Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
"Ada apa sebenarnya ini? Kenapa bapak meminta sarapan pada adikku?" tanya flora penasaran.
"Sebenarnya......"
"Aku menanyakan nya pada pak Vincent, tolong pak Willy diam dulu" kata flora memotong saat willy akan menjelaskan.
"Adik mu menjadi pelayan dirumah ku dari 3 hari yang lalu. Tugas nya hanya membuatkan ku makanan, dia bersikeras melarangku agar tidak memberitahu mu" kata Vincent.
"Astaga! pantas saja dia selalu sakit. Dia kelelahan" gumam flora, ia menyalahkan dirinya sendiri karna tak bisa mencukupi kebutuhan adik nya yang mengharuskan queena bekerja keras untuk itu.
Tak lama kemudian, queena pun sadar, ia terkejut mendapati Vincent yang sudah ada Disana. Ia juga sudah menduga bahwa Vincent sudah memberitahu kakak nya.
"kakak......berhenti menangis, aku melakukan nya agar aku bisa kuliah dan bekerja dengan baik di masa depan" kata queena menggenggam tangan flora.
"maaf kan kakak" kata flora yang masih menangis.
"Di dalam kartu ini ada 50jt untuk ganti kerugian atas apa yang kamu alami, kamu sakit karna menemani ku bekerja kemarin. Mulai sekarang, kamu harus fokus sekolah dan berhenti dari pekerjaan ini"kata Vincent menyodorkan kartu pada Queena.
"Om, jangan pecat aku ya. Aku masih mau kerja"
"Queen! Aku akan membiayai kuliah mu, berhenti merengek!" kata flora memarahi queena.
"Ambil, atau kembalikan 2x lipat" ancam Vincent karna queena dan flora tak kunjung mengambil kartu yang ada di tangan nya.
Flora segera mengambil kartu itu dan berterima kasih kepada Vincent, lalu. Vincent pun segera pergi dari sana.
Beberapa Minggu berlalu
Kini tiba hari perjodohan queena. Flora mengantar queena ke rumah Mariana sang nenek.
"Ayo ke hotel, acara akan berlangsung Disana" kata Mariana saat queena dan flora tiba Disana.
Mariana, Raiden, flora dan queena pun langsung menuju hotel.......Setiba nya Disana, Mariana dan flora menemani queena yang sedang di rias. Sedangkan Raiden, dia berkumpul dengan keluarga mempelai pria.

Kini queena pun sudah siap mengenakan gaun putih yang sangat indah, ia sangat sedih terlihat dari raut wajah nya.
Queena digandeng oleh Raiden,, saat ia melihat wajah mempelai pria. Ia sangat terkejut, tak hanya queena, flora pun sangat terkejut saat mengetahui mempelai pria adalah atasan nya

