NovelToon NovelToon
Alastar

Alastar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bita_Azzhr17

Alastar adalah sosok yang terperangkap dalam kisah kelam keluarga yang retak, di mana setiap harinya ia berjuang dengan perasaan hampa dan kecemasan yang datang tanpa bisa dihindari. Kehidupan rumah tangga yang penuh gejolak membuatnya merindukan kedamaian yang jarang datang. Namun, pertemuannya dengan Kayana, seorang gadis yang juga terjerat dalam kebisuan keluarganya yang penuh konflik, mengubah segalanya. Bersama-sama, mereka saling menguatkan, belajar untuk mengatasi luka batin dan trauma yang mengikat mereka, serta mencari cara untuk merangkai kembali harapan dalam hidup yang penuh ketidakpastian. Mereka menyadari bahwa meski keluarga mereka runtuh, mereka berdua masih bisa menciptakan kebahagiaan meski dalam sepi yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bita_Azzhr17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Kepastian Hati

Pagi ini, suasana di sekolah terasa berbeda. Langit mendung seolah mencerminkan suasana hati Alastar yang sedang kacau. Ia tiba di parkiran sekolah lebih awal dari biasanya, namun bukannya langsung menuju kelas, ia memilih untuk duduk di atas motornya, merenung.

Kejadian di bukit kemarin terus terbayang di benaknya. Tatapan Frasha, pengakuan Kayana, semuanya bercampur aduk di pikirannya.

“Kenapa semuanya jadi rumit?” gumamnya pelan sambil menendang kerikil kecil di bawah kakinya.

Langkah-langkah siswa lain yang mulai berdatangan membuyarkan lamunannya. Alastar memutuskan untuk masuk ke kelas, berharap rutinitas sekolah dapat mengalihkan pikirannya, setidaknya untuk sementara.

****

Di dalam kelas, suasana lebih ramai dari biasanya. Teman-teman Alastar sudah duduk di bangku masing-masing, terlibat dalam obrolan santai. Namun, perhatian mereka segera beralih ketika Alastar masuk dengan raut wajah serius.

"Star, Lo kenapa? Kelihatan kayak orang yang abis kalah perang," ejek Faldo sambil mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya.

"Ngantuk aja," jawab Alastar singkat sambil melempar tas ke meja dan duduk.

Barram yang duduk di belakangnya mencondongkan tubuh ke depan. "Eh, kemarin Lo kemana? Gue denger ada yang lihat Lo sama Kayana di bukit."

Mendengar itu, Alastar mendongak, menatap Barram dengan tatapan tajam. "Lo denger dari siapa?"

"Ah, nggak penting siapa yang bilang. Tapi seriusan, Lo deket sama Kayana?" tanya Barram penasaran.

Alastar menghela napas panjang. "Nggak ada apa-apa. Dia cuma temen."

Namun, Faldo dan Barram saling bertukar pandang, jelas tidak percaya dengan jawaban itu.

****

Di tempat lain, Frasha sedang duduk di ruang OSIS bersama Ilva. Mereka sibuk mempersiapkan dokumen untuk acara besar yang akan digelar Sabtu depan. Tapi, seperti biasa, Ilva tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Frash, gue mau nanya sesuatu," kata Ilva tiba-tiba sambil meletakkan pena di atas meja.

Frasha menatapnya sekilas. "Apa lagi, Va? Gue sibuk banget, tahu."

"Lo kenapa nggak pernah ngomongin pacar Lo ke gue? Serius deh, gue cuma tahu namanya, tapi nggak pernah lihat dia. Lo beneran bahagia sama dia?"

Pertanyaan itu membuat Frasha terdiam. Ia tidak menyangka Ilva akan menanyakan hal yang sama seperti yang Alastar tanyakan di bukit.

"Gue bahagia, Va. Udah, nggak usah bahas ini lagi," jawab Frasha cepat sambil kembali fokus ke dokumen di depannya.

Tapi Ilva tidak menyerah. "Beneran bahagia? Karena menurut gue, lo kelihatan lebih sering melamun akhir-akhir ini."

