NovelToon NovelToon
Lorong Tak Berujung (Endless Aisle)

Lorong Tak Berujung (Endless Aisle)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Lorong tak berujung


Kisah ini menceritakan tentang perjalanan ke lima sahabat yang ingin mencari popularitas di dunia Chanel YouTube.

Keinginan yang tinggi ini, membuat mereka nekad masuk ke dalam lorong yang disebut angker dan konon tidak berujung.

"Nekad yang berujung maut",
Simak dan baca kisahnya di karya ku yang berjudul:

"Lorong tak berujung"
karya putri cobain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lorong cahaya

Malam itu, bau busuk di kaki Luna sudah tidak berbau, tapi kenapa saat itu, hari masih juga malam.

"Aska, apa ada yang aneh dengan malam ini?."

Tanya Reno yang memegang kaki Luna.

"benar juga, coba kamu pegang kaki Luna, masih ada luka atau tidak."

ucap Aska yang langsung menyuruh Reno.

Reno pun dengan cepat memegang kaki Luna, dan benar saja, tidak ada luka yang ada di kaki Luna.

"Aska,,,hari sudah siang, lukanya pun sudah tidak ada."

jawab Reno yang langsung melihat wajah Aska yang hampir sama sekali tidak terlihat.

Tiba-tiba, tidak jauh dari mereka, ada sebuah lorong yang bercahaya tampak jelas di mata mereka bertiga.

"apakah itu lorong nya?."

Tanya Reno yang juga melihat ke arah cahaya itu.

"Entah lah Reno, aku hanya melihat nya di waktu siang, dan aku juga tidak tahu jika lorong itu bercahaya."

Jawab Aska yang agak ragu dengan lorong itu.

"Luna, apa kamu sudah bisa berjalan?."

Tanya Aska yang melihat ke arah Luna.

"Sudah As, harus nya ini sudah siang, kenapa hari ini masih gelap."

Jawab Luna yang ketakutan saat itu.

Tidak ada pilihan lain selain mencoba untuk masuk ke dalam lorong cahaya, mereka berharap jika lorong itu adalah lorong dimana mereka bisa kembali.

ketiganya pun berjalan mendekati arah lorong cahaya itu, dan seketika itu mereka pun menghilang seakan termakan oleh lorong cahaya itu.

Waktu pun berjalan, mereka pun seakan terbangun dari tidur meskipun sebenarnya mereka tidak tidur.

"Reno, Aska, kita dimana?."

Teriak Luna yang saat itu merasakan sakit di kakinya.

"Luna,,, Kenapa dengan kaki kamu."

Teriak Reno yang melihat kaki Luna yang mengeluarkan darah segar.

"Aihhhh,,,bau busuk ini, kenapa datang di siang hari."

ujar Aska yang langsung menutup hidungnya.

"Aneh, kenapa jadi terbalik seperti ini, ini siang, kenapa kaki kamu kembali sakit?."

ujar Reno yang langsung menutup kaki Luna dengan kain sisa kaos Aska.

Mereka berjalan perlahan, melihat sekeliling yang mereka anggap asing, berbeda dengan tempat yang pertama mereka tuju.

"Kamu akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan, bahkan sampai tujuh turunan mu, akan ikut merasakan nya."

ujar seseorang yang sepertinya sedang berbicara dengan orang yang ada di depan nya.

"aihhhh,, kutukan mu tidak akan mempan untuk ku, karena sebentar lagi, kamu akan mati, dan aku yang akan menjadi penguasa di sini."

ujar seseorang yang menjawab ucapan orang itu.

"Apa lagi ini, kenapa tampak seperti kampung, apa ini kampung hantu?."

Tanya Aska yang membuat Reno dan Luna bingung.

"kalau kamu tidak tahu, apa lagi kita berdua Aska, kamu jangan gila, kita berdua tidak tahu apa-apa."

Jawab Reno yang memeluk erat tubuh Luna.

