Menikah Untuk Balas Dendam

Menikah Untuk Balas Dendam

Bagian 1

Tubuhnya gemetar, matanya mulai memanas dan merah, jantungnya? Jangan ditanya lagi, organ dalam itu sudah berdegup tidak beraturan bersamaan dengan bibirnya yang mulai terbuka dengan getaran. Itu reaksi tubuhnya saat mengetahui fakta yang baru saja didapatkan.

Setelah akad pernikahannya dengan laki-laki yang sudah 5 tahun menjadi kekasihnya. Aleta atau Tata merasa menjadi wanita terbahagia di dunia. Akadnya baru saja selesai beberapa jam yang lalu, dan pesta pernikahan rencananya akan dilanjutkan nanti malam.

Namun semua berubah menjadi tragedi yang akan membuatnya trauma. Trauma percaya dengan seorang laki-laki. Jika yang sudah lama dikenalnya saja dapat begitu rapih menyembunyikan kebohongan, lalu bagimana dengan pria yang baru saja ditemui? Aleta tentu akan ikut bersandiwara dengan dalih sebuah kepercayaan.

"Kamu jahat kak," lirihnya meremas benda pipih yang masih berada di tangannya.

Hatinya semakin sesak kala mengingat siapa yang mengirimkan pesan dengan suaminya.

Ia memang tidak membuka isi percakapan tersebut. Namun semua chat yang dikirimkan oleh perempuan yang menjadi selingkuhan suaminya sudah dapat ia baca melalui pemberitahuan pada ponsel suaminya.

"Ah," dadanya semakin sakit rasanya, ia memejamkan mata bersamaan dengan dada yang ia pegangi.

Ceklek

Pintu kamar yang sudah disulap menjadi kamar pengantin terbuka. Sosok tampan yang muncul dari balik pintu.

Dipta Darmono, laki-laki yang baru beberapa jam lalu mempersunting dirinya. Juga yang beberapa saat lalu membuat hidupnya hancur dan menaruh rasa benci akan dirinya.

Cup

Sebuah kecupan Dipta berikan pada kening Aleta. Tidak lupa senyum tampan juga laki-laki itu berikan untuk Aleta.

Cih! Rasanya Aleta ingin sekali meludahi laki-laki tampan di depannya ini. Rasa sayang dan kepercayaannya selama ini seketika hilang begitu saja tergantikan dengan rasa kecewa yang mendalam. Mati-matian Aleta menahan tangis di depan suaminya agar tidak ada yang mencurigainya.

"Aku sayang kamu Tata," ujarnya seraya memeluk pinggang ramping Aleta.

Sekali lagi, Aleta harus berbesar hati untuk menutupi rasa kecewanya saat ini. Yang perlu ia lakukan ialah tetap menjadi Aleta bodoh yang tidak tahu pengkhianatan yang Dipta lakukan.

"Sungguh kak?" suaranya terdengar manja.

Demi apapun Aleta sesungguhnya ingin muntah sekali sekarang ini. Masih bisa-bisanya ia memainkan sandiwara sementara dalam hatinya terus bergejolak.

 Meski ia tergolong wanita sederhana namun ia tidak ingin diam dan pasrah begitu saja dengan pengkhianatan dua orang yang ia sayangi dalam hidupnya.

"Kamu tidak seharusnya meragukannya, dengan hubungan kita bertahan selama 5 tahun itu sudah menjadi bukti sayang," lagi dikecupnya tangan Aleta yang sedang ia genggam.

Meski berat. Nyatanya Aleta membiarkannya dan memaksakan senyum di depan Dipta. Ia juga tidak keberatan tubuhnya disentuh Dipta dengan memberi sebuah kecupan pada tangan juga keningnya. Namun cukup sampai di situ saja Aleta tidak akan sudi memberi mahkotanya untuk laki-laki bajingan seperti Dipta.

"Tunggu Tata, kamu harus bersabar sebentar," ujarnya dalam hati.

"Sekarang kamu boleh istirahat dulu sayang, sebelum pesta nanti malam," ujarnya hanya dibalas anggukan kepala juga senyum tipis dari Aleta.

"Aku akan ke bawah sebentar."

Tidak lupa benda pipih yang tadi sudah mengungkapkan kebusukan Dipta selama ini dibawa oleh laki-laki itu. Aleta hanya melirik sekilas saat Dipta mengambilnya sampai akhirnya pergi dari hadapannya.

Baru setelah pintu kamar itu tertutup. Air matanya jatuh begitu saja, ia tidak bisa lagi untuk pura-pura baik-baik saja, sementara hatinya terus berontak, tubuhnya lemas terduduk di pinggir ranjang bersamaan dengan tangis tanpa suara.

"Kenapa harus sekarang aku mengetahuinya?"

"Kenapa juga harus kamu kak?"

"Kalian jahat," isaknya disertai remasan pada sprei di kasur empuk yang nantinya akan menjadi malam terindah dirinya dengan Dipta. Tapi itu akan terjadi jika saja kebohongan Dipta selama ini tidak terungkap.

Sekitar pukul 6 sore. Aleta sudah siap dengan gaun untuk pesta malam ini. Ia memandangi tampilan dirinya di depan cermin.

"Nduk, kamu nggak kasihan sama kakakmu?" lagi-lagi orang yang bertugas meriasnya kembali bertanya.

