NovelToon NovelToon
Reborn For Revenge

Reborn For Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

⚠️Warning⚠️

Cerita mengandung beberapa adegan kekerasan


Viona Hazella Algara mendapatkan sebuah keajaiban yang tidak semua orang bisa dapatkan setelah kematiannya.

Dalam sisa waktu antara hidup dan mati Viona Hazella Algara berharap dia bisa di beri kesempatan untuk menembus semua kesalahan yang telah di perbuatnya.

Keluarga yang dicintainya hancur karena ulahnya sendiri. Viona bak di jadikan pion oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaan keluarganya. Dan baru menyadari saat semuanya sudah terjadi.

Tepat saat dia berada di ambang kematian, sebuah keajaiban terjadi dan dia terbawa kembali ke empat tahun yang lalu.

Kali ini, Viona tidak bisa dipermainkan lagi seperti di kehidupan sebelumnya dan dia akan membalas dendam dengan caranya sendiri.

Meskipun Viona memiliki cukup kelembutan dan kebaikan untuk keluarga dan teman-temannya, dia tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuhnya. Siapa pun yang telah menyakitinya atau menipunya di kehidupa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1

    'Bbyuurrr! Cressp!.'

    Seember air sedingin es menghujani seorang gadis tak berdaya yang tergeletak di atas lantai.

     Akibat air seember itu, rasa dingin menyentak gadis itu—  Viona Hazella Algara hingga terbangun dan tanpa sadar dia membuka matanya meskipun pandangannya tidak terlalu jelas.

    Sementara itu, di hadapannya ada sepasang sepatu high heels milik seseorang yang sangat di kenalnya.

   Viona mendongak ke atas untuk membenarkan dugaannya atas pemilik sepatu itu dan benar dia memang mengenali wajah itu.

    'Ziya Anggun Keinara!'

    Menunduk, menatap Viona dengan tatapan tajamnya!

    "Ziya....." Pupil mata Viona mengecil.

    Sepuluh jari tangannya mencengkeram lantai yang basah dan dingin dengan erat, membuatnya mati rasa, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit yang menyayat hati yang dirasakannya saat ini.

    Gadis yang berdiri di hadapan Viona saat ini adalah orang selama dianggap sebagai anggota keluarga dan saudara tiri yang paling dekat bagi Viona,

    Berbalik dengan kenyataan yang memukulnya bahwa Ziya Anggun Keinara telah mengambil segalanya dari Viona yang juga menyebabkan kehancuran keluarganya.

Bisnis mereka yang dulu hebat telah bangkrut. Ayahnya di rawat di rumah sakit dan beberapa hari berikutnya Kakak kandung Viona bunuh diri secara brutal, sedangkan Ziya telah menyeret Viona ke tempat terpencil ini, Ziya menyiksanya selama dua hari tanpa makan dan minum.

    "Kenapa lo tega, Ziya? Kita keluarga." Wajah cantik Viona yang tertutup menempel di lantai yang dingin sembari menggigit bibir bawahnya yang pucat, bertanya-tanya dengan seluruh jiwanya apakah ini mimpi?.

    "Viona Hazella Algara! Gue bisa apa? Ini semua salah lo!." Kaki Ziya sengaja menginjak kepala Viona, lalu tertawa geli. "Andai aja lo ngga pergi dari keluarga dan tunangan lo yang baik itu... semuanya ngga akan jadi kayak gini!." Ziya menyeringai. "Lo itu cewek yang bodoh! Gue ngga tahu deh apa yang diliat Varel dari lo?!."

    Saat Ziya menyebut nama Varel, nada bicaranya mengandung sedikit rasa kecemburuan.

    Ziya mengangkat kakinya dan menendang kepala Viona dengan keras, akibatnya Viona hampir pingsan, tetapi dalam keadaannya yang masih samar. Viona masih dapat melihat bayangan Ziya yang berjongkok didepannya, kemudian mencengkram rambutnya dengan satu tangan.

   "Waktu lo dah habis, Viona. Gue ngga punya banyak waktu buat main-main sama lo lagi. Dan gue akan kirim lo ke neraka sekarang!." Setelah mengatakannya, Ziya lantas menarik rambut Viona dan membanting kepalanya dengan keras ke lantai yang dingin berulang-ulang kali.

    Kepala Viona terhantam begitu keras hingga darah mengalir dari kepalanya dan dia tergeletak di lantai seperti anjing yang sekarat.

