Halima Hartono itulah namaku.
Umur 21 tahun
Status janda anak 1
Dengan berat hati aku menerima perceraian dari suamiku, dan saat itu juga aku keluar dari rumah Besar mantan suamiku bersama Putri semata wayang ku.
Pulang ke rumah ke orangtua aku malu, karena aku yang mau nikah muda.
Dengan uang seadanya aku tinggal di sebuah kota kecil, sengaja aku cari dekat pasar, karena pikirku di pasar gampang cari uang.
Aku dapat sebuah kios yang cukup luas, ukuran 4x6, harganya setahun 30 juta, aku ambil dengan bayar 6 bulan.
Disinilah aku berada, di pasar Rakyat Sukamaju, karena sudah lama kios tidak disewa jadinya kotor
Saat membersihkan ruangan itu aku menemukan sebuah Cincin yang akan merubah kehidupan ku, bagaimana kisah-kisah hidupku silahkan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5. Keputusan ; Bercerai dan pindah Rumah
Selama mantan mertua berbicara, aku tetap tenang, tidak ada ekspresi sedih, walau ada kesedihan tapi aku sudah siap dan ikhlas, aku tidak mau harga diriku dan putraku semakin di injak, saat melihat aku sedih.
lanjut.
Dan jika di kemudian hari kami atau putramu menuntut, maka kami berhak membawa masalah ini ke pengadilan.
silahkan baca dan tanda tangan, tidak ada penolakan atau argumentasi yang lain, ucap mantan ayah mertua.
Aku membacanya dan tanda tangan di atas materai 10 ribu, kemudian Mantan mertua dan Panji juga tanda tangan, kemudian salinannya de berikan kepadaku dan aku terima bersama ATM yang katanya kompensasi.
Sekarang tugasmu Panji, selesaikan agar, acara selanjutnya bisa kita lanjutkan.
"Halimah Hartono, saya Panji Mahesa, dengan memberikan Talak 3, dan membebaskan dari segala yang berkaitan dengan saya, ucap Panji.
"Terimakasih", jawabku.
""Halimah, kami berikan kesempatan untukmu bicara 5 menit, ucap mantan mertua.
"Terimakasih sudah melakukan semua ini kepada saya dan Putraku, saya Halimah Hartono, bersumpah akan mendidik putraku, dengan baik dan menyekolahkan nya hingga tingkat tinggi, agar kelak dia bisa berdiri lebih tinggi dari kalian, dan percayalah, rekaman suara anda yang menolak Putraku, dan surat Pernyataan dari kalian, akan ku simpan dengan baik, agar saat dia dewasa, aku bisa memperdengarkan nya, agar saya tidak di salahkan oleh putraku sendiri.
Terimakasih, karena permainan kalian diselesaikan dengan cepat, aku bersyukur karena lebih cepat terbebas dari kemunafikan kalian para orang kaya, tapi ingat Bumi itu berputar, mungkin mustahil saya dan Putraku yang membalas kekejian kalian, tapi pasti ada yang akan membalasnya.
Darah putraku, mewarisi kekejian kalian, makanya saya akan mendidik nya agar tidak seperti kalian, tapi jika suatu saat dia bertindak keji pada kalian, maka ingatlah hari ini, Terimakasih waktunya ini sudah 5 menit.
Saya permisi mengambil barang ku, saat ini juga saya keluar dari rumah ini, ucap Halimah.
"Mobil dan motor, silahkan kamu ambil, anggaplah itu pemberianku yang terakhir, ucap Panji.
Terimakasih, dengan senang hati aku menerima nya, ucap Halimah dan naik ke lantai 3 tempat dimana dia tinggal.
Hanya butuh 10 menit, semua kopernya dan dirinya sudah tiba di lantai dasar.
Keluarga besar itu sebenarnya kebingungan, karena Halimah tidak membantah apapun, bahkan emosi nya terkontrol dengan baik.
Halimah juga langsung memblokir nomor Panji, dan memasukkan semua barang ke mobilnya, memang mobil itu atas namanya.
Tanpa mengucapkan kata apapun, Halimah langsung pergi, tujuan pertama adalah kerumah ibu tukang sayur, kemudian dia, pergi ke showroom mobil, dan menjual Mobilnya.
Setelah mobilnya laku, dia memesan taksi online dan berangkat menuju rumah rumah sewa, dia sudah mengirim pesan kepada pemilik rumah, sehingga pemilik rumah menunggunya.
Hampir 2 jam perjalanan, akhirnya dia tiba, dan langsung memasukkan barang nya, di bantu sopir taksi, setelah selesai, Halimah memberikan 500 ribu buat sopir itu.
Ibu pemilik kontrakan, menyerahkan surat perjanjian sewa-menyewa, dan Halimah membayar sisanya.