Frasha hanya menghela napas panjang, mencoba mengabaikan komentar Ilva. Tapi jauh di dalam hatinya, ia tahu ada sesuatu yang tidak beres.

****

Sore harinya, Alastar memutuskan untuk pergi ke lapangan basket. Ia berharap dengan bermain, ia bisa melupakan semua yang terjadi belakangan ini. Namun, saat ia tiba, ia mendapati Kayana sedang duduk di tribun, memperhatikan anak-anak lain yang sedang bermain.

"Kay?" panggil Alastar sambil berjalan mendekat.

Kayana menoleh dan tersenyum kecil. "Hey, Star. Lo juga mau main?"

"Rencana awal sih gitu," jawabnya sambil duduk di samping Kayana. "Tapi lo ngapain di sini? Bukannya lo biasanya ke bukit kalau mau ngilang?"

Kayana tertawa kecil. "Bukit nggak selalu jadi pilihan, Star. Kadang gue butuh suasana ramai juga."

Alastar mengangguk pelan, lalu menatap lurus ke lapangan. Ada jeda hening di antara mereka sebelum akhirnya Alastar bicara.

"Kay, kemarin... soal yang lo bilang di bukit. Lo serius?"

Kayana menoleh padanya, menatapnya dengan mata yang penuh arti. "Lo pikir gue bercanda?"

Alastar menghela napas panjang. "Gue cuma nggak nyangka aja. Gue pikir lo nggak mungkin..."

"Jatuh cinta sama lo?" potong Kayana cepat.

Alastar terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Kayana tersenyum tipis, lalu bangkit berdiri.

"Star, nggak semua hal harus lo ngerti sekarang. Kadang, jawabannya datang di waktu yang tepat."

Namun, sebelum Kayana sempat pergi, Alastar meraih pergelangan tangannya.

"Kay, tunggu."

Kayana terkejut, tapi ia tidak berusaha melepaskan diri. Alastar menatapnya serius. "Lo nggak perlu pergi. Kalau ada yang mau lo ceritain, gue bakal dengerin."

Kayana tersenyum kecil, lalu menggeleng pelan. "Nggak apa-apa, Star. Beneran. Gue cuma butuh waktu buat diri gue sendiri."

Setelah itu, Kayana pergi, meninggalkan Alastar yang masih duduk di tribun, memikirkan semuanya.

****

Hari berganti, dan suasana di sekolah semakin sibuk menjelang acara besar. Tapi di tengah keramaian itu, Alastar merasa ada sesuatu yang berubah. Frasha tidak lagi menghindarinya, tapi juga tidak menunjukkan sikap yang sama seperti dulu.

Saat jam istirahat, Alastar memutuskan untuk menghadapinya. Ia menemui Frasha di depan ruang OSIS, memanggilnya pelan.

"Frash, gue mau ngomong," katanya dengan nada serius.

Frasha menatapnya ragu, tapi akhirnya mengangguk. "Oke, tapi nggak lama, ya. Gue sibuk."

Alastar mengangguk, lalu berkata, "Gue cuma mau tahu satu hal. Lo bahagia sama cowok lo?"

Frasha tertegun. Pertanyaan itu lagi. Tapi kali ini, ia merasa tidak bisa menghindar.

"Kenapa lo nanya gitu?"

"Karena gue nggak tahu gimana caranya berhenti peduli sama lo," jawab Alastar jujur.

Kata-kata itu membuat Frasha terdiam. Di satu sisi, ia merasa terharu, tapi di sisi lain, ia tahu bahwa ada batas yang tidak boleh ia langkahi.

"Star, gue bahagia. Gue udah bilang ke lo, ini privasi gue," jawab Frasha pelan, mencoba terdengar tegas meski hatinya bimbang.

Alastar mengangguk pelan, lalu tersenyum kecil. "Oke. Kalau itu jawaban lo, gue nggak bakal ganggu lagi."

Setelah itu, Alastar pergi, meninggalkan Frasha yang masih berdiri di tempatnya, mencoba memahami perasaannya sendiri.

1
lgtfav
👍
lgtfav
Up terus thor
lgtfav
Thor semangat👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!