NovelToon NovelToon
Bapaknya Galak

Bapaknya Galak

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Teen Angst / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Berani-beraninya menggoda putri ku! Kemari kamu! Akan aku hajar kamu!" teriak seorang pria paruh baya yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Eh, buset! Ada Bulldog...!" teriak Jimin langsung mengambil langkah seribu meninggalkan warung itu.

Zayn anak seorang konglomerat memutuskan menjalani kehidupan sebagai remaja biasa. Dan sekolah di sekolah biasa sebelum nantinya terjun ke dunia bisnis sebagai penerus keluarganya.

Hidup di antara kalangan menengah ke bawah yang penuh dengan konflik yang belum pernah di temui Zayn sebelumnya. Dan tentunya tidak ada yang mencari muka pada dirinya, karena tidak ada yang mengetahui identitas asli Zayn.

Hingga Zayn menyukai Khaira, gadis cantik yang bapaknya galak. Belum ada satu pemuda pun yang bisa mendekati Khaira, apalagi menjadi pacarnya.

Bagaimana cara Zayn menaklukkan pujaan hatinya, jika bapaknya sangat protektif, posesif dan sulit di dekati?

Dan bagaimana Zayn menjalani hidupnya sebagai remaja biasa?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Malu

Zayn mengamati motor jadul di depannya itu. Motor itu benar-benar masih mulus dan terawat. Zayn juga sangat suka melihat desain motor itu.

"Boleh lihat surat-suratnya, Pak?" tanya Zayn dengan ekspresi serius. Sedangkan pemilik dealer masih memperhatikan keduanya.

"Boleh," sahut pria paruh baya itu menunjukkan semua surat-surat motor itu pada Zayn, walaupun sebenarnya pria itu tidak yakin kalau Zayn akan membeli motornya.

"Baik. Deal! Saya akan membeli motor bapak sesuai harga pasaran. Berapa nomor rekening bapak? Saya akan mentransfer uang pembeliannya sekarang," ucap Zayn seraya mengeluarkan handphonenya dari saku celananya.

"Ka..kamu benar-benar punya uang untuk membeli motor bapak?" tanya pria paruh baya itu dengan tatapan tidak percaya sekaligus penuh harap, bahwa Zayn benar-benar memiliki uang untuk membeli motornya.

"Kalau saya sudah mentransfer uangnya, bapak akan percaya, 'kan?" tanya Zayn serius.

Tanpa berpikir panjang lagi, pria paruh baya itu menyebutkan nomor rekeningnya. Namun pria paruh baya itu terkejut saat membuka aplikasi banking di handphonenya. Mata pria paruh baya itu membulat ketika melihat nominal uang yang ditransfer oleh Zayn.

"Ini...kamu salah kirim," ucap pria paruh baya itu menatap layar handphonenya dan Zayn bergantian.

"Tidak, saya sudah bilang akan membeli motor bapak sesuai harga pasaran. Dengan uang itu, bapak bisa membayar biaya rumah sakit anak bapak dan membeli motor second untuk alat transportasi," ucap Zayn tersenyum ramah.

"Terimakasih, nak. Terimakasih! Semoga kamu selalu bahagia," ucap pria paruh baya itu tulus, memeluk Zayn. Tanpa terasa pria paruh baya itu menitikkan air matanya karena bahagia.

Motor yang ditawar pemilik dealer sepuluh juta itu di beli Zayn dengan harga dua puluh lima juta. Karena Zayn melihat motor itu memang masih bagus, surat menyurat lengkap dan harga pasaran tertinggi memang dua puluh lima juta. Uang segitu sangat berarti bagi pria paruh baya itu, tapi cuma uang recehan bagi keluarga Zayn.

Sebelumnya Zayn sempat melihat pria paruh baya itu keluar dari rumah sakit dan sempat melihat pria itu di dua dealer yang dikunjunginya. Karena itu Zayn percaya kalau pria paruh baya itu memang benar-benar sedang butuh uang untuk biayai rumah sakit.

Sebuah bantuan akan sangat berarti bagi orang yang benar-benar membutuhkan, bukan?

"Berapa bocah itu membeli motor jadul itu? Kenapa pria itu sangat senang dan bocah itu bilang pria itu bisa membeli motor second? Huhh.. aku jadi nggak dapat motor bagus gara-gara bocah ingusan itu," gerutu pemilik dealer itu terlihat kesal. Angan-angannya untuk mendapatkan motor murah kandas sudah.

"Nggak nyangka, aku dapat motor antik untuk alat transportasi," gumam Zayn dalam hati merasa senang.

Sambil menyelam minum air. Itulah yang dilakukan Zayn saat ini. Mendapatkan alat transportasi sekaligus bisa membantu orang lain. Pemuda itu mengendarai motornya menuju toko yang menjual helm. Setelah membeli helm, dengan hati riang Zayn mengendarai motornya pulang ke kontrakan kecilnya.

