Setelah akadnya bersama sang suami, Aleta mengetahui fakta yang menyakitkan. Laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suaminya ternyata selama ini mengkhianatinya. Lebih menyakitkan lagi selingkuhan dari sang suami yakni orang terdekatnya. Aleta hancur, hidupnya tak berati lagi, namun ia tak ingin hidupnya sia-sia untuk laki-laki yang telah mengkhianatinya. Ia bersumpah akan membalas rasa sakitnya kepada kedua orang yang sekarang menjadi incaran atas rasa sakit hatinya.
Namun siapa sangka? setelah mendapatkan kehancuran dalam hidupnya, Aleta justru dipertemukan dengan seorang laki-laki yang akan merubah hidupnya, ia juga yang membantu Aleta membalaskan dendam.
Arfandra Nanggala, laki-laki mapan,tampan, juga sangat pintar dalam bersandiwara, menyembunyikan setatus dirinya juga termasuk bagian dalam sandiwara Arfandra.
"Kamu tidak ingat perjanjian kita diawal?"
"Untuk sekarang aku masih ingat, tapi tidak tahu ke depannya."
Damn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 5
Aleta duduk di kursi sembari menunggu kedatangan Devina. Ia tadi sudah mengirimkan alamat rumah barunya kepada gadis itu. Namun sudah 1 jam berlalu Devina belum juga muncul.
"Panjang umur tuh anak." Aleta langsung bangkit setelah mendengar klakson mobil di depan rumah.
Ia segera menghampiri Devina yang sedang berjalan ke arahnya seraya nyengir dengan menenteng plastik di tangannya.
"Datang juga lo," ujar Aleta mendapat anggukan kepala dari Devina.
"Sorry ya say gue tadi sengaja mampir ke toko dulu, kali aja kan pengantin baru ini udah lagi ngidam apa gitu," balas Devina seketika membuat Aleta mendelik.
"Ngaco aja, mana ada ngidam."
Membayangkan perutnya buncit saja seketika membuat Aleta merinding, apa lagi jika yang menaruh benih itu suaminya. Terkesan agak aneh memang jika seorang istri menolak keras hamil karena anak sang suami, tapi itulah yang sedang Aleta rasakan saat ini, sebisa mungkin Aleta berusaha agar hal itu tidak sampai terjadi.
"Ya kali aja kan udah mulai tumbuh biji-bijiannya di perut lo," balas Devina lagi.
Namun kali ini Aleta enggan menanggapi, keduanya masuk ke dalam dan kembali duduk di sofa tengah.
"Enak juga ya rumah lo? Ngerasa kesepian lo baru ditinggal kak Dipta kerja?" komentar Devina.
"Nggak juga sih, gue malah suka tuh laki kerja," balas Aleta seadanya.
"Cieee yang kejar setoran buat calon ponakan gue," goda Devina semakin membuat Aleta mendelik.
"Mana ada? kita aja nggak ngapa-ngapain," jelas Aleta sukses membuat Devina melongo.
"Ngomong apa lo barusan?" tanya Devina.
"Apa? Nggak ada kata ulang ya?"
"Tata! gue tadi nggak salah denger kan?" Devina memastikan jika pendengarannya itu masih berfungsi dengan sangat normal.
"Lo beneran belum haheho sama kak Dipta?" selidik Devina.
Bahkan gadis itu sengaja mendekati Aleta. Sampai membuat Aleta risih.
"Mepet banget anjir lo," kesal Aleta.
"Makanya cerita dulu, kayaknya beneran deh ada yang lo sembunyiin dari gue, udah curiga dari hari itu sebenarnya gue Ta," jelas Devina.
Terlihat Aleta yang menghela napas dengan sangat dalam. Ia sendiri tidak berniat atau belum siap untuk menceritakan kepada siapapun termasuk Devina.
"Tata! Malah bengong! Cerita apa gue paksa?" ujar Devina seakan mengancam.
"Apa? Nggak takut gue sama lo." Aleta berusaha untuk tertawa.
"Sinting lo emang," kesal Devina hanya dibalaa tawa oleh Aleta.
Devina menemani Aleta sampai malam. Bahkan sampai Dipta pulang Devina masih berada di sana.
Sekitar pukul setengah 10 mobil Dipta baru saja tiba di pekarangan rumah mereka.
"Tata, laki lo jam segini baru pulang?" tanya Devina dibalas Aleta dengan mengangkat kedua bahunya.
"Gue balik deh, nggak enak ganggu kalian," pamit Devina langsung dicegah oleh Aleta.
"Jangan Vin, gue-"
"Lho, ada Devina. Udah lama?" tanya Dipta yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Ud-"
"Udah 1 jaman ya Vin, tapi Devina boleh nginep di sini kan kak?" tanya Aleta sukses membuat Devina melongo.
Devina langsung menggelengkan kepalanya merasa tidak enak dengan Dipta. Mereka pengantin baru, mana bisa ia menginap di sana, yang ada bukan hanya menjadi nyamuk tetapi juga pengganggu.
Terlebih wajah Dipta terlihat tidak setuju setelah mendengar ucapan Aleta tadi. Sebagai teman yang baik Devina akan pulang dan tidak mengganggu keduanya.