    Viona pingsan sesaat dan ketika dia kembali sadar, dia tiba-tiba mencium bau bensin yang kuat. Tiba-tiba, area di sekitar mereka menjadi terasa sangat panas dan api mulai membubung tinggi. Rupanya Ziya mencoba menghancurkan bukti kejahatannya dengan membakar semuanya bersama Viona!

    Viona yang ketakutan mencoba berteriak minta tolong, namun yang keluar dari mulutnya hanyalah suara erangan yang lemah.

    Air mata mengalir tak terkendali dari matanya saat dia merasakan beratnya penyesalan dan keputusasaan. Viona telah mengecewakan begitu banyak orang di dalam hidupnya, ayahnya, ketiga kakak laki-laki nya, teman-temannya dan Varellino Jonathan Bramasta— tunangannya.

    Lelaki tampan, berbadan atletis dan cintanya selalu di perebutkan oleh banyak gadis, termasuk Ziya. Sekarang, Varel telah dalam keadaan lumpuh karena ulah Viona dan hatinya hancur karena ketidakpedulian gadis itu padanya.

    Beberapa hari yang lalu, sebelum kejadian tragis hari ini. Viona mengatakan perkataan yang sangat kejam pada Varel. Dia tidak akan pernah mencintai Varel dalam kehidupan ini dan dia berharap mati jika pertunangan ini tetap dilakukan.

    "Viona!." Tiba-tiba, Viona dapat mendengar suara berat laki-laki dan mendengar suara itu, mampu menyayat hatinya dan menganggu pikirannya.

    'Itu suara Varel?.'

    Viona pernah mendengar bahwa orang terkadang akan berhalusinasi sebelum meninggal. Jadi, apakah dia sedang berhalusinasi?

    "Viona!." Suara itu kembali terdengar memanggil, di ikuti dengan suara pintu yang di dobrak, lalu terbuka lebar.

    Viona mencoba membuka matanya dan melalui kobaran api, dia melihat seorang lelaki berbaju hitam duduk di atas kursi roda, melihat dengan raut wajah panik ke arahnya. Wajahnya yang selalu tampan dan dingin, kini menjadi cemas dan ketakutan saat melihat Viona tak berdaya di antara kobaran api.

    Varellino Jonathan Bramasta?

    Seseorang mencoba menahan pergerakan Varell yang ingin menyelamatkan Viona, tetapi Varell menepisnya dengan keras. Viona dapat menyaksikan Varell yang terjatuh dari kursi rodanya, tetapi tetap merangkak ke arah Viona sembari memanggil-manggil nama Viona berulang kali, dia terengah-engah dan merintih kesakitan saat tak sengaja mengenai api di sekeliling Viona.

    Viona dulu selalu bersikap kasar pada Varell hanya karena gadis itu ingin menolak perjodohan antar keluarga, tetapi Varell yang terlanjur mencintainya, selalu menolak.

    Dan sekarang, dalam detik-detik kematiannya, Viona seakan seperti menyeret Varell ke neraka bersamanya. Viona telah menjadi kutukan dalam hidup Varell. Namun, Viona bahkan tidak memiliki kesempatan untuk meminta pada Varell.

    Di kehidupan ini, Viona telah banyak bersalah pada Varell. Dan jika ada kehidupan lain... Viona memejamkan matanya perlahan, lalu kegelapan menyelimutinya.

    ***

    Viona merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Rasanya seperti baru saja tertabrak mobil dan tukang-tukang seakan remuk.

    Kelopak mata Viona bergetar saat ia perlahan membuka matanya. Ia melihat atap putih di atasnya.

    'Apa ini surga? Ngga, mungkin aku di neraka.' Batin Viona

    "Viona! Dek, kamu udah bangun?!."

    Viona dapat mendengar suara yang tidak asing lagi baginya. Gadis itu mencoba menoleh untuk memastikannya, tetapi ia merasa pusing dan lehernya sakit.

    'Apa ini? Kenapa aku masih bisa ngerasain sakit? Bukannya aku udah mati? Apa yang udah terjadi?.'

    "Dek? Ayo ngomong! Jangan diem aja! Jangan bikin kakak takut!."

    Seseorang memegang tangan Viona di sampingnya, membuat gadis itu menoleh dan melihat wajah tampan lelaki itu.

