Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Ali berjalan dengan langkah sedikit malas remaja itu berjalan menuju ke kelasnya. Entah mengapa moodnya mendadak sedikit berubah saat kesekian kalinya Neneknya tidak menjawab jika dirinya menanyakan tentang Ayahnya.
"Sebenarnya Ayahku itu masih hidup atau sudah meninggal".tanyanya dalam hati dengan suara sedikit sedih.
Sampai di kelas dia pun duduk di kursinya dan menaruh tas, jaket serta topinya di atas meja.
Setelah nya dia pun duduk sambil langit-langit kamar.Tanpa dirinya sadari kalau keempat sahabatnya kini sudah berdiri di dekatnya masih dalam kode diam.
Beberapa menit kemudian dia pun ikut menepuk bahunya hingga membuat dia pun tersadar.
"Kalian kapan datang? tanyanya sambil melihatnya satu persatu.
" Beberapa menit yang lalu".jawab mereka sambil melihat wajah sahabatnya yang sedikit kurang bersemangat.
"Elo ada masalah Al?Kalau ada masalah kenapa nggak berbagi sama kita? tanya Irwan.
" Iya kita kan sahabat jadi wajarlah kalau kita berbagi cerita siapa tau kita berempat bisa membantu".kata Guntur dan di angguki oleh kedua sahabatnya yang lain.
Ali pun tersenyum kepada keempat sahabatnya.
"Makasih udah peduli sama gue tapi beneran deh gue nggak ada masalah. Ya hanya sedikit kurang istirahat saja".jawabnya bohong agar sahabatnya itu percaya.
" Beneran?Elo nggak bohongin kita kan?
"Beneran lah,suer gue bohong".katanya meyakinkan.
Akhirnya setelah perdebatan yang panjang semuanya pun duduk di tempat nya masing-masing karena pelajaran pertama akan segera di mulai.
Sementara itu di tempat berbeda.
Di sebuah gedung perkantoran terlihat seseorang kini sedang duduk di kursi kerjanya sambil memegangi sebuah tas.Sebuah tas sekolah seorang perempuan yang berwarna hitam.
Perlahan-lahan dia pun membuka resleting nya dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya.
Dia pun mengambil sebuah buku harian berwarna pink dan membukanya lalu dia pun membacanya.
Dear diary
Seminggu ini aku benar-benar merasa ketakutan dengan seseorang, sungguh karna kehadirannya membuat ku sangat begitu ketakutan.
Menghindar,sudah tapi kenapa rasa takut itu kembali hadir jika aku sampai di sekolah.
Apakah aku harus berhenti sekolah atu pindah sekolah?
Sungguh semuanya tidak mungkin sebentar lagi kami akan ujian kelulusan.
Apa yang harus aku lakukan?Jujur sekarang ini aku benar-benar merasa bingung dan sedikit ketakutan!
Buku diary itupun tertutup dan dia pun memegangi nya dan menaruhnya di dadanya
"Maafkan aku! Seandainya aku bisa memutar waktu semuanya pasti akan baik-baik saja." gumamnya dalam hati sambil kembali lagi memasukkan ke dalam tas itu.
Tak lama dia pun membuka sebuah ponsel dan dia pun membuka galerinya
Terlihat foto seorang gadis sedang tersenyum manis berseragam abu-abu.Gadis itu menyembunyikan wajah cantiknya dengan berpenampilan seperti gadis cupu, memakai kacamata dan berpenampilan tidak menarik.
Dirinya baru menyadari nya setelah melakukan sesuatu kesalahan fatal dan membuat nya menyesalinya sampai sekarang.Setelahnya dia pun kembali menyimpan tas itu kedalam sebuah laci di meja kerjanya lalu menguncinya.
Pintu ruangannya pun di ketuk dari luar
Tok... tok.. tok
"Masuk".suara seseorang dari dalam.
Pintunya pun terbuka terlihat seseorang masuk kedalam ruangannya.
" Bagaimana, apa kau sudah menemukannya?tanyanya tampa melihat
"Maaf Tuan kami belum bisa menemukannya".
Laki-laki itu mendongakkan kepalanya lalu melihat kearah orang yang berdiri di dekat meja kerjanya
"Belum menemukannya?
" Iya Tuan."
Laki-laki itu langsung bangun dari kursi kebesarannya dengan sorot mata yang begitu kesal.
"Gagal terus. Sebenarnya kau bisa kerja tidak".
" Maaf Tuan".
"Maaf lagi , apa kau tidak bosan mengatakan nya." katanya dengan suara keras sedangkan yang di marahi hanya menundukkan kepalanya.
"Berikan saya waktu lagi Tuan, saya akan mencarinya lagi untuk Anda".katanya lagi dan membuat laki-laki itupun tertawa
" Apa kau bilang, kau butuh waktu?tanyanya dan laki-laki yang berada di depan nya
"15 tahun aku sudah memberikan mu waktu sebanyak itu apa itu belum cukup ha".katanya kesal.