"Aku lelah Reno, rasanya aku ingin mati saja, aku tidak mau terus seperti ini."

ujar Luna yang semakin merasa kan sakit di kaki nya.

"Ayo, sebaiknya kita coba cari pertolongan disini, siapa tahu ini kampung manusia."

Ujar Aska yang langsung berjalan paling depan.

perlahan mereka berjalan, rasanya tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Aska, sepertinya ini kampung, seperti yang kamu katakan."

Ujar Reno yang terlihat bahagia saat itu.

Aska pun terdiam, tidak bisa menjawab pertanyaan dari Reno, karena dia sendiri pun berharap jika kampung ini adalah kampung manusia, tidak seperti yang terjadi sebelum nya.

"Mau kemana kalian, kenapa bertiga?."

Tanya laki-laki separuh baya yang menyapa mereka.

"Kami berlima sebelum nya, hanya saja, dua teman kami terpisah."

Jawab Aska yang memberanikan diri untuk berbicara.

"Sembrono!!!, masuk ke daerah sini dengan jumlah ganjil, salah satu dari kalian berlima, akan tertinggal selama nya di sini."

Ujar laki-laki paruh baya itu.

"Siapa sebenarnya bapak, kenapa bapak begitu tenang saat warga yang lain sedang berdebat."

Tanya Reno yang melihat ke arah orang-orang yang sedang berdebat.

"Aku Darmadji, penguasa di sini, hanya saja, tidak ada yang mau menuruti perintah ku, sehingga aku biarkan mereka begitu."

Jawab seseorang yang mengaku bernama Darmaji.

"maksudnya!!, kita tidak mengerti dengan ucapan bapak."

Jawab Aska yang masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh pak Darmaji.

"Ikuti aku, jika kalian ingin selamat."

Ujar pak Darmaji yang berjalan ke arah lain.

"Apa yang harus kita lakukan?."

Tanya Reno pada Aska.

"Ikuti atau kita pergi."

Jawab Aska yang juga ikut bingung.

"Ha,,ha,,ha,, anak bodoh, teman mu sedang terluka, dan luka itu bisa menjalar ke seluruh tubuh nya."

Ucap pak Darmaji yang tertawa pada mereka bertiga.

Aska, Luna, bagaimana ini?."

Tanya Reno lagi.

"Kita ikuti saja dia, siapa tahu dia bisa menyelamatkan Luna."

Jawab Aska yang tidak punya pilihan lain.

"Aldi,,, kenapa kamu bisa sampai di sini."

Tanya Luna yang melihat wajah Aldi yang ada disana.

"Mana!!!, tidak ada siapapun Luna?."

Jawab Reno yang penasaran dengan Luna.

"Ada, tadi aku lihat Aldi bersama dengan warga yang lain disana."

ujar Luna yang tetap pada pendiriannya.

"Hei, kalian berdua mau ikut tidak?.

Teriak Aska yang membuat mereka berdua kaget dan berjalan ke arah Aska.

"Tidak perlu berteriak Aska, aku melihat Aldi ada bersama dengan warga disana."

Ujar Reno yang buat Aska kaget dan melihat ke arah warga yang lain.

Tak beberapa lama kemudian, mereka pun akhirnya sampai di kediaman pak Darmadji.

"Masuk lah, dan jangan pernah menyapa warga yang lain disini, ingat!!!, itu pantangan bagi kalian."

Ujar pak Darmadji yang memberi tahu pada mereka bertiga.

"Baik pak, kami akan menurut asalkan bapak mau membantu teman saya."

Jawab Aska yang memberi syarat pada pak Darmadji.

"Kenapa kamu berani berbicara seperti itu."

Tanya pak Darmadji yang langsung melihat wajah Aska.

"Karena saya tahu, bapak adalah dukun disini."

Jawab Aska yang melihat ke sebuah benda-benda yang biasanya di gunakan oleh dukun.