Sebuah mobil pick up sudah ada di depan kontrakannya saat Zayn pulang. Dua orang pria bertubuh kekar yang duduk di teras rumah kontrakan Zayn pun segera bangkit dan menghampiri Zayn yang baru saja melepaskan helm dan turun dari motornya.

"Tuan muda, kami sudah memperbaiki rumah, membawa barang-barang yang Tuan muda minta dan menyusunnya di dalam rumah," ucap salah seorang pria itu sopan. Dua pria itu adalah anak buah ayahnya Zayn.

"Terimakasih, Paman. Ayo, masuk dulu!" ajak Zayn ramah.

"Terimakasih, Tuan muda. Kami akan langsung pulang saja," sahut pria tadi.

"Oh, begitu. Kalau begitu, terimakasih banyak, ya, Paman," ucap Zayn tulus.

"Sama-sama Tuan muda. Ini sudah menjadi tugas kami," ucap pria itu tersenyum tipis pada Zayn.

Akhirnya dua orang itupun pamit pulang. Zayn memberikan uang pada keduanya sebagai ucapan terimakasih. Awalnya kedua orang itu menolak, karena semua yang mereka lakukan memang tugas mereka. Namun Zayn memaksa. .

"Tuan muda itu orangnya sangat baik dan dermawan," ucap salah seorang anak buah Rayyan itu ketika mulai melajukan mobilnya.

"Iya. Tuan muda ramah dan murah senyum. Nggak seperti Tuan Rayyan yang datar," sahut temannya.

"Iya, sih. Tapi, Tuan Rayyan juga baik. Cuma wajahnya saja yang dingin dan datar,"

"Iya. Kita beruntung bisa bekerja dengan Tuan Rayyan. Beliau dan keluarganya tidak pernah memandang rendah pada orang lain,"

Kedua pria itu tersenyum penuh rasa syukur. Melakukan pekerjaan mereka sepenuh hati karena merasa senang.

Sedangkan Zayn, sepeninggal anak buah ayahnya tadi langsung memasukkan motornya ke dalam rumah. Zayn melihat sofa yang terlihat sederhana tapi elegan sudah berada di ruang tamunya. Meja makan minimalis di dapur dan ranjang nomor tiga dengan busa yang empuk sudah berada di kamarnya. Rak buku yang lengkap dengan buku yang sudah tersusun rapi juga sudah berada di kamar itu.

Setelah membayar rumah itu, Zayn tidak tidur di rumah kontrakannya itu, tapi tidur di hotel. Karena Zayn langsung meminta anak buah ayahnya untuk memperbaiki bagian dalam rumah itu. Jadi, meskipun rumah itu sederhana, tapi sudah nyaman untuk ditinggali.

*

Buntala nampak sedang mengepel lantai rumahnya. Ya, pria paruh baya yang masih tampan dan terlihat lebih muda dari usianya itu memang rajin membersihkan rumah. Walaupun dia galak, tapi pria itu orang yang rajin mengurus kebun bunga dan juga rumahnya. Semua area di rumahnya luar, dalam bersih dan rapi.

Buntala memang menanami sekeliling rumahnya dengan berbagai macam bunga. Selain toko sembako dan juga istrinya yang berjualan gado-gado, bunga-bunga yang di tanam Buntala itu juga untuk menambah penghasilan keluarga mereka.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ibu-ibu yang berlangganan gado-gado Bu Nawang pun mulai berdatangan. Sedangkan Buntala nampak sedang menyusun barang-barang yang baru saja diantarkan sales di toko sembakonya. Toko sembako itu ada di sebelah tempat istrinya berjualan gado-gado.

"Saya persen dua bungkus, Bu," ucap seorang wanita paruh baya yang baru datang.

"Nenek!" panggil anak berusia tiga tahun yang digandeng seorang wanita muda yang merupakan ibunya.

"Cucunya nyusul, tuh, Bu," ucap salah seorang ibu-ibu.

"Eh, cucu nenek mau beli gado-gado juga, ya?" tanya wanita paruh baya yang memakai daster berwarna kuning itu seraya mengangkat tubuh cucunya, lalu menggendongnya.

"Iya," sahut anak berusia tiga tahun yang sudah lancar berbicara itu.

"Cucu nenek tambah berat," ujar wanita itu terkekeh kecil mencium pipi cucunya.

"Minum susu formula, ya?" tanya ibu-ibu yang lainnya.

"Iya, Bu," sahut ibu dari si anak.

"Nenek, nanti malam aku mau menginap di rumah nenek saja," ucap anak laki-laki itu pada neneknya dengan wajah yang berubah cemberut.

"Tentu saja boleh. Tapi, kenapa mukanya jadi cemberut gitu?" tanya sang nenek mencubit gemas pipi cucunya.

"Ayah dan ibu jahat," sahut anak itu masih dengan wajah cemberutnya.

"Jahat kenapa?" tanya sang nenek mengernyitkan keningnya sedikit melirik ibu dari sang anak yang merupakan menantunya. Sedangkan menantunya juga nampak mengernyitkan keningnya, karena mendengar putranya mengatakan dirinya dan suaminya jahat.

