***^^ Cerita ini adalah kisah nyata. Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Terlihat seorang wanita tengah duduk di sebuah kursi kebesarannya, sembari mengetukkan jari telunjuknya pada sebuah meja yang ada di hadapannya.
Tidak jauh dari tempat duduknya, terdapat satu orang pria berseragam rapi tengah menyerahkan sesuatu kepadanya.
" Maaf Nona,, ini laporan pengeluaran dan pemasukkan perusahaan kita pada tahun ini. " Ucap Asistennya sembari meyerahkan sebuah Map biru muda kepadanya.
Wanita itu pun mengambilnya lalu membukanya, dia memperhatikan dengan teliti sederetan Angka itu, setelah dia melihatnya dia pun mengangguk puas lalu menutup Map itu kembali.
" Bagus,, saya sangat puas dengan kinerjamu. Bulan ini Ambil bonusan mu ke bagian HRD. " Ucap sang wanita yang menyembunyikan wajahnya di balik topengnya.
" Terimaksih Nona. " Jawab sang asisten menunduk hormat.
" Terus awasi perusahaan, kalau ada-apa jangan sungkan menghubungi saya. Saya harus pergi sekarang. Dan ingat..jika kamu berpapasan dengan saya di luar sana, maka..anggap saja kita tidak saling kenal. Apakah kau mengerti ? Ucap wanita itu terlihat menatap tajam ke arah sang asisten dari balik topengnya.
" Baik Nona ,, saya mengerti."
" Kalau begitu selamat bekerja, saya harus pergi." Setelah mengatakan itu wanita itu pun pergi dari perusahaannya.
*****
Angga memasukkan mobilnya ke dalam garasi lalu keluar dari sana, iya menatap dengan heran ke suatu tempat yang di mana biasanya motor sport kesayangannya ada di sana, namun..sekarang tidak ada di tempatnya.
" Hah..!! Kemana motor kesayanganku ? " Tanyanya kepada diri sendiri.
Tak berselang lama, Rama mendengar suara motor yang ia kenal tengah melaju dan berbelok ke pekarangan rumahnya.
Brummm...!! Brummm..!!!
Ckitttt....!!!
Angga terkejut melihat Seorang wanita tengah mengemudikan motornya dan berhenti tepat di depannya.
Dan yang lebih membuat dia lebih terkejut lagi adalah, wanita itu ternyata ibu tirinya sekaligus wanita yang sangat di cintainya.
Yulia turun dari motornya sembari melepaskan helm yang ada di kepalanya dan tampaklah wajah cantiknya. ia melihat ke arah Angga lalu tersenyum manis ke pada anak tirinya.
Sedangkan Angga ? Dia tampak terpesona oleh penampilan baru sang ibu tiri yang tampak berbeda dari biasanya.
Wajah cantik dengan rambut yang nampak tergerai indah sebatas pinggangnya, Celana jins hitam di padukan kaos ketat yang tertutup dengan jaket kulit tanpa di kancingkan, membuat sang ibu tiri semakin cantik dari biasanya dan tidak seperti wanita yang berusia 27 tahunan.
Sedangkan Yulia,, Merasa tidak beruntung karna secara kebetulan bertemu anak tirinya tepat di depan rumahnya, ternyata mereka pulang secara bersamaan dari tujuan yang berbeda.
Hufh....!!
" Nasip..nasip !!,, " Ucap Yulia di dalam hati sembari menghembuskan nafasnya.
" Angga kamu sudah pulang ?" Tanya Yulia sembari tersenyum ke arah anak tirinya. Ia tetap berdiri mematung seperti posisi semula, yaitu tepat di hadapan Angga.
" Hem..! Mamah dari mana ? " Tanya Angga dengan tatapan datarnya.
" Mamah ada perlu sedikit tadi,, Yaudah ayo kita masuk,, " Ucap Yulia sembari hendak berjalan membuka pintu, namun..sebelum itu Angga tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan menggendongnya ala bridal setille.
"..Akhhh !! Angga,, Turun kan mamah,," Ucap Yulia, tangannya Refleks memeluk leher Angga.
" Menurut lah,, Jangan banyak bergerak. Buka kunci pintunya. " Titah Angga yang hanya bisa di turuti oleh Yulia. karna percuma saja ia menolak, Angga pasti akan tetap memaksa.
