NovelToon NovelToon
ARUNA

ARUNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: bund FF

Tidak ada yang bisa memilih untuk dilahirkan dari rahim yang bagaimana.
Tugas utama seorang anak adalah berbakti pada orang tuanya.
Sekalipun orang tua itu seakan tak pernah mau menerima kita sebagai anaknya.

Dan itulah yang Aruna alami.
Karena seingatnya, ibunya tak pernah memanjakannya. Melihatnya seperti seorang musuh bahkan sejak kecil.

Hidup lelah karena selalu pindah kontrakan dan berakhir di satu keadaan yang membuatnya semakin merasa bahwa memang tak seharusnya dia dilahirkan.

Tapi semesta selalu punya cara untuk mempertemukan keluarga meski sudah lama terpisah.

Haruskah Aruna selalu mengalah dan mengorbankan perasaannya?
Atau satu kali ini saja dalam hidupnya dia akan berjuang demi rasa cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bund FF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

psikopat

"Dasar sialan!" sudah hampir siang saat Selly membuka kelopak matanya dan mendapati sedang tidur dalam dekapan Kim dengan gaya posesif.

"Aahh... Brengsek!" umpatnya begitu melihat mereka dalam keadaan tak berbusana.

Selly menendangi Kim yang masih terpejam. Mengingat semalam mereka telah berbuat yang tidak-tidak. Terlalu larut dalam amarah tapi terlalu mudah dibawa nafsu.

"Apa sih?" gerutu Kim yang sedikit kesakitan.

"Dasar bodoh! Bisa-bisanya Lo nyuri kesempatan dalam kesempitan" Selly melotot hingga membuat bola matanya hampir jatuh.

"Sudahlah sayang, lagipula kita sama-sama melakukan itu dalam keadaan sadar" ujar Kim dengan sabar.

Selly terdiam. Sebenarnya hatinya terlalu merindukan sosok itu. Semua rasa sakit hatinya selama ini selalu Selly lampiaskan kepada Aruna kecil karena hanyalah Aruna peninggalan Kim yang menemaninya.

"Maaf karena usahaku selama ini belum berhasil menemukan kalian" ujar Kim sambil menciumi Selly yang enggan memandangnya.

"Maaf karena membiarkanmu hidup dalam kesulitan" kata Kim lagi, masih tak ada respon dari Selly.

"Maaf karena cobaan dalam cinta kita terlalu berat dan aku tak sanggup mempertahankan kalian" Kim mendekap erat Selly karena memang cinta mereka sangat besar untuk satu sama lainnya.

"Lo nggak tahu bagaimana beratnya hidup gue selama ini, Kim! Sampai gue harus jual diri karena semua apa yang gue punya sudah keluarga Lo sita dengan kejam. Bahkan mereka membuang gue seperti kotoran. Tak ada yang lebih sakit saat orang-orang memperlakukan gue seperti sampah" tangis Selly semakin mengajak sungai.

"Iya, itu salahku, sayang. Maafkan aku. Mulai hari ini aku janji untuk memperbaiki semuanya, ya" ujar Kim sambil mengelus sayang rambut panjang Selly.

"Nanti kita cari kontrakan yang bagus ya, buat kamu. Meski tidak mewah, yang penting nyaman untuk kamu tinggal dengan Aruna" kata Kim.

"Sekarang kita siap-siap. Kita bersihkan badan setelah itu sarapan" ujar Kim mesra.

Selly menurut, dia masih terlalu mencintai Kim dibalik semua perlakuan keluarganya, dan sifat kejamnya selama ini hanya untuk menutupi kerapuhan hatinya.

"Kamu atau aku dulu yang akan mandi? Atau kita mandi bersama?" tanya Kim dengan kerlingan nakalnya.

"Gue duluan. Lo tunggu disini!" perintah Selly, dan Kim tersenyum dalam anggukan kepala.

Selly berdiri, tanpa malu berjalan ke dalam kamar mandi tanpa sehelai benang di tubuhnya. Kim hanya bisa menelan ludah karena sejak dahulu memang sangat mengagumi Selly.