    Dialah kakak kedua Viona— Gio Adriano Algara.

    "Kak Gio?!." Seru Viona.

    "Syukurlah! Akhirnya kamu bangun!." Kedua mata Gio terlihat berkaca-kaca saat menempelkan telapak tangan Viona ke wajahnya, dia terlihat penuh dengan kegembiraan.

    Syukurlah, adik perempuannya akhirnya bangun! Rasa sakit dan kehangatan yang nyata tersalurkan melalui tangan Gio membuat otak Viona kosong selama tiga detik.

    'Apa aku mimpi? Ada apa ini? Apa aku terlahir lagi?'

    

    Viona ingat dengan sangat jelas bahwa dirinya telah di bunuh oleh saudara tirinya— Ziya Anggun Keinara. Bahkan adegan terakhir yang Viona lihat sebelum Varell jatuh dari kursi rodanya dan merangkak ingin menyelamatkannya tanpa memperdulikan dirinya sendiri, masih terbayang di ingatan Viona.

    Bagaikan binatang buas, kobaran api menyapu mereka berdua dalam sekejap. Pada saat itu, Viona akhirnya menyadari bahwa Varell, yang selama ini ingin dia singkirkan, adalah orang yang benar-benar mencintainya. Memikirkan tragedi kehidupan sebelumnya, membuat gigi atas dan bawah Viona mulai bergemeletuk!

    Viona menarik tangan dari Gio. "Kak, sekarang di mana Varell?."

   

    "Varell? Varellino maksudmu?." Gio terlihat bingung mengapa adiknya tiba-tiba mencari Varell. Bukankah Viona selalu merasa jijik dan menghindari Varell?

    Tiba-tiba, pintu ruang rawat Viona terbuka dan menampilkan seorang pria muda yang mengenakan jas putih melangkah masuk dengan langkah lebarnya. Dia mengenakan kaca mata dan memiliki penampilan yang tak kalah tampan dari Gio, dia adalah pria yang elegan, yang selalu memancarkan sikap sopan dan kompeten dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia adalah Dirga Zachary Algara, putra tertua dari keluarga Algara.

    Saat melihat kakak pertamanya datang, Viona tertegun sejenak.

    "Kak Dirga." Panggil Viona dengan suara seraknya.

    Penampilannya Dirga agak mirip dengan Gio, tetapi Gio lebih lembut dan Dirga sebagai kakak pertama memiliki pesona yang lebih dewasa.

    "Dek, kamu udah bangun." Dirga mempercepat langkahnya, menatap Viona yang masih terlihat lemas. Pria muda itu dengan lembut mengernyitkan dahinya karena khawatir. Dia meraih tisu dan dengan perlahan menyeka sudut mata hingga keringat Viona.

    Sebagai saudara satu ibu mereka saling menyayangi satu sama lain, apalagi setelah ibu mereka meninggal dunia dan Dirga... sosok sudah seperti ibu ke-dua bagi Viona, adik terkecil nya dari tiga kakak laki-lakinya.

    Emosi bergejolak dalam hati Viona dan dia mengulurkan tangannya untuk memeluk Dirga, membenamkan wajahnya di dada bidang pria itu. "Kak, Viona kangen banget sama kakak!."

    Sudah lama sekali Viona tidak bertemu dengan Dirga. Di kehidupan sebelumnya, Viona lebih mempercayai perkataan ibu tirinya—  Erina Audyn Mahesta yang memerintahkan Viona untuk mencuri dokumen rahasia dan uang dari perusahaan Dirga yang mengakibatkan kakak pertamanya itu dituduh melakukan pemerasan dan di jebloskan ke penjara.

    Dalam sekejap, Dirga yang menjadi kebanggaan keluarga Algara telah menjadi seorang narapidana.

    Arga Radja Algara— ayah mereka sangat marah hingga harus di rawat di rumah sakit karena serangan jantung dan setelah itu... satu persatu anggota keluarga Algara mulai hancur.

    Ternyata Dirga bunuh diri di penjara dan Erina mengambil alih seluruh aset keluarga Algara tanpa tersisa.

    Sementara Viona baru mengetahui kebenarannya beberapa lama kemudian. Dirga bunuh diri karena tidak tahan dengan penyiksaan yang tidak manusiawi di penjara.

  Memikirkan hal itu, membuat Viona menggigit bibir bawahnya dan duduk di atas brankar dengan penuh penyesalan.

