NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:36k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan ayah dari sahabatnya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Apakah dirinya dapat menjalani kehidupannya seperti biasanya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Resepsi

Hari pun berganti. Pagi ini Azalea sudah diperiksa oleh dokter. Karena kondisi Azalea sudah benar-benar baik, maka hari ini juga dia sudah diperbolehkan untuk pulang. Kedua orang tua Azelea pun langsung ke Rumah Sakit setelah mendapat kabar jika Azalea sudah diperbolehkan untuk pulang. Karena tahu Damian tak membawa mobil, maka nantinya mereka akan sekalian mengantarkan anaknya pulang.

Singkat cerita mereka semua sudah sampai di rumah Damian. Azalea saat ini sudah diantar ke kamar dan sedang beristirahat. Damian dan kedua mertuanya memilih untuk keluar dari kamar agar tak mengganggu istirahat Azalea, kini mereka berada di ruang tengah. Mereka disana terlihat mengobrol serius.

"Jadi, bagaimana? Saya tak mau hal seperti ini nantinya dapat terulang kembali." Ucap Leo menantikan jawaban Damian.

"Sebenarnya saya sudah punya rencana untuk itu. Tapi, saya belum menyampaikan hal ini pada Zaazaa, apalagi menanyakan persetujuannya." Jawab Damian.

"Lebih baik kita pastikan saja dulu acaranya, saya yakin nanti Zaazaa akan menyetujuinya. Mungkin ini sudah waktunya semua tahu, kalau kalian sudah menikah. Saya juga tak mau ada rumor kalian hanya kumpul kebo dan hal-hal lain yang tak diinginkan." Ucap Leo.

"Iya, saya rasa anakku akan sangat setuju jika hubungan kalian dipublikasikan." Sambung Wulan.

"Saya oke saja. Jadi, ayah mertua acara resepsi pernikahan ini maunya kapan dilaksanakan?" Ucap Damian.

"Saya mau acaranya dipercepat saja. Gimana kalau 1 minggu lagi?" Ucap Leo.

"Yah, itu terlalu terburu-buru. Kita harus benar-benar matang dalam menyiapkan segala sesuatunya. Bagaimana kalau 2 minggu?" Ucap Wulan.

"Hmm,, Saya setuju." Ucap Damian. Leo pun mangguk-mangguk menyetujui ucapan istrinya.

"Lalu bagaimana dengan masalah, pak Johan kemarin?" Ucap Damian.

"Bapak dan anak sudah diamankan. Orang seperti mereka gak perlu diberi hati." Ucap Leo.

Damian pun hanya menganggukkan kepalanya. Tak mau panjang lebar dalam mempertanyakan mereka.

Mereka hanya membahas resepsi pernikahan Damian dan Azalea. Mereka tak mau nantinya ada hal yang tak diinginkan terjadi.

Sementara itu di Kampus, Dina sedang menuju kantin. Dia memesan semangkuk bakso dan es jeruk. Setelah pesanan dapat, dia membawa nampan makanannya ke sebuah meja yang masih kosong. Suasana kantin saat ini terbilang rame. Namun, Dina yang biasanya selalu bersama dengan Azalea kini merasa begitu kesepian. Tak ada teman mengobrol. Disaat Dina akan menyuapkan sesendok kuah kedalam mulutnya, tiba-tiba Alex datang dan mengagetkannya, alhasil Dina tersedak kuah.

"Doorrr"

Uhuk,,, Uhuk,,,

"Duh, minum dulu minum, maaf ya, aku ngagetin kamu ya?" Ucap Alex.

Dina pun meminum minuman yang Alex berikan, meskipun itu minuman Dina sendiri sih.

"Lain kali, jangan ngagetin kak, mana kuahnya pedes lagi, panas nih." Ucap Dina kesal.

"I-iya, maaf ya, Dina yang cantik dan imut. Gak lagi. Suer." Ucap Alex yang mengangkat tangannya dengan menunjukkan salam dua jari sambil nyengir.

"Hmmm" Dina hanya berdehem membalas kelakuan Alex.