Kenziro di letakan di stroller bersama sebotol susu, kemudian Halimah mulai beberes, sejam kemudian selesai walau belum semua bajunya pindah ke lemari.
Dia ke dapur, ternyata peralatan masak komplit, termasuk 2 tabung gas ukuran 5 kg, kulkas 2 pintu juga ada, garasi mobil juga ada, semuanya beres, tinggal beli sofa, tapi dia tidak berniat membelinya, yang penting ada meja makan, ruang tengah buat Kenziro bermain.
Setelah kepergian Halimah, Panji melaksanakan lamaran, dan menentukan tanggal pernikahan, yang akan di gelar secara meriah, 3 bulan kedepan.
Kesedihan Halimah dia tuangkan lewat kesibukannya, dia menghubungi marketing kios yang sudah dia DP, dan hanya 10 menit, orangnya datang bersama pemiliknya.
Setelah semuanya beres, dan pembayaran 6 bulan terlebih dahulu dan 3 bulan kedepan Halimah wajib membayar untuk 6 bulan kemudian atau tergantung dari Halimah mau langsung setahun atau maksimal 2 tahun.
Halimah mengecek semuanya, lampu dan air semuanya lancar, karena plafondnya tinggi, Halimah ingin membuat ada mezzanine agar Kenziro bisa bermain dan istirahat.
Dia menghubungi tukang rak dan yang bisa membuat mezzanine, sekalian membuang semua barang bekas yang ada dan akan di cat ulang.
Ternyata yang dia cari hanya dekat pasar, mereka sepakat semuanya 30 juta termasuk instalasi listrik, Halimah sudah memutuskan untuk berjualan sayuran.
Halimah melihat banyak sekali barang yang sudah tidak layak pakai, kemudian dia bersama tukang itu membersihkan seberapa yang bisa dulu, karena kata tukang itu, besok anak buahnya yang akan membersihkan nya sebelum mereka bekerja, namun dasar Halimah tidak bisa diam, setelah tukang itu selesai mengukur sana sini, dia kembali ke tempat kerjanya, dalam perjanjian waktunya hanya 10 hari, sesuai toleransi dari pemilik kios, yang tidak menghitung waktu Renovasi, 2 waktu yang di berikannya.
Setelah tukang itu pergi, Halimah melanjutkan untuk membersihkan ruangan itu, terlihat ada sebuah meja kasir dan terdapat laci, meja itu terlihat sangat usang, kemudian Halimah mencoba membuka laci itu, dan membalikan nya agar kotorannya bisa keluar, ternyata papan nya ikut terlepas dan terlihat di balik laci itu dan kompartemen lainnya.
Penasaran akhirnya Halimah, membuka semua papan di dasar laci, dan menemukan sebuah kotak panjang seperti kotak pensil terbuat dari kayu dengan ukiran yang sangat indah.
Karena masih penasaran, Halimah
Membukanya, dia menemukan sebuah Cincin, dan selembar kain putih yang bertuliskan, selamat anda telah menemukan Cincin Dimensi, teteskan darahmu, agar Cincin Cincin ini bisa mengetahui ketulusan dan kesucian hati anda, hendaknya lakukan di tempat sepi atau tidak ada orang.
Halimah langsung memasukkan kembali cincin dan kain itu, kemudian dia menghubungi tukang itu agar jangan membuang meja kasir itu, pesan Halimah dan mengirim foto meja tersebut, dia berniat membersihkan meja tersebut dan akan di gunakan sebagai meja kasir, apalagi kayunya belum ada yang lapuk.
Dengan naik ojek udang mangkal di pasar, Halimah kembali ke rumah nya, waktunya sudah jam 2 sore.
Sebelum itu dia sempatkan berbelanja, sayur, bumbu dapur, beras dan ikan serta daging sapi dan ayam.
Dia Juga mampir di warung Padang dsn membeli nasi bungkus, kalau air minum sudah ada, bahkan dispenser juga sudah ada.
Tiba dirumah dan barang belanjaannya sudah turun dari motor, Halimah memberikan uang 50 ribu.
Selesai beberes, dia mandi dan makan, Kenziro sejak di pasar sudah terlelap.
Pintu gerbang,pintu rumah dan jendela dia tutup dengan rapat, kemudian masuk kamar, yang sudah sangat adem karena AC.
Halimah membuka tasnya dan mengambil kotak itu kembali, dan melihat Cincin itu dengan seksama, sambil mengusap dengan kain putih itu, terlihat warna Cincin berubah menjadi warna Emas dan terdapat ukiran di atas nya.
numpang nanya nih... kan sempat panji taruhan dg sepupuny hingga nikah dg halimah dan punya anak. apa si jessy ini y?
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)
sukses selalu