Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35.
Alan menyentakkan tangannya, dari memegang tangan Amber, begitu Aleena dan Alfred meninggalkan mereka berdua.
Membuat Amber terkejut, dan waspada, karena sepertinya Alan akan memarahinya.
Tampak wajah Alan menggelap, memandang Amber dengan tatapan mata tajam.
"Katakan yang sebenarnya, apakah benar yang di katakan Alfred, tentang kamu yang sudah pernah melakukan aborsi?!" tanyanya dengan menggeram, menahan amarah.
Wajah Amber langsung pias, sesaat ia tidak dapat mengatakan apapun, menjawab apa yang di tanyakan Alan.
"Katakan Amber!!" geram Alan mulai meninggikan suaranya.
Amber ketakutan, sembari memegang jas Alan yang menutupi pakaiannya yang robek.
"Ka.. kamu jangan mendengarkan apa yang di katakan Alfred, aku bukan wanita yang seperti itu, Alan"
Nada suara Amber terdengar begitu mengiba, dan bergetar saking takutnya melihat Alan yang marah.
Plakk!!
Satu tamparan yang sangat kuat melayang ke wajah Amber, membuat Amber terkejut bukan main.
Pipinya terasa begitu sakit sekali, membuat matanya jadi berkaca-kaca ingin menangis.
"Dasar jalang sialan! selama ini aku telah tertipu, dengan wajah polos mu! ternyata rumor mengenai tentang Alfred melecehkan kamu itu tidak benar!!"
Raut wajah Amber sontak semakin berubah, ia pun menjatuhkan dirinya berlutut di depan Alan.
"Alan.. apa kamu tidak percaya padaku? aku korban... kamu tidak tahu, aku berusaha terlihat kuat, agar rumor yang tidak baik tentangku, tidak mempengaruhi mentalku, karena semua yang mereka katakan itu tidak benar"
Dengan nada yang begitu sedih, dan tubuh bergetar memperlihatkan, kalau Amber begitu sakit hati akan gosip tentang dirinya.
"Aku akan mencari tahu, apakah kamu memang di fitnah atau tidak, karena Alfred sudah mengatakan hal yang menjijikkan tentang kamu, aku jadi merasa ragu dengan penjelasan mu!!"
Dengan dingin Alan memandang Amber, yang berlutut di bawah kakinya, seraya memegang kakinya.
"Percayalah padaku, Alan" suara Amber bergetar, dan air matanya mengalir membasahi pipinya, menengadahkan wajahnya memandang Alan.
"Apa kamu tidak tahu! Alfred adalah musuhku! karena rumor tentang kamu dilecehkan nya, aku pun menipu Aleena, agar si Alfred itu merasakan sakit hati juga sama seperti aku! karena dia telah berani melecehkan kamu!!"
Tatapan dingin Alan tampak tajam memandang Amber, dengan suara yang menggeram penuh dengan emosi.
Amber membeku di tempatnya, tangannya gemetar memegang ujung celana Alan.
"Aku jadi menyesal menceraikan Aleena, setelah mendengar apa yang di katakan Alfred tentang mu! aku telah buta mau dengan jalang seperti mu!!"
Tubuh Amber semakin gemetar. Baru kali ini Alan sangat marah padanya. Ia sudah berjuang sampai tahap ini, untuk mendapatkan Alan, agar menjadi istri konglomerat. Ia tidak akan melepaskan Alan.
"Aku tidak akan memaafkan mu, jika kamu benar telah menipu ku, dan jika malam itu ternyata jebakan mu, untuk mengikatku, agar aku bertanggungjawab padamu, aku akan beri perhitungan padamu!!"
Dengan kasar Alan menarik kakinya, hingga membuat Amber yang memegang ujung celananya, tersungkur ke lantai.
Lalu dengan kasar juga, ia mengambil kembali jasnya, dari menutupi tubuh Amber.
Membuat Amber terperanjat, dan dengan cepat memegang bajunya yang robek, agar dadanya yang terbuka tidak terlihat.
Dengan mendengus sinis, Alan meninggalkan Amber yang masih terduduk di lantai, sembari menangis dengan tubuh gemetar.
Sementara itu di dalam mobil hitam mewah anti peluru, Alfred tidak melepaskan genggaman tangannya pada tangan Aleena, sedari mereka keluar dari tempat lelang.
Cup!
Alfred membawa tangan Aleena ke bibirnya, dan mengecup dengan lembut punggung tangan Aleena.
"Aku tidak menyangka, ternyata Nyonya muda Stewart, kalau sudah marah, sangat ganas dan menakutkan" ucap Alfred lembut, sembari tersenyum mengingat Aleena menarik rambut Amber.
"Apakah Tuan muda Stewart, terkejut melihat istrinya yang sangat galak?" tanya Aleena menoleh memandang Alfred.
"Tidak, karena sebelumnya aku sudah melihat keganasan Nyonya, saat memberi pelajaran kepada adik tiri, dan Ibu tiri Nyonya" ucap Alfred semakin lebar tersenyum, dan kembali mengecup punggung tangan Aleena.
Wajah Aleena jadi merona, mendengar Alfred tidak terganggu, dengan sikap emosionalnya kalau sudah marah.
Aleena melirik senyuman Alfred, yang semakin lebar melihat wajahnya, dan membuat ia semakin malu.
Bersambung.....
legaaaa.....
mngkn abis ni,alan ga bkln bs mnikmti indhnya dnia lg....mnding kl end,kl cma d bkin ccat gmn???
eh tapi punya cabay, katanya pamali harus amit-amit /Chuckle/