NovelToon NovelToon
Idolaku

Idolaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Showbiz / Slice of Life
Popularitas:694
Nilai: 5
Nama Author: aisetsuna

mengagumi Idola, hingga jatuh cinta dan ternyata gayung itu bersambut.
bagaimana rasanya.???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisetsuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengajuan Pengunduran diri

Jeano yang ada di disamping gadis itu menatap dan mengenggam tangannya memberinya support dan menunggu jawaban darinya sama seperti yang lain.

Tapi Yuan tetap terdiam dan tidak menjawab, dia hanya menundukan kepalanya karna dia sendiripun tahu bahwa tindakannya ini memberatkan banyak pihak.

“tenanglah, kami akan selalu ada di setiap keputusanmu, selama kau belum siap kami akan selalu berusaha memberikan dukungan yang terbaik untukmu. Tapi jika kamu berubah pikiran dan sudah siap untuk melakukan debut, kami akan tetap berada bersamamu dalam situasi apapun."

Kami semua yakin padamu, begitu pula dengan Alen dan Kai yang ada di sana mereka pasti memberikan support terbaik mereka untukmu. Benarkan.?” Jeano melontarkan pertanyaan kepada kedua pemuda yang ada di seberang panggilan itu, menggelengkan kepalanya dengan samar memberi tanda kepada mereka agar tidak memaksa gadis itu.

“tentu saja. Kami akan selalu mendukung setiap keputusanmu, selama itu yang terbaik untukmu.” jawab Alen.

“lalu bagaimana pendapat kalian tentang MV itu.?” tanya Jeano mengulang pertanyaan Yuan, mengalihkan pembicaraan.

“hmm, aku sangat menyukai singlenya. Giyo sangat memahami karaktermu sehingga dia bisa membuat lagu yang begitu sesuai denganmu. Tapi aku tidak begitu suka dengan MV nya.” ucap Alen.

“aku juga sama.” ucap Kai menambahkan, dengan cemberut.

“hah,, memang kenapa.? apakah ada yang kurang menurut kalian.” tanya Yuan dengan penasaran.

“kalian terlalu dekat, meski wajahmu tak nampak gerakan dan siluetnya sudah cukup membuat kami sangat cemburu. Kalian terlalu menghayati.” ucap Kai.

Spontan gadis itu yang tadinya cemberut berubah tersenyum, menandakan dia sudah melupakan pembicaraan yang sebelumnya.

“itu artinya, aku sangat menghayati dan menjiwai karakter yang ada di dalam single itu dan berhasil menuangkan dalam MV nya. Benar kan.?” ucap gadis itu bangga.

“ya ya ya,, tidak sia sia kau bergaul bersama kami selama ini.” ucap Kai dengan narsisnya, mereka yang mendengar pembicaraan orang orang dalam mobil itu tertawa.

“baiklah sampai di sini dulu pembicaraan kita. Aku tidak mau laki laki di sebelahmu itu mengirimkan biaya tagihan teleponnya kepadaku nanti, ingat baik baik jaga dirimu dan jangan mengemudi dengan sembarangan atau kau tanggung akibatnya nanti.” ucap Alen mengingatkan gadis itu lagi, kemudian mengakhiri panggilannya.

Meri yang mengetahui jika pembicaraan mereka telah selesai segera mendekat ke arah sahabatnya.

“bagaimana kalau kita mencoba mobil ini.” kata Meri tersenyum dan mengangkat kedua alisnya.

“tentu saja, ayo kita berkeliling untuk mencobanya.” jawan Yuan dengan senang.

“permisi tuan muda, bisakah anda keluar dari mobil sekarang, kami para gadis manis ini akan melakukan perjalanan mencari pria keren di luar sana.” kata Meri dengan manis kepada Jeano, sambil menarik lengan pemuda itu untuk keluar dari mobil.

“jangan macam macam kalian berdua, atau aku minta Alen mengambil kembali mobil ini. Kalian boleh berkendara tapi tidak lebih dari satu jam. Kembali sebelum jam makan malam.” ucap Jeano mengancam kedua gadis yang menurutnya sangat merepotkan ketika mereka sudah menggabungkan kekonyolan mereka.

“iya baiklah,, kami akan pulang sebelum makan malam. Bye,,bye semua..” ucap Meri sembari berteriak dan melambaikan tangan kepada mereka semua.

“bye semua..” ucap Yuan seraya menginjak gas.

“heiy hati hati jangan kebut kebutan.” ucap Jonath berteriak, namun mobil itu sudah melaju meninggalkan mereka.

Melihat kedua gadis konyol itu menjauh mereka kembali masuk ke dalam rumah, melanjutkan kegiatan mereka yang sempat sedikit terganggu dengan kehebohan kedua gadis itu.

Giyo dan Jonath harus segera menyelesaikan pengeditan beberapa single mereka untuk album mereka selanjutnya.

Sebulan kemudian, dengan semakin sukses dan boomingnya single Yuan semakin banyak pula netizen yang penasaran dengan penyanyi yang berkolaborasi dengan Giyo.

Semakin banyak pertayaan dari banyak pihak hingga membuat agensi semakin mendapat desakan dari para pemilik saham dan sponsor untuk segera memperkenalkan siapa penyanyi wanita dalam single tersebut.