Pak Darmadji melihat ke arah Luna dan Reno yang berada cukup jauh dari mereka berdua, hingga akhirnya, pak Darmadji pun langsung menyuruh Aska masuk ke dalam ruangan nya.

"Aska, dimana dia Reno?."

Tanya Luna yang baru sadar jika Aska tidak bersama dengan mereka.

"Aku tidak tahu, yang jelas Aska tidak mungkin keluar dari rumah ini."

Jawab Reno yang melihat pintu rumah yang berada di depan mereka.

Tak lama kemudian, pintu kamar pak Darmadji pun terbuka, dan Aska pun ikut keluar dari sana.

"Aska, kamu buat kita panik saja."

Ujar Reno yang langsung datang menyapa Aska.

"Brak,,,."

Terdengar suara pintu kamar pak Darmadji yang langsung tertutup sendiri saat Reno ingin melihat ke dalam kamar itu.

"Bawa teman perempuan mu kesini."

Ujar pak Darmadji yang menyuruh Reno membawa Luna.

"Baik pak, saya akan membantu Luna kesini."

Jawab Reno yang aneh melihat Aska yang bersikap dingin pada nya.

Reno langsung membawa Luna ke tempat yang seperti persembahan di ruangan itu.

"Buka kain penutup nya."

Ujar Pak Darmadji yang menyuruh Aska untuk membuka nya.

"Jangan, biarkan saya yang membuka nya pak."

Ucap Reno yang keberatan dengan Aska.

"Sembrono, aku suruh teman kamu, bukan kamu anak bodoh."

Tegur pak Darmadji yang melarang Reno yang melakukan nya.

"Biar aku saja, kamu tahan Luna, aku tidak akan menyakiti nya."

Jawab Aska yang menyuruh Reno untuk percaya dengan ucapan nya.

"Aku merasa ada yang salah dengan kamu Aska."

bisik Reno pada Aska.

"Sebaiknya cepat lakukan, atu kaki teman kamu akan membusuk selama nya."

ujar pak Darmadji yang membuat Reno langsung menjauh dari Aska.

 Entah proses ritual apa yang akan mereka lakukan, Aska yang berada bersama nya justru terlihat sangat berbeda dengan Aska yang biasanya.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Aska,

dan dimana mereka tinggal saat ini,

penasaran dengan kisah nya, kita tunggu update terbaru nya setiap hari.

1
tundra mahkota
lanjut
Taurus girls
ku kasih vote ku kasih hadiah biar authornya semangat up

lanjut kak
semangat terus
Taurus girls
thor aku bacanya ikut spaneng.
merinding
Taurus girls
ih kok aku merinding sih
Taurus girls
penasaran apa yg terjadi sm mereka
tundra mahkota
lanjut
Tanu Fajar Wijaya
mengerikan Sunter ini, bahaya jika dia sampai beneran ada, bahaya untuk para remaja seperti aku🤭🤭
Zack Cobain
Darmadji ini, lama-lama gwa jitak🤭
putri cobain 347
Jangan lupa, like dan komen ya kak, terima kasih
Delita bae: 👌👌👌👍🙏
putri cobain 347: terima kasih kak, semangat balik
total 3 replies
tundra mahkota
lanjut up
putri cobain 347: terima kasih kak
total 1 replies
Zack Cobain
Aku tunggu updatenya puy🤭
putri cobain 347: siap kak, tunggu besok pagi
total 1 replies
Zack Cobain
Jangan aku ya Thor, aku masih lajang 🤭🤭
Zack Cobain
Sunter apa sunder, ada hubungan kak🤭🤭🤭
Zack Cobain
Ngeri cok
Zack Cobain
/Drool//Drool//Drool/
Zack Cobain
Asbak,
Tanu Fajar Wijaya
lanjut Thor
Tanu Fajar Wijaya
semangat up kak
Tanu Fajar Wijaya
Semangat
Tanu Fajar Wijaya
Hadir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!