Tadi sudah ada yang bertanya dengan pertanyaan yang sama persis seperti perias tersebut. Namun Aleta hanya membalas seadanya.

Pernikahannya dengan Dipta memang bisa dibilang menentang dalam adatnya. Mendahului seorang kakak bisa berdampak untuk keluarga. Simpang siurnya seorang kakak yang didahului adiknya akan susah mendapatkan jodoh.

"Ini bukan hanya keinginan saya apa lagi paksaan bu." Aleta menjeda ucapannya.

"Pernikahan ini terjadi karena sudah kesepakatan kedua keluarga kami, termasuk kaka saya," lanjutnya lagi yang hanya dibalas anggukan mengerti oleh sang perias.

"Cantik. Kamu sangat cantik sekali," pujinya setelah selesai merias Aleta.

"Terimakasih. Ini juga berjat kerja keras tangan anda bu," balasnya.

Sekitar pukul setengah 8. Aleta sengaja masih berdiam di kamarnya. Bahkan sejak tadi siang ia tidak lagi keluar kamar sejak mengetahui perselingkuhan suaminya. Selera makannya pun seakan hilang begitu saja, rasa lapar pun tidak lagi ia rasakan, semua tergantikan dengan rasa kecewa dan marah yang coba ia pendam.

"Ta, Tata mama boleh masuk?" suara ibunya terdengar dari luar pintu.

"Masuk saja ma!" teriaknya.

Terlihat wanita paruh yang juga terlihat semakin cantik karena riasan di wajahnya. Beliau mendekat menghampiri Aleta yang masih duduk di tepi ranjang.

"Kamu belum makan kan sayang? Mama bawain makan untuk kamu," ujarnya seraya menyendokan makanan ke mulut Aleta.

Sebenarnya ia merasa tidak napsu untuk makan, melihatnya saja sudah membuatnya kenyang, namun ia juga tidak ingin membuat mamanya kecewa, menghargai usaha mamanya.

"Jangan sampai di hari bahagiamu ini malah bikin kamu sakit."

Derrr

Tidak ada petir, tetapi rasanya Aleta seperti disambar petir. Apa yang mamanya katakan sudah terjadi dengan dirinya. Bukan sakit fisiknya tetapi hatinya, mentalnya dibuat hancur sehancur-hancurnya.

"Kunyah Tata, kamu sudah jadi istri orang masih aja manja," goda beliau.

Suara mamanya seketika mengejutkan lamunannya. Ia menatap manik mata mamanya dengan diam. Rasanya tidak bisa bersuara untuk sekadar menjawab apa yang mamanya katakan. Ia sangat ingin menangis, tetapi juga tidak ingin membuat mamanya khawatir di hari bahagia namun juga menyakitkannya.

"Tata!"

Suara teriakan dari ambang pintu seketika membuat Aleta dan mamanya menoleh. Davina berhambur dan langsung memeluk Aleta dengan erat.

"Lo nikah? Tata si manja itu beneran nikah?" tanya Davina begitu takjub.

"Ehem, nggak liat ya ada tante juga di sini?"

Seketika Davina menoleh dan langsung menyalami wanita di sebelahnya.

"Sorry Tan, Vina sampai nggak ngeh kalau ada tante juga. Denger Tata nikah aja uda bikin fokus Vina buyar semua."

"By the way, selamat ya Ta? Akhirnya jadi istri juga setelah lama dipacarin," gurau Devina.

"Kamu juga cepet nyusul. Tante tinggal ke bawah sebentar ya?" pamit beliau.

"Tata," sekali lagi Devina kembali memberi pelukan rindunya untuk sahabat yang sudah cukup lama tidak bertemu. Devina kuliah di luar kota, itu juga yang menyebabkan ia baru bisa datang diacara penting sahabatnya.

Kini Aleta ditemani dengan Devina siap untuk keluar dan menyambut tamu yang datang pada acara malam hari ini. Kebanyakan tamu yang hadir dari teman-teman Aleta dan Dipta.

"Nggak usah gugup Ta, ada gue," bisik Devina belum sadar jika Aleta diam bukan karena gugup, melainkan menahan sesuatu yang mendesak untuk keluar.

"Vin," panggil Aleta seketika membuat Devina menoleh.

"Butuh sesuatu?" tanya Devina diangguki oleh Aleta.

Keinginannya untuk balas dendam semakin memuncak saat melihat kebersamaan Dipta dan kakanya.

Alesa atau Sasa, kakak perempuan Aleta, ia juga merupakan temab kuliah Dipta, dan kebetulan keduanya kini bekerja di perusahaan yang sama. Tangan Aleta semakin mengepal saat melihat Alesa menoleh ke arahnya dengan senyuman manis yang begitu polos.

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Waduh.... parah ne si Dipta, mau embat dua-duanya. Sebenarnya Alesa lebih aneh, dah tau Dipta pacar adeknya n dah jadi suami adeknya tapi napa dia mau jadi selingkuhan si Dipta?. Ada apa sebenarnya?

2024-08-22

0

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Kasian Tata. Tinggalin aja laki macam Dipta, laki2 bermuka dua.

2024-08-22

0

Dian Rahmawati

Dian Rahmawati

hadeh pemain handal si dipta dan alesa

2024-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!