Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tingkah Alano
Yeni memutuskan pamit untuk ke toilet, karena Yeni tidak enak, Alano selalu menatap nya.
"Baru juga dua hari disini, kenapa harus bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang sudah mencuri ciuman pertama ku," geram Yeni, namun Yeni tidak bisa berbuat apa-apa selain menghindar dari Alano.
Setelah Yeni mencuci muka nya, Yeni akan memutuskan untuk keluar dari toilet, namun saat Yeni membuka pintu, tiba-tiba pintu tersebut tertutup karena ditahan oleh seorang laki-laki.
Yeni menghela nafas berat."Kenapa ngikutin aku sampai ke toilet,"ucap Yeni tidak habis pikir.
"Karena mau menemui kamu, habis nya kamu menghindar terus," ucap Alano terus mendekati Yeni.
Yeni terus mundur, karena Alano mengikuti langkah nya, namun langkah Yeni terhenti.
Yeni mencoba kabur dari Alano, tapi untuk kali ini Yeni tidak bisa melangkah kan kaki nya.
"Jangan mendekati ku, aku mau balik ke luar," ucap Yeni.
"Silahkan kalo kamu bisa keluar dari sini," ucap Alano.
Kemudian Yeni akan membuka pintu, namun sudah terkunci.
"Kamu mencari ini?" tanya Alano memperlihat kan kunci pintu berada di tangan nya.
"Berikan, atau aku akan teriak," ucap Yeni.
"Ancaman nya cukup menarik, tapi aku tidak takut," ucap Alano.
Yeni berusaha mengambil kunci dari tangan Alano, namun Yeni tidak bisa.
Tiba-tiba Alano mendekat kan wajah nya kearah Yeni.
"Kamu mau ngapain?" ujar Yeni merasa takut.
"Hanya ingin merasakan bibir manis mu lagi," jawab Alano.
Sontak saja Yeni menutup bibir nya memakai tangan nya, Yeni tidak mau kecolongan lagi..
Yeni berbalik arah, Niat Yeni akan berteriak, namun tiba-tiba Alano memeluk Yeni dari belakang dan membekap mulut Yeni.
Alano memeluk Yeni dengan sangat erat, hampir saja Yeni kehabisan nafas.
"Lepaskan aku, aku tidak mengenal mu, aku juga tidak mempunyai salah dengan mu," ujar Yeni dengan mata yang berkaca-kaca, Yeni takut Alano akan melakukan sesuatu kepada nya.
"Jangan menangis,aku tidak akan menyakiti mu," ujar Alano tersenyum memegang pipi Yeni.
"Lepaskan aku, aku mohon," pinta Yeni.
"Tidak semudah itu," jawab Alano.
Kemudian Alano mencium Yeni, Yeni akan menghindar tapi Yeni tidak bisa, karena cengkraman Alano sangat kuat.
Yeni memukul dada bidang Alano."Lepaskan aku,"rintih Yeni.
Bukan nya Alano melepaskan Yeni, Alano malah mendudukan Yeni di atas paha nya, Alano duduk di depan cermin yang kebetulan ada kursi.
Yeni terus berusaha agar bisa lepas dari jeratan Alano, namun nihil, Yeni malah kehilangan tenaga nya.
Alano membuka kancing baju Yeni dengan paksa, Alano menghisap buah dada milik Yeni, Yeni berontak namun tidak bisa lepas.
"Milik mu sangat padat sekali, aku suka," ucap Alano memainkan buah dada milik Yeni.
Alano terus mencium setengah badan Yeni, banyak bekas ciuman Alano yang tertinggal di buah manis milik Yeni.
Kemudian Alano merapihkan lagi baju Yeni, karena Alano tidak mau melakukan terlalu jauh.
"Itu sebagai perkenalan kita, dan sebagai tanda kamu sudah menjdi milik ku, jangan coba-coba kabur dariku," ucap Alano.
Yeni tidak mengeluarkan sepatah kata pun, Yeni merapihkan baju nya lalu keluar dari toilet tersebut.
"Menyebalkan, kenapa dia cuman melakukan itu, padahal aku sudah terangsang," gumam Yeni tidak sadar..
Kemudian Yeni menepuk jidat nya."Yaampun Yen, kau membayangkan apa,"gumam Yeni tidak habis pikir dengan pikiran nya.
