"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5 : Mandala 1
..."Tidak... Tidak mungkin.. Orang... Orang ini..." Arya terperangah.Wajah pemuda yang baru saja menyelamatkannya tampak tak asing baginya....
...Pemuda tadi tampak mengerutkan dahinya. Dilihat dari wajahnya, sepertinya ia juga keheranan melihat Arya yang sedari tadi memandangnya dengan penuh tanda tanya....
...Suasana menjadi hening dan canggung antara mereka berdua, saling pandang dan menaruh rasa penasaran....
... Arya terus mengabsen wajah familiar pemuda tersebut, yang tak lain adalah pemuda yang dilihatnya di parkiran waktu itu....
..."Ahh Anu... Leon perkenalkan namanya Arya, dia adikku" Kirana memecah keheningan....
...Pandangan keduanya teralihkan ke Kirana yang tampak mencoba mengakrabkan keduanya....
..."Owh... Leon, salam kenal" Pemuda tersebut mengulurkan tangannya, tetap dengan wajah datarnya....
..."Ahh, salam kenal... Aku Arya Argadinata, siswa kelas IX A" Timpal Arya menyambut uluran tangan Leon....
...Arya melemparkan senyum di bibirnya, mencoba terlihat seramah mungkin walau malah terlihat dipaksakan. Sementara Kirana tampak sumringah melihat teman baiknya dan adiknya saling berkenalan....
..."Sebenarnya sudah lama aku berencana mengenalkan kalian berdua, namun karena sibuk aku urungkan niatku. Beruntung kalian dapat berjumpa disini, hihi" Tukas Kira dengan senyum manisnya....
...Arya hanya manggut-manggut sementara Leon yang salah tingkah melihat wajah manis Kirana segera memalingkan pandangannya....
..."Ahh kak Leon, terimakasih sudah menolong kami" Sahut Adit yang baru ikut nimbrung diantara mereka....
...Adit segera menjabat tangan Leon, sementara Leon menyambutnya dengan senyum kecil....
..."Aku hanya membantu sedikit, aku sangat bangga kau bisa menahan gerombolan itu dalam kurun waktu yang lama" Leon menepuk pundak Adit....
..."Terimakasih pujiannya kak, saya hanya mengaplikasikan apa yang telah kakak berikan pada saya" Jawab Adit dengan hormatnya....
...Keduanya tampak saling kenal, Arya semakin penasaran dibuatnya, rasanya ia ingin mengorek jati diri pria pujaan hati kakaknya itu....
...Leon kembali memasang wajah datarnya. Dengan langkah kecilnya, ia mendekatkan dirinya ke gerombolan Libas yang kini sedang dalam posisi berjongkok ditengah-tengah taman....
..."Dengarkan aku semuanya!! Hari ini, pemimpin kelompok yang menamai diri mereka sebagai Libas telah kami taklukan" Seru Leon dengan tegasnya....
..."Menurut aturan yang berlaku, pihak yang dikalahkan harus tunduk kepada pihak yang mengunggulinya" Leon berputar-putar mengelilingi para anggota yang masih berjongkok....
..."Oleh karena itu... Libas dan seluruh elemennya, kamilah yang berhak memutuskan masa depan kelompok kalian" Pemuda tersebut menghentikan langkahnya, dan berbalik badan....
..."Aku atas nama Baron Leon, mewakili rekan-rekanku, mulai hari ini.. Libas dibubarkan, baik di luar ataupun dalam sekolah!! Segala aktivitas yang telah dilakukan oleh kelompok-kelompok kalian sebelumnya juga dilarang!! Tidak ada kelompok Libas lagi, mulai hari ini" Imbuh Leon....
..."Dia... Memerintahkan pembubaran kelompok berandal nomor satu di sekolah, mengapa kekuasaannya besar sekali... siapakah Leon ini" Cecar Arya dalam hati....
...Semua anggota kelompok Libas hanya terdiam, mereka terlihat masam dan muram. Bahkan bayi lima tahun pun bisa menebak dari raut wajahnya jikalau mereka sedang ketakutan....
..."Panggil Pak Ridwan (Keamanan), katakan saja mereka ingin mengganggumu, kami harus pergi dari sini" Bisik Leon pada Kirana....