"Apa aku mimpi?" gumam queena.
"Sadar lah, kau memang akan menikah dengan pria dingin itu. Kau akan merasakan rasanya neraka dunia" kata Raiden berbisik.
Ternyata, Vincent juga tak kalah terkejut mendapati mempelai wanita nya adalah queena, ia merasa ini kurang pantas karna queena masih sangat kecil untuk menikah, bahkan ia belum lulus sekolah
Singkat Cerita
Pesta nya kini sudah selesai, queena dan vincent kini sudah berada di kamar hotel yang sudah disediakan.
"Om, aku gak nyangka loh bakal di jodohin sama om" kata queena mendekati Vincent yang sedang duduk di pinggir kasur.
"Aku juga tak menyangka, kamu lah pengantin wanita nya" kata Vincent tanpa menoleh ke arah queena.
"Om ga suka ya di jodohin sama aku?"
"Bukan masalah suka atau tidak, menurut ku ini keterlaluan. Kamu bahkan belum lulus sekolah, tapi mereka tega menikahkan mu. Kenapa tidak menunggu satu tahun lagi setelah kamu lulus" kata Vincent yang kini menatap Queena dalam dalam.
"Tapi aku seneng ko om, setidaknya om bakal jaga aku sampai aku cukup umur kan?" kata queena berharap Vincent memahami kata kata nya.
"jika tidak? Aku bukan orang baik seperti dugaan mu" kata Vincent mendekat kan wajah nya hingga queena menahan tubuh nya menggunakan tangan agar tidak jatuh terbaring di kasur.
"Ih om, aku serius" kata queena mendorong sedikit tubuh Vincent agar menjauh darinya.
"Ganti pakaian terlebih dahulu" kata Vincent merapihkan dasi nya.
"Heh, om mau ngapain?" kata queena menutupi dada nya dengan kedua tangan.
"Apa kamu tidak merasa panas? Pikiran mu kotor sekali" kata Vincent seraya mendorong dahi queena menggunakan jari telunjuk nya.
"Yaudah, om pergi dulu. Aku gak mau ke kamar mandi" kata queena.
Tanpa berdebat, Vincent langsung keluar membiarkan queena mengganti pakaian di kamar itu.
Saat Vincent keluar kamar, ia di hampiri oleh Raiden membawa sebotol anggur lalu memberikan nya pada Vincent
"ini minumlah. Agar tidak terlalu tegang, keponakan baru ku" kata Raiden menepuk bahu Vincent
"Aku tak kekurangan uang untuk membeli minuman murah itu" kata Vincent dengan ketus.
"Baiklah, kau memang sangat dingin seperti yang orang lain katakan" kata Raiden tersenyum sinis lalu pergi dari sana.
*TOK TOK TOK
"Apa sudah selesai?" tanya Vincent.
"Ya om, masuk aja" kata queena dari dalam sana

Tak ada baju lain di sana karna queena benar benar lupa membawa baju nya. Jadi ia mengenakan yang ada Disana.
"Kenapa dia cantik sekali, Ck, sial*n. Dia terlihat lebih dewasa jika menggunakan pakaian seperti ini" batin Vincent.
Vincent pun langsung menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian nya, hingga beberapa saat kemudian, Vincent pun keluar.
"Tidur lah di kasur, aku akan tidur di sofa" kata Vincent membawa 1 bantal.
"Disini aja om, tidur berdua sama aku. Selagi om gak ngapa ngapain, itu gak masalah kok" kata queena menepuk nepuk kasur.
"Oke" tanpa pikir panjang Vincent pun naik ke kasur lalu berbaring.
Queena yang kelelahan itu pun langsung tertidur lelap,,, Aneh nya, Vincent juga langsung tertidur tanpa meminum obat tidur seperti biasa.
Pagi Hari
Queena mengerjapkan mata nya, ia terkejut mendapati Vincent yang sedang memeluk nya... Saat queena sedang memandang wajah Vincent, tiba tiba Vincent membuka mata nya yang membuat queena terkejut.
Vincent menarik tangan nya agar melepas pelukan nya pada tubuh mungil queena, dia pun berpura pura tenang dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Singkat cerita
Mereka pun kini pulang ke rumah Vincent, karna Vincent tidak terlalu suka berlama lama di hotel itu.
"Om, tunggu di kamar ya, aku mau masak dulu buat sarapan kita" ucap queena.
"Aku akan membantu mu" kata Vincent bersikeras.
Mereka pun masak bersama, Hingga beberapa saat kemudian masakan pun kini sudah matang.
Para pelayan Disana saling berbisik. Queena yang awal nya menjadi pelayan kini sudah resmi menjadi istri tuan Vi yang di kenal dingin.
Mereka juga heran karna tuan Vi itu terlihat sangat akrab dengan queena. Mereka sangat iri pada queena, walaupun tuan Vi dingin tapi memiliki wajah yang tampan dan tubuh yang kekar ideal.
Terlebih lagi, tuan Vi sepertinya sangat lembut pada queena. Karna para pelayan tak melihat sisi tuan Vi yang kejam dan dingin saat bersama queena
aku tungguuuu
lanjut...