"Nggak usah, gue balik aja. Lagian kak Dipta juga kan udah pulang," ujar Devina seraya mengambil tas miliknya.
"Tapi ini udah malam Vin, nggak baik cewek selarut ini pulang sendirian." Aleta tetap berusaha mempertahankan Devina agar tetap berada di rumahnya malam ini.
Sementara Devina melirik Aleta kesal. Ayolah! Aleta juga sangat tahu jika dirinya tidak seperti Aleta yang jika jam 9 malam sudan harus berada di rumah. Devina termasuk gadis yang sering mengunjungi kelab malam, dan untuk pulang sendiri di jam 10 itu tidaklah seberapa dibanding Devina yang terkadang subuh baru sampai di rumahnya.
Aleta juga tahu akan itu, tetapi kenapa kata-kata Aleta sekarang seperti sengaja menahannya.
"Iya, lebih baik kamu menginap di sini saja malam ini. Saya juga tidak keberatan kok," ujar Dipta seketika membuat senyum Aleta mengembang, berbeda dengan Devina yang melongo mendengar ucapan Dipta.
Devina seakan tidak yakin jika yang menyuruhnya menginap itu pasangan suami istri baru yang masih hangat-hangatnya. Kenapa bisa ada orang seperti mereka? Menyuruh temannya untuk datang dan menginap di saat hubungan mereka mungkin sedang hangat-hangatnya. Mungkin ya.
"Wtf? Apa-apaan ini? Suami istri nggak ada yang beres," gumam Devina dalam hatinya.
"Kak, gue ajak Devina ke kamar ya?" pamit Aleta hanya dibalas Dipta dengan anggukan kepala.
Dipta hanya menatap Aleta yang sedang mengajak Devina menuju ke kamarnya. Ia menghela napas dalam dan duduk di sofa ruang tengah. Matanya terpejam dengan napas teratur. Ia merasa lelah setelah tadi berada di kantor seharian, tidak hanya kerja tetapi juga.....
Aleta langsung menutup pintu kamar dan menguncinya. Itu membuat Devina menggeleng dengan tingkah ataupun tindakan Aleta.
"Lo bener-bener gila Tata," ujar Devina tidak habis pikir.
"Bisa-bisanya lo nyuruh gue nginep sementara hubungan lo sama lak Dipta lagi hangat-hangatnya." Devina benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikir Aleta.
"Lo salah Vin." Aleta menghela napas dalam.
Seketika Devina menyipitkan kedua matanya. Ia menatap Aleta seakan meminta penjelasan.
"Nggak ada hubungan hangat sekalipun kita pengantin baru," ujar Aleta lagi.
"Gue malah pengen pernikahan ini segera berakhir, tapi gue bingung gimana caranya," ujar Aleta masih belum bisa dicerna Devina.
"Lo ngomong apa sih Ta dari tadi? Ini beneran Aleta yang dipacari kak Dipta 5 tahun kan?" selidik Devina.
"Dan selama itu gue juga dibegoin sama dia Vin," ujar Aleta.
"Maksud lo apa sih Ta? Gue butuh penjelasan dari lo nggak mau tahu," ujar Devina yang pada akhirnya diangguki oleh Aleta.
Aleta mulai menceritakan awal mula ia memergoki chat Dipta dan selingkuhannya. Ia juga menceritakan jika sampai detik ini ia masih perawan dan belum terjamah oleh Dipta. Jika cipika cipiki atau hanya kiss biasa memang sudah, tetapi untuk yang lebih lagi sampai saat ini Aleta masih bisa menjaganya dengan seribu alasan yang ia berikan.
"Anjir, mokondo banget ternyata, tapi lo nggak lagi ngarang cerita biar gue ngerasa enak nginep kan Ta?" Sejujurnya Devina masih sedikit tidak percaya dengan apa yang Aleta katakan.
Bayangkan saja keduanya sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih sejak Aleta masih duduk di bangku SMA, lalu sampai Aleta selesai kuliah dan memutuskan untuk menikah, sudah selama itu perjalanan cinta keduanya, rasanya sangat mustahil untuk seorang Dipta sampai mengkhianati Aleta sementara Dipta sejak pacaran dengan Aleta terkenal dengan kebucinan nya.
"Terus lo tahu nggak siapa cewenya Ta? Kalau perlu kita labrak aja Ta, gue maju paling depan deh kalau yang ini," suara Devina terdengar menggebu-gebu.
"Tahu gue cewenya," balas Aleta.
"Siapa?"
dobel up..
gapapa laah mas Fandra, pembukaan dlu. nanti di Perancis dilanjutin🤭🤭🤭
mau tau Fandra berapa lama redmoon nya😁😁🤭🤭🤭
cm seminggu paling kl ga 9 harian laaah.
tp kan hbs itu lgsg bs unboxing kq😁😁
sabar ya mas Fandra😉
nanti bakal ada masa masa indah pernikahan sm Tata🥰🥰
kenapa ketahuan nya setelah menikah.....
Dasar Dipta buaya kadal buntung. udah punya istri hamil masing aja jajan sana sini. awas aja Alesa bakal kena penyakit nya ntr😌😌😌