tidak sampai 10 menit Morgan berbalik kembali menuju mobil, namun yang membuat Emily gelisah adalah dengan mata kepalanya sendiri ia melihat perempuan itu memeluk Suaminya & Suaminya membalas pelukannya sambil mengelus" Rambut dan sesekali pundak wanita itu. "Mana ada pertemuan dengan teman berpelukan di tempat sepi & tengah malam seperti ini" Ucap Emily tanpa sadari ia telah terbakar cemburu.
Morgan semakin mendekat ke arah mobil, belum sempat ia membuka mobil Emily dengan cepat membuka pintu & berdiri keluar. "Turunkan koperku sekarang! Aku ingin segera ke kamar mengganyi pakaian & kembali tidur dikasur." Ucap Emily Ketus
Morgan tak mengindahkan ucapan Emily, dia mengambil barangnya dan juga Slingbag Emily dikursi belakang tidak lupa paperbag makanan yang ia beli sebelum sampai dihotel, mengingat Emily tertidur & pasti belum makan jadi dia inisiatif untuk Take a way makanan tanpa Emily sadari karena ia begitu terlelap.
Sesekali melirik kearah Emily morgan melihat Emily begitu gelisah & kesal. "Bisa-bisanya aku menunggunya tertidur 2 jam, hanya karena aku ke toilet dia ngedumel." Ucap Morgan yang masih bisa terdengar oleh Emily
"Setidaknya kecilkan suaramu, aku masih bisa mendengar umpatanmu." Ucap Emily sambil melirik jam tangannya memastikan apakah betul ia tertidur selama itu.
Morgan menutup pintu & berjalan mendekati Emily dan memberikannya paperbag karena tangannya terlalu penuh."Bisa-bisa jariku patah karena membawa barang-barangmu" ucap Morgan setelah Emily menerima Paperbag.
Mereka berjalan beriringan menuju Receptionis untuk mengambil kunci