...Kirana hanya menganggukan kepalanya, lalu merogoh sakunya dan mengambil ponsel pintarnya....
...Leon segera memberi kode pada teman-temannya, dan dengan serempak mereka keluar dari taman menghilang dibalik lorong kelas yang gelap....
...Tak lama kemudian Pak Ridwan, Mas Eko dan Mas Tar yang merupakan tim keamanan datang dan meringkus para berandal yang masih dalam keadaan berjongkok lengkap dengan tangan terkalung di lehernya....
...Arya dan Adit dibawa ke UKS untuk perawatan, sementara Kirana dan Maudy dimintai keterangan oleh pihak sekolah....
...Michael dan Billie dibawa ke puskesmas terdekat untuk menerima pertolongan medis. Sementara para anggota Libas yang sudah dimasukan dalam daftar hitam diperbolehkan pulang....
...Kasus tersebut meledak di media sosial, dan menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan remaja....
...Sekolah Houshen yang merupakan sekolah dengan tingkat kasus tawuran terendah dibanding sekolah lain, ternyata juga menyimpan sisi kelamnya tersendiri....
...****************...
...Semburat warna jingga kembali memenuhi langit kota Shouran. Mobil dan motor berlalu lalang di jalanan kota karena memang saat itu waktu pulang dan istirahat....
...Di tengah jalanan kota, sebuah motor melenggang dengan kecepatan sedang, terlihat sang pengemudi dengan helm merahnya....
... Di belakangnya, terlihat seorang gadis dengan rambut terurai terbuai angin sore, dengan hoodie merah muda kesayangannya....
..."Kau benar tak apa apa?? Kalau memang masih ada yang sakit bilang saja, biar kakak yang membuatkan surat izin untuk besok" Tanya...
..."Iya, hanya luka kecil kok" Sahut Arya cuek....
...Kirana hanya mendesah, ia begitu cemas dengan keadaan adiknya yang masih babak belur. Sementara Arya terus mempercepat laju motornya. Tak seperti biasanya, suasana antara mereka menjadi canggung....
...Tak terasa perjalanan mereka sudah sampai di gerbang Perumahan Permai tempat tinggal mereka. Arya kembali mempercepat kendaraannya, hingga sampailah mereka di rumah berpagar beton tersebut....
...Kirana turun dan segera membukakan gerbang, sementara Arya melenggang masuk dan segera memarkirkan motornya di garasi....
...Keduanya segera masuk kedalam, disambut oleh tante Santi yang sedang menyiapkan makan malam. Arya segera menapaki tangga menuju kamar meninggalkan kakaknya yang langsung membantu tante Santi....
...Arya merebahkan tubuh jangkungnya di ranjang empuk.Terus memijat kening dan area tubuhnya yang masih terasa linu....
... Ia meraih kaca kecil miliknya, mengecek apakah bekas lukanya masih terpampang jelas di jidat dan dagunya....
..."Jangan sampai tante dan om tahu, bisa gawat nanti" Gumam Arya cemas....
..."Ahh sial, masih agak lebam. Kalau seperti ini sih jelas keliatan" Arya mendesah....
...Arya kembali memijat lengannya yang masih membiru. Perlahan ia mengingat-ingat ucapan Adit saat di UKS tadi....
...Bagaimanapun ucapannya ada benarnya, saat ini mungkin ia sudah menjadi incaran kelompok-kelompok yang lebih besar....
..."Huftt.... Apa aku ikuti ajakan kak Kira saja ya" Arya mencoba menimbang-nimbang....
...Arya beranjak dari posisinya, dan mencoba mengintip dari balik pintu kamarnya, apakah kakaknya masih sibuk membantu bibinya....
..."Duh, masih disana. Ada om bram pula... Panggil aja ah, Kak!! Kak Kira!!" Arya berteriak memanggil kakaknya....
...Kirana dengan tergopoh-gopoh menuju tangga setelah mendengar teriakan adiknya. Melihat kondisi adiknya tadi, ia benar-benar cemas dan takut bila terjadi apa-apa....
...Ia sudah sampai di depan kamar adiknya, ia menghela nafas panjang dan segera membuka pintu kamar yang masih tertutup rapat....