"Marah ya? Gak mau maafin aku nih? Kok kelihatan gak ikhlas begitu?" Ucap Alex.

"Lagian kak Alex ngapain sih? Tumben iseng banget." Ucap Dina yang masih dengan nada kesal.

"Hehe, mau gabung aja sih, gak punya temen, dua borokokok lagi ada urusan. Disini liat kamu sendiri ya aku samperin aja. Biar gak kesepian." Jelas Alex.

"Oh,, " Ucap Dina singkat.

"Eh, tapi kenapa kamu dari kemarin sendirian, kemana Azalea?" Ucap Alex penasaran.

"Dia sakit terus dirawat. Hari ini kata papa sih sudah boleh pulang." Ucap Dina.

*Oh dia sakit, pantas aja gue liat Dina sendirian dari kemarin. Tapi, kenapa gue hanya sebatas oh aja ya sekarang, malah kalau gue rasa-rasa, gue lebih tertarik ke cewek satu ini, judes tapi lucu.* Batin Alex.

"Kak, ngapain bengong?" Ucap Dina gedek melihat Alex malah ngelamun.

"Eh, hah, enggak kok. Udah kamu lanjut aja makannya, nanti gak selesai-selesai makannya." Ucap Alex.

"Hmmm" Hanya itu yang Dina ucapkan.

"Kamu kalau makan yang bener dong, masak belepotan begitu. Sini aku bersihin." Ucap Alex yang segera mengambil tisu dan membersihkan sisa makanan yang menempel di pinggir bibir Dina.

Dina hanya terdiam mematung.

Degh.

Jantung Dina merasa tak sehat. Dina pun langsung tersadar dan menangkis tangan Alex.

"Apaan sih, kak. Nanti juga aku lap sendiri. Jangan seperti itu lagi. Nanti ada yang salah paham." Ucap Dina yang benar-benar merasa tak karuan namun dia tahan.

*Sepertinya bakal susah dapetin ini cewek. Cuek gini.* Batin Alex yang masih memperhatikan Dina.

Dina yang merasa sedari tadi diperhatikan oleh Alex pun melirik Alex sekilas, sebenarnya dari tadi Dina sudah keringat dingin.

*Ini cowok kenapa sih merhatiin aku sampai segitunya? Apa dia gak merasa kalau aku jadi keringat dingin begini. Jantungku bener-bener gak aman kalau begini terus.* Batin Dina.

Dina mau tak mau bersikap sok cuek agar tak terlihat gugup di depan Alex.

.......

Singkat cerita hari sudah menjelang malam. Azalea yang merasa sudah sehat ikut turun ke bawah untuk acara makan malam dengan digandeng Damian. Di meja sudah ada Dina yang menunggu. Mereka bertiga langsung makan malam tanpa ada obrolan apapun. Seperti biasa, mereka mengobrol setelah acara makan selesai.

"Dek, mas mau bicara." Ucap Damian.

"Mau bicara soal apa, mas? Sepertinya serius sekali." Ucap Azalea.

"Tadi, mas dan kedua orang tuamu membicarakan masalah pernikahan kita. Kamu kira-kira sudah siap hubungan kita diketahui oleh publik belum?" Ucap Damian.

"Kalau aku sih sebenarnya pengen nanti-nanti saja dulu, mas. Tapi, itu tadinya. Kalau sekarang, aku setuju aja sih mas." Ucap Azalea yang menyetujui rencana suami dan kedua orang tuanya.

"Bener sayang? Kalau kamu setuju, kita akan mengadakan resepsi 2 minggu lagi. Mas, akan menyelesaikan pekerjaan mas dulu agar besok waktu kita bisa lebih luang. Jadi, disaat mas masih sibuk menyelesaikan pekerjaan, mas percayakan seperti dekorasi dan sebagainya dengan kamu, nanti dibantu sama Dina. Maksudnya kamu bisa memilih seperti yang kamu inginkan. Bagaimana?" Ucap Damian.

"Boleh, mas. Ya gak, Din?"

Dina yang sedari tadi hanya menyimak pun kini ikut mangguk-mangguk.

