Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Sementara itu di kediaman Dea saat ini. "Apa kau akan tertidur terus tuan putri? " Athar bertanya, dengan beberapa kali pria itu memberikan kecupan di wajah Dea, agar gadis itu terbangun. Matahari di luar sudah semakin meninggi, sinarnya mampu membuat kamar yang mereka tempat saat ini terasa akan silaunya.
Dengan sentuhan bibirnya yang hampir memenuhi seluruh wajah Dea namun istrinya itu tak kunjung membuka mata tak membuat athar menyerah begitu saja sampai akhirnya kecupannya itu hampir mendarat ke bibir ranum yang kini menjadi candu untuk nya, tiba-tiba mata Dea langsung saja terbuka lebar.
"A- apa yang kau lakukan?" Dea bertanya terbata- bata.
Yang justru membuat athar mengukir senyum karena istrinya itu terlihat seperti anak kucing di matanya saat ini. "Akhirnya kau mau melihat ku. "
Dea semakin tergagap. "itu berarti kamu sudah tahu sejak tadi aku berpura-pura tertidur? "
Athar sontak terkekeh. "Tentu saja, tak mungkin orang yang tertidur akan merasa kegelian saat di cium. " kemudian dia menggeleng. "Kau tak pandai berakting Dera. "
"A- aku hanya merasa gugup. "
Lalu hening menyelimuti mereka, Dea menoleh untuk memastikan athar yang sejak tadi diam,dan ternyata pria itu sejak tadi sedang menatapnya.
"Kenapa kamu tidak pergi? "
"Lantas meninggalkan mu di sini sendirian setelah semalaman kelelahan karena ku? itu tak mungkin dera. "
Mendengar jawaban athar membuat pipi Dea sontak bersemu, perkataan athar seolah mengingatkan nya kembali tentang malam pertama mereka yang pannas sebagai suami- istri.
Lantas kemudian Dea hendak pergi untuk membersihkan diri karena tak ingin berlama-lama bersama pria itu hanya berdua, sebab jujur saja Dea tak kuat merasakan jantungnya bak genderang perang yang terus di tabuh setiap saat.
Namun saat ia hendak bangkit, kedua mata bulat Dea langsung saja melotot kala menyadari tubuhnya yang ia ingat masih polos kini sudah di bungkus oleh baju yang sebelumnya ia pakai.
"K- kenapa aku sudah memakai baju?! " deliknya pada athar yang kemudian berubah menjadi tatapan waspada.
"Kebetulan aku yang memakaikan nya. " jawab athar santai dengan menopang dagu.
Dea sontak terperanjat, kedua lengannya dengan refleks menyilang ke depan dada.
Melihat reaksi Dea yang seperti itu kontan membuat athar terkekeh geli. "Kenapa kau harus waspada seperti itu? bukankah semalam aku sudah melihat tubuh mu yang tel*anjang bahkan sudah menikmatinya, kenapa masih malu- malu?"
"Dasar pria mes* um!" desis Dea, jujur dia merasa sedikit menyesal kenapa semalam luluh begitu saja dengan wajah memelas dan sikap memohon pria itu yang sangat berbeda dengan athar yang saat ini terlihat tengil dan ceplas-ceplos. Sifat yang baru Dea ketahui dari athar yang sesungguhnya, di balik sikap cueknya selama ini ternyata pria itu menyimpan sisi hangat yang tak banyak orang ketahui.
Namun apapun itu, Dea juga sebenarnya merasa bersyukur karena akhirnya athar terbebas dari derita karena pengaruh obat itu.
Athar tak menyinggung soal ranty lagi, tapi yang pasti Dea sangat ingat saat pria itu mengatakan jika ranty adalah dalang di balik obat perang* sang yang bisa masuk ke dalam tubuhnya. Mungkin Dea bisa menanyakan nya lain kali.
"Baiklah, kau lekas lah mandi untuk membersihkan diri mu, " ucap athar yang berhasil menyadarkan Dea dari lamunan, Dea hanya mengangguk lantas membiarkan pria itu yang pergi entah kemana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah membersihkan diri Dea keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang basah, saat dirinya kembali ke kamar athar benar-benar sudah tak ada di sana. Dea kira athar pasti sudah pulang ke rumah, jadi Dea membiarkan dan melanjutkan aktivitas nya.
Namun saat Dea sedang berias di meja rias dirinya bisa mencium aroma masakan yang datangnya dari arah dapur, mengernyit heran Dea lantas keluar kamar dengan rambut panjang sepinggan nya yang kini sudah kering.
Begitu tiba di bagian dapur, alangkah terkejutnya wanita itu saat melihat athar yang ternyata sedang melakukan aktivitas memasak dengan memakai apron yang melekat di tubuh kekar nya.
"Apa yang kamu lakukan, mas? " Dea melongo dia mengira sudah pasti pria itu sedang mengacaukan isi dapur namun saat dia melihat ke meja makan ternyata berbagai masakan yang mengunggah selera sudah terhilang di sana dan semuanya menguarkan bau harum.