...Terlihat sebuah tubuh pria tanpa busana dalam keadaan terlentang di kasur, sontak kirana berteriak histeris dan menutup matanya....
..."Kak, kakak kenapa?? Tiba-tiba berteriak seperti itu" Tanya Arya yang hanya mengenakan celana kolor....
..."Ka... kau... kenapa memanggil kakak??" Timpal Kirana dengan pipi memerah....
..."Hehe, em... Aku ingin berbicara sedikit pada kakak" Arya bangkit dari tidurnya, dengan senyum tersungging di bibirnya ia berjalan mendekati Kirana....
..."Bicara sih bicara, tapi pakai bajumu dulu dasar aneh!!" Teriak Kirana sembari keluar dan menutup pintu kamar....
..."Ku tunggu disini, cepat pakai baju terlebih dahulu" Teriak Kirana sembari mengingat ingat peristiwa tadi....
...Arya hanya melongo keheranan, ia pikir kakaknya tak akan mempermasalahkannya perihal tidak memakai baju....
..."Padahal dulu kita sering mandi bareng, kenapa sekarang hanya melihat aku tanpa baju saja kakak sampai histeris seperti itu" Gumam Arya....
...Ia segera membuka lemari pakaiannya, dan mengambil sebuah kaos dan segera mengenakannya....
...kriett!!......
...Pintu kamar dibuka, tampak Kirana sedang membelakangi pintu dengan gemetaran....
..."Kak..."...
..."Aaaaaa astaga Arya!! Hmphh mengagetkan kakak saja" Kirana tampak malu-malu....
..."Kenapa kau memanggil kakak?? apa lukamu sakit?? kakak ceritakan ke om aja ya, biar dibawa ke RS" Imbuh Kirana yang tampak khawatir....
..."enggak kak, Emm... Aku mempertimbangkan ajakan kakak beberapa dulu, sepertinya aku tertarik mengikutinya" Timpal Arya....
..."Hmm??" Raut cemas Kirana berganti menjadi keheranan, "Tawaran apa??" Tambahnya....
..."Kakak pernah menawariku ikut beladiri kan?? itu loh, Aliran Lotus. Aku tertarik, aku boleh ikut kan" Cetus Arya....
..."Hah... " Kirana tersentak. Bagaikan disambar petir di siang bolong, ia terkejut dengan ucapan Arya barusan....
...Mungkin dulu ia akan langsung mengizinkan ia ikut, tapi sekarang ia begitu berat hati mendengar permintaan adiknya....
...Baru genap sebulan yang lalu peristiwa berdarah antara Lotus dan Anthrax terjadi, dan mungkin bentrok susulan akan terjadi, malah tiba-tiba Arya mohon izin untuk ikut berlatih beladiri tersebut....
..."Bagaimana kak?? jangan bengong gitu dong" Arya membuyarkan lamunannya....
..."Kamu beneran mau ikut??" cecar Kirana....
..."Bener, yakin Arya mah... boleh yaa" Ucap Arya memelas....
...Kirana semakin pusing dibuatnya, pikirnya biar Arya cukup berurusan dengan Libas saja, malah kini akan berurusan dengan anggota Gangster atau perguruan beladiri lain yang kerap berbenturan dengan Lotus....
..."Biar kakak mempertimbangkannya terlebih dahulu" Kirana memijat keningnya yang pening, dan berlalu meninggalkan Arya yang masih mematung....
..."Oh ya, jangan mengadu soal yang tadi ya" Teriak Arya yang segera berpaling masuk ke kamarnya....
..."Apa yang disembunyikan oleh kakak ya??..."...
...****************...
...Suasana sunyi menyelimuti Shouran Timur. Memang menjadi kebiasaan bagi masyarakatnya untuk berhenti bekerja diatas jam 22.00 malam. Di saat-saat seperti inilah tindak kejahatan mulai terjadi....
...Lenguhan angin menyeruak memenuhi sudut gang yang pengap dan sunyi. Dibalik gang tersebut terlihat sebuah bayangan pria berjaket, berjalan dengan santainya menuju sisi lain gang. Mengabaikan hawa dingin yang mencoba mengiris-iris kulitnya....
