"pangeran nicolas dijatuhi hukuman pengasingan dari kerajaan vampir selama 100 tahun" ucap sang raja.
"tunggu kita masih belum mempunyai bukti kuat bahwa dia pelakunya" leon sang ahli waris ikut berbicara.
"semua bukti mengarah padanya, kita harus mengambil keputusan" jawab sang raja.
"tidak apa saya akan pergi, saya permisi" ucap nicolas yang berlutut di hadapan raja, kemudian berdiri dan pergi dari kerjaan vampir.
ia masuk ke dunia manusia, perjalanan apakah yang menunggunya disana?
sungguh cinta beda makhluk sangat menyesakkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
hari ini aku berangkat ke kerajaan Purnia, aku tinggal di salah satu bangunan disana bersama aktor-aktor lainnya untuk acara kontes dan menunjukkan theater dengan cerita romeo dan Juliet. Kami berlatih untuk sebulan kedepan dan saya memerankan seorang romeo.
Pada malam pertama di kerajaan, kami beristirahat dan latihan, aku memutuskan untuk mengelilingi kerajaan dan duduk di salah satu bangku tamannya.
saat itu aku melihat putri lenora berjalan di sebuah lorong di depan ku. Ia menggunakan gaun merah mudah, dengan rambut yang tertata dan mahkota kecil yang indah, benar-benar cantik.
"hei, bukankah itu putri lenora?" sangat cantik bukan?" seseorang datang dan duduk disamping ku, dia samuel, teman dekat ku di dunia ini.
"ya" jawab ku dengan tatapan masih ke arah putri lenora. dia melihat ku dan tersenyum, aku tersenyum sampai ia berbelok dan tidak terlihat lagi.
"kamu mengenalnya nicolas?" tanya samuel.
"hanya sempat bertemu beberapa kali" jawab ku.
"sepertinya kamu menyukainya, tapi lawan mu adalah para bangsawan" ucap samuel.
"kau tau? Aku juga seorang bangsawan" jawab ku.
"ahahaha nicolas, jangan karena kamu memerankan peran romeo, kamu merasa sebagai seorang bangsawan" samuel tertawa dengan jawabanku, aku tidak peduli, seandainya dia tau, tapi lebih baik tidak, banyak sekali pemburu vampir di sini, kemudian mereka dijual ke penyihir sebagai tumbal untuk meningkatkan kekuatan mereka.
"gua duluan mau istirahat, besok pagi kita mulai latihan" ucap samuel lagi.
"ya" jawab ku, dia meninggalkan ku sendiri disini.
Aku pergi ke perpustakaan kerajaan, mereka memperbolehkan ku masuk walau hanya di lantai 1. Aku mencari cerita vampir untuk mengetahui pandangan mereka terhadap ku. Kemudian duduk di sebuah meja.
"jadi kamu menyukai vampir? Atau ingin mencoba berburu vampir?" tanya seseorang, itu putri lenora, dan dia duduk dihadapan ku, dia sudah berganti pakaian, menjadi gaun yang lebih sederhana, tapi tetap saja cantik.
"hanya penasaran" jawab ku.
"boleh ku tanya sesuatu?" tanya ku lagi.
"ya, silahkan" jawabnya.
"mengapa manusia memburu vampir?" tanya ku.
"kamu tau? dari dulu hingga sekarang masih ditemukan manusia terluka dibagian tenggorokan dan kehabisan darah, jadi kami menganggap itu perlakuan vampir, tapi mereka benar-benar ada" jawab putri lenora.
"apa anda pernah melihatnya?" tanya ku lagi.
"belum, tapi katanya mereka bisa menyamar menjadi manusia, berubah menjadi kelelawar, dan hanya minum darah dan makan daging" jawab putri lagi.
"sepertinya kamu sangat penasaran tentang vampir" tambahnya.
"ya, lalu jika berhasil tertangkap, apa yang akan dilakukan kepadanya?" tanya ku lagi.
"kami akan menjualnya kepada penyihir, mereka memberi harga tinggi karena menangkap mereka juga sangat sulit karena kemampuannya" jawab putri lenora.
"tuan putri sudah cantik, berwawasan luas dan mempunyai sikap yang baik" balas ku sambil senyum kepadanya.
"kamu tau? Akhir-akhir ini setiap malam purnama ada saja berita orang hilang dan itu ditengah hutan" ucap sang putri.
"bukankah seharusnya itu tidak asing? Mengingat disana juga terdapat banyak hewan buas" jawab ku.
"ya, tapi biasanya baju mereka berdarah atau masih ada bekas serangan hewan buas, seperti baju yang rusak" jawab putri lenora, sial aku tidak memikirkan sejauh ini, selama ini aku meninggalkan pakaian mereka begitu saja.
"putri, sudah waktunya tidur" panggil lili.
"ahh pangeran kau disini" sorak lili.
"ayo kita kembali" ucap putri lenora setelah berdiri.
"sampai bertemu lagi pangeran, ku tunggu penampilan mu" sahut lili kemudian melangkah di belakang putri lenora.
aku melanjutkan membaca buku,
Selain diserahkan kepada penyihir, bagi yang menginginkan keabadian dapat meminum darah vampire.
