Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan pemuda berusia 15 tahun yang mempunyai bakat bermain pedang dan ilmu bela diri yang cukup tinggi dalam menyelamatkan desanya dari penindasan oknum tak bertanggung jawab. Setelah berhasil mendapatkan kebebasan untuk desanya, satu persatu fakta keluarganya terkuak. Dia juga menyadari bahwa Alavarez yang merupakan kepala keluarganya telah di sekap oleh oknum bernama Fikron untuk di jadikan tahanannya. Tidak ada yang tau dimana Fikron mengurung Alarez, bahkan Mijay dan Altan yang menyamar sebagai anak buah Fikron saja masih belum bisa menemukan keberadaan Alvarez. Zafer pemuda 15 tahun itu memutuskan untuk memulai misi penyelamatan Alvarez, dan bersiasat menghabisi rekan-rekan Fikron yang berada di Abu Dhabi dan Oman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
C16 : KEBENARAN
...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...
Zafer duduk dengan tenang di salah satu kursi. Selama duduk, Zafer hanya memperhatikan setiap objek yang ada di sekitarnya. Setelah itu dia mulai membaca buku tersebut dari halaman awal sampai akhir.
"Buku ini tebal sekali. Apakah aku bisa membaca buku ini sampai habis?" gumam Zafer sambil memandangi tebalnya buku tersebut. "Lupakan itu. Kita baca dulu, " Zafer pun mulai membuka tersebut dan membaca nya dari halaman pertama.
"Kisah ini merupakan kisah yang tak biasa. Ribuan telinga juga tau tentang kisah ini. Kisah persahabatan antara Hernandes dan Bagaskara yang harus berakhir karena ego masing-masing, " Zafer terlalu larut dalam kisah tersebut dan terus membaca cerita itu.
Sore harinya, Zafer masih belum selesai membaca. Ponsel di tas milik Zafer berdering. Gohar membukanya dan mengeceknya. Rupanya itu panggilan dari Selin. Gohar mengangkat panggilan itu dan mengatakan pada Selin bahwa putranya aman bersama Gohar.
"Paman. Apapun yang terjadi aku tidak mau kalau putra ku terlibat dengan kalian, "
"Kau tenanglah Selin. Putra mu akan baik-baik saja, " ucap Gohar. Selin pun mengakhiri panggilan itu dan berdoa agar Zafer tidak terlibat dengan Hernandes kembali.
Zafer terus membaca buku itu sampai menjelang malam. "Persaudaraan yang kuat mengajarkan kita tentang kesetiaan dan kepercayaan. Apa gunanya meninggikan ego masing-masing jika pada akhirnya kita saling membutuhkan satu sama lain. Ketika kita bersatu, masa sulit akan bisa kita hadapi. Dan ketika kita bersama, masa bahagia akan menjadi milik kita selamanya. Hernandes mengajarkan banyak cinta tapi lupa mengajarkan apa itu kepercayaan, " Zafer menutup buku itu setelah selesai membacanya sampai habis. Hati Zafer semakin gelisah. Seluruh tubuhnya terasa lemas tak karuan. Di tambah dalam halaman itu mengatakan bahwa Zyan mempunyai putra yang akan menikah dengan Selin ibunya. Namun di karenakan Selin ketahuan hamil sebelum hari pernikahan mereka, Candra membatalkan pernikahan itu.
"Ibu. Sebenarnya di mana ayahku?"
"Ayah mu sudah tiada nak. Kenapa kau terus mempertanyakan itu? Lupakan ayahmu, "
Zafer terus teringat dengan ucapan ibunya ketika dia menanyakan soal ayahnya. Selin selama ini menyembunyikan kebenaran itu pada dirinya. Zafer yang baru sadar kalau hari sudah malam, buru-buru pergi meninggalkan tempat itu. Di rumah Gohar dia melihat semuanya sudah tertidur. Pelan-pelan Zafer meletakkan buku itu dan mengambil tasnya. Dia kemudian segera keluar dari rumah Gohar dan mengayuh sepedanya dengan sangat laju untuk sampai ke rumah. Saat di rumah, terlihat Selin sedang duduk di ruang tamu menunggu kepulangan Zafer.
"Mah, "
"Kau sudah pulang nak, "
"Maaf. Zafer telat mah, "
"Iya tidak apa-apa. Ganti bajumu. Ayo makan, " ucap Selin. Zafer pun segera masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Dia membuka kembali tasnya dan mengambil sebuah foto. Ternyata foto itu merupakan foto keluarga Hernandes yang Zafer robek dari halaman buku tersebut. Foto itu ia letakkan di laci meja belajarnya, lalu setelah itu dia pergi mandi. Singkat cerita, Zafer dan Selin sedang makan malam bersama. Zafer dari tadi hanya diam, karena saat ini banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam pikirannya.
