Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...
Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..
Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepercayaan
Baru saja Rainer menutup hpnya
"Assalammualaikum.."
Terdengar mengucapkan salam, Rainer melirik ternyata Pak Surya yang datang dengan menenteng sebuah map. Rainer mencium tangan papahnya Lalu bu Asih muncul dari belakang, lalu dikuti bu Asih mencium tangan Pak Surya.
Pak surya menatap Renata, Lalu
"Ini Renata kan..?" Tanya Surya.
"Iya om.." Jawab Renata
"Makin gede makin cantik aja kamu.. gak sia-sia kamu menunggunya Ner." Ledek Surya.
Sebenarnya kedua orang tua mereka telah mengetahui bahwa kedua anak tersebut saling menyayangi dan mencintai hanya saja waktu itu mereka masih belia dan tidak mendukungnya. Dari tahun ke tahun Pak Surya memperhatikan anaknya, Dari situ Pak Surya yakin bahwa anaknya Rainer benar-benar mencintai Renata.
"Bentar yah, om mau ganti baju dulu.. Bu tolong siapkan baju buat papah."
Terlihat tanpa canggung dihadapan Rainer, Pak surya memanggil bu Asih dengan kata "ibu", Memperlihatkan kemesraan pada anaknya. Bu Asih mengangguk dan meninggalkan ruang tengah dan diikuti Pak Surya sambil mengandeng tangan bu Asih
"Ner .. Maaf kalo boleh tau siapa bu Asih itu? Kok terlihat akrab dengan kamu, liat tuh mesra sekali sama papah mu."
"Dia itu yang merawat aku setelah mamah gak ada, dulu dibawa papah kesini untuk membantu papah merawat kami. Sekian lama dia mencurahkan kasih sayang pada kami. Karena ketulusannya itu, Kemarin papah melamarnya untuk dipersunting jadi istrinya. Dan akupun menyetujuinya. Cuma dulu kamu gak kenal dia, waktu Nanang masih kecil, Jadi jarang keluar, lagian lagi kamu jarang main kerumah semenjak mamah gak ada" Papar Rainer
"Yah bisa kulihat itu. Hehe habisnya kan gak enak gak di siapa-siapa" Tanggap Renata
Tak lama Pak Surya kembali berkumpul dan duduk dihadapan Renata
"Kebetulan sekarang ada Renata. Ner, papa mau bicara sebentar. Papa barusan dah bicara dengan bu Asih. Papa mungkin akan menikahi bu Asih akhir bulan depan. Papah dah siapkan semuanya. Gimana kamu keberatan Ner? " Tanya Surya
"Lebih cepat lebih baik pah. Rainer hanya bisa mendukung dan mendoakan saja,.." jawab Rainer
"Maaf yah Renata, mungkin om nanti akan minta bantuannya, gak merepotkan kamu kan.?." Tanya Surya pada Renata
"Gak om, selama ada waktu dan bisa Rena kerjakan Rena akan bantu. Dan Rena ucapin selamat om .." Jawab Renata
"Makasih.." Balas Surya..
"Oh yah temen-temen kamu mana Ner?"
"Sedang rekreasi pah keliling Deli serdang katanya kalo gak besok, lusa pulangnya.." jawab Rainer
"Ooo, dan mulai sekarang kamu panggil om papah yah, trus Kamu disini sekarang tidur dimana?" tanya Surya
"Di penginapan om..eh pah" Jawab Renata sambil mengangguk
"Dah sekarang kamu tidur disini aja, lagian kamar atas kosong nanti papa suruh ibu untuk menyiapkan. Gak enak sama ayah kamu nanti ada apa-apa om yg disalahin. Dah papah mau istirahat dulu lanjutkan aja ngobrolnya.." ujar Surya
"Iya om.. Eh pah Makasih.." jawab Renata
Kriiing ...
belum juga Pak Surya beranjak, hp Rainer berbunyi
Rainer memicingkan matanya sambil menatap papahnya, Saat tau siapa yang menelponnya.
Tanpa ragu dihadapan Renata, Rainer mengangkat telpon
"..Halo yah Na.. Ada apa..?" Tanya Rainer pada seseorang yang meneleponnya
....
"Gimana hasilnya, kamu diantar mba Eka kan..?..""
....
"Ya, jaga kondisi.. Untuk sementara kamu jangan dulu ke kampus, dan Jangan telat makan ama istirahat..!"
....
"..Mungkin 3 atau 4 hari lagi saya pulang.."
