Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Keesokan harinya kantor terlihat lebih sibuk karena akan di adakan ya rapat perdana dengan presdir baru mereka, semuanya gugup karena harus berhadapan langsung dengan Zico yang dikenal sangat perfeksionis dan juga tegas.
Sementara para cleaning servis santai saja karena mereka tidak ikut dalam rapat tersebut, ya masa cleaning servis ikut presentasi kan lucu.
Semua karyawan sudah hadir di ruang rapat dan tak lama pun Zico masuk dengan Adi dan juga mbk Nina, segera mereka duduk dan memulai rapat tersebut. Kali ini rapat di adakan dengan agenda untuk membahas soal kinerja karyawan yang jika Zico lihat dalam beberapa bulan ini kinerja dan juga kualitas karyawan menurun drastis membuat Zico kesal karena bisa membuat perusahaan hancur jika terus begini cara kerjanya, Adiguna Company perusahaan nomor satu di Indonesia yang bahkan strategi nya tidak terkalahkan akan terus menurun kualitasnya kalau cara kerja karyawan nya semuanya buruk.
"Sayang di sini mengadakan rapat dadakan ini karena ingin memberitahukan bahwa kualitas karyawan Adiguna Company sekarang sangat menurun bahkan bisa di bilang akan kalah saing dengan perusahaan pesaing lainnya jika terus begini, jadi jika dalam tiga bukan ini saya tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dari kalian semuanya maka bisa di katakan akan ada PHK besar besar untuk semua karyawan!" tegas Zico membuat semua karyawan ketar ketir di buatnya karena jika mereka di pecat atau PHK maka bisa di pastikan akan sulit menemukan pekerjaan di luarnya sana karena banyak yang memiliki ekspektasi tinggi jika sudah berada di Adiguna Company, jika di pecat maka kinerja dan juga keahlian karyawan tersebut kurang baik jadi banyak perusahaan yang lebih memilih untuk mencari karyawan lain dari pada nama yang sudah tercoreng jelek di Adiguna Company.
Rapat terus berjalan hingga waktu pukul sepuluh pagi, tanya Zico sangat lelah karena pekerjaan selalu saja ada dan tidak ada habis habisnya padahal Zico sudah bergerak sana sini mengurus pekerjaan, apa lagi dia juga masih mengelola perusahaan nya di Amerika dengan jarak jauh sehingga semua beban sedang berada di pundaknya sekarang ini.
Sedangkan di ruang cleaning servis bu asri tiba-tiba saja sakit dan tidak bisa untuk bekerja sehingga mbk suci dan wulia pun mengantarkan Bu asri untuk pulang tetapi sebelum pulang Bu asri memanggil Felysia membuat Felysia pun ke arah Bu asri.
"Felysia," panggil Bu asri.
"Iya, Bu. Ada apa?" tanya. Felysia.
"Ibu kan akan pulang karena sakit jadi ibu minta sama kamu buat gantiin lagi ibu ya untuk bersihin ruangan pak Zico," ucap Bu asri dengan lemas.
Felysia yang tak tega pun langsung menyetujui hal tersebut karena melihat Bu asri seperti ini jika Felysia tidak mengiyakan maka Bu asri pasti akan tetap bekerja dengan kondisi seperti ini membuat Felysia tidak tega.
"Iya, Bu. Biar Felysia aja yang gantiin ibu asri jadi ibu asri lebih baik istirahat dulu di rumah," Haur Felysia.
Setelah itu mbk suci dan wulia pun mengantar Bu asri sampai di depan lobi karena katanya akan di jemput oleh menantunya yang kebetulan sudah di kabari sebelum nya oleh Bu asri.
Bu asri memberitahukan kepada Felysia bahwa jam segini biasanya CEO mereka akan meminta untuk di buatkan minuman jadi Felysia harus segera ke lantai tiga puluh untuk membuatkan minuman.
Felysia segera bergegas ke lantai tiga puluh, saat sampai di sana dia melihat Adi dan mbk Nina yang sedang fokus dengan pekerjaannya membuat mereka tidak tahu kalau ada orang yang baru saja tiba di lantai tiga puluh.
