Samuel adalah seorang mantan atlet bela diri profesional, selain itu ia juga bekerja paruh waktu sebagai kurir makanan, namun semuanya berubah saat kiamat zombie yang belum di ketahui muncul dari mana asalnya membawa bencana bagi kota kota di dunia.
Akankah Samuel bertahan dari kiamat itu dan menemukan petunjuk asal usul dari mana datangnya zombie zombie tersebut?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir pertarungan
"Rasakan itu makhluk sialan !" Ucap Darius yang mendengar jeritan dari makhluk itu di kejauhan sambil berlari menggendong Samuel di punggungnya.
Ia senang karena makhluk mutasi tersebut berhasil terkena perangkap yang ia pasang sebelumnya.
Kamari,Darius serta Samuel di punggung Darius terus berlari menjauh dari kejaran makhluk mutasi tersebut.
"Hey Darius... Apakah makhluk itu sudah mati?!" Tanya kamari yang terus berlari sejajar dengan Darius dalam lorong gelap dan sunyi.
"Tidak mungkin dia mati hanya karena terbakar... seperti yang kita lihat sebelumnya, makhluk itu memiliki kemampuan regenerasi yang cepat !" Jawab Darius, matanya terus menatap jalan di sepanjang lorong agar mereka tidak tersesat dalam pelariannya.
Ketika mereka terus berlari menjauh dari makhluk mutasi tersebut, Samuel yang berada di punggung Darius tiba tiba menoleh ke belakang seolah merasakan sesuatu yang datang dari kejauhan.
"Makhluk itu sudah mulai dekat !" Ucap Samuel dengan matanya yang tertuju ke lorong gelap di belakang mereka.
Mereka pun mempercepat langkah mereka seakan tak ingin sedikit pun kedekatan jarak antara mereka dan mahkluk itu , karena mereka tahu jika makhluk itu menemukan mereka maka sesuatu yang buruk akan terjadi.
Lalu saat mereka tengah mempercepat langkah, tiba tiba dari belakang mereka terlihat siluet hitam makhluk yang mengejar mereka tersebut, semakin mendekat dalam lorong yang di penuhi kegelapan.
Hawa dingin dan mencekam kembali menghiasi atmosfer di lorong tersebut. Kamari, Darius dan Samuel tak bisa berbuat banyak jika makhluk tersebut sudah lebih dekat dengan mereka, pilihannya hanya 2, Melawan sampai mati atau mati tanpa perlawanan.
Sementara itu, Samuel yang tak berdaya di punggung Darius sedang merenung dalam batinnya "ada apa dengan tubuhku... Seharusnya sekarang lukaku sudah pulih sepenuhnya ?!" Batin Samuel bertanya tanya tentang kekuatan regenerasinya yang hilang, ia tak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi.
Samuel sadar bahwa mereka hanya memiliki sedikit waktu sampai makhluk tersebut berhasil mengejar mereka, ia pun mencoba konsentrasi dan berfikir keras.
"Apa yang bisa aku lakukan di saat seperti ini...!" gumamnya dalam batin Samuel, lalu ia pun memejamkan matanya, memikirkan hal yang paling masuk akal untuk mengembalikan kekuatan regenerasinya "sial ... Ayo berfikir...! Berfikir...! Andai saja perutku tidak di robek oleh makhluk itu, mungkin aku sudah bisa bernafas dengan benar dan bisa berfikir dengan jernih !" sambungnya berfikir mencari cara terbaik untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.
Sesaat setelah itu wajah Samuel yang tadinya kebingungan mencari solusi yang tepat seketika berubah menjadi senyuman penuh percaya diri seolah mengingat suatu hal yang penting.
"Itu dia...! Bernafas...! pernafasan adalah kunci dari berbagai kekuatan, sama halnya seperti latihan yoga dan bermeditasi ! Mungkin aku bisa mencobanya" Ucap Samuel, semangatnya kembali bangkit, harapannya pun semakin membesar terlihat dari wajahnya.
Ia mulai memejamkan matanya secara perlahan, ia merasakan energi positif yang masuk di setiap nafas yang dihirup, lalu ia seperti mengeluarkan energi negatif dari setiap hembusan nafasnya.
Perlahan namun pasti samuel merasakan energi yang masih samar samar masuk ke dalam dirinya, ia memfokuskan energi itu pada satu titik.
Saat energi itu masuk, secara perlahan luka luka di tubuh Samuel mulai tertutup kembali dengan cepat, regenerasi yang hilang pun kini telah kembali seperti sedia kala,
"Ini berhasil..." ucap Samuel merasa senang dengan usahanya yang membuahkan hasi.
Samuel mulai mengerti bagaimana cara tubuhnya beregenerasi, ia terus memfokuskan pikirannya.
Di sela sela itu, makhluk mutasi tersebut kini sudah semakin mendekati posisi mereka.
Makhluk itu melihat Samuel, Darius dan kamari dari kejauhan.
seolah tak ingin mangsa berharganya kabur begitu saja, makhluk itu menambah kecepatannya untuk mengejar mereka
"Makhluk itu sudah berhasil mendekat !" teriak Darius sambil berlari mencoba memberitahu kamari dan Samuel.
Samuel mulai membuka matanya dengan perlahan, kini ia merasakan tubuhnya sudah kembali seperti semula.