"apa enaknya hidup abadi" pikirku.
dan aku menemukan buku unik lainnya dengan judul "bagaimana cara vampir bertahan dibawah sinar matahari?" menarik, karena sejauh ini aku hanya mengikuti pentas yang diadakan di malam hari dan berlatih di dalam ruangan.
di buku ini ada beberapa cara
Ramuan sang penyihir, "tidak mungkin, sama saja menemui ajalku" pikirku.
Membuat ramuan itu sendiri,
Aku membaca bahan-bahan untuk membuat itu, komposisi yang sangat sulit ditemukan, sekalipun bisa ditemukan hanya akan ampuh jika membuatnya dalam keadaan mekar, sedangkan mereka hanya mekar di pagi sampai siang, benar-benar merepotkan.
Membeli ramuan di pasar,
Barang ini memang langkah, tapi ada yang menjualnya, manusia juga membutuhkan obat ini bagi yang kulitnya sangat sensitif atau alergi terhadap sinar matahari.
"menarik" pikirku
aku mengembalikan buku, ke kamar mengambil jaket dan pergi ke pasar, lalu pergi ke beberapa toko obat.
"obat ini cukup langkah, coba di toko ujung sana" kata seorang apoteker.
"terima kasih" jawab ku kemudian menuju toko obat yang direkomendasikan itu.
"permisi" panggil ku, toko ini berlampu remang-remang, juga sangat sepi.
"selamat dat.." ucap seseorang yang muncul, tetapi berhenti di tengah kalimatnya.
Dia tiba-tiba saja mengambil senapan yang ada di lemari dan langsung mengarahkannya pada ku.
Aku menghindar.
"apa yang kamu lakukan?" tanya ku.
"bagaimana jika orang-orang tau jika Nikolas yang mereka idolakan adalah seorang vampir" jawabnya, aku kaget mendengar jawaban itu.
"tidur" aku menghipnotisnya.
"maaf, tapi itu tidak akan berpengaruh pada ku" jawab lagi dan menembakan senapan lagi, kali ini mengenai kaki ku.
Aku terbang ke arahnya, mendekap mulutnya dan langsung meminum darahnya hingga habis.
bajunya ku rapikan dan ku masukkan ke lemari nya. Ini toko sekaligus rumahnya, kamar nya ada lantai atas bangunan ini.
srekk.. Pintu terbuka, aku keluar melalui jendela.
Mencabut panah yang menusuk di kaki, dan membuangnya di tempat sampah.
"nek" panggil seorang anak laki-laki yang baru masuk itu.
"nek" panggilnya lagi menyusuri rumah.
"permisi" aku masuk lagi dari pintu depan.
"ya ka, ada yang bisa dibantu?" tanya anak laki-laki itu.
"apakah disini ada obat untuk yang memiliki alergi sinar matahari?" tanya ku pelan.
"biar ku periksa" jawab anak itu, kemudian memeriksa isi lemari.
"tinggal satu ka, biasanya untuk sembuh dari alergi itu setidaknya membutuhkan 2 obat" anak lelaki itu memberi tahu setelah mengeluarkan sebuah botol kecil.
"tidak apa, kakak beli satu dulu, berapa harganya?" jawab ku.
"150 pin ka" jawab Anak itu.
"hah?" aku kaget mendengar harganya, bahkan harganya melebihi seekor rusa berukuran besar hanya untuk sebotol kecil obat ini.
"iya ka, karena proses pembuatan obat ini memerlukan waktu" jawab tenang anak kecil itu.
"baiklah, ini ambil saja semua" aku memberinya sekantong pin berisi 300 pin, anggap saja permintaan maaf karena telah membunuh neneknya.
"maaf ka, ini lebih banyak" ucap nya lagi.
"tidak apa, anggap saja tip dari saya" balas ku lagi.
"ka, aku boleh bertanya?" ucapnya lagi, saat aku baru saja maju selangkah.
"apa kakak melihat nenek saya? Dia sedikit pendek, suka menggunakan tudung" tanyanya.
"tidak, maaf" jawab ku.
anak itu mengeluarkan air mata, aku tidak tega melihatnya dan mendekat.
"kamu baik-baik saja?" tanya ku.
"aku hanya tinggal berdua dengan nenek disini, jika nenek meninggalkan ku disini, aku gimana?" jawabnya dalam tangis.
"orang tua mu kemana?" tanya ku.
"kedua orang tua ku meninggal karena kecelakaan saat berdagang ke luar kota" jawab nya masih dalam tangis.
"gini saja, dalam tiga hari kedepan, jika nenek mu belum kembali, cari kakak di kerajaan, jika kamu mau tinggal bersama kakak, cari saja nikolas" ucap ku.
"baik ka, kakak orang baik ya" ucap nya, sedangkan aku merasa bersalah, tapi harus bagaimana lagi, pilihannya adalah dibunuh atau membunuh.
Setelah itu aku kembali ke kerajaan.