Di dalam kamar mandi, Selly mengisi bath up dengan air hangat. Menunggu bath up penuh sambil menerawang ke masa lalu.

Saat mereka sama-sama bekerja dalam satu perusahaan yang sama. Kim adalah seorang bos, dan Selly adalah sekretarisnya.

Intensitas pertemuan yang padat membuat rasa dalam hati tumbuh tidak sewajarnya. Kim dan Selly saling jatuh cinta, keduanya adalah lajang yang profesional.

Tak berapa lama setelah saling jujur, keduanya mengikat janji menjadi sepasang kekasih.

Selly hanya anak panti asuhan yang tak tahu bagaimana keluarganya. Hanya saja semangat memperbaiki hidup membuatnya menjadi orang yang sukses.

Tak pernah mencampur adukkan masalah pribadi dan pekerjaan. Bahkan saling menjaga kehormatan diri dengan sewajarnya bersikap sebagai kekasih.

Tak ada yang menyangka jika orang tua Kim malah menjodohkan Kim dengan Berta. Dan kejujuran dari Kim dan Selly membuat orang tua yang sudah punya rencana sendiri menikahkan Kim dan Berta dengan terpaksa.

Dalam pengaruh alkohol karena adat yang ada, tentu Kim akan melakukan tugasnya sebagai seorang suami terhadap Berta meski tanpa ada rasa cinta, hanya ada Selly dalam benak Kim. Bahkan sampai detik ini.

Kim mengutuk diri sendiri setelah menyadari semuanya. Dan Selly tentu patah hati. Dua bulan mereka tak berjumpa. Dan Kim mendapati Selly yang mabuk dalam suatu malam membuat mereka melupakan semua yang sudah terjadi dengan melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Setelahnya mereka malah berjanji dengan tetap dalam hubungan terlarang. Tapi keduanya sangat bahagia. Berhubungan layaknya suami istri meski tanpa ikatan.

Dan kedua wanita Kim hamil dalam waktu yang berdekatan. Berta melahirkan tiga bulan sebelum Selly juga melahirkan.

Tapi, keluarga Kim mengamuk saat tahu ada wanita lain selain Berta untuk Kim. Keadaan Selly yang hamil besar diusir dari tempat tinggalnya dan tentu sudah lama Selly tak bekerja.

Kim sendiri harus kembali ke negara asalnya, dan Berta harus mengurus bayinya tanpa suami di sisinya. Semua dalam kesedihan, dan Selly yang paling menderita.

...****************...

"Lo masih libur kerjanya?" tanya Tyo saat melihat Aruna kembali ke lapangan basket sepulang sekolah.

"Iya, Acing masih balik kampung" jawab Aruna masih sibuk dengan bolanya.

"Main yuk, Run" ajak Tyo, seperti Aruna tertarik.

"Males ah, belum gajian juga gue" jawab Aruna, uang adalah masalah utama.

"Gue traktir deh" ujar Tyo.

"Jangan, hidup gue bukan beban Lo" jawab Aruna.

"Cg, lama! Daripada disini nanti dikunciin lagi sama pak kebon" kata Tyo sambil menyeret tangan Aruna.

"Apaan sih kak" kesal Aruna tapi menurut saja saat Tyo menariknya paksa.

"Buruan, Run. Lelet banget sih" kesal Tyo yang masih saja mendapat penolakan.

"Begini deh, nanti Lo bayar kalau sudah gajian. Sekarang kita main dulu, ok?" Aruna berfikir dengan opsi ini, tapi bagus juga.

"Ok deh" akhirnya Aruna menurut.

Meski miskin, tapi pantang dikasihani!

Tyo mengajak Aruna pergi ke mall, rencananya akan main ke Timezone. Karena Tyo yakin kalau Aruna pasti belum pernah ke Timezone.

Sampai di tujuan, terlebih dahulu Tyo harus menukar banyak koin untuk mereka bermain nanti.