"Semalam aku minta susu. Tapi, ayah dan ibu malah main kuda-kudaan," adu anak itu membuat semua ibu-ibu menatap anak itu.

Ibu-ibu yang ada di tempat itu seketika langsung menutup mulut menahan tawa. Sedangkan wajah nenek dan ibu sang anak seketika langsung memerah karena malu.

"Astagaa..anak dan menantu ku benar-benar keterlaluan," gerutu sang nenek dalam hati seraya kembali melirik menantunya.

"Astagaa...anak ini benar-benar membuat aku kehilangan muka," gerutu ibu dari sang anak dalam hati nampak salah tingkah.

Semalam, dirinya dan suaminya sedang panas-panasnya main kuda-kudaan di atas ranjang setelah satu minggu libur karena tamu bulanan. Sialnya, saat detik-detik akan menuju puncak, putra mereka malah terbangun. Namun suaminya tidak mau berhenti karena lagi enak-enaknya dan takut sakit kepala kalau berhenti di tengah jalan. Jadi, mereka menyelesaikan ritual mereka.dulu, baru mengurus anak mereka yang merengek minta susu.

"Eh, ayah sama ibunya main kuda-kudaan pakai baju, nggak?" tanya seorang ibu-ibu berbaju merah yang kepo sekaligus iseng.

"Enggak," sahut sang anak polos membuat sang nenek dan sang ibu semakin malu. Sedangkan ibu-ibu yang lain semakin tak kuasa menahan tawa.

"Siapa yang jadi kudanya?" tanya ibu-ibu berbaju merah itu semakin iseng.

"Ibu yang jadi kudanya. Ibu terus saja memanggil ayah dan ayah bergerak semakin cepat," ucap sang balita yang polos dengan wajah tanpa dosanya.

Jawaban anak balita itu spontan membuat ibu-ibu di tempat itu tidak sanggup lagi menahan tawa. Akhirnya tawa ibu-ibu itu pun pecah. Nawang yang juga tak kuasa menahan tawa sampai berhenti mengulek bumbu gado-gado.

Sebelum putranya kembali mengoceh yang akan membuatnya semakin malu, ibu sang balita bergegas mengambil anaknya dari gendongan sang nenek dan cepat-cepat pergi meninggalkan warung gado-gado itu. Malu semalu malunya, itulah yang dirasakan sang nenek dan sang ibu, karena kepolosan sang balita yang belum mengerti apa-apa.

Sedangkan Buntala hanya menghela napas panjang seraya menggelengkan kepalanya pelan mendengar pembicaraan ibu-ibu itu.

Dari cerita ini, semoga bisa menjadi pembelajaran bagi pasangan suami-isteri, agar lebih berhati-hati saat melakukan ritual di atas ranjang. Kisah ini nyata dari salah satu tentang author.

...🌟...

...Buanglah egoisme dan kebencian. Tumbuhkan solidaritas dan kepedulian. Perbuatan baik akan menuntun ke jalan kemuliaan....

...Anak-anak kurang baik dalam mendengar. Namun, tidak pernah gagal dalam meniru....

...Mereka cenderung mengikuti atau meniru tingkah lakumu, bukan nasihatmu....

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
endang nastusil
bagussss
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Parmi Suji
Lumayan
Nasiati
ceritany seru banget gue suka
Ayu Wulansari
Lumayan
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
༄ⁱᵐ᭄✿ΛLєKƬΉΛ࿐🌴 🍉🔻🔻
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
kayaknya Neil yg dimaksud uncle sama Zayn
Susetiyanti RoroSuli
Semoga haraoan Christy terkabul ,Aamiin
Susetiyanti RoroSuli
Bupati yg gamang dan bimbang gara gara anak tengil he he
Susetiyanti RoroSuli
padahal blm lulus ya khaira sana Zayn
Susetiyanti RoroSuli
Hayoo terkaada apa dng Buntala ya ?
Susetiyanti RoroSuli
o , ternyata Buntala takut juga dng jati diri zayn anak seorang konklomeat erkondang diNegri ini
Susetiyanti RoroSuli
hadeh ada ada aja jelakuan Buntala
Susetiyanti RoroSuli
ada apa lagi ini dng Ari
Susetiyanti RoroSuli
seru banget nich , Oarjinin yg tergila gila sendiri ,cintanya bertepuk sebelah tangan
Susetiyanti RoroSuli
wuah rame ini , aoalagi di desa tersohor banget , bgmn ya pertangggungjawabannya Zayn pada calon mertua dan calon pasangannya ?
Susetiyanti RoroSuli
Jimin jekakuanya ngggak bagus bagus ,mau menusuk dari belakang dia , uh pengecut Jimin, harusnya dia bersyukur sdh diampuni sama Zayn
Susetiyanti RoroSuli
apa mungkin Parjimin ya yg menaruh akar ditengah jln ?
Susetiyanti RoroSuli
Parjimin ,apa lu nggak takut sama p Buntala ?
Susetiyanti RoroSuli
semoga mereka ini tetap bersahabat sampai akhir hayat , langgeng persahabatannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!