NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu!!

"Kau dimana, Vir? Aku kan sudah bilang tunggu aku di bandara, jangan kemana-mana!"

"Di taman dekat pinggiran kota. Mobilku mogok tiba-tiba."

"Itulah akibatnya jika tidak mendengar!"

"Ya sudah, nanti saja mengomelnya. Cuaca sudah gelap."

Dian benar-benar dilanda kekhawatiran sekarang. Vira baru mengabari jika ia dan Emilio sudah tiba di Jakarta. Dian sudah memperingati dokter muda itu agar menunggunya disana, tapi Vira malah pergi dengan mobil yang diantar sopir.

Cuaca sedang tidak mendukung. Sebentar lagi pasti akan turun hujan dan Dian belum menemukan lokasi dimana mobil Vira mogok. Cuaca buruk ini mengganggu sambungan Vira.

Dian mencoba tenang. Ia membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju pinggiran kota. Saat di lampu merah, Dian terpaksa berhenti. Ia mengetuk jarinya tidak sabar di setir mobil.

Hingga Dian melihat seorang nenek tua kesulitan membawa dagangannya hendak menyebrang ragu-ragu. Ibu satu anak ini akhirnya turun dari mobil untuk membantu. Dian tidak tahu jika seseorang sedang mengawasinya dari jauh.

-

-

-

-

Setelah pertemuan singkat dengan Emi, Nico memutuskan untuk pulang. Kesedihannya berkurang sedikit setelah bertemu anak tampan itu. Ia bertanya-tanya bagaimana rupa anak-anaknya. Apakah mirip dia atau Dian? Siapapun itu, mereka tetap darah dagingnya.

Senyum getir tersungging di bibirnya. Mengapa begitu sulit menemukan mereka. Sejak melihat bunga Daisy di makam kakeknya, Nico semakin bersemangat mencari wanita yang selama enam bulan mengisi kebahagiaan nya.

Nico berhenti tepat di lampu merah. Jalanan terlihat sepi karena cuaca tidak mendukung. Kebanyakan orang pasti memilih beraktivitas di dalam ruangan di saat seperti ini. Seraya menunggu lampu kembali hijau, matanya tak sengaja menangkap wanita yang berlari keluar dari mobil.

Ia tersenyum tipis, merasa kagum dengan kepedulian wanita itu. Sudah sedikit orang yang bersedia membantu seperti wanita itu. Sayangnya wajah itu tak terlihat karena membelakanginya. Rambut pendek sebahunya mengingatkan ia pada Dian. Tubuh itu hampir sama mungilnya. Ah ... ia kembali rindu.

Nico tanpa sadar terus saja memperhatikan. Hingga wanita itu berbalik hendak menuju mobilnya. Wajah Nico tak lama menampakkan ekspresi lain. Wanita itu ... ia sangat mengenali, sangat!!

DIAN!

Matanya tak bisa berpaling seolah takut sosok itu akan kembali hilang. Sekarang ia yakin wanita yang ia lihat di swalayan memang wanita ini. Ia tidak salah! Itu memang Dian! Wanitanya yang juga ibu dari anak-anaknya.

Nico tak dapat mengontrol tubuhnya yang bergetar. Kerinduan bertahun-tahun menyeruak masuk ke dalam dirinya. Inikah kesempatannya? Maka tak akan ia sia-siakan!

Nico langsung menginjak gas ketika mobil Dian sudah bergerak. Tak akan ia biarkan lolos lagi! Ia tak peduli jika nanti Dian menolaknya. Wanita itu harus jadi miliknya kembali!

Nico menyeringai saat mobil yang dikendarai Dian tiba-tiba bergetar cepat. Sepertinya wanita itu sadar jika ia diikuti.

Larilah. Lari lah sejauh yang kau bisa!

Dan ... Citttt. Nico berhasil menghalau mobilnya.

Didalam Dian memaki kesal. Mood nya semakin rusak melihat mobil yang sejak tadi mengikutinya sudah berhenti tepat di depannya, membuatnya terpaksa mengerem secara mendadak.

Mobil ini mewah. Pemiliknya pasti dari kalangan atas. Apa tujuannya menghentikan dirinya? Ingin merampok? Yang benar saja!