    Gio yang melihat raut wajah Viona yang ketakutan dan merasa bersedih pun mengguncang lengan adik kecilnya dengan perasaan khawatir.

   

    "Dek, apa kamu ingat sama apa yang terjadi di antara kamu sama Varell?." Tanya Gio, menatap Viona dengan seksama.

    Suara Gio menyandarkan Viona dari lamunannya dan informasi akhir masuk kedalam jaringan memori di otaknya.

    Momen yang tengah Viona alami saat ini adalah momen yang sangat terkesan bagi Viona. Jika Viona ingat dengan benar, saat ini dirinya telah terlahir kembali di empat tahun yang lalu.

    Karena kedua keluarga ingin Viona bertunangan dengan Varell, Viona berselisih dengan Varell di dalam mobil dan dengan marah ia mencoba mengambil alih kemudi dari Varell yang mengakibatkan mereka berdua mengalami kecelakaan. Viona terbaring di brankar rumah sakit selama seminggu, sementara Varell menjadi cacat. Sejak saat itu, hubungan mereka menjadi semakin kontroversial dan Viona benar-benar di benci oleh keluarga Varell.

    "Kak, Varell di mana?." Tanya Viona, menarik baju Dirga dan menatapnya dengan cemas.

    "Dia ada di ruang lantai tiga. Kamu tenang aja, dek... ngga ada bahaya yang bisa nyelakain dia." Jawab Dirga dengan suaranya yang lembut. Ia kemudian mendesah pelan. "Dek, kalo kamu bener-bener ngga suka sama Varell, jangan lakuin hal konyol yang bisa bahayain kalian berdua. Kalo kamu ngga mau nikah sama dia... itu ngga apa-apa."

    "Lagian kalian masih remaja, mungkin bisa saling kenal dulu. Bukan nikah muda kayak yang papa bilang." Imbuh Gio.

    "Ini semua salahku." Kata Viona, kepalanya tertunduk. "Tapi, aku udah buat keputusan, Kak. Aku setuju nikah muda sama Varell."

    "Apa?." Seru Dirga dan Gio secara bersamaan, mereka tercengang mendengar jawaban Viona.

    Setelah terdiam sejenak, raut wajah Viona tampak seperti mengisyaratkan sesuatu bagi Gio. "Cepat jujur sama kakak, apa Varell berani ngancem kamu? Kamu jangan takut, dek. Cepetan bilang ke kakak sama kak Dirga! Kami akan selalu melindungi kamu."

    Ya, Gio selalu seperti ini, memanjakan Viona tanpa syarat. Namun di kehidupan sebelumnya, nasib Gio cukup tragis. Di kehidupan yang sebelumnya, karena penampilan Gio yang luar biasa, Gio menjadi idola yang sangat populer, tetapi kemudian karier dan citranya anjlok di mata seorang gadis yang menyebalkan itu.

    Gio di ejek, dilecehkan, bahkan membuat Gio menderita depresi dan dan berkali-kali mencoba bunuh d!r!. Kini, Viona masih teringat dengan Gio yang terbaring di bak mandi dengan berlumuran darah tersimpan dibenaknya.

    Saat memikirkan hal itu, hati Viona terasa sakit.

    "Ngga ada, Kak. Jangan ngomong kasar ke dia. Aku cuma baru sadar kalo pilihan papa itu pasti benar buat masa depanku." Kata Viona.

    Gio menatapnya dengan wajah penuh ketidakpercayaan. Viona mungkin merasa terpukul. Seberapa dalam prasangka Gio terhadap Varell?

 "Aku berpikir kalo dia yang bisa aku percaya dalam hidupku. Kak, aku udah yakin sama keputusanku. Aku setuju buat nikah sama dia." Sambung Viona.

    Gio mengulurkan tangannya dan mengusap puncak kepala adiknya itu. Demi kemajuan bisnis keluarga mereka, ayah mereka harus mengorbankan Viona untuk menikah muda dengan putra dari sahabat ayah mereka.

    "Dek, kamu tau apa yang kamu bilang?." Tanya Gio, seolah-olah ia masih sulit untuk percaya. Semula adiknya berusaha keras untuk menolak, lalu tiba-tiba hanya karena sebuah kecelakaan adiknya itu bisa langsung berubah pikiran secepat ini. "Bukannya kamu sebelumnya ngotot ngga mau sama Varell si cowok penyakitan itu dan lebih suka sama Leo Adiastha?."

