CINTAI AKU OM !!!

Saat ini Rayen sudah berada didalam ruangan CEO yaitu ruangan Frans abang nya.

''Ada apa dengan mu Ray,kenapa bisa datang terlambat? tidak seperti biasanya.'' ucap Frans

''Maaf bang,tadi aku bangun kesiangan,'' jawabnya.

''Oya? lalu kenapa tadi malam kamu pulang? oh abang tau pasti kamu pulang keapartemen Viona, iya kan?'' tebak Frans

''Dia mabuk diclub bang,makanya aku harus menjemputnya disana.'' jelas Rayen

''Terus hubungannya dengan kesiangan??'' tanya Frans, yang membuat Rayen mati kutu.

''I-itu...

''Hahaha,, Ray-Ray, aku mengerti maksud diammu itu, sudahlah, tidak perlu dijawab! oya tadi pak Haikal kesini, dan dia mengundang kita untuk menghadiri acara ulang tahun putra tunggalnya, jangan lupa datang bawa Viona sekalian!'' ucap Frans, yang diangguki oleh Rayen.

Jam sudah menunjukan pukul dua siang, saat ini ketiga gadis remaja itu sedang dalam perjalanan menuju salah satu pusat perbelanjaan yang ada dikotanya.

''Loe bener kan udah pamit sama nyokap loe Ken?'' tanya Putri sambil mengemudikan kendaraannya.

''Iih loe gk percayaan banget sih Put, tadi tuh aku udah ijin sama mama, udah deh gk usah curigaan gitu sama aku.'' ucapnya bette.

''Putri hanya mau mastiin aja lagi Ken, loe masih ingat kan terakhir kita kecelakaaan mobil karna apa?'' sambung Windy

''Iya, saat itu loe bilangnya diijinin jalan ke mall setelah pulang,eh ternyata enggak, dan akhirnya apa? kita malah berakahir dirumah sakit, untuk cuma lecet doang.'' sambung Putri mengingatkan.

''Iya iya,aku tau kemarin aku salah, udah dong masa mau dibahas lagi, lagian aku kan udah kapok,'' jawab Niken.

Kedua temannya hanya tersenyum menanggapi ucapan Niken.Tak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah sampai ditempat tujuan.Setelah memarkirkan mobil, ketiga remaja yang masih menggunakan seragam sekolah itu langsung keluar dan segera berjalan menuju gedung tersebut.

Saat ini ketiganya sedang berada didalam sebuah butik.

''Eh, hallo ini Niken kan putrinya bu Lidya?'' ucap pegawai butik tersebut.

''Hah,kok tau mba, kalau dia anaknya tante Lidya?'' tanya Windy

''Mama aku sering belanja dibutik ini Win, iya kan mba?'' sambung Niken.

''Betul sekali,apa yang dibilang mba Niken, bu Lidya adalah pelanggan tetap dibutik kami,, oya apa yang bisa saya bantu mba Niken?'' ucap pegawai tersebut ramah

''Kami bertiga ingin cari gaun untuk keacara ulang tahun mba, apa ada gaun yang cocok buat kami disini?''sambung Niken

''Oh ada kok gaun untuk gadis remaja seusia mba bertiga, mari ikut saya sebelah sini.'' ucapnya sambil mempersilahkan ketiganya untuk ikut.

''Ini mba,silahkan dipilih saja,banyak kok yang cocok untuk kalian.'' ucap karyawan tersebut.

''Waah, ini cantik-cantik banget guys, coba lihat yang ini cocok gk kira-kira sama gue?'' tanya Putri sambil mengambil gaun berwarna merah lalu mencocokannya ditubuhnya.

''Iihh..,Putri norak banget sih, warna nya terlalu mencolok tau gk.'' protes Windy

''Hehe, gk cocok ya? yasudah biar gue cari yang lain lagi.'' sambungnya sambil melihat-lihat yang lainnya.

Niken memperhatikan satu persatu gaun yang ada disana,tiba-tiba matanya tertuju pada dres cantik berwarna peach.

''Waah, sepertinya ini cocok untuk kita guys warnanya kalem modelnya juga banyak.'' seru Niken sambil memperlihatkan dres yang ia maksud.

Dres yang diperlihatkan Niken memang sangat cantik,kebetulan modelnya ada tiga macam, dan akhirnya pilihan mereka jatuh pada dres berwarna peach namun dengan model yang berbeda, setelah mencobanya mereka segera membayar,kemudian pergi dari toko tersebut.

