Lady Rosella Valencie Zhalaena de Santos adalah seorang putri bungsu dari Raja Aldrich Xavier de Santos dan Ratu Diona Gracelya Joxiel de Santos. Lady Rosella memiliki dua kakak laki-laki bernama
Leovarnost Ivandra de Santos Putra Mahkota dan Bryan Felix de Santos dengan bergelar pangeran kedua. Ketiga saudara itu telah diberkati ketampanan dan kecantikan tiada tanding di negeri Alaida negeri yang sangat terkenal modern dengan kekayaan rempah dan alam juga rakyat yang makmur.
Berbeda dengan kedua kakanya. Lady Rosella selalu dikurung di dalam kamarnya atas perintah Raja dan Ratu karna suatu alasan.Bukan karna mereka tidak menyayangi putri bungsu mereka tersebut tapi mereka seperti itu karna tidak ingin putri satu-satunya dalam bahaya karna kecantikannya yang bisa membunuh siapapun yang melihatnya kecuali anggota keluarga inti.
Lady Rosella terlahir spesial dengan kecantikan bak dewi dari para dewi bahkan dewi yunani pun kalah dengan kecantikannya. Tidak ada yang bisa menandinginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Mereka kini telah sampai ke istana dengan disambut
beberapa pelayan yang berbaris rapih di depan gerbang karna kembalinya putra mahkota dan juga duke harvey dari berburu Itu adalah kewajiban setiap kali pangeran ataupun sang.
duke keluar dan akan kembali ke istana mereka akan segera berbaris rapih untuk menyambut mereka kembali
Semua orang yang berada disana sedikit bingung melihat gadis asing juga kuda putih yang tampak berbeda dari kuda pada umumnya
Mereka semua berbisik-bisik pelan mencari tau siapa kah gadis yang dibawa oleh kedua tuannya itu tentu saja mereka berbisik begitu pelan agar tak di dengar oleh sang duke
"Bawa gadis itu masuk ke kamar tamu dan kurung dia disana dan bawa kudanya ke halaman pribadiku beri dia makanan" ucap sang duke tegas lalu berlalu begitu saja masuk ke dalam istana
Lady rosella yang mendengar itu begitu tak terima
bagaimana mungkin ia akan dikuncikan apalagi tak dikasih makanan sedikit pun la sedikit terkejut karena pria kejam itu malah memberikan makanan ke kudanya bukannya dirinya sungguh pria gila pikirnya
Namun ia pun hanya pasrah karena mengingat setidaknya ia tak di kurung di penjara bawa tanah yang gelap dan bau membayangkannya saja ia sedikit merinding
Pangeran gilbert yang dari tadi hanya menyaksikan
semuanya dalam diam kini berjalan menuju lady rosella ia pun tersenyum lembut ketika telah berhadapan dengan gadis itu
"Perkenalkan aku pangeran gilbert, putra mahkota di
kerajaan ini dan pria yang tadi itu kakak ku namanya
duke harvey lucian frederick" mendengar itu lady rosella hanya memasang tatapan datar dan dingin ke arahnya lalu memutar bola matanya seakan tak peduli
Melihat reaksi gadis di depannya ini membuatnya sedikit tak menyangka karna baru kali ini ia merasa di abaikan seperti ini tapi tak hayal ia sedikit kagum karna gadis di depannya begitu berani
Bahkan ia bisa tau jika gadis di depannya ini begitu sangat cantik terlihat dari matanya yang begitu indah mampu memikat siapapun yang melihatnya termasuk dirinya
Tapi ia cepat-cepat mengenyahkan pikiran itu karna ia sadar pasti gadis ini lah yang di cari oleh sang duke selama ini karna ia pun tau kalo hanya pemilik kekuatan yang sama lah yang bisa masuk ke kerajaan cahaya
"Baiklah-baiklah sepertinya kau tidak suka berbasa -basi jadi nona biarkan aku mengantar mu ke kamar tamu, silahkan" tangan pangeran terulur mempersilahkan gadis itu melangkah kan kakinya memasuki istana kerajaan cahaya yang tentu saja belum gadis itu sadari jika dirinya kini telah berada di kerajaan yang ia cari-cari selama ini
Setelah memastikan lady rosella sampai di kamar tamu dengan nyaman dan memerintahkan pelayan untuk memberikan lady itu makanan. Ia pun berjalarn menuju ruangan sang duke untuk menanyakan hal penting
Duke harvey saat ini berada di ruangan pribadinya sedang membaca sebuah buku kuno terlihat jelas dari raut wajahnya jika pria itu kini dipenuhi banyak pikiran
Ketukan pintu menyadarkan ia dari lamunannya lalu ia
mempersilakan orang yang berada di depan ruangannya itu untuk masuk
Pangeran gilbert melangkah masuk hampir saja memberikan salam lebih dulu seperti kebiasaannya kalo tak melihat jika saat ini duke harvey memberi salam duluan kepadanya
Setelah memberi salam, sang duke yang memang sangat tak suka basa-basi langsung menanyakan maksud kedatangan pangeran gilbert