"Permisi," sapa Felysia membuat mereka berdua seketika mengalihkan pandangannya kepada suara barusan.
"Fely, kenapa kamu ke sini?" tanya mbk Nina.
"Itu mbk, tadi Bu asri izin pulang karena sakit kemudian Bu asri minta tolong sama fely untuk gantiin pekerjaannya di lantai tiga puluh." ucap Felysia.
"Oh iya kalau begitu kamu bikinkan kopi saja buat pak Zico," sahut Adi kepada Felysia.
"Baik, pak."
Setelah itu Felysia pun segera ke kitchen room yang letaknya tak jauh dari ruangan tersebut, maklum lah namanya juga CEO yang dapur aja ada khusus jadi tidak berbagi dengan karyawan lainnya.
Setelah itu Felysia pun membuatkan kopi yang Adi suruh, Felysia tidak tahu takaran pasnya jadi Felysia membuatkan kopi sesuai takaran yang ia gunakan seperti biasanya.
Felysia pun mengetuk pintu ruangan Zico, dengan berhati hati setelah mendapat seruan untuk masuk baru lah Felysia masuk ke dalam dengan membawa nampak berisi kopinya.
TOK TOK TOK
"Masuk!" perintah Zico.
Felysia pun masuk dan segera menuju ke arah Zico dan memberikan minuman yang sudah ia buat tadi.
"Maaf tuan, ini minumannya." sahut Felysia membuat Zico mengalihkan pandangannya ke arah Felysia.
Entah kenapa setiap melihat Felysia mata Zico tidak bisa teralihkan, dia merasa tertarik jika terus melihat ke arah Felysia. Setelah sadar dari lamunannya pun Zico kembali dengan wajah dinginnya yang seperti tidak bisa tersentuh oleh siapapun.
"Taruh saja," jawab Zico kembali dengan berkas berkasnya.
Felysia pun segera menaruh minumannya di meja Zico, namun sial saat akan menaruh minuman tersebut tangan Felysia tergelincir dari cangkir tersebut sehingga kopi panas di dalam cangkir tumpah dan mengenai berkas di sampingnya dan juga mengenai tangan Felysia.
Zico yang terkejut pun langsung berdiri dan untuknya tidak mengenai pakaiannya atau pun tangannya, namun tetap membuat Zico terkejut dan langsung mencengkram tangan Felysia yang terkena tumpahan kopi panas tersebut dengan sedikit marah karena sudah mengenai berkas pentingnya.
"Apa yang kau lakukan!" bentak Zico dengan nada marahnya dan terus mencengkram tangan Felysia.
Sedangkan Felysia yang di cengkraman tangannya hanya bisa merasakan sakit di sana, mencoba untuk melepaskan tangan bosnya dari tangan nya tetapi tidak bisa karena cengkraman yang kuat dari pada tenaga Felysia.
"Maaf, pak." ucap Felysia dengan lirih karena merasakan perih di tangannya.
Zico yang tersadar atas tindakannya pun segera melepaskan cengkraman nya dari tangan Felysia dan melihat tangan Felysia yang memerah karena terkena kopi panas dan juga cengkraman Zico tadi, Zico yang melihat itu pun tidak tega dan segera menyuruh OG nya itu duduk di sofa ruangan nya.
"Duduk!" perintah Zico.
"Tapi pak, berkasnya basah." sahut Felysia ingin membersihkan berkas yang terkena tumpahan kopi tersebut.
"Duduk!" perintah Zico membuat nyali Felysia menciut dan menuruti saja ucapan bosnya itu.
Dia pun duduk di sofa, sedangkan Zico mengambil kotak P3K untuk mengobati luka Felysia, setelah mengambil kotak tersebut zico pun berjalan ke arah Felysia dan jongkok di depan fely membuat Felysia merasa sangat tidak nyaman karena sudah membuat bosnya itu berjongkok di depannya.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil