Elara Estelle putri seorang pengusaha yang terabaikan dipaksa menikah dengan Alistair Magnusson seorang tuan muda lumpuh di tengah ejekan keluarganya elara menyembunyikan identitasnya sebagai dokter terkenal ketika rahasia masa lalu terungkap elara merencanakan balas dendam sambil belajar arti cinta dan penerimaan dalam pernikahan yang tak terduga.
penasaran?? yuuk lanjut bacanya ➡️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bellis_perennis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Alistair melirik Elara dan bertanya lembut "apa kau mengenalnya sayang?"
Elara menoleh sejenak ke arah amelia kemudian menjawab singkat "tidak..." jawaban elara yang begitu sederhana dan tanpa ragu semakin menohok amelia rasanya seolah dirinya adalah seorang asing yang tidak ada artinya bagi kakak perempuannya yang kini berdiri anggun di samping pria yang begitu tampan dan penuh perhatian.
Amelia tahu di dalam keluarga Dominic dirinya dan elara memang seperti dua dunia yang berbeda namun kali ini dia merasa seperti bayangan yang tak terlihat.
Melihat kegusaran amelia Alistair dengan nada santai namun mengandung sindiran berkata "lalu kenapa dia begitu membencimu? atau mungkin dia iri pada kecantikan istriku? Biasanya para wanita tertentu yang merasa dirinya cantik akan membenci wanita lain yang lebih cantik bahkan tanpa menggunakan riasan sekalipun"
Kata-kata Alistair menohok Amelia membuat rasa malu dan iri semakin mencuat di hatinya seolah Alistair dengan sengaja menyudutkan posisinya di depan umum rasa sakit itu bertambah ketika elara melanjutkan "aku sudah sering mengalami hal-hal seperti itu bahkan primadona ibu kota pun pernah iri padaku"
Semua orang yang mendengar langsung teringat bahwa primadona di kota yang terkenal dengan kecantikan dan kecerdasannya yang tiada tanding jauh di atas amelia perbandingan itu membuat semua yang hadir semakin sadar akan posisi amelia yang sebenarnya tak setara dengan Elara.
Apalagi, Elara memiliki keberuntungan yang sulit disaingi kecantikan alami kecerdasan yang tak mencolok dan seorang suami yang memuja serta melindunginya dengan sepenuh hati.
Orang-orang mulai mengangguk setuju dalam hati bagaimana tidak? Siapa yang tak akan iri melihat wanita secantik Elara menikah dengan pria tampan dan sukses seperti alistair yang menjadi idaman banyak wanita di ibu kota.
Namun, mereka juga sadar akan batas-batas mereka tak seperti Amelia yang terbiasa dimanjakan oleh keluarganya dan merasa dirinya selalu berada di puncak.
Amelia yang terbiasa mendapatkan perhatian kini merasakan kepahitan menjadi bayangan di tengah keagungan kakaknya.
Ia merasa marah dan terhina terutama ketika Alistair dan Elara terus menunjukkan betapa kuatnya cinta mereka di hadapan semua orang tanpa sedikit pun mempedulikannya.
Saat Amelia masih tenggelam dalam amarah, Elara mendongak menatap Alistair dan berkata dengan suara lembut "aku ingin pulang" suara lembut itu tak hanya membuat alistair tersenyum lembut tapi juga mengejutkan orang-orang yang selama ini mengenal elara sebagai sosok yang dingin dan sulit didekati.
"Baiklah....ayo kita pulang" jawab Alistair dengan nada manis yang ditujukan hanya kepada Elara tanpa memperdulikan amelia yang kini terlihat seperti badut di tengah kerumunan alistair memberi isyarat kepada Marcus untuk menyiapkan kendaraan mereka.
Mereka pun segera meninggalkan tempat itu dengan anggun meninggalkan amelia dalam kemarahan dan rasa terhina.
Amelia yang ditinggalkan hanya bisa menggigit bibirnya menahan amarah yang mendidih di hatinya dia, putri keluarga Dominic seorang wanita yang selama ini dipuja-puja kini malah menjadi bahan olok-olok tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia dipermalukan seperti ini.
Melihat orang-orang menatapnya dengan penuh kasihan dan mencemooh dia bertekad dalam hati bahwa ia tak akan tinggal diam amelia bersumpah akan membalas hinaan ini baik kepada elara maupun alistair meskipun dia tahu keluarga Magnusson memiliki pengaruh yang begitu besar.
Baginya, ini bukan sekadar tentang persaingan tetapi dendam yang harus ditebus bahkan jika dia harus bertaruh segalanya.
*
*
*
Setibanya di mansion pribadi alistair kini marcus dan alistair langsung menuju ruang kerja untuk mendiskusikan langkah selanjutnya.
Sementara itu elara berada di kamar mereka masih beristirahat setelah hari yang melelahkan di rumah sakit.
Marcus merasa sedikit terkejut dengan sikap tuannya yang kali ini turun tangan langsung.
Biasanya, Alistair tak akan repot-repot menangani musuh yang berada di level bawah seperti amelia pria itu lebih suka menyingkirkan mereka secara diam-diam tanpa meninggalkan jejak.
Tapi kali ini, Alistair memilih untuk bermain-main seakan ingin menikmati prosesnya perlahan-lahan.
"Marcus...buatkan berita menggunakan akun anonim" perintah Alistair dingin. "Sasar Amelia dan buat publik mempermalukan keluarga Dominic biarkan masyarakat salah paham dan bawa keluarganya jatuh dalam skandal"
Marcus mengangguk penuh semangat dia tahu maksud tuannya kali ini berbeda alistair ingin memberikan pelajaran panjang kepada Amelia dan keluarga Dominic.
Amelia telah melampaui batas dan kali ini alistair tidak akan membiarkannya bebas begitu saja tanpa membuang waktu marcus mulai menghubungi kontak-kontaknya untuk menyebarkan berita dan video yang menunjukkan Amelia sedang menatap Elara dengan penuh kebencian di rumah sakit.
Beberapa akun gosip anonim dengan cepat merilis berita yang menggambarkan Amelia sebagai sosok yang cemburu, iri, dan memiliki niat buruk terhadap istri dari seorang alistair Magnusson.
Sementara itu di kediaman keluarga Dominic situasi sedang memanas amelia yang sebelumnya tengah mengadu kepada kedua orang tuanya mengenai penghinaan yang dia terima dari Alistair dan Elara tiba-tiba mendengar pintu ruang tamu dibuka dengan kasar.
Arrazka, putra sulung keluarga Dominic melangkah masuk dengan wajah merah padam dan tatapan yang tajam terarah langsung kepada Amelia.
"Apa-apaan ini...amelia ??Kau membuat keluargaku malu besar !!" teriak Arrazka dengan suara bergetar menahan amarah tatapan mata Arrazka penuh kekecewaan dan kebencian dan Amelia mundur selangkah terkejut melihat sikap kakaknya yang begitu keras.
Tuan Dominic dan istrinya Nyonya Dominic segera menegur Arrazka merasa tak terima putri bungsu kesayangan mereka diperlakukan begitu kasar. "Arrazka, apa-apaan ini? Amelia tidak salah!" bentak Nyonya Dominic melindungi Amelia yang ketakutan.
Namun arrazka sudah tidak bisa mengendalikan amarahnya. Selama ini dia memang tidak terlalu memedulikan amelia tetapi ada satu kejadian di masa lalu yang membuat dirinya mulai membenci adiknya itu dia ingat betul hari di mana Amelia yang saat itu belum puas dengan perhatian keluarganya malah iri terhadap istrinya Aletta.
Di hari pernikahan kakaknya sendiri Amelia tega menyewa beberapa gangster untuk menculik Aletta jika saja Arrazka terlambat datang menolong mungkin Aletta sudah dirudapaksa oleh para preman itu.
Sayangnya, saat kejadian itu kedua orang tua mereka tidak percaya pada kebenaran dan bahkan lebih memilih menyalahkan Aletta daripada Amelia meskipun kini Aletta sudah menjadi istrinya luka tersebut masih membekas di hati Arrazka dan kebenciannya pada Amelia semakin mendalam.
Amarah Arrazka semakin menguat ketika dia mengetahui bahwa akibat ulah Amelia yang menyinggung istri seorang Alistair Magnusson saham perusahaan Dominic anjlok tajam berita skandal amelia yang iri terhadap Elara telah menyebar luas di media sosial dan banyak orang menghujat amelia sebagai perusak nama baik keluarga Dominic.
Perusahaan yang sebelumnya berdiri kokoh kini menghadapi penurunan nilai saham yang signifikan dan Arrazka tahu bahwa posisi keluarga Dominic di dunia bisnis semakin terancam.
"Karena ulahmu amelia, saham perusahaan kita hancur!" bentak Arrazka di hadapan amelia yang kini terlihat pucat pasi "bagaimana bisa kau begitu bodoh? Kau menyinggung istri Alistair Magnusson dan lihatlah hasilnya !! Seluruh keluarga Dominic kini terancam
amelia semakin terpojok, dan tak mampu berkata apa-apa.
Kedua orang tuanya mencoba membela amelia, namun kali ini Arrazka tidak bisa membiarkan kebodohan adiknya berlalu begitu saja.
"Ayah Ibu, lihatlah baik-baik" lanjut Arrazka dengan nada penuh kekecewaan "Kalian terlalu memanjakan Amelia, bahkan setelah tahu bahwa anak ini adalah sumber kemalangan bagi kita semua.
Kalian tahu apa yang sebenarnya terjadi di hari kelahirannya kan? Anak ini seharusnya tidak pernah dipelihara!”
Tuan Dominic dan Nyonya Dominic terdiam wajah mereka berubah pucat mendengar tuduhan keras dari putra sulung mereka mereka ingat, saat Amelia lahir, mereka pernah membuang anak perempuan pertama mereka karena percaya pada ramalan tak berdasar yang mengatakan bahwa anak perempuan pertama mereka akan membawa nasib buruk. Setelah itu ketika amelia lahir mereka begitu memanjakannya tanpa menyadari bahwa anak itu mungkin menjadi sumber kesialan bagi keluarga mereka.
Amelia yang mendengar perkataan Arrazka mulai merasa ketakutan dan malu terutama ketika Arrazka dengan lantang menyatakan bahwa orang tuanya telah membuat keputusan yang salah dengan membuang kakak perempuan pertama mereka yang tidak berdosa tuan dominic dan nyonya dominic terdiam merasa tertampar oleh kebenaran yang selama ini mereka coba lupakan.
Amelia, yang biasanya begitu percaya diri kini terlihat kecil dan tak berdaya di hadapan amarah Arrazka dan kenyataan pahit yang terungkap.