Legenda Long Chu

Tidak ada yang istimewa hari yang berlalu, Long Chu tetap memilih berada di gua sendirian dengan alasan ingin lebih dekat dengan aura alam. Namun sebenarnya bukan itu yang dia ingin lakukan. Dia ingin berlatih mengontrol Qi dengan baik.

Malam-malamnya dia akan berendam di kolam sidat yang terus memberikan setrum pada tubuhnya. Hal itu sangat baik dalam penempaan tubuh. Dan Siang akan diisi dengan latihan yang cukup berat. Dia sangat senang melakukan hal itu. Ditambah sumberdaya yang banyak yang diberikan sekte membuat dia kini tidak terasa dalam satu bulan naik dua tingkat.

Pendekar Emas bintang tiga cukup memuaskan. Jika melihat umur yang masih dalam usia dua belas tahun, hal itu akan sangat menyakitkan jika orang luar mengetahui hal itu.

Mungkin dia memang ditakdirkan untuk menentang surga..

Dia ingin secepatnya mencapai tingkat prajurit, tapi hal itu membutuhkan asupan sumberdaya yang sangat banyak bahkan juga memerlukan waktu yang tidak sedikit. Jika dalam satu bulan dia bisa naik dua tingkat dan lanjut di bulan berikutnya, hal yang sama terulang. Maka kemungkinan untuk mencapai pendekar prajurit tahap satu tidak memerlukan setengah tahun seperti yang diharapkan oleh Wen Hao.

Long Chu mengeluarkan pedang dan mulai memperagakan gerakan-gerakan apa yang ada di gerakan pertama teknik pedang dewa.

"Gerakan pertama, seni pedang mengoyak langit!"

Swoosh. Swoosh!! Gerakannya mulai rapi dengan tanpa tenaga dalam. Setelah itu dia memakai tenaga dalam. Dia mencoba untuk membukam akar pohon yang ada di dekatnya itu. Dengan gerakan sempurna, masih dengan teknik yang sama.

Baam! Akar pohon itu bergetar dan ada riak air yang mengalir dibawahnya yang ikut terdorong.

"Lagi!" Dia terus bersemangat walaupun peluh sudah membasahi tubuh.

Kini dia mencoba untuk mengalirkan Qi yang dia pahami, Qi berwarna merah padam itu langsung membuat pedangnya menyala. Namun seketika pedang pemberian nenek Zhou retak dan hancur.

"Eh…?" Long Chu kebingungan. "Apakah sebegitu dahsyatnya Qi hingga pedang tidak sanggup menahan kekuatannya? Sial! Pedang pemberian nenek hancur lagi"

Dia pun duduk menatap gagang yang tersisa ditangan kanannya itu, sembari mengambil handuk untuk membersihkan wajahnya dari peluh yang begitu banyak membasahi wajah.

Dia merasakan puas dalam hatinya walaupun sedikit tidak rela dengan kehilangan pedang, karna pedang itu benda peninggalan dari Nenek Zhou selain ilmu beladiri yang kini sebagian dipergunakan dalam latihan tangan kosong maupun pertarungan.

"Sebaiknya aku keluar dari gua dan kembali ke sekte. Sudah kangen dengan es campur kedai santai" gumamnya.

Dia bersiap dengan pakaian baru dan menaruh kantong penyimpanan di pinggangnya.

Setelah keluar dari Gua dan menaiki bukit dia teringat akan sesuatu. "Sepertinya patut dicoba sekarang" gumamnya.

Long Chu segera berlari menuruni bukit terjal dan curam itu, dia tidak takut sedikitpun, terpeleset atau terjatuh. Karena ini juga merupakan latihan ketangkasan gerakan, menurutnya.

Sampai digerbang sekte. Setelah menyapa para murid senior yang juga menyapanya dengan ramah. Long Chu masuk kedalam dan mampir di kedai santai untuk menyeruput Es Campur yang juga berkhasiat untuk menyehatkan tubuh.

"Gembul kemana Ya!" Long Chu menoleh kiri kanan hingga langkahnya sampai di depan kedai.

"Kak Chu! Apa yang kau cari?" Suara lembut perempuan terdengar di belakang.

"Eh nona Cai. Aku sedang mencari gembul, apakah nona Cai melihatnya?" Tanya Long Chu berbalik dan melihaT kecantikan yang cukup luar biasa berdiri dengan dua orang wanita disampingnya.