...Di ujung gang, terlihat sebuah bangunan kecil yang tak lain adalah sebuah rumah milik seseorang. Pemuda tersebut melenggang menuju gerbang....
...Dari balik gerbang, nampak seorang Pria buncit yang segera membukakan gerbangnya, dan mempersilahkannya untuk masuk....
..."Loh Mas?? Nyari Akang Willie ya" Ucap pria tadi berbasa-basi....
..."Hehe iya pak" Sahut pemuda berjaket dengan senyum terpaksa....
..."oh orangnya di dalem, masuk aja Mas gapapa" Sambutnya kembali duduk dan menghirup nikotin di tangannya....
...Pemuda tersebut segera masuk ke dalam, disana sudah ada tiga pemuda lain yang sedang duduk lesehan sembari mengemil setoples kuaci....
..."Lah tu orangnya dateng" Sambut Damian dengan genggaman penuh kuaci....
..."Sini duduk, anggep aja rumah sendiri" Sahut Ariz....
..."Sialan kalian, kenapa harus di rumah Pak totok sih" Geram Leon yang masih berdiri....
..."Lah emangnya kenapa, udah gapapa pak Totok temenku mancing di empang" Damian tampak memberi isyarat pada Leon untuk duduk....
..."Tcih, Pak Totok kan supirku. Aku jadi gak enak ke beliau" Leon duduk bersila disamping Damian....
..."Woo pantes dia semangat banget pas ku ceritain soal kamu, ternyata majikannya" Gurau Damian menggoda....
...Leon hanya mendengus kesal, sementara Pak Totok masuk ke ruang tamu membawakan kopi dan makanan ringan....
..."Loh pak, tidak usah repot repot" Leon tampak tidak enak....
...Berbeda dengan leon, Damian tampak lahap menikmati makanan yang di siapkan pak Totok....
..."Sial ni anak makanan mulu" Gumam Leon....
..."Tidak apa mas Leon, njenengan sekeluarga juga sering baik pada saya, anggap saja ini bentuk terimakasih keluarga saya" Jelas pak totok sembari pergi menuju dapur....
..."Benar Mas Leon, udah jangan sungkan sungkan" Sahut Bu totok dari dapur....
...Pak totok dan Bu totok merupakan pekerja di rumah Leon, sebenarnya rumah ini juga pemberian keluarga Leon. Letaknya juga tak jauh dari rumah Leon, hanya 300 meter an....
..."Makan bro, makin kurus ntar" Ian menawarkan sebuah roti....
..."Tch, aku masih kesal denganmu ya. Kalau tahu dirumah pak totok, tak perlu aku berputar-putar mengelilingi komplek Cendrawasih gini" Sahut Leon dengan wajah cemberut....
..."Jadi kau lama karena bingung mencari lokasi??" Timpal Ariz sembari mengunyah sebuah kue....
..."Ian blo'on sih, ngirim kordinat lokasi ga becus" Imbuh Ryan...
..."Bener tuh!!" Leon dan Ariz kompak menjawab....
..."Dih kalian kok sekongkol gitu sih" Gantian Damian yang kini cemberut....
..."Udah udah, katanya mau membahas sesuatu. Kenapa kau menyuruh kami berkumpul??" Leon mengubah topik pembicaraan....
..."Ekhem... begini, kau tahu. tadi sore aku mendengar Gank Mandala melakukan Sweeping terhadap area Sektor timur" Damian menjelaskan....
..."Lantas?..."...
..."Aku rasa, ini ada kaitannya dengan jatuhnya Libas di SMA Houshen" Lanjut Damian....
..."Benar, Michael dan Billie adalah perwira tinggi di Gank Mandala. pangkat mereka Kapten dan wakil di kelompok Cadangan!!" Imbuh Ariz....
..."Mungkin mereka akan membalas apa yang terjadi pada Michael tadi sore" Sahut Ryan. "Kalau begitu, Kirana dan adiknya juga pasti... "...
...Degg!!......
...Leon terperanjat usai mendengar nama Kirana disebut oleh mereka, seakan menjadi sebuah magnet bagi Leon yang awalnya tak tertarik dengan permasalahan Mandala....
..."Aku akan mengawasi Mandala!!...
...----------------...