"Dina, sayang, kamu juga sudah siap kan kalau Zaazaa diakui publik sebagai mamamu?" Ucap Damian.

"Dina tentu siap, pa. Seneng banget malah. Tambah seneng kalau setelah resepsi besok, didalam perut mama sudah ada dedeknya lagi. Eh" Dina langsung membekap mulutnya dengan kedua tangannya.

Degh.

Azalea merasa hatinya sedih ketika mendengar ucapan Dina membahas tentang anak.

"Maafin aku, ma. Aku gak bermaksud." Ucap Dina yang merasa bersalah.

"Gak apa. Do'akan saja. Semoga Allah memberikan rejeki lebih dari kemarin. Siapa tau besok dikasih kembar. Iya kan?" Ucap Azalea yang berubah ekspresi dan semoga apa yang dia katakan nantinya dijabah oleh Allah.

"Aamiin." Ucap mereka bertiga kompak.

Damian dan Dina langsung mendekati Azalea dan memeluknya. Mereka yakin, kebahagiaan akan menghampiri mereka.

Usai mereka membahas masalah resepsi, mereka menuju kamar masing-masing. Sampainya Damian dan Azalea di dalam kamar. Damian merebahkan tubuhnya di ranjang, sedang Azalea mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sedikit longgar. Tapi, entah kenapa Damian melihatnya begitu berbeda, dimata Damian Azalea kini terlihat seperti begitu menggoda.

Damian pun bangkit dan menghampiri istrinya yang masih berdiri didepan almari.

"Sayang" Ucap Damian dengan memeluk istrinya dari belakang.

Azalea sedikit kaget.

"Eh, Mas. Kenapa? Kok malah bangun?" Ucap Azalea.

"Apakah kamu sengaja menggoda, Mas?" Ucap Damian sedikit berbisik ditelinga sang istri.

"Menggoda gimana, Mas? Kan, aku sedari tadi hanya berganti pakaian dan diam disini. Belum ngapa-ngapain." Jawab Azalea polos.

"Penampilanmu membuat Mas tergoda sayang." Bisik Damian.

"Tapi, Mas. Aku belum bisa memberikannya. Aku belum benar-benar bersih. hehe." Jawab Azalea jujur. Seketika raut Damian berubah.

"Haih, libur lagi dong." Ucap Damian lesu.

Azalea hanya tersenyum melihat ekspresi suaminya.

"Udah yuk, kita istirahat aja, Mas. Besok kalau aku sudah bersih, aku kasih bonus." Ucap Azalea sedikit memberikan semangat pada suaminya.

Damian pun berjalan menuju ranjang dengan sedikit gontai.

Azalea membaringkan tubuhnya dan memeluk suaminya.

Cup.

"Mimpi indah Mas."

Damian pun tersenyum dan membalas pelukan istrinya.

1
nana supriyatna
Luar biasa
Ani
tidak Zahra.. karena Itu adalah sudah bagian mu..

kecuali kamu meminta yang bukan menjadi hak mu
Ani: bener itu kak

karena saudara saudaranya yang lain juga udah ada bagiannya masing masing
AgviRa: Jadi, bener ya, Kak.
total 2 replies
Ani
tunggu kehancuranmu Dewi dan Arkan 😠😠😠😠
AgviRa: Iya, ditunggu ya, Kak.
total 1 replies
Ani
aku baru ngeh ternyata Riko ini adiknya Azalea 😣😣😣😣.. bener bener faktor U ini
Ani: heemmm
AgviRa: sebentar lagi tamat, Kak.😅
total 4 replies
Ani
cih sombong amat kita lihat dan saksikan siapa yang bakal ngemis ngemis nantinya...
Ani: harus itu udah geregetan pengen nimpuk kepala mereka berdua
AgviRa: Iya, kita lihat nanti ya, Kak.😅🙏
total 2 replies
Ani
loh babnya kok diulang kak??
Ani: pantesan
AgviRa: kemarin gagal, ternyata dobel..🙏
total 4 replies
Ani
ceritanya menarik
peran pria dan wanitanya juga tegas
AgviRa: Terima kasih, Kak.😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!