Melihat duke harvey yang sibuk kembali membaca bukunya setelah bertanya maksud tujuan apa pangeran gilbert kemari
"Yang mulia apakah kita memikirkan hal yang sama tentang nona tersebut" pangeran gilbert melangkah menuju kursi yang berada di depan sang duke lalu duduk disana setelah mengatakan itu
Duke harvey hanya membalas dengan anggukan ringan karna pria itu kini kembali membaca buku kuno yang ada di tangannya mencari informasi karna pikirannya saat ini penuh dengan pertanyaan
"Aku begitu takjub melihatnya saat pertama kali aku pikir dia bukan manusia karna aura yang dipancarkan gadis itu begitu berbeda dari manusia biasanya, bahkan kudanya pun terlihat berbeda dari kuda yang lain"
Pangeran gilbert kembali menimpali sembari mengetuk-ngetuk tangannya ke gagang kursi mendengar itu atensi sang duke kini mengarah kepadanya dan menatap ia begitu tajam dan dingin seperti biasa
"Yang mulia, apakah kau tidak ada tugas saat ini, aku harap kau tidak lupa jabatan mu saat ini putra mahkota" nada yang begitu dingin dan menusuk membuat pangeran gilbert hanya menyengir ke arahnya memperlihatkan barisan gigi putih yang rapih
Setelah itu pangeran gilbert pun pamit dan melangkah keluar meninggalkan ruangan duke harvey yang seperti ingin menerkamnya
Sudah ber jam-jam lamanya duke harvey berdiam diri di ruangannya sehingga hari kini berganti malam
Duke harvey yang masih berada di ruangan tersebut tiba-tiba merasa begitu penasaran tentang gadis itu dan ingin menemuinya la pun tidak sabaran melangkah meninggalkan ruangan pribadinya dan menuju kamar tamu yang di tempati sang gadis
Setelah sampai ia membuka kunci kamar yang telah
diberikan pangeran gilbert tadi lalu membuka pintu tersebut
Memasuki kamar dapat duke itu lihat seorang gadis yang tertidur lelap di atas kasur masih dengan menggunakan cadarnya
Duke harvey semakin mendekat berjalan pelan agar tak menganggu tidur gadis asing itu
Berdiri di samping sang gadis yang saat ini tertidur pulas ia memperhatikan setiap inci tubuh gadis itu dengan mata yang begitu tajam dan tanpa ekspresi di wajah tampannya
"aku berharap kau adalah orang yang kucari selama ini" batin sang duke yang masih fokus memperhatikan mata gadis itu yang tertutup cantik la pun perlahan membalikkan badan meninggalkan kamar itu tapi sebelum ia benar-benar pergi sang gadis yang tengah
tertidur tadi terbangun dan menghentikan langkah sang pria
"Berhenti" ucapan dingin dari lady rosella yang membuat sang empu membalikkan badan mengangkat satu alisnya menatap tepat ke arahnya
"Apa yang kau lakukan di kamar yang di isi gadis asing
malam-malam begini" tanyanya yang membuat sang duke mendengus tak suka belum sempat ia menjawab gadis itu kembali menimpali
"Ah lupakan aku harus tau aku di kerajaan apa saat ini"
tanyanya kembali membuat duke harvey mengerutkan
keningnya bingung karna ia pikir gadis ini bisa datang kesini karna mencari dirinya
"Sebelum itu aku harus menanyakan sesuatu yang lebih penting" suara berat pria itu begitu dingin dan matanya sangat tajam menatap tepat ke manik mata lady rosella
"Apa" jawabnya tak kalah dingin
"Apa kau pemilik kekuatan 4 elemen" lady rosella tentu
begitu terkejut bukan main saat mendengar pertanyaan itu ia bahkan memundurkan sedikit badannya tanpa sadar dan terlihat jelas jika ia begitu kaget saat ini dari bola matanya yang melotot menatap tajam ke arah sang duke seakan waspada
"Kau. bagaimana bisa kau tau" nada itu terdengar gugup namun gadis itu pun tetap mencoba mengontrol dirinya agar terlihat normal kembali
Mendengar jawaban gadis yang berada di depannya ini,sang duke tersenyum miring sepertinya memang benar gadis di depannya ini adalah gadis yang di maksud di buku kuno tersebut
Orang yang selama ini ia cari-cari selama bertahun-tahun lamanya la masih tak menjawab pertanyaan gadis itu yang kini menampakkan ekspresi membunuh seolah ingin cepat di jawab hanya saja pria itu tak takut sedikitpun bahkan ia merasa sedikit lucu, mungkin?
la pun berbalik badan ingin pergi tapi sebelum itu ia
sempat mengatakan sesuatu yang membuat gadis itu
langsung terdiam dengan ekspresi yang begitu terkejut dari sebelumnya
"Kau berada di kerajaan cahaya saat ini" ucapnya lalu
berlalu meninggalkan kamar gadis itu yang kini tanpa sadar menganga tak percaya di balik cadarnya
HELLOWWW BALIK LAGI DENGAN CHAP BARUUU,
HOPE U ALL LIKE IT JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA LOVE AUTHOR 💞