"Yen, kamu habis dari mana? Lama banget," tanya Clara.
"Biasa cewek, kaya gak tau aja," jawab Yeni tersenyum.
Setelah kedatangan Yeni, tidak lama Alano juga datang.
"Kalian ini, menghilang bareng, datang juga bareng," ucap Aurora.
"Hanya kebetulan," jawab Alano tidak mau adik nya curiga.
"Mom, malam ini aku akan menginap disini," ucap Alano.
"Terus mommy dengan siapa dimansion kalo kalian dua-dua nya disini," ucap Bibi Ariana.
"Sama daddy lah, kesempatan untuk pacaran lagi," goda Alano.
"Tidak apa-apa bi, lagian kan tidak sering dia menginap disini," ucap Clara.
"Yasudah mommy izinkan," jawab Bibi Ariana.
Namun Yeni merasa khawatir kalo Alano menginap di mansion, Yeni harus benar-benar hati-hati.
"Kita lihat nanti malam, akan ada kejadian apa di antara kita," gumam Alano tersenyum menatap Yeni.
Sontak saja tatapan itu membuat Yeni ngeri.
"Untuk malam ini, harus tidur cepat," gumam Yeni.
"Yasudah kami pulang dulu, hari sudah mau larut malam," pamit Bibi Ariana.
"Lain kali bibi juga menginap disini," ucap Clara.
"Bibi akan menginap disini, tapi nanti," jawab Bibi Ariana.
Kemudian Bibi Ariana dengan paman Adamo meninggalkan mansion tersebut, karena sudah akan malam.
"Aurora untuk malam ini jangan tinggalkan aku sendiri," ucap Yeni.
"Memang nya kenapa kak?" tanya Aurora bingung.
"Aku merasa takut, aku merasa ada hawa hawa jahat," ujar Yeni menatap Alano.
Aurora yang polos hanya mengangguk."Iya kak, tenang saja,"Jawab Aurora.
Singkat nya, kini sudah larut malam, jam sudah menunjukan pukul satu malam, namun Yeni terbangun karena haus..
"Yah habis," ucap Yeni yang melihat persediaan air sudah habis.
Kemudian Yeni mencoba membangunkan Aurora agar menemani nya mengambil air.
Namun nihil, Aurora tidak bangun.
"Ini sudah larut malam, mungkin dia juga sudah tidur," gumam Yeni, lalu Yeni memutuskan keluar kamar nya, saat Yeni melihat-lihat, mansion sudah sepi berarti semua nya sudah tidur.
Yeni berjalan kearah dapur, setelah Yeni meminum air, Yeni memutuskan akan kembali ke kamar nya, namun saat Yeni akan melangkah kan kaki nya, tiba tiba mulut Yeni di bekam dan Yeni di bawa oleh seseorang.
Yeni mencoba melepaskan nya, namun tenaga laki-laki itu sangat kuat.
Kemudian Yeni di bawa ke salah satu kamar, lebih tepat nya ke kamar yang berisi Alano.
"Kamu lagi, mau apa kamu membawa ku kesini?" tanya Yeni.
"Suka suka akulah, memang nya kamu berharap apa?" tanya Alano.
"Aku ngantuk, aku akan kembali ke kamar ku," ujar Yeni.
Yeni melangkah kan kaki nya akan keluar dari kamar tersebut, namun Alano menahan nya.
"Disini juga sama kamar, kenapa tidak tiduran disini," goda Alano.
"Aku mohon Al, tolong jangan ganggu aku," ucap Yeni memohon.
"Wajar dong aku mengganggu kekasih ku," ucap Alano menggoda Yeni.
"Al, tolong.." Ucap Yeni memohon.
Alano menatap wajah Yeni."Kalo mau keluar dari kamar ini dengan selamat, ada satu permintaan,"ucap Alano.
"Apa? Aku akan mengabulkan permintaan mu," jawab Yeni yang sudah cape seharian ini terus di ganggu Alano.
"Kamu yakin akan melakukan nya?" tanya Alano lagi.
"Kalo aku bisa, aku akan melakukan nya," jawab Yeni.
Alano tersenyum menatap Yeni.
"Kalo begitu...."
***