Ia keluar, mendatanginya pemilik mobil yang mengganggunya itu.

Tuk tuk tuk ... mengetuk kaca mobil.

"Apa maksudmu? Mengapa menghalangi jalanku!" Wanita ini terlihat kesal.

Nico sudah berkaca-kaca. Wanita ini terlihat baik-baik saja.Tubuhnya juga semakin berisi. Lihat wajahnya, tak banyak berubah, hanya lebih dewasa dan ... semakin cantik. Bodohnya ia pernah menyia-nyiakan demi wanita lain yang hanya memanfaatkannya. Syukurlah, dia hidup dengan baik.

"Hei! Kenapa tidak keluar? Kau ingin melihat singa mengamuk!"

Tapi sejak kapan sifatnya berubah? Dian yang dulu sangat manis dan lembut. Tak apa. Meski begitu tak ada yang berubah. Ia akan tetap mencintainya.

Begitu pintu mobil terbuka, Dian mundur. Tubuhnya membeku saat pemilik mobil keluar. Perasaan terkejut, takut, dan rindu bercampur. Ia tak dapat mengalihkan pandangannya pada pria yang masih dicintainya hingga kini.

Dian merasa sesuatu mengganggu penglihatannya. Genangan air mata ternyata sudah membasahi manik mata hitamnya. Belum lagi pria itu terlihat lebih kurus. Tidak ada senyum yang pernah ia lihat. Pria ini seperti tak terawat. Ada kumis tipis di sekitar rahangnya.

Ada kesedihan dan rasa kesepian di mata itu. Apa yang terjadi pada pria ini? Apa ia benar-benar bahagia saat dirinya pergi? Pria ini pernah begitu hangat, lembut bahkan memanjakannya. Ia memastikan pria ini bahagia sebelum ia menghilang seolah tak pernah ada. Tapi apa yang dilihatnya sekarang?

Ingin ia mendekat dan memeluk pria yang pernah memberinya kasih sayang. Ia ingin mengadu pada pria ini, bahwa ia membutuhkannya! Ia menderita tanpa keberadaannya! Mengatakan semuanya, bahwa ia lelah, ia butuh sandaran.

Ingin rasanya ia mengadukan semuanya. Juga mengatakan jika Lily dan Emi ada dan selalu mencintainya dari jauh. Tapi alam bawah sadarnya seperti memperingati. Pria ini telah menikah! Pertemuan ini tidak boleh mengubah apapun!

"Dian ..."

Tidak! Jangan katakan apapun.

Selama ini ia selalu menahan diri. Berusaha untuk tak mendengar satu berita pun mengenai Nico atau rasa sakit itu akan kembali lagi. Ia tak ingin satu kata dari Nico meruntuhkan pertahanannya!

"Aku merindukanmu."

Dian menggeleng seraya memundurkan langkahnya. Ini tidak boleh. Sadarlah! Kalian tidak bisa bersama. Genangan air yang menumpuk berusaha keras ia tahan. Dirinya yang dulu kembali lagi. Sekarang ia paham sifat lemahnya hadir saat pria ini datang.

"Kau salah orang," ucap Dian sekuat tenaga.

Ia bergerak cepat memasuki mobilnya dan mengunci. Tak peduli Nico sudah menepuk-nepuk kaca mobilnya. Jalan disana cukup besar untuk Dian memindahkan posisi mobil dan pergi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mihra Fitri
👍👍
Angustia Tia
Luar biasa
Nana
ank yg pintar.....bagus lili buat Oma mu tambah menyesal
Nana
cara mendidik ank yg bagus....kita bahagia dengan cara kita sendiri....ceritanya bagus...aku suka
Nana
baru baca sudah mewek 😭😭
Andini Hana Fakhirah
Luar biasa
3sna
6 ato 7
3sna
tuts
Fajar Ayu Kurniawati
.
Mar Yanah: sama aku juga langsung mewek😥
total 1 replies
Asyahra Rosiana
keren
Tri Tunggal
novel yg q baca berkali kali ttp g bosen bacanya malah pengen ngulang terus bacanya
Dewi Dama
semangat thoorrr...sy suka cerita nya....
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
bagus cerita nya thoorrr
Sri Lie
Luar biasa
Fitri Ani
Lumayan
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
Nismawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!