Laki-laki yang masih berdiri itupun hanya terdiam tanpa bisa berkata apa-apa lagi.
" Pergilah, aku ingin sendiri".ucapnya sambil kembali duduk dengan kepala sedikit pusing.
"Carilah mereka, aku harap kali ini kau tidak mengecewakan ku".
Wajah laki-laki itupun mendadak berubah menjadi sedikit senang
" Baik saya akan melakukannya.Saya permisi Tuan".katanya sambil berjalan keluar dari ruangan itu.
"Hemm."jawabnya tanpa melihatnya.
Karena merasa tidak ada yang bisa di kerjakan lagi akhirnya laki-laki itu pun memutuskan untuk pulang.
Ceklek
Dia pun membuka pintu dan terlihat seseorang sudah menunggunya di luar.
" Tuan".
"Antar saya pulang".
" Baik Tuan".jawabnya sambil berjalan mengikuti langkah Tuanya yang berada di depannya menaiki lift untuk turun ke lantai bawah.
Sampai di bawah mereka pun langsung memasuki mobil.
"Antar aku ke apartemen".
" Baik Tuan".jawab asistennya yang kini bertugas menjadi sopirnya.
Mobil itupun bergerak meninggalkan gedung perkantoran.
Setelah beberapa menit kemudian mobil itu pun sampai.Dengan gerak cepat asisten sekaligus sopir itupun langsung turun dan membukakan pintu untuk Tuannya.
"Pulanglah dan pakai mobil ku saja,hari ini kau ku bebas tugaskan".
Laki-laki itupun mengangguk
" Baik Tuan, terima kasih. Saya permisi ".
ucapnya sambil kembali masuk ke dalam mobil sedangkan sang Bos kini sudah berjalan masuk kedalam lift untuk menuju ke unitnya yang berada di lantai paling atas.
Mobil kini bergerak menuju ke jalan raya.
"Aku cari makan dulu lah sebelum pulang."katanya sambil melirik kearah jam tangannya yang menunjukkan pukul 1 lewat.
Sambil menyetir kedua matanya terus melihat-lihat tempat makan hingga dirinya akhirnya tertarik saat melihat sebuah restoran cepat saji yang menghidangkan masakan rumahan.
"Sepertinya enak jika makan di restoran itu."
Dengan penuh semangat karena perutnya sudah sangat lapar akhirnya dia pun memarkirkan mobilnya di sebuah restoran cepat saji.
Laki-laki itupun keluar dari dalam mobilnya dan dia pun melangkah menuju ke dalam restoran.
Setelahnya dia pun mengambil tempat duduk di pojok.Kedua matanya terus melihat semua sudut restoran yang sangat terlihat bagus sambil menunggu pesanannya tiba.
Tak lama pesanannya pun tiba.Dia melihat beberapa menu yang berada di atas meja.
Bibirnya menyunggingkan senyuman saat dia menikmatinya
"Gila,ini enak banget".ucapnya sambil terus makan hingga tanpa terasa semua hidangan yang berada di atas meja habis.
" Lain kali aku akan ajak Tuan Rengga makan di sini".ucapnya dalam hati lalu berjalan menuju kasir untuk membayarnya dan dia pun keluar dari dalam restoran menuju ke mobilnya.
Mobil itupun keluar dari dalam area restoran tapi saat mobilnya ingin berbelok tiba-tiba terdengar suara
Brak
Dia pun melihat ada sebuah sepeda jatuh tidak jauh dari mobil yang di kendarainya
"Astaghfirullah, gue menabrak orang".ucapnya lalu dengan gerakan cepat dia pun keluar dari dalam mobilnya untuk melihat.
Dia melihat seseorang laki-laki tergeletak di aspal dan sedang di bantu orang-orang untuk bangun.
"Pak bantu masuk ke dalam mobil saya, saya mau membawa nya ke rumah sakit".ucapnya dan bapak-bapak yang ikut menolong pun langsung menuruti nya.
Laki-laki itupun mengucapkan terima kasih kepada bapak dan meminta mereka untuk membawa sepeda itu ke bengkel sambil memberikan uang untuk mereka yang ikut membantu nya.
Setelah nya dia pun bergegas menyalahkan mobilnya untuk menuju rumah sakit.
Dan tak lama mobil itupun sampai di rumah sakit.Petugas medis pun datang dan membawanya ke ruangan IGD.Saat petugas itu mendorong ranjang sesaat dia pun terkejut saat melihat wajah korban yang di tabrak nya.
"Wajah, kenapa wajahnya mirip dengan Tuan Rengga? tanyanya sambil terus melihat remaja yang kini tak sadarkan diri.
bersambung