Seorang pria membangun perusahaannya dengan tujuan mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin. Namun, semakin banyak uang yang dimilikinya, semakin tinggi kesombongannya. Pada akhirnya, kesombongannya menjadi kehancurannya. Ia dijatuhkan oleh perusahaan lain dan kehilangan segalanya.
Namun. Ia bereinkarnasi ke dunia kultivasi sebagai seorang Summoner, dengan kemampuan memanggil makhluk-makhluk luar biasa. Di dunia baru ini, ia didampingi oleh seorang Dewi yang setia di sisinya.
Sekarang, dengan segala kekuatan dan kesempatan yang dimilikinya, apa yang akan menjadi tujuannya? Apakah ia akan kembali mengejar kekayaan, mencari kedamaian, atau menebus kesalahan dari kehidupan sebelumnya?
Up suka-suka Author!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reinkarnasi
Aku telah menjadi sampah.
Dulu, aku membangun perusahaan untuk satu tujuan sederhana: uang. Tapi semakin banyak uang yang kumiliki, semakin sombong aku menjadi. Aku merasa tak terkalahkan. Hingga akhirnya, aku dituduh membunuh seseorang demi keuntungan. Tuduhan itu menghancurkan segalanya.
Perusahaan-perusahaan lain bersatu untuk menjatuhkanku. Pengadilan memutuskan aku bersalah, dan aku dipenjara selama dua puluh tahun.
Aku yang dulu hidup dalam kemewahan kini menjadi seorang gelandangan. Dari puncak dunia, aku jatuh menjadi sampah miskin yang tak berarti.
... ---...
Pria itu keluar dari rumahnya.
Hanya sebuah rumah kecil yang hampir ambruk, lebih mirip gubuk reyot daripada tempat tinggal. Dia berjalan ke toko untuk membeli mi instan, pakaiannya compang-camping, rambutnya kusut berantakan, dan tubuhnya kotor.
Di seberang jalan, seorang gadis berdiri. Cantik, dengan rambut hitam panjang yang tergerai lembut dan kulit seputih porselen. Dia memandangnya dengan tatapan penuh penghinaan.
"Hey, sampah. Apa yang kau lihat?" Gadis itu menyipitkan matanya. "Jangan memandangiku dengan mata busukmu itu!"
Pria itu tak menjawab. Dia hanya menunduk, mencoba mengabaikan kata-katnya. Namun, saat gadis itu melangkah menyeberang jalan, sebuah truk melaju kencang dari arah kanan.
Tanpa berpikir, pria itu berlari. Dia mendorong gadis itu keluar dari lintasan truk.
Brak!
"Apa yang kulakukan..." pikirnya. Tubuhnya remuk diterjang kendaraan besar itu. Dunia perlahan gelap.
... ---...
"Hey... Hey, bangun!"
Sebuah suara menggema di kepalanya.
"Ha... Siapa itu?" Pria itu membuka matanya, tapi hanya melihat kegelapan.
"Aku ada di dalam dirimu," jawab suara itu. Lembut, tapi penuh wibawa.
"Siapa kau?" tanyanya, bingung.
"Aku Yun Yun, seorang dewi," jawabnya. "Kau telah mati, dan aku membantumu bereinkarnasi."
"Bereinkarnasi?"
"Benar. Selamat datang di dunia kultivator."
Pria itu terdiam, mencoba mencerna kata-kata itu. "Kenapa aku bisa bereinkarnasi di sini?"
"Dunia ini berbeda dari duniamu," jelas Yun Yun. "Di sini, kekuatan adalah segalanya. Semua orang meningkatkan kemampuan mereka melalui kultivasi dan seni bela diri. Semakin kuat dirimu, semakin besar penghormatan yang kau terima."
"Apakah aku bisa menjadi kuat?" tanyanya penuh semangat.
"Tentu saja." Yun Yun tersenyum samar. "Kau memiliki potensi besar, tapi perjalananmu tidak akan mudah. Oh, dan satu hal lagi—kau adalah seorang Summoner."
"Summoner?"
"Benar. Kau memiliki kemampuan untuk memanggil makhluk yang kuat, termasuk aku. Tapi untuk sekarang, jangan beritahu siapa pun bahwa kau seorang Summoner."
"Kenapa?"
"Dunia ini penuh bahaya. Jika seseorang tahu kau seorang Summoner, mereka akan mengejarmu—entah untuk keuntungan mereka sendiri atau karena mereka menganggapmu ancaman."
Pria itu mengangguk. "Aku mengerti. Untuk sekarang, aku harus fokus berkultivasi."
"Bagus," kata Yun Yun. "Oh ya, karena kau berada di dunia ini, nama apa yang ingin kau gunakan?"
Pria itu berpikir sejenak. "Aku akan memakai nama Yun Huang."
"Hey, kenapa pakai margaku?" protes Yun Yun.
"Aku bingung mau pakai marga apa, jadi kupikir marga milikmu bagus," jawab Huang santai.
Yun Yun mendesah. "Baiklah... Lakukan sesukamu."
Hari berikutnya~
"Aku akan mengajarkanmu cara berkultivasi yang lebih cepat," kata Yun Yun.
"Baik," jawab Huang singkat namun penuh semangat.
Hari-hari berlalu. Dengan bimbingan Yun Yun, Huang membangun fondasi kultivasinya. Lima hari kemudian, fondasi itu selesai.
"Huang," kata Yun Yun serius, "di dunia ini, jika kau tidak kuat, kau akan ditindas. Jadi kau harus terus berkultivasi."
Dia melanjutkan, "Izinkan aku memperkenalkan beberapa hal penting tentang dunia ini:
Benua-benua di dunia ini:
Benua Tengah
Benua Timur
Benua Utara
Benua Selatan
Benua Barat
Tingkatan kultivasi:
Manusia Fana
Pembentukan Qi (1-9)
Pembentukan Core (1-9)
Pendekar Perak (1-9)
Pendekar Emas (1-9)
Raja Qi (1-9)
Kaisar Qi (1-9)
Raja Suci (1-9)
Kaisar Suci (1-9)
Nirwana (1-9)
Half Saint (1-9)
Saint (1-9)
Dou (1-9)
Raja Dou (1-9)
Kaisar Dou (1-9)
Emperor (1-9)
Great Emperor (1-9)
Ruler
"Untuk saat ini, kau berada di tingkat Pembentukan Core 2. Perjalananmu masih panjang," jelas Yun Yun.
"Aku harus terus berkultivasi," kata Huang mantap.
"Oh, dan ya... Suatu hari nanti, kau bahkan bisa memanggilku," tambah Yun Yun sambil terseyum nakal.
Huang menatap kosong. "Jadi... Aku bisa mensummon dirimu juga?"
"Tentu saja. Tapi kau harus cukup kuat terlebih dahulu!" jawab Yun Yun dengan bangga.
Huang mengangguk. Dia tahu, ini adalah awal dari perjalanan panjangnya untuk menjadi yang terkuat.
Belum, belum, siap-siap aja kulabrak bentar lagi