Yulia pun membuka pintu rumahnya, dengan posisi tetap berada di dalam gendongan Angga. Angga berjalan dengan langkah lebar menaiki anak tangga bermaksud mengantarkan Yulia sampai kekamarnya.
" A..angga,, tidak perlu mengantar Mamah sampai di kamar, turunkan Mamah di sini saja. " Ucapnya dengan wajah yang terlihat panik.
Yulia takut terjadi sesuatu pada dirinya, Jika ia berduaan di dalam kamar bersama Angga. apa lagi sekarang ini ia hanya berdua dengan Anak tirinya di rumah ini.
Tapi ternyata pikiran buruk Yulia telah salah, Angga tidak mengantar hingga masuk ke dalam kamarnya, Angga hanya mengantar sampai depan pintu kamar saja.
Angga menurunkan Yulia dengan pelan, setelah itu ia mengecup singkat pipi sang ibu tiri dengan cepat hingga membuat sang punya pipi terkejut dan melotot atas tindakannya.
Setelah itu Angga meninggalkannya begitu saja.
" Uh..!! Benar-benar menjengkelkan. Apa aku harus beri tau Mas Rama soal Angga yang suka mengganggu ku ? Tapi kalau dia gak percaya padaku gimana ya ? Gimana kalau justru mas Rama malah beranggapan aku yang menggoda Angga. " Yulia berujar dalam hati, ia benar-benar bingung menyikapi semua ini.
Yulia membuka pintu kamarnya lalu berjalan masuk ke dalamnya. Ia membuka pakaiannya lalu menaruhnya pada ranjang pakaian kotor, setelah itu ia berlalu ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
Tak butuh waktu lama, Yulia telah selesai dengan acara mandinya. ia membuka pintu kamar mandi sembari menundukkan kepala. hingga ia tidak tau seseorang sedang menatapnya dengan tatapan memangsa.
Greb..!!
Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang, dan sialnya..saat ini ia hanya menggenakan handuk yang pendeknya hanya sebatas paha yang atasnya ia lilitkan di sekitar dadanya.
" Baby,,Aku sangat menginginkanmu sekarang. " Ucap Angga sembari mengecup tengkuk leher ibu tirinya.
" Angga !! Apa-apa'an kamu !!. Lepas !! Jangan melebihi batasanmu. " Yulia terkejut melihat anak tirinya sudah berada di dalam kamarnya dan mengatakan kata-kata yang tidak pantas kepadanya.
" Maaf Baby,, kali ini aku tidak bisa menurutimu,, karna aku punya cara tersendiri untuk membuatmu bergantungan padaku. " setelah itu Angga tiba-tiba mengangkat tubuh Yulia, dan menghempaskannya di atas ranjang.
" Akhhh,, !! Angga !! mau apa kau ? Apa kau sudah gila,,!! " Teriak Yulia sembari memundurkan tubuhnya
Mendengar kata-kata dari Yulia tidak membuat Angga menghentikan niatnya sama sekali, justru ia mengambil sebuah dasi yang menggantung dan berjalan mendekati Yulia.
" Mau apa kamu Angga ?! Jangan gila kamu !! brengsek !! " Yulia bangkit dari ranjang bermaksud untuk berlari,, namun..sebelum kakinya turun ke lantai Angga cepat-cepat menangkapnya.
" Angga..hiks..hiks.., ku mohon,, jangan seperti ini " Ucap Yulia dengan wajah ketakutannya setelah melihat Angga tengah mengikat ke dua tangannya pada kepala ranjang.
Kini kedua tangan Yulia tengah terikat sepenuhnya, dia tidak bisa memberontak atau melawan lagi sekarang.
" Maaf Baby Girl,, ternyata aku tidak bisa memperlakukanmu sebagai ibu tiriku. Aku sudah mencoba sebisa mungkin, namun..aku tetap tidak bisa. Mungkin..perlakuan ku ini sangat kejam bagimu, namun..ini jalan satu-satunya agar aku bisa memiliki cintamu sepenuhnya. " Ucap Angga menatap sendu ke arah gadis yang tengah tergeletak tak berdaya. Bahkan..handuknya pun telah terlepas menyisakan tubuh polosnya yang sangat indah di pandangan Angga.
" Kau benar-benar sinting !! Aku adalah istri Ayahmu,! Bagaimana mungkin aku bisa mencintaimu. " Hardik Yulia dengan wajah yang merah karna amarah.
" Aku tidak perduli dengan itu. " Jawab Angga sembari berjalan dan naik ke atas ranjang.