bingung,frustasi,itu lah yang di rasakan Nabila saat ini.
saat mendengar kan, permohonan pak Arya. Orang tua Aldo. Agar mau menikah dengan anak nya, yang sebenar nya sudah memiliki seorang istri.
Aldo Sebenar nya masih mencintai Mantan kekasih nya ini.
namun karena satu petistiwa Aldo harus terpaksa menikahi Monika, adik sepupu Nabila.
Namun Akan kah Nabila memberi kesempatan untuk Aldo.
untuk memperbaiki hubungan mereka kembali seperti dulu, dan menjadi istri ke dua Aldo. dan itu Arti nya Nabila akan menjadi orang ke tiga dalam rumah tangga Aldo dan Monika.
Atau Apakah Nabila akan menolak permohonan pak Arya.
dan tidak ingin menjadi orang ke tiga.
Mari saksikan cerita selanjut nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adi utama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tanggung jawab ku
"sial awas saja kamu Nabila, aku akan menghancur kan hidup mu. Aku tidak sudi berbagi suami dengan mu."
"brengsekkkk kamu wanita sialan aku bersumpah hidup mu akan hancur di tangan ku akhhhhhh,"teriak Monika.
Amarah Monika semakin memuncak rasa nya ia ingin sekali ia melampias kan amarah nya segera.
skip.
Tak butuh waktu lama kini Aldo sudah tiba di depan Rumah Nabila.
dan ia segera turun dari mobil nya, dan bergegas mengetuk pintu.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu.
"Assalamualaikum,"salam nya.
setelah mengucapkan salam pintu rumah pun terbuka.
"Waalaikumsalam,"ucap ibu.
"Oh nak Aldo ayo masuk dulu nak,"lanjutnya.
Dan Aldo pun bersalman pada sang mertua, dan ikut masuk ke dalam rumah. setelah itu dia menanyakan keberadaan istrinya.
"Nabila-nya ada Bu?"tanya Aldo.
"Nabila-nya sudah berangkat kerja nak setengah jam yang lalu,"jawab ibu Sari.
Menatap bingung. "kerja,"ucap Aldo.
"Iya nak Aldo,"ucap Ibu Sari.
"Oh iya ada yang ingin Ibu tanyakan, ini soal Nabila yang pulang tadi malam,"lanjutnya.
"Memangnya apa yang terjadi semalam Bu?" tanya Aldo bingung.
"Memang beneran nak Aldo tidak tahu apa yang terjadi semalam?"tanya ibu Sari.
Aldo pun hanya menggelengkan kepalanya. menandakan ia tidak tahu apa yang terjadi semalam, atas pertengkaran Nabila dan Monika yang membuat Nabila harus pulang tengah malam.
"Tadi malam Nabila pulang dengan keadaan menangis, ibu sudah berusaha membujuknya untuk bercerita."
"Namun Nabila hanya terdiam dan segera masuk ke kamarnya. Ibu sangat khawatir nak kepada Nabila," lanjut Ibu Sari.
Menatap bingung. "apa menangis Apa yang terjadi?"ucap Aldo.
"Iya nak ibu mohon berusahalah jangan pernah membuat Nabila menangis."
"bahagia kan dia, Karena selama ini dia udah banyak menderita,"lanjut nya.
"Maksud ibu apa Nabila menderita Apa maksud semua ini Bu?"tanya Aldo.
Aldo benar-benar bingung dengan apa yang dikatakan ibu mertua nya. Iya sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud dengan semua ini.
Tersenyum. "Belum saatnya kamu mengetahuinya nak, tapi nanti suatu saat kamu akan tahu dengan sendirinya,"ucap Ibu Sari.
"Tapi saat ini Ibu benar-benar memohon kepadamu, agar kamu bisa menyelesaikan permasalahan."
"Dengan Monika dan anak ibu Nabila,"ucap Ibu Sari.
"Baik bu Aldo mengerti,"ucapan sambil mengangguk.
Setelah obrolan antara Aldo dan ibu mertuanya Adapun berpamitan, karena ia juga ingin kerja pagi ini.
Singkat cerita.
Setelah semua pekerjaan kantor selesai, kini Aldo sedang bersiap untuk keluar. Namun tidak langsung pulang melain kan ia ingin menuju sebuah Cafe, yang di mana di tempat tersebut adalah tempat Nabila bekerja.
Sudah 20 menit Aldo menunggu di depan cafe.
Dan setelah sekian lama menunggu akhir nya yang ia tunggu pun keluar dari cafe tersebut.
saat Nabila sudah berada di luar cafe ia langsung melihat keberadaan Aldo.
Tadi niat nya ia ingin menghindar namun, dengan cepat Aldo bisa mencegah nya.
dengan memegan tangan Nabila.