"Suka kan?" tanya Tyo begitu melihat senyum Aruna yang mengembang cantik.

Aruna hanya tersenyum dan mengangguk.

"Yuk main, mau main apa dulu?" tanya Tyo sementara Aruna sibuk memilih untuk bermain apa.

"Motor sport" kata Tyo lantas menarik tangan Aruna.

Keduanya duduk di motor yang berbeda, berjejer untuk bermain motor sambil melihat ke arah layar.

Sangat menyenangkan, Aruna bermain dengan sangat baik. Hingga puas, mereka berpindah tempat. Kini memancing.

Sedikit membosankan, perut mereka terasa lapar.

"Makan dulu ya, nanti main lagi" ajak Tyo yang langsung menarik tangan Aruna sebelum mendapatkan jawaban.

Masih dalam kawasan mall itu, mereka menuju kedai ayam ternama dengan logo badutnya.

Keduanya makan dengan lahap. Lalu duduk sebentar dan saling mengobrol sebelum kembali bermain.

Saat kembali ke Timezone, Bombom car adalah permainan selanjutnya yang mereka pilih.

Hingga melempar bola ke dalam ring adalah permainan terlama yang mereka berdua lakukan.

Tyo baru sadar jika Aruna secantik itu. Biasanya wajah datar itu tak pernah tersenyum. Tapi kali ini, tawa yang menghiasi membuat wajah itu sangat berbeda.

Hingga Timezone sudah akan tutup, keduanya tersadar lantas memilih untuk pulang.

"Senang, kan?" tanya Tyo saat wajah Aruna kembali datar, mereka sudah berada di dalam mobil Tyo untuk segera pulang malam ini.

"Makasih ya, kak" ujar Aruna sambil menunduk, tak tahu harus bersikap bagaimana.

"Hari ini Lo kecapekan karena bermain, apa ada lagi keinginan yang belum bisa Lo wujudkan?" tanya Tyo.

"Gue kepingin tahu siapa dan dimana bapak" akhirnya Aruna ada tempat untuk mengadu.

"Seandainya gue berhasil bantuin nemuin bapak Lo, apa yang akan lo lakuin ke dia?" tanya Tyo.

"Nggak tahu. Kalau dia orang baik, mungkin ada alasan kuat kenapa ninggalin gue. Kalau dia orang jahat, mungkin gue mau bunuh saja pakai tangan ini" jawab Aruna lantas tersenyum getir.

"Kenapa dibunuh? Nggak sayang sudah capek nemuin bapak Lo malah dibunuh begitu saja?" tanya Tyo yang cukup terkejut dengan jawaban Aruna.

"Atau gue siksa secara perlahan, biar dia tahu susahnya hidup gue selama ini" Aruna nampak serius dalam bualannya.

"Psikopat banget" kekeh Tyo.

"Nggak lah kak. Gue cuma mau tahu kenapa bapak ninggalin kami. Kalau dia sudah mati, ya memang jalan takdir kami seperti ini. Tapi kalau masih hidup, tega banget biarin gue sengsara" ujar Aruna.

"Ok, gue janji untuk bantuin nemuin bapak Lo" tekad Tyo tulus,

"Pasti akan sulit" ujar Aruna.

"Ada petunjuk nggak, bagaimana bapak Lo?" tanya Tyo.

"Ada" kata Aruna sambil mengeluarkan sebuah foto usang dari dalam dompetnya.

"Cuma ini foto bapak yang gue punya" kata Aruna menyerahkan selembar foto bapak dan ibunya.

Tyo menerima foto itu dan memperhatikan dengan seksama.

"Sepertinya tidak asing, tapi dimana pernah melihatnya ya" gumam Tyo sambil terus memperhatikan foto itu.

"Namanya siapa, Run?" tanya Tyo.

"Kata ibu namanya Wiguna" jawab Aruna.

Tyo semakin berfikir keras. Dia yakin pernah melihat pria dalam foto ini. Hanya saja, dia lupa dimana dan kapan.

1
Azizah Hazli
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!