Berbeda dengan agensi, para member SM tidak terpengaruh dengan pertanyaan dan desakan yang muncul. Mereka tetap focus dengan persiapan album baru mereka.

Begitu juga dengan Yuan, awalnya dia tidak memikirkan hal itu karna di sibukan dengan persiapan untuk mini albumnya.

Namun semakin hari Yuan merasa jika dia terus berada di dalam agensi dalam waktu waktu krusial ini, maka semua yang tersimpan rapi selama ini akan terbongkar.

Tepat di hari saat peluncuran album terbaru Seven Miracle, para penggemar dan fans SM semakin menggila dengan pertanyaan tentang siapa gadis yang suaranya juga ada dibeberapa lagu milik mereka.

Single duet Giyo dan Yuan juga masuk dalam album terbaru Seven Miracle.

Agensi juga tidak mungkin menutupi hal ini tertalu lama, di hari itu karna desakan dari dewan direksi manager Bram mengadakan pertemuan dadakan dengan member SM dan juga Yuan.

“maaf mendadak mengumpulkan kalian, karna semakin memanasnya berita yang tersiar tentang gadis yang berkolaborasi dengan Giyo, management memintaku untuk segera mempublikasikan Yuan. Bagaimana menurutmu.?” pertanyaan itu di tujukan kepada Yuan.

Semua mata tertuju ke arah Yuan, gadis itu hanya terdiam memandang ponsel yang ada di genggamannya. Saat Jeano akan membuka mulutnya Yuan berbicara.

“beri aku waktu hingga mini albumku di rilis.” ucap Yuan.

“jika album itu sukses seperti single pertamaku, aku siap melakukan debut.” lanjutnya.

“Yuan, apa yang kau ..." belum sempat Jeano melanjutkan kalimatnya, Yuan menatap Jeano dan melanjutkan.

“aku tahu, kalian tidak akan mungkin bisa menyembunyikan aku lebih lama lagi. Jadi biarkan aku bertaruh dengan diriku sendiri, kali ini.” ucap Yuan.

“bagaimana jika terjadi kemungkinan terburuknya.?” tanya Ian.

“aku akan menghilang dari kalian dan juga kota ini, dan biarkan kesuksesan single dan pembuatan mini albumku menjadi kenangan terindah dalam hidupku.” jelasnya.

“kau gila.?!” ucap Jeano dengan emosi.

“aku tidak mungkin mempertaruhkan kalian semua, aku mohon.” ucap Yuan dengan tatapan memohon memandang kearah Jeano.

“lalu, apa yang akan kau lakukan saat ini. Sementara di luar sana para netizen semakin meminta untuk kita memperkenalkan dirimu.” tanya manager Bram.

“untuk saat ini, selama proses pembuatan dan rekaman mini single ku, aku akan pergi dari gedung ini.” jawab Yuan.

“apa maksudmu.?” tanya Giyo dengan dingin.

“untuk sementara aku akan tinggal di tempat lain, mungkin di kediaman Meri.”

“tapi..” belum sempat Giyo melanjutkan kalimatnya, Yuan memotong.

“tidak mungkin aku tetap tinggal di sini dengan keadaan yang sedang terjadi sekarang, kalian tidak perlu khawatir aku tetap akan datang latihan sesuai dengan jadwal yang sudah ada.” lanjut Yuan.

Semua orang terdiam sibuk dengan pemikiran masing masing, kecuali Meri yang tersenyum bahagia dengan keputusan itu.

“baiklah kalau begitu.” ucap manager Bram.

“tapi kau tidak perlu tinggal di kediaman Meri.” ucap Jeano tiba tiba.

“hah,, lalu…” belum sempat Meri melancarkan aksi protesnya Jeano mengangkat tangannya meminta Meri untuk tutup mulut.

“kau tinggal di apartemen kami, kau lebih aman di sana dan kami juga tetap bisa mengawasi kalian.” ucap Jeano.

Serentak ketujuh orang lelaki yang berada di sana setuju dengan usulan Jeano itu.

“mengawasi.? apa maksudnya.?” tanya Meri sedikit emosi.

“kau nantinya akan keluar masuk agensi, jika ada paparazi atau wartawan yang melihatmu sering kemari itu akan memancing kecurigaan mereka dan mereka akan mengikuti kalian. Jika kau tinggal di artemen kami, mereka akan mengira bahwa kalian adalah salah satu dewan direksi atau pemegang saham dari agensi.” jelas Jeano, yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka semua.

“heiy,,, kenapa aku tidak memikirkan hal itu.?” ucap Jonath kepada Jeano.

Mendengar penjelasan masuk akal dari Jeano, Meri terdiam karna dia sendiri juga tidak memikirkan sampai sejauh itu. Meri menatap sahabatnya itu menunggu keputusan dan persetujuan darinya. Yuan tetep terdiam, di dalam otak kecilnya dia terus berfikir hingga dia memutuskan.

“baiklah, seperti itu saja.” ucapnya seraya tersenyum ke arah Jeano.

Tentu saja jawaban Yuan itu membuat lega semua orang yang berada di sana, termasuk Jeano yang sempat ragu dengan idenya.

1
Astiteti Mawati
yg pemeran utama laki² dan perempuan ny siapa?
Graziela Lima
Membuat mata berkaca-kaca. 🥺
Phedra
Pengen langsung baca lagi!
Beatrix
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!