10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Usai memutuskan panggilan dengan Ara dan Arumi tadi, Zea langsung berganti pakaian, jika tadi gadis itu memakai pakaian tidur nya, maka kali ini dia memakai kaos warna coklat oversize, di padukan dengan jeans ketat warna biru laut, dengan model sobek-sobek di bagian dengkul nya, sekilas penampilan gadis cantik tersebut mirip seorang bad girl.
Zea menatap pantulan dirinya di cermin, sambil menguncir kuda rambutnya yg berwarna cokelat tersebut, saat ini gadis itu tidak akan keluar dengan penampilan cupu nya, akan tetapi ia menjadi seorang Zea Jelita, yg cantik dan imut.
"Apa lagi ya." Ucap Zea, sambil memutar tubuh nya, dan melihat penampilan sendiri.
"Jacket, iya jacket." Gumam gadis itu pelan. Kemudian melangkah menuju walk in closet untuk mengambil jacket nya.
Mata Zea menatap puluhan jacket khas perempuan yg berjejer rapih di walk in closet nya, dari puluhan jacket tersebut tidak ada satupun yg menarik perhatian Zea saat ini.
"Sangat tidak cocok, untuk keluar malam." Gumam Zea, sambil membelai beberapa jacket nya.
"Aku pinjam hoodie kakak saja deh." Gadis itu tersenyum lebar, kali ini dia ingin berpenampilan sedikit tomboy, dia tak mau terlalu girly apalagi saat mendengar percakapan Zio di telpon tadi, dia yakin sekali bahwa ada sesuatu yg akan di lakukan oleh Zio dan teman-teman nya.
Zea pergi menuju kamar Zio, dan mengambil sebuah hoodiee berwarna hitam, dengan gambar tengkorak di depan nya.
Buru-buru Zea memakai nya, kemudian langsung berlalu menuju lift, untuk turun ke lantai bawah.
Setelah berada di lantai bawah, sama seperti yg di lakukan oleh ke 2 kakak nya tadi, Zea berjalan mengendap-endap dan memasuki garasi, gadis itu kemudian menyambar salah satu kunci motor sport yg memang tergantung di garasi tersebut.
"Waktu nya bereaksi, kakak-kakak dan pangeran tunggu kejutan dari princess kalian ini, berani sekali kalian keluar tidak mengajak-ngajak." Gumam gadis itu dalam hati, dengan senyum tipis terbit di sudut bibir nya.
Saat Zea sedang mendorong sebuah motor sport berwarna merah menyala, tiba-tiba terdengar suara seseorang pria menyapa nya.
"Nona muda, Nona mau kemana malam-malam begini?." Tanya salah satu security yg berjaga di depan garasi.
Zea meletakkan jari telunjuk nya di depan bibir, memberi isyarat agar security tersebut diam.
"Jangan bilang-bilang Mommy dan Daddy, aku ada urusan di luar." Bisik Zea pelan.
"Tapi Nona.." Security tersebut tak bisa melanjutkan perkataan nya, lantaran Zea telah lebih dulu menyela nya.
"Tenang saja Pak, aku akan baik-baik saja, asal Bapak tidak ngadu sama Mommy dan Daddy, awas kalau Bapak ngadu sama Mommy dan Daddy, aku bilangin kakak-kakak, biar kakak-kakak pecat Bapak." Jika bicara dengan baik maka akan banyak pertanyaan dan larangan dari sang security tersebut, oleh sebab itulah Zea memilih untuk mengancam nya saja.
"Baik Nona, hati-hati." Pesan security tersebut, dia tak punya pilihan selain membiarkan saja.
Zea langsung berlalu dengan mendorong motor sport nya hingga keluar gerbang. Setelah di luar gerbang barulah gadis itu menyalakan motor nya.
Security yg membuka kan gerbang nya hanya bisa geleng-geleng kepala, anak remaja seumuran Zea memang susah untuk di kasih pengertian.
Di rumah yg berbeda, Ara dan Arumi juga memakai pakaian yg sama seperti Zea, beda nya Ara menggunakan jacket levis nya, sedangkan Arumi gadis itu memang lebih suka memakai hodiee cowok.
Ketiga gadis itu memang sudah mahir dalam berkendara, baik motor ataupun mobil, tetapi jika sekolah tentu saja mereka harus diantar sopir, karna kedua orang tua mereka melarang nya, sebab ketiga nya belum memiliki SIM.
Begitu pula dengan ke 2 saudara Zea dan juga Mark serta Asya dan Dev, masing-masing mereka belum cukup umur untuk membuat SIM.
Berdasarkan perkataan Zea tadi, mereka janji bertemu diperempetan jalan, dan saat Zea tiba disana, Ara dan Arumi telah menunggu dengan motor sport mereka masing-masing.
"Let's Go." Ucap ketiga nya serempak.
Kemudian ketiga nya langsung tancap gas menuju jalan xx seperti yg Zio sebutkan tadi.
"Zea, bukankah jalan xxx itu sering di gunakan orang untuk balap liar ya." Teriak Arumi, karna mereka sedang berkendara, jadi harus bicara yg keras, agar Zea dan Ara bisa mendengar nya.
