Kisah Nyata : Adakalanya cinta itu memang harus dilepas, bukan karena jika bersama akan saling menyakiti, Namun...jika terus bersama, akan ada banyak hati yg tersakiti.
Diangkat dari kisah nyata, Adeeva seorang guru honorer yang di buat jatuh cinta oleh Adrian, seorang pria berprofesi sebagai polisi. Kegigihan Adrian membuat Adeeva luluh dan menerimanya.
Namun masalah demi masalah pun mulai bermunculan. Membuat Adeeva ingin menyerah dan berhenti. Bagaimana cara mereka menyelesaikan permasalahan yang ada? Akankah mereka bisa bersatu atau justru harus saling merelakan?
Temukan jawabannya di novel ini. Yang akan membuatmu masuk ke dalam kisah percintaan yang mengharukan.
Note : Demi menjaga privasi tokoh sebenarnya, semua nama dan lokasi kejadian sudah di rahasiakan.
follo saya di
Fb : Cut elvi anita
Ig : cut_elvi_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LV Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musuh Bebuyutan
Arunika hari ini indah sekali. Udaranya juga sejuk. Tidak terlalu panas, pun tidak terlalu dingin. Hangat seperti secangkir teh buatan ibu ku pagi ini. Ini hari sabtu. Kami biasanya harus bekerja ekstra untuk menyiapkan warung yang pasti akan ramai. Aku yang setengah hari harus mengajar pun, tidak bisa bersantai selepas mengajar di sekolah. Aku harus membantu ayah dan ibu karena kami memang kekurangan karyawan.
Aku memulainya dengan membersihkan meja jus. Menata buah-buahan di rak. Mengatur piring-piring. Termasuk menyapu dan mengepel warung.
HP ku bergetar. Ada pesan di kotak masuk.
"Hai lagi ngapain? " Tulis di pesan itu.
Jangan tanya, siapa yang mengirim pesan. Sudah pasti polisi aneh bernama Adrian.
Aku cuek tidak menghiraukan pesannya. Tidak juga untuk membalasnya. Basa-basi seperti ini biasanya hanya dilakukan oleh anak-anak SMA menurutku. Sekarang bukan lagi waktunya untuk sekedar say hallo dek atau jalan-jalan. Wanita itu harus punya marwah kata ibuku. Dan marwahnya itu adalah dengan tidak menunjukkan rasa gampang untuk menerima. Wanita harus menjadi jinak-jinak merpati. Yang ramah tamah tapi tidak murah.
Tiba-tiba dari jauh tampak rombongan polisi masuk ke warung kami. Mereka sepertinya akan makan siang ini dengan mi Aceh ayahku. Ku lihat mereka dengan seksama. Dan... tiba-tiba aku melihat salah seorang dari mereka seperti sosok yang ku kenal. Benar, itu dia. Bukan.. bukan Adrian, tapi polisi gila dengan motor capcay-nya itu adalah musuh bebuyutanku. Bagaimana tidak? Aku pernah dibuatnya menangis karena ulahnya saat aku masih duduk di bangku SMA. Aku juga pernah beberapa kali berpapasan dengannya dijalan. Dia begitu angkuh dan sombong seperti orang tak berdosa. Ih!
Mereka langsung duduk didekat rak jus dan minuman dingin.
"Makan apa nih kita? " tanya salah seorang dari mereka.
"Aku mi kuah. " kata pria angkuh itu.
"Goreng aja nggak. " saran yang lainnya.
"Minumnya apa nih? " tanya yang lain lagi.
Lalu mereka melihat ke arah meja jus. Aku yang dari tadi bersembunyi mulai menggigit bibir ku. Ya Tuhan, kalau dia sampai melihatku bagaimana? Kami pernah sebegitu hebatnya dalam adu mulut saat itu, sekarang harus Kau pertemukan lagi. Matilah aku!
"Pak, bikinin minuman ya. " katanya pada ayahku.
Tamatlah aku. sebentar lagi, ayah pasti akan memanggilku.
"Deev... Adeeva. Abang-abang ini pesan minuman. " teriak ayahku dari arah depan warung.
Aku lalu berdiri perlahan dan berjalan pelan ke meja mereka. Dan... dia melihatku, tapi seperti orang tidak kenal. Baguslah, mungkin memang dia terkena amnesia.
"Mau pesan apa? " tanyaku
"Sebentar sebentar... kamu yang hari itu di pos lantas kan? " Amnesia laki-laki ini ternyata pulih seketika. Aku tersentak kaget. Ya Allah, selamatkan hamba.
"Yang mana ya? " aku pura-pura juga lupa ingatan.
"Yang di pos lantas. Kamu marah-marah sampai ngatain aku polisi gk ada etika kan. " Dia malah menjelaskan kata-kataku saat itu didepan teman-temannya. Teman-temannya tertawa terbahak-bahak. Maluku sudah memuncak. Ini polisi emang beneran gk ada akhlaknya.
"Maaf ya, ini mau pesan minuman atau mau bernostalgia?"
"Ngajar dimana? " tanya nya lagi. Gusti... ini orang lain ditanya lain yang dia jawab.
Aku diam tidak menjawab. Akhirnya mereka mengatakan satu persatu pesanannya. Aku langsung meninggalkan meja mereka. Dalam hati sudah sangat geram. Andai aku tidak cari pelanggan mana mungkin aku biarkan mereka meledekku. Pasti sudah ku jambak.
Saat aku sedang menyiapkan pesanan mereka, Tiba-tiba polisi yang berseteru denganku itu mendendangkan sebuah lagu. Lagu milik rhoma irama. Judulnya melodi.
"Buk guru.... yang ini apa namanya? "
Aku mulai panas dingin. Sabar... sabar Adeeva. mereka pelanggan, harap tenang... bisik hati kecilku
Aku lalu membawakan minuman mereka dan mi pesanan mereka. Tapi, lagi-lagi dia menyanyikan lagu itu.
" Bu guru... yang ini apa namanya? " Spontan langsung ku jawab dengan nada yang sama.
"Pak polisi, ini namanya mi aceh"
Mereka tertawa meledak. Aku lalu berbalik badan meninggalkan mereka. Pergi ke belakang dan sesampainya di dapur aku pun tertawa lebih gilak. Gila gila!
kawen aja truss sama pak Edward udah beress.. gak banyak kali abis episode..