"Mah, "
"Hum?"
"Aku boleh bertanya sesuatu?"
"Apa itu?"
"Siapa Adycandra mah?" Mendengar pertanyaan Zafer, Selin terkejut bahkan sampai berhenti mengunyah. Selin kemudian menarik nafas pelan dan lanjut memakan makanannya tanpa menggubris pertanyaan putranya.
"Kenapa mamah diam?"
"Jadi mereka sudah menceritakan semuanya padamu, "
"Mah. Aku sebenarnya tidak mau tau siapa keluarga kita. Tapi Hernandes. Nama itu terus berputar mengelilingi isi pikiranku, "
"Lupakan itu Zafer. Itu sudah 15 tahun lamanya, "
"Tidak. Apa yang mamah sembunyikan dariku selama 15 tahun ini mah? 15 tahun lalu Adycandra membatalkan pernikahan dengan mu kan mah. Itu karena kau hamil. Dan 15 tahun lalu juga aku lahir. Apakah anak yang menyebabkan kau dan Adycandra batal menikah itu adalah aku? Siapa ayah ku mah. Siapa?"
"YA ZAFER. Adycandra Hernandes adalah ayahmu, "
"Kau merupakan keturunan Hernandes nak. Mamah tidak bisa mengungkapkan siapa jati dirimu karena ayahmu. Di tambah negara ini dalam bahaya. Musuh Hernandes ada di mana-mana, "
"Mah. Bisa kah kau ceritakan hal apa yang tidak aku ketahui dari kakek Gohar?"
"Kau masih kecil nak. Kau tidak akan mengerti urusan orang dewasa, " Zafer diam saat ibunya tidak mau menceritakan masa lalunya kembali. "Hanya ada satu cara agar bisa mengetahui kebenarannya, " batin Zafer.
Keesokan harinya, Zafer mengajak rekan-rekannya untuk datang ke rumah Gohar. Berhubung hari itu adalah hari minggu.
"Zafer. Kau kemari, "
"Ada yang mau aku tanyakan pada mu kakek, "
"Apa itu?"
"Ini mengenai pernikahan Adycandra dengan mamahku, "
"Ayo masuk. Kita tidak bisa membahasnya di sini, " ucap Gohar. Mereka pun meninggalkan sepeda mereka di depan dan masuk ke dalam rumah Gohar.
"Em kakek. Sebelumnya aku mau kenalin mereka. Dia Naashir, dia Umar, dia Athaar, dan dia Zira, "
"Zira. Kau tidak masalah berteman dengan laki-laki?"
"Tidak kakek. Mereka baik padaku juga, "
"Dimana kau tinggal?"
"Aku satu desa dengan Zafer, "
"Kalian cukup hebat. Kakek kagum dengan kemampuan kalian, "
"Terima kasih kakek, " sahut mereka bersamaan.
"Oh ya Zafer. Apa yang mau kau pertanyakan?"
"Mamahku tidak mau menceritakannya. Apa yang sebenarnya terjadi. Dari buku mu itu juga tidak di tuliskan apa yang sebenarnya terjadi antara Adycandra dan mamahku, "
"Lalu kau pikir aku tau? Tidak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi kecuali mereka berdua, "
"Dimana Adycandra?"
"Dia tinggal di Los Angeles bersama ketiga adiknya, "
"Bagaimana caranya aku bisa bertemu dengannya, "
"Aku bisa membawamu kesana, " sahut Jay yang kebetulan datang.
"Ka-kau bisa membawaku bertemu pada Adycandra, "
"Ya. Tapi dengan satu syarat, "
"Apa itu?"
"Kita selamatkan ayahku dulu, "
"Cih. Kau mengambil kesempatan dengan ini?"
"Dengarkan aku. Mereka masih mengincar seluruh keturunan Hernandes. Berita penyerangan terhadap Desmon belum tersebar luaskan. Cepat atau lambat kematian Desmon akan di ketahui oleh antek-anteknya yang lain. Apa kau mau saat membawa Adycandra ke kota ini nyawanya dalam bahaya?"
"Zafer maksud ku baik. Kita amankan dulu keadaan negara ini. Baru kita selesaikan masalah kakakku Candra dan ibumu, "
"Tapi bagaimana caranya kita menyelamatkan negara ini?"
"Itu gampang. Asal kau setuju dan mau mengambil bagian dari misi ini, " ucap Jay. Mendengar itu tentu Zafer mengiyakan tawaran itu tanpa memikirkan janji pada ibunya.
"Bukan cuma Zafer. Kalian semua juga boleh ikut, " ajak Jay pada ketiga teman Zafer.
"Aku?"
"Zira. Kau wanita. Ini terlalu bahaya. Tugasmu cukup menjaga di sini saja, " Zira tersenyum. Dia tidak mempermasalahkan perihal kecil seperti misi tersebut.