...
"Iya.. Nanti aku bawa oleh-oleh.. Oke.. Ati-ati yah dirumah.."
Sambil menutup telepon
Pak Surya yang masih terduduk hanya bisa menatap Rainer seakan bertanya pada Rainer dalam sorot matanya, tapi dapat ditangkap pertanyaan itu oleh Rainer
"Lona pah.. Dia menanyakan Rainer kapan pulang ke Jakarta.." Ujar Rainer
"Ooo.. Ya udah papah masuk dulu. Pesen papah selesaikan baik-baik, jangan sampai ada yang tersakiti, jadilah lelaki sejati Ner .." Kemudian meninggalkan mereka berdua
Rainer hanya menghelakan nafas, sedangkan Renata diam memikirkan perkataan Pak Surya tadi seperti ada yang disembunyikan Rainer padanya
"Gak usah dipikirkan, nanti aku ceritakan ada apa sebenarnya. Sekarang kamu mau istirahat dulu atau mau makan.?."
Rainer basa-basi melihat reaksi Renata agar suasana mencair.
Renata menggelengkan kepala sambil menatap Rainer
"Ya udah kalo kamu penasaran akan aku ceritakan, Yang menelepon tadi itu Lona .." tegas Rainer
"Siapa Lona?." desak Renata Rasa ingin tau
"Lona tuh teman kuliah, dia adik kelas aku. Euu dan.. Aku dengan dia pernah dekat, Lalu.." Rainer terdiam seakan ingin tau reaksi Renata.
"Truss..?" Renata kembali bertanya, tak ada intonasi atau pun emosi yang terlihat dari wajah Renata.
Akhirnya Rainer bercerita dari awal hingga Lona sekarang tinggal dirumah Rainer.
....
....
"Begitulah mut, Ceritanya.. Bukan aku ingin membuka aib dia, tapi aku gak mau kalo kamu punya pikiran lain ke aku. Dan aku pun masih peduli menyayangi dia, hanya sebatas itu.." pelan Rainer menyudahi cerita tentang Lona
Renata yang sedari tadi masih menopang dagu hanya mengangguk-anggukkan kepala mendengar cerita Rainer, Tak terlihat perubahan wajah Renata, Rasa marah atau cemburu pun tak ada.
"Aku gak tau apa yang ada dipikiran mu, langkah yang kamu ambil pun aku gak ngerti, meski aku mengenalmu hanya di usia belia tapi aku tau siapa kamu Ner, aku yakin itu jalan terbaik untuk kamu dan Lona. Aku akan trus percaya dan mendukung kamu Ner" Ujar Renata sambil menempelkan tangannya ke pipi Rainer
"Makasih mut.." Lirih Rainer.
Hanya ucapan itu saja yg keluar dari mulut Rainer. Lalu Renata mendekatkan kepalanya lalu mencium bibir Rainer sambil berkata
"Aku percaya kamu.Aku percaya kamu memang untukku Ner" Dan kembali mencium bibir Rainer
Dibalik tembok Pak Surya dan bu Asih menguping pembicaraan Rainer dan Renata. Setelah mendengar perkataan Renata, Pak Surya hanya tersenyum pada bu Asih, diraihnya tangan bu Asih dan ditariknya ke kamar.
Sesaat didalam kamar Surya,
"Den.. Eh pah.. Ternyata Rainer beruntung dapetin neng Renata. Dah mah baik, cantik, pengertian.. Dan percaya aja sama Rainer" Ujar bu Asih..
"Itulah bu, papah yakin pada Renata suatu saat dia pasti akan jadi pasangan hidup Rainer, gadis itu mengerti makna dari suatu hubungan. Hubungan suatu cinta kasih takkan terjadi selamanya jika kalo hanya berdasarkan rasa cinta dan sayang, tapi harus ada rasa setia, pengertian, percaya, tanggung jawab dan mampu menjaga kehormatan dari pasangannya.."
Surya terdiam sebentar lalu
"Akupun bisa melihat itu di diri kamu Sih.." Ucap Pak Surya lalu diciumnya kening bu Asih dengan mesra. Mendapatkan perlakuan itu dalam hati bu Asih sangat tersanjung, Dan dia berjanji dalam hatinya
"Kang surya. Asih berjanji selamanya akan selalu sisi akang, menjadi istri yng akang dambakan.." Bu Asih berbicara dalam hati Sambil memejamkan mata menikmati kecupan mesra di keningnya.