Ia pun merasakan energi yang lebih kuat dalam tubuhnya,"Darius...turunkan aku disini !" ucap Samuel di punggung Darius meminta.
"Kau... Jangan bodoh Samuel... Lukamu belum sepenuhnya pulih !" Teriak Darius dalam pelarian mereka yang penuh ketegangan dari makhluk yang semakin lama semakin mendekat di dalam kegelapan lorong stasiun.
"Jangan khawatir... regenerasi ku telah selesai Darius... Turunkan aku sekarang !" ucap Samuel meyakinkan Darius untuk menurunkannya.
Namun Darius yang belum tahu tentang Samuel yang sudah semakin kuat tetap menolak permintaan Samuel karena ia benar benar khawatir Samuel akan berbohong padanya untuk melakukan pengorbanan seperti dulu lagi.
"Aku tidak akan meninggalkanmu disini !" teriak Darius yang kekeh tak ingin menurunkan Samuel.
"Bodoh... Turunkan aku sekarang Darius ! Monster itu semakin mendekat !" teriak Samuel membentak Darius yang tak mau menurunkan Samuel.
di sepanjang jalan mereka pun terus berdebat, sampai tiba tiba dari belakang mereka bertiga muncul makhluk mutasi yang sedari tadi mengejar.
Makhluk itu melompat dengan kaki khususnya sambil membuka mulutnya lebar lebar, terlihat gigi makhluk tersebut yang runcing dengan lidah kecil namun panjang menjulur keluar siap memangsa apapun yang berada di dalam jangkauannya.
Kamari yang melihat hal itu sontak berteriak sepersekian detik sebelum makhluk tersebut mencapai mereka bertiga.
"Awas...!" Teriakan kamari menggema di sepanjang lorong yang sunyi dan gelap.
Samuel yang mendengar ucapan kamari segera menoleh kebelakang untuk memastikan bahaya yang mengancam, terlihat makhluk itu melesat kencang dan sudah siap untuk melibas Samuel dan Darius, dengan cepat Samuel segera mengambil tameng baja milik Darius yang sedang dalam genggaman.
Sesaat sebelum serangan makhluk mencapai mereka, Samuel dengan cepat menahannya menggunakan tameng milik Darius, terdengar teriakan makhluk tersebut saat serangannya berbenturan dengan tameng logam yang di angkat oleh Samuel.
"Khiiieeeekkhh" Bunyi makhluk mutasi yang kesakitan, tak ingin menyia nyiakan kesempatan, dengan cepat Samuel segera menghunuskan heavy sword yang berada di punggungnya, ia mengayunkan beberapa sayatan saat makhluk itu sedang menggeram kesakitan.
Namun tak butuh waktu lama, luka luka sayatan di tubuhnya mulai kembali seperti semula, luka lukanya menutup dengan sempurna.
"Percuma saja Samuel ! Regenerasinya sangat cepat !" Teriak Darius di belakang Samuel memperhatikan gerak gerik makhluk tersebut.
Samuel tak kehabisan akal, ia memotong lengan makhluk tersebut dan memanfaatkan kuku tajamnya untuk dijadikan senjata.
Belum sempat makhluk itu bergerak setelah beregenerasi, Samuel menusukan cakar tajam yang ada di potongan lengan makhluk tersebut.
Cairan hijau pekat mengucur deras saat cakar tersebut di tusukan ke kepala makhluk mutasi itu.
Teriakan makhluk tersebut semakin kencang saat Samuel mencabut cakar yang tertusuk di kepalanya.
"Rasakanlah senjatamu sendiri sialan...!" Ucapnya sambil memberikan tusukan bertubi tubi ke arah kepala makhluk tersebut hingga hancur.
Teriakannya semakin nyaring di dalam lorong gelap stasiun tersebut, membuat suasana semakin memanas.
Kamari yang melihat hal tersebut hanya bisa terpaku dengan apa yang Samuel lakukan kepada makhluk mutasi itu.
"Akhiri sekarang Samuel !" Terdengar teriakan Darius meminta agar makhluk tersebut segera di bunuh untuk memberikan sedikit kelonggaran pada takdir umat manusia kelak.
Samuel mengangguk lalu ia memegang erat heavy swordnya, terlihat urat urat di lengan Samuel timbul menandakan serangan terakhir tersebut mewakili semua kekuatan yang Samuel miliki.
Aura merah kelam tiba tiba muncul di heavy sword milik Samuel saat ia memusatkan energi ke dalam heavy sword nya.
"Zraaassshh...!" Heavy sword di tebaskan dengan kencang hingga tubuh makhluk tersebut terbelah dua lalu menggelepar di lantai stasiun.
Cairan hijau pekat berceceran memenuhi lantai stasiun bersamaan dengan tubuh makhluk mutasi yang terbelah dua mulai berhenti bergerak.
"Apakah ini sudah berakhir?!" Tanya kamari
Jantung Samuel berdegup kencang,suasana hatinya bercampur aduk antara lega dan waspada, mungkin saja suatu hari akan ada makhluk mutasi yang lebih kuat dari makhluk makhluk yang pernah ia kalahkan, Samuel menghela nafas "Belum... Aku masih harus menghancurkan tumbuhan mutasi yang berada jauh di dalam lorong stasiun ini!" Ucap Samuel memandang lurus ke dalam lorong jauh yang masih mencekam, ia merasakan ada energi luar biasa di dalam sana.