     Leo Adiastha! Hanya menyebut nama saja sudah membuat Viona merasa dingin dan marah. Dia adalah laki-laki sampah!

    Di kemudian sebelumnya, Viona tidak menyadari bahwa dirinya jatuh cinta begitu dalam pada lelaki sampah itu, sehingga Leo tidak lagi menjadi manusia atau hantu bagi Viona. Namun pada kenyataannya, Aletta telah lama diam-diam terlibat dengan Ziya Anggun Keinara.

    Mereka berdua bersekongkol dan menipu Viona seolah-olah Viona adalah gadis yang bodoh. Demi Leo, Viona menyakiti semua orang yang di cintainya! Termasuk Varell, lelaki yang dingin dan acuh tak acuh itu, Viona menyakiti Varell dengan tindakan dan kata-katanya yang kasar.

    Dan sekarang mengingat semua hal itu membuat Viona bersedih.

    Mungkin karena Viona sudah melakukan terlalu banyak kesalahan di masa lalunya, maka dia diberi kesempatan untuk menebus semua kesalahannya!

    "Kak, jangan sebut nama Leo lagi!." Viona menarik napasnya dalam-dalam. "Aku ngga suka lagi sama dia! Dan mulai sekarang, antara kami ngga ada hubungan lagi!."

    Mendengar hal ini, Gio awalnya tertegun, tetapi kemudian senyum mengembang di wajahnya. Gio memang tidak pernah menyukai jika adiknya dekat dengan Leo. Lelaki itu tidak pantas untuk adik kecilnya. Tentu saja dimatanya, tidak ada lelaki yang benar-benar baik bersanding dengan adiknya.

   

    "Kak Dirga, Kak Gio." Viona menyeka air matanya dan berkata dengan sungguh-sungguh. "Aku udah buat banyak kesalahan sebelumnya dan aku udah nyakitin kalian. Mulai sekarang, keluarga yang terpenting bagiku."

    Kedua pria itu membelalakkan matanya dan menatap Viona dengan tatapan terkejut. Bagaimana mungkin adik perempuan mereka berubah begitu banyak setelah bangun dari kecelakaan... tetapi rasanya menyenangkan!

    "Gadis konyol, kenapa kamu harus minta maaf? Kamu selalu ada di hati kami." Dirga mengulurkan tangannya dan menyentuh kepala Viona dengan lembut. Cinta Dirga yang tak bersyarat membuat Viona hampir menangis lagi.

     "Kak, hm... kalian bisa bantu aku mengurus prosedur keluar dari rumah sakit? Aku udah enakkan dan aku pengen pulang sekarang." Kata Viona bersemangat.

    Gadis itu ingin bertemu dengan ayah mereka dan kakak ketiganya Rasya Elzion Algara. Viona ingat di kehidupan sebelumnya, bahwa hari ini ayah mereka sedang meminta maaf pada keluarga Varell atas kesalahan Viona

    Sementara itu, Rasya Elzion Algara yang belajar di luar negeri selama sebulan akan pulang untuk berkunjung. Mereka juga sengaja merahasiakan tentang kecelakaan Viona agar tidak membuatnya khawatir.

    

1
Devi Sri lestari
bgs
R@3f@d lov3😘
takut Billy 🤣🤣🤣Padahal cuma diisengin Viona
R@3f@d lov3😘
udah kalah juga masih sombong 😏😤billy"
R@3f@d lov3😘
🤣🤣🤣dikerjain habis" an itu Leo
R@3f@d lov3😘
kasihan kamu Freya 😏punya teman kayak ziya sampah dan penghianat
R@3f@d lov3😘
lanjut kak
R@3f@d lov3😘
padahal ceritanya bagus,,malah gak ada yang baca🙄tenang ja kak aq sukaaaaaaaa 🤗 ceritanya
Violetta Gloretha: maaciww kak😘🤭
total 1 replies
R@3f@d lov3😘
cinta varell sangat tulus sama Viona 😍
R@3f@d lov3😘
buat viona lebih tegas kak
R@3f@d lov3😘
emang enak dicuekin 😂🤣
R@3f@d lov3😘
ternyata ada benalu dan sampah 😏 dirumah Viona
R@3f@d lov3😘
menarik
R@3f@d lov3😘
menarik 🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!