"Ah iya betul, apa kakak-kakak ku dan Mark akan balapan?." Zea ikut bicara dengan keras.
"Bisa jadi." Sahut Ara. Ketiga nya semakin melajukan motor mereka.
Hingga beberapa menit kemudian, ketiga gadis tersebut tiba di jalan xxx, ternyata disana memang sudah ramai oleh para remaja.
Benar, lokasi itu adalah lokasi tempat dimana balapan liar sering di lakukan.
Zea, Ara dan Arumi memarkirkan motor mereka di bawah pohon yg letaknya sekitar berjarak 2 meter dari lokasi balap liar.
"Kita jalan saja kesana." Ajak Zea, setelah motornya terparkir dengan benar.
Ara dan Arumi mengangguk, kedua gadis itu juga telah selesai memarkir motor mereka. Ketiga nya berjalan pelan, mendekati tempat dimana para remaja pria tengah berkumpul.
"Dimana kakak-kakak mu?." Tanya Ara, sejak tadi gadis itu celingak celinguk mencari keberadaan Zio.
"Tuh." Zea menunjuk ke arah utara dengan bibir nya.
Ara dan Arumi menatap ke arah yg di tunjuk Zea, dan benar saja terlihat Zio dan kawan-kawan tengah berbincang serius.
"Tapi kemana Mark?." Zea berucap lirih, sebab dia sejak tadi belum melihat Mark, padahal Zea telah menatap ke sekeliling nya.
"Hm." Terdengar deheman seseorang dari arah belakang ketiga gadis itu, sontak ketiga gadis itu langsung membola kan mata mereka.
Setelah nya ketiga gadis itu berbalik dan langsung menampilkan cengir lebar nya. Mark berdiri dengan bersedekap dada di hadapan ketiga gadis itu saat ini. Wajah lelaki itu begitu datar.
Semula ketiga gadis itu mengira Mark akan langsung mengintrogasi mereka, saat mereka saling berhadapan, namun hingga beberapa detik berlalu Mark masih tampak diam, lelaki tampan satu itu hanya diam bagai patung.
Mata nya hanya menatap lekat wajah Zea, yg malam itu memang tak memakai riasan apapun.
Wajah gadis itu begitu mulus dan bersinar, bola mata nya yg berwarna biru itu membulat sempurna, dan itu benar-benar sangat menggemaskan dimata Mark, hingga lelaki itu bagai terhipnotis, karna baru kali ini lah Mark melihat Zea yg tidak berpenampilan culun, dan itu benar-benar sangat cantik.
Zea, Ara dan Arumi saling bertukar pandang dan mengernyit bingung lantaran Mark hanya diam saja dan hanya menatap Zea.
"Mark." Panggil Zea, akan tetapi panggilan Zea barusan sama sekali tidak masuk ke indra pendengaran lelaki tampan tersebut.
"Mark kenapa? Jangan-jangan di rasukkan jin di jalan ini." Ucap Arumi sambil bergidik sendiri.
Plaaakk..
Sebuah geplakan melayang di kepala Arumi, siapa lagi pelaku nya kalau bukan Arania.
"Jangan bicara sembarangan." Kecam Ara, sambil menatap kesal Arumi.
"Habis nya tuh sepupu kamu diam aja." Sahut Arumi cengengesan.
"Maarrrkkk." Suara toa milik Zea mulai keluar, karna dia sudah bosan menunggu Mark berbicara, tetapi lelaki tampan itu malah cosplay jadi orang bisu.
Bukan hanya Mark yg terjingkat kaget karna teriakan Zea, tetapi Ara dan Arumi juga ikut terjingkat kaget.
"Eh emaaaaak jantung Gue copot." Latah Arumi, gadis itu benar-benar terkejut.
Ara dan Mark hanya mengelus dada mereka sambil beristighfar.
"Zea bisa tidak, jangan teriak sehari saja." Ucap Ara menatap Zea jengkel. Zea menampilkan cengir lebar nya.
"Habisnya Zea kesal sama kak Mark, dari tadi diam saja ." ucap Zea, sambil mendelik menatap Mark. Mark tersenyum manis, dan meraih tangan Zea.
"Maaf, tadi aku hanya sedang menikmati kecantikanmu, jujur kamu benar-benar cantik." Puji Mark sambil mengusap lembut pipi gadis itu.
Zea kembali tersenyum malu-malu, pipinya mulai menghangat dan gurat-gurat kemerahan terlihat begitu jelas.
"Ingat wahai pasangan bucin, masih ada banyak orang di dunia ini, bukan cuma kalian berdua saja." Celetuk Arumi.
"Princess apakah kamu mendengar sesuatu, seperti ada suara orang, tapi kok tidak terlihat ya." Mark malah berlagak seolah Ara dan Arumi adalah makhluk halus.
"Kampret kamu Mark." Ara yg merasa kesal mulai menendang pelan bokong Mark.
"Tuh kan princess, sekarang bukan cuma suara saja, tapi ada yg menendang ku juga, kamu lihat tidak?." Mark masih ingin menjahili kedua gadis teman Zea itu.
\*
Bersambung.....................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.