"Maaf apa aku menggangu mu? " wajah tampan itu nampak merasa bersalah, "kebetulan aku meminjam dapur mu untuk memasak. "
Dea melangkah menghampiri. "sejak kapan kamu melakukan ini?"
"Sejak kau pergi untuk mandi. " athar tersenyum. "tadi juga aku sudah berbelanja beberapa kebutuhan di tukang sayur. Lihat bahkan ibu- ibu penjual sayur nya pun memberikan banyak, katanya ini bonus untuk ku. "
Dengan refleks mata Dea menatap ke arah pintu dapur yang terbuka yang langsung mengarah pada penjual sayur gerobak yang menjadi langganan nya selama tinggal di sini.
Jarak mereka yang tak terlalu jauh membuat Dea bisa melihat ibu- ibu yang ada di sana ternyata sedang memandangi athar sejak tadi, bahkan saat pria itu tersenyum lalu mengangguk, ibu-ibu di tukang sayur langsung heboh dan berteriak histeris.
"Kyaaaa ganteng banget! " teriak mereka.
Si tukang sayur yang Dea kenal bernama bu ntin berteriak padanya. "Dea itu pacar mu? ganteng kaya oppa- oppa Korea. "
Dea bingung harus menjawab apa ,lantas melihat sang istri yang diam saja athar segera menjawab. "Kebetulan saya suaminya. "
Langsung saja terdengar teriakan heboh mereka. "Dea kenapa diam saja punya suami tampan?"
"Kenalin dong ke kami? "
"Tenang kami gak gigit, paling cuma nyakar. " kelakar mereka lalu tertawa heboh.
Dea menghela nafas. " baru sehari di sini kamu sudah membuat kehebohan untuk para ibu- ibu itu. "
Athar mengangkat alis. " Mungkin benar kata mereka, karena aku tampan, " ucap athar sambil menaik- turunkan alisnya.
"Ck, dasar kepedean. " Dea mendengus geli.
Athar tergelak. " jujur saja, suami mu ini memang tampan. "
"Apasih? jangan kegeeran deh, itu sih menurut mereka saja, " sungut Dea yang justru membuat athar tertawa. Tawa yang tak pernah Dea duga sebelumnya dari pria itu.
Sementara athar merasa sangat bahagia, rasanya dia ingin selalu bisa seperti ini bersama Dea tanpa ada tekanan dari ibunya ataupun gangguan dari ranty.
"Aku sudah menyiapkan makan siang untuk kita, ayo kita makan. Dan aku tebak kau juga pasti sangat lapar saat ini."
Dea bersemu karena athar bisa menebaknya dengan benar dan dia tak pernah tahu sebelumnya jika athar ternyata bisa memasak.
Di sela makan siang mereka berdua, Tiba-tiba pintu rumahnya terketuk dari luar, Dea yang mendengar nya lantas berdiri memeriksa di susul oleh athar.
Ketika Dea membuka pintu untuk melihat siapa tamu yang tiba-tiba datang, mata bulatnya seketika terbelalak begitu melihat susan dan desty yang ternyata datang dan yang membuat nya lebih terkejut adalah kehadiran gery di antara mereka.
"Tuh kan benar ternyata kamu ada di rumah Dea! " ujar susan yang lalu memeluk Dea yang di susul oleh desty.
"Eh memangnya ada apa? " tanya Dea yang masih mencerna suasana.
"Kamu tak ingat? semalam pak gery sampai kelimpungan mencari mu tahu, dia sangat khawatir. "
Kemudian gery maju dengan wajah keruh penuh rasa bersalah. "Dea kamu tidak apa- apa? saya sungguh khawatir semalaman saya mencari mu di restoran, untungnya susan mengetahui rumah mu dan kami memeriksa nya langsung, syukur lah kamu ternyata baik- baik saja. "
"Iya Pak saya baik- baik saja, maaf sudah membuat bapak dan yang lain khawatir. "
"Dera, siapa yang datang? " tiba-tiba athar muncul tanpa terduga, Dea lupa jika pria itu masih ada di sini.
Entah kenapa suasana mendadak terasa mencekam saat athar dan gery berhadapan.
"Dea, pria tampan ini siapa? " desty yang tak bisa biasa- biasa saja saat melihat pria tampan, langsung bertanya ceplas-ceplos.
Seketika Dea merasa gugup apalagi di hadapan gery hingga dia tanpa sengaja menjawab asal.
"Dia adalah sepupu ku. "
*
*
*
Bersambung
hrse athar bisa buat rumah sendiri kan masak gk punya duit, pa lagi nnti athar sibuk kerja tinggal nunggu hancurnya rumah tangga dea dan athar saja sih ini. kn athar tau ibunya gk ska ma Dhea mlh di ajak serumah, aneh. lbih baik tinggal di rumah sederhana drpd tinggal di rumah megah tp bnyak racun di dalamnya.