NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

Pagi itu Raisya masih tertidur dengan lelap, karena ia sangat kelelahan, beberapa hari ini ia terus lembur, sampai pekerjaannya ia kerjakan dirumah, saking menumpuknya.

Lalu kemudian dering telepon membangunkannya, Kriiiiing.. Kriiiing.. Kriiiing.. Dalam keadaan setengah sadar Raisya meraih ponsel yang masih tersambung dengan kabel pengisi daya yang berada di atas nakas.

"Halo,...", suara di seberang sana menyapa, kala Raisya mengangkat telponnya.

"Ya, siapa niih??." Jawab Raisnya yang masih memejamkan mata berusaha mengumpulkan nyawa terlebih dahulu.

"Lu dimana sis?? Ini gw udah sampe didepan kantor, kok lu belum keliatan batang hidungnya??, jangan bilang lu masih tidur dan lupa dengan rencana kunjungan hari ini!!!", tanya orang di telepon.

Raisya mengerutkan dahi tanda sedang berpikir, mencerna ucapan wanita yang ada ditelpon itu, hening sesaat sampai akhirnya ia tersadar dan bangkit dari tempat tidur nya.

"Astaga gw lupa! Kasih gw waktu 30 menit untuk siap-siap ok!" Raisya lalu menutup telpon dari Kanaya, dan ia pun bergegas ke kamar mandi.

Karena tidak ada waktu lagi untuk mandi, ia hanya menggosok gigi dan mencuci mukanya saja. Setelah memoles makeup natural dan mengenakan pakaian kerjanya, kemudian ia mengeluarkan jurus andalannya yaitu parfum, untuk menyegarkan kembali tubuhnya disegala suasana.

Waktu yang dibutuhkan Raisya kurang dari 30 menit untuk bersiap-siap hingga tiba dikantor. Setelah tiba didepan kantornya ia kemudian memarkirkan mobilnya dan segera menemui Kanaya

Kanaya tersenyum kecut saat melihatnya menghampiri, Raisya yang menyadari sikap sahabatnya itu hanya cengengesan. Kemudian mereka pun segera pergi diantar oleh supir perusahaan.

"Iya sorry gw lupa, semalem gw lembur lagi ngerjain projekan, makasih ya lu udah telpon dan ingetin gw", jelas Raisya sambil memeluk sahabatnya yang sedang merajuk itu.

"Hmm kebiasaan banget sih lu Rai! makanya jangan gadang mulu, insomnia lu itu udah parah", jawab Kanaya sambil memutar bola mata malas.

"Kan lu tau sendiri Nay, gw tuh kalo udah kerja pasti fokus, padahal gw udah banyak ngopi kok, tapi tetep aja ketiduran.", jawab Raisya dengan nada sendu.

"Iya ok, lu emang harus fokus sama kerjaan, dan lu boleh ngopi sebanyak apapun yang lu mau, tapi lu juga harus perhatikan kesehatan, lu butuh tidur karna tubuh lu butuh istirahat, dan kebanyakan ngopi juga gak baik buat kesehatan lu", lanjut Kanaya dengan mode emak-emak sewotnya.

Raisya memang gila kerja, bukan karena ia tidak lelah, ataupun tidak mengantuk, tetapi karena ia tidak mau tidur terlalu lama, hingga ia harus bermimpi buruk lagi seperti kala itu.

Mimpi buruk yang terus mendatanginya, sampai membuatnya enggan untuk menutup matanya kembali, padahal raganya sudah lelah.

Tidak terasa mereka sudah tiba di lokasi, mereka memutuskan untuk berkeliling mengecek lokasi tersebut. Sampai akhirnya waktunya makan siang, setelah pekerjaan mereka selesai, Raisya dan Kanaya memutuskan untuk makan siang dulu, sebelum kembali ke kantor.

Seperti biasa, selain memesan makanan berat, mereka pun memesan kopi kesukaannya masing-masing. Sambil memakan makanan mereka, diselingi bincang-bincang ringan, Kanaya pun berkata kepada Raisya.

"Rai, lu tau gak anaknya bos kita, kemarin udah meeting sama para pemegang saham, dan katanya hari ini ia udah mulai gantiin posisi papinya!!"

" Oh ya?? Gw gak tau tuh, malah gw baru denger dari lu barusan!" sanggah Raisya sambil menyalakan rokoknya.

"Iya, gw juga baru denger dari Areta, katanya CEO baru kita itu ganteng, tajir, muda, masih single lagi." Sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Areta?, tau dari mana dia? emang dia udah ketemu sama CEO baru itu?" tanya Raisya sambil menyeruput kopinya.

"Belum sih, cuma hari ini dia dapet tugas dari manajer Doni, katanya dia disuruh memandu, mendampingi CEO baru untuk keliling-keliling perusahaan, makanya hari ini dia sibuk banget, tadi aja gw chat dia gak dibales!!!".