''Sampai jumpa lagi..'' ucap pelayan butik tersebut.

Kita sudah dapat gaunnya, gimana kalau kita makan dulu, gue laper nih.'' ucap Putri.

''Putri, bukannya kita sudah makan ya tadi dikantin ? masa masih jam segini kamu udah lapar lagi?.'' ucap Windy

''Ya mau gimana lagi, perut gue kan perut karet seperti yang kamu sering bilang.'' jawab Putri sebelum Windy kembali berbicara.

''Heii sudahlah! kalian ini selalu bertengkar, yasudah yuk sebaiknya kita ke cafe itu saja, kebetulan aku juga haus.'' ucap Niken sambil melangkahkan kakinya menuju cafe yang ada didalam mall tersebut.

Ketiga gadis remaja tersebut memilih duduk disalah satu meja yang tak jauh dari pintu masuk.Namun tiba-tiba mata Niken memanas saat melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan,sepasang kekasih yang sangat ia kenal.

''Om Rayen! kenapa aku harus bertemu mereka disini? dan kenapa juga aku harus melihat kemesraan mereka? rasanya da da ku begitu sesak melihatnya,om Rayen terlihat sangat bahagia bersama tante Viona, apa itu artinya tidak ada kesempatan lagi buatku untuk mendapatkan cinta kamu om.

Batin Niken, tak terasa air matanya menetes begitu saja membasahi pipi mulusnya.

Windy dan Putri yang ternyata juga melihat nya, menjadi bingung mesti berbuat apa, karna biasanya setiap Niken tak sengaja melihat adegan seperti ini ,,biasanya ia selalu galau, dan kedua temannya itu pasti kerepotan sendiri untuk mencari cara bagai mana agar mood temannya itu kembali lagi seperti semula.

''Gimana nih Win, kayaknya Niken bakalan melow lagi nih,'' bisik Putri sambil memperhatikan.

''Bukan kayaknya lagi Put, tapi udah melow baget pun,coba lihat deh dia udah nagis aja karna melihat kemesraan om Rayen dan tante Viona.'' jawab Windy sambil berbisik pula.

''Huuh, kenapa sih kita harus ketemu sama mereka, kasian banget Niken, harus sakit hati lagi menyaksikan kemesraan mereka.'' ucap Putri, yang masih terdengar oleh dua sahabatnya.

''Put, loe apa-apaan sih?masa bicara seperti itu didepan Niken.'' protes Windy tak suka.

''Sudah lah Win, aku gak apa-apa kok, lagian yang dikatakan Putri tidak salah kok,'' ucap Niken sambil memaksakan senyum.

''Yasudah, gimana kalau kita pindah saja?'' tanya Windy mengusulkan.

''Jangan dong, kita kan sudah pesan, dan mungkin sebentar lagi pesanannya datang, ayolah teman-teman,aku udah laper banget ini.'' ucap Putri memelas.

''Iya kita gk akan pindah kok.'' jawab Niken

''Serius kamu gpp Ken?'' tanya Windy memastikan

''Iya.'' jawabnya lagi.

''Gue tau loe bohong Ken,pasti hati loe sakit banget kan saat melihat om loe itu bermesraan dengan kekasihnya saat ini.

Batin Windy, yang merasa ikut sedih saat melihat sahabatnya bersedih seperti itu.

Beberapa saat kemudian makanan yang mereka pesan akhirnya tiba..

''Wiih,sepertinya enak banget nih,'' ucap Putri sambil menatap makanan yang ada diatas meja dengan tatapan lapar.

''Silahkan dinikmati adek-adek!" ucap pelayan cafe tersebut.

''Hah? buset dah tu mba-mba, masa kita udah segede ini dipanggil adek,'' ucap Putri tak terima.

''Ya mau gimana lagi Put, saat ini kan kita masih pakai seragam anak SMP jadi wajar aja kalau mba pelayan itu bilang begitu.'' jawab Windy.

''Nah Niken, kamu harus makan yang banyak ya biar cepat besar.'' ucap Windy yang sengaja menaikkan sedikit volume suaranya.

Niken tertunduk malu,saat beberapa orang yang ada disana memperhatikan mereka

''Kamu apa-apaan sih Win, aku kan malu diliatin banyak orang kayak gini, tuh lihat! semua pada ngeliatin dimeja kita.'' protes Niken

''Iya, termasuk om Rayen.....

NEXT