Menatap tajam. "ih lepasin Aldo sakit tau,"ucap Nabila.
"gak,"tolak Aldo.
"kamu jangan kayak gini dong, malu tau di liat orang-orang."
"lagi pula kamu juga ngapain ada di sini?"lanjut nya.
"ya aku ke sini mau jemput istri aku lah,"ucap Aldo.
"haaaaa,"kaget Nabila.
"kenapa kaget, emang nya gak boleh ya aku jemput kesayangan aku,"ucap Aldo yang agak sedikit merajuk.
Menutup mulut Aldo dengan telapak tangan nya. "huuussss jangan kenceng-kenceng ngomong nya malu tau kalau di dengar sama yang lain nya,"ucap Nabila.
Saat ini Nabila benar-benar merasa sangat malu. Saat Aldo mengatakan KESAYANGAN, apa lagi di depan teman kerja nya sendiri.
"ehem cie-cie yang udah di jemput sama ayang BEB nya,"goda Agnes teman Nabila.
"is apa an sih, udah sana pulang udah malam,"ucap Nabila kesal.
"wah-wah gak bener ni main usir-usir aja emang benar-benar gak setia kawan,"ucap Agnes.
"is Agnes bukan waktu nya buat bercanda,"kesal Nabila.
"hahahaha iya-iya aku pulang lagi pula aku juga gak mau kali jadi obat nyamuk."
"ya udah aku pulang ya, dan kamu jaga besty ku dengan baik,"ucap Agnes lalu ia pergi meninggal kan mereka.
Dan setelah melihat Agnes yang mulai menjauh mereka pun saling menatap satu sama lain. Sampai akhir nya Aldo angkat bicara.
"Ada yang ingin aku bicara kan sama kamu,"ucap Aldo.
"mau bicara apa,"ucap Nabila agak cuek.
"is bisa gak sih gak usah cuek gitu, aku gak suka tau,"ucap Aldo.
"ya kamu mau ngomong apa si, tinggal ngomong aja susah banget sih,"kesal nya.
"ok aku serius, bisa gak kamu berhenti untuk bekerja,"ucap Aldo serius.
Sontak mendengar itu membuat Nabila, seketika langsung kaget dengan apa yang di kata kan suami nya ini.
dan terus menatap ke arah Aldo.
"maksud kamu apa nyuruh aku, untuk berhenti kerja?"ucap Nabila.
"aku gak ada maksud apa-apa. Cuma aku hanya gak mau kamu terus bekerja setiap hari, dan kecapean,"ucap Aldo.
"jika aku tidak mau berhenti bagai mana?"
"trus jika aku gak kerja ibu gimana, buat bayar biaya pengobatan ibu gimana?"lanjut nya.
"ada aku yang akan menanggung semua ke butuhan kamu dan ibu,"ucap Aldo.
"gak aku gak mau merepot kan orang lain,"tolak nya.
"hey yang kamu bilang orang lain siapa, ingat kamu adalah istri ku."
"dan sekarang kamu adalah tanggung jawab nya aku,"lanjut Aldo.
Hampir saja Nabila lupa jika Aldo adalah suami nya. dan ia hanya diam dan mencerna apa yang di kata kan suami nya ini.
Karena melihat Nabila hanya terdiam, Aldo pun langsung membuyar kan lamunan nya.
"sayang kenapa kamu diam aja apa yang lagi kamu fikir kan?"tanya Aldo.
"tapi kalau aku gak mau gimana,"ucap Nabila sambil menunduk.
"harus mau ingat seorang istri harus mendengar kan kata suami,"ucap Aldo.
"ih kok maksa,"kesal nya.
"ya karena aku adalah seorang suami yang harus bertanggung jawab untuk menafkahi istri nya,"ucap Aldo.
Dan lagi-lagi Nabila terdiam, ia sibuk dengan fikiran nya sendiri. Ia berfikir apa yang di kata kan Aldo ada benar nya, tapi ia juga berfikir sangat berat untuk berhenti bekerja karena ia sudah sangat nyaman bekerja di cafe.
"ya sudah, aku kasih waktu untuk kamu berfikir. Ini udah malam ayo kita pulang,"ajak Aldo.
"ke rumah ibu kan?"tanya Nabila.
aku suka kasih gift kamu, tpi kmu kasih like ajah
gift di karyaku itu bebas. mksudku kasih sesuai penilaian pembaca. kalau mmg suka, ya kasih sebanyak-banyaknya, kalau nggk suka ya nggk perlu kasih apa-apa. jadi pembaca jujur aja sudah cukup buat aku.
aku nulis cuma buat senang-senang doang. nggk ada target apapun.
kalau bersedia... takut di cap pelakor.
kalau nda bersedia ... paman mu yang meminta.