"Oh gitu, hebat juga Areta bisa ditunjuk langsung sama Pak Doni, untuk jadi pemandu anak si bos, rejeki nomplok tuh bisa deket-deket sama cowok tajir, ganteng pula", tawa Raisya sambil menghisap rokoknya.

"Iya, kalo gak salah nama CEO baru itu, hmmm hmmm" , berpikir sejenak, mengingat-ingat kembali nama si pria yang sedang mereka bicarakan, "Alvian, iya itu namanya",  jawab Kanaya lantang, membuat Raisya yang sedang menyeruput kopi tersedak karena kaget.

Oohook oohok oohook, Kanaya yang terkejut langsung memberikan air putih kepada Raisya yang tersedak sambil menepuk-nepuk punggung nya.

"Sorry, gw gak sengaja bikin lu kaget, jadi tersedak kopi deh", maaf Kanaya sambil menyatukan kedua tangan seraya meminta maaf dengan penuh rasa bersalah.

"It's ok!, lagian lu kok antusias banget nyebutin nama CEO baru kita", tanya Raisya keheranan.

"Hehehe, abis gimana ya, kita bertiga kan jomblo akut nih! wajarlah antusias kalo ada cowok ganteng, kali aja berjodoh gitu!", Kanaya tersenyum geli sambil memainkan jemarinya dibibir cangkir, membuat Raisya memutar bola mata malas.

Selesai makan siang, mereka melanjutkan perjalanan kembali ke kantor, untuk mengurus beberapa pekerjaan yang tertunda.

*******************

Akhirnya mereka pun tiba. Setelah masuk kedalam gedung kantor, mereka buru-buru menuju lift yang ada dikoridor sebelah kanan lobby, sambil menunggu pintu lift terbuka, tanpa disadari datang seseorang menghampiri sambil senyum-senyum.

"Hai sis, kalian baru pulang? ih gw rindu banget!!", sapa Areta sambil memeluk dan cipika-cipiki dengan kedua sahabatnya.

"Hai Ta, dih lu kenapa senyum-senyum sendiri, girang bener tuh kayaknya???", tanya Kanaya sambil menaik turunkan alisnya

" Gw lagi happy banget hari ini, nanti deh gw cerita sepulang dari kantor ya", ucap Areta sambil tersipu malu.

"Ih gw jadi penasaran ama cerita lu", lirih Kanaya dengan nada manja yang sudah gak sabar ingin tahu.

Ting.. Pintu lift terbuka, ketiganya langsung masuk kedalam lift yang menuju ruangan kerja mereka.

Raisya yang dari pagi belum melakukan ritual panggilan alam, sudah merasa gelisah, pasalnya iasudah merasakan bom itu berada diujung tanduk.

Semenjak tiba dikantor hingga masuk ke dalam lift Raisya tidak banyak berinteraksi dengan kedua sahabatnya itu, karena ia sedang fokus menahan sesuatu yang sudah memberontak ingin dikeluarkan.

"Duh lama bener ya nyampenya, gw udah gak tahan nih", gumam Raisya.

Saking tak tertahankan, gas yang menjadi awal pembukaan panggilan alam itu pun meluncur dengan dahsyatnya membuat mereka yang berada di dalam lift terkejut dan kebauan mendengar suaranya yang menggelegar dan aroma yang sangat tidak sedap.

Broooooooooot... Prooot... proooot.. prooot... tuuuut....

"Gila gede dan panjang banget suaranya Rai", ucap Areta spontan yang kaget mendengar kentut Raisya.

"Bau banget deh Rai, uuuweeeek", protes Kanaya.

"Sorry, gw udah gak kuat, tadi pagi gw gak sempet tapa dulu, ditambah tadi gw makan siang dan ngopi, jadi menimbun semuanya, dan sekarang gw udah gak kuat nahan untuk tapa..", sambil memegang perutnya karena sudah tidak tertahankan lagi.

Beruntung di lift itu hanya ada mereka bertiga, Raisya dengan gesit langsung mengeluarkan jurus andalannya dan menyemprotkannya ke udara agar aroma busuk itu segera menghilang, jika tidak bisa-bisa kedua sahabatnya itu pingsan, kemudian lift itu pun hampir terbuka.

"Gw duluan ya bestie.. Sorry untuk yang tadi, ini rahasia kita berempat ya"

Raisya pun buru-buru bergegas keluar lift menuju toilet meninggalkan keduanya yang hendak ke lantai atas menuju HRD. Areta yang lemot bertanya-tanya dengan perkataan Raisya tadi, kemudian bertanya pada Kanaya.

"Kok berempat?? Kan di lift cuma ada kita bertiga??", sambil memaiankan jemarinya di dagu seraya berpikir.

"Maksud dia, berempat itu kita dan Tuhan aja yang tahu".  Jawab Kanaya sambil menggelengkan kepala karena Areta tiba-tiba menjadi lemot.

"Oh", sahut Areta sambil memencet tombol tutup, tapi tiba-tiba pintu lift terbuka lagi, dan munculah Alvian bersama kedua temannya Reza dan Anton yang masuk ke lift tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!