"Aku tidak melihatnya Kak Chu, apakah Kak Chu mau ikut dengan kami melakukan misi?" Tanya Cai Muning seraya tersenyum.

"Misi?" Long Chu mengerutkan kening, sesaat. Dan bertanya juga "Misi apakah itu nona Cai?"

"Iya. Kami kekurangan satu orang dalam kelompok kami. Misi ini hanya memetik beberapa tumbuhan obat di hutan. Tapi terkadang di hutan itu ada best monster yang cukup kuat" kata Cai Muning.

"Baiklah.. aku juga tidak ada kesibukan" sahut Long Chu.

"Kalau begitu, kak Chu ikuti aku. Kita akan berkumpul dengan yang lainnya" Cai Muning berbalik dan berjalan diiringi dua gadis lainnya yang selalu setia kemanapun dia pergi…

"Lama sekali muning mencari kawan, bukankah dengan hanya kita bertiga saja. Kita juga sanggup melawan binatang buas itu!?" gerutu salah seorang yang sedang memainkan ranting kayu seukuran ibu jari di tangannya. Dia duduk diatas batu.

"Kau betul, kita sudah berada di tingkat pendekar emas bintang lima keatas. Siapa lagi murid yang mau diajak untuk kesana kalau bukan murid di bawah kita, benar tidak?" Ucap orang yang berdiri bersandar di pohon yang cukup besar dengan sebelah kaki menapak di pohon satunya di tanah dan ada rumput kecil di mulutnya.

"Jika bukan karena dia cantik dan bisa dieksekusi di sana nanti, aku tidak ingin mengambil misi ini, misi yang membosankan" timpal satunya.

Tiga orang itu berdiskusi seraya menunggu.

Tidak berapa lama. Cai Muning datang bersama dua wanita dibelakangnya dan seorang lelaki yang tidak lain adalah Long Chu.

"Maaf membuat kalian menunggu" kata Cai Muning dengan lembut. Tiga orang itu segera menoleh untuk memastikan pendengaran mereka.

Hati mereka berbunga-bunga mendengar suara lembut yang menggetarkan jantung. Tapi setelah melihat ada seorang laki-laki di belakang Muning, wajah mereka langsung berubah, seolah Long Chu hanyalah parasit pengganggu.

"Aku membawa temanku yang bersedia membantu" kata Muning lagi.

Menelisik kekuatan yang dimiliki oleh pemuda di hadapan mereka, salah satu berkata dengan sedikit arogan"Mengapa kau mengajak orang yang lebih lemah dari kita? Aku tak ingin menjaganya jika ada binatang buas"

"Kakak senior tenang saja. Aku tidak akan menyusahkan" Long Chu langsung berinisiatif berkata agar tidak direndahkan.

"Cih, awas nanti jika menyusahkan akan kami tinggalkan"

"Sudahlah Gong Yan, aku yang mengajaknya ikut dalam misi ini. Dia junior, meskipun begitu dia juga sangat kuat. Apakah kau tahu. Dia ini adalah Long Chu yang dirumorkan" kata Muning sedikit kesal.

"Itu hanyalah rumor yang dilebihkan, banyak orang kuat di sekte. Hanya mereka tidak ingin terlalu ditonjolkan." Sahut Gong Yan melirik Long Chu yang diam.

"Kamu… kamu terdengar lebih baik dengan mulut tertutup" ucap Cai Muning. "Aku tetap akan mengajaknya. Jika kalian tidak mau, aku tidak memaksa.." ucapnya kesal, dia langsung menarik pergelangan Long Chu dan berkata "Ayo Kak Chu, tinggalkan saja mereka yang tak menghargai orang lain.

Long Chu mengangguk, dia terpaksa mengikuti, karena tangannya ditarik.

"Sial, dia berani dengan kita. Bagaimana kalau kita buat rencana. Kita tangkap nanti dan kita gilir dia. Lalu pemuda itu kita pukul dan berikan ke Binatang buas" ucap Gong Yan

"Idemu cukup bagus saudara Yan" mereka pun saling memandang dan tersenyum.

ini akan up normal kalau udah mulai awal bulan.. jangan di tanya mengapa. karna kita hidup perlu uang.