NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir Saja

Deg..

Deg..

seketika Jantung Hanum berdegup kencang mendengar hal tersebut.

"Jadi mereka.." Hanum menggantung ucapan, antara ingin bahagia atau justru bersedih mendengar situasi itu.

Namun yang pasti, saat ini dia sudah mantap melangkah melupakan masa-masa sulitnya dan fokus pada menata masa depannya.

"Hanum, apa kamu baik-baik saja?" tanya Reyhan dengan prihatin, karena melihat perubahan raut wajah Hanum yang sangat drastis sekali. Dan hal ini membuat Reyhan menjadi cemas.

"Heum.. iya, aku baik-baik saja, Rey," sahut nya dengan senyum yang terpaksa.

Sedang dalam hati, berbagai rasa sudah tercampur menjadi satu.

Tak lama, dia beranjak dari duduk dan bersiap untuk melangkah pergi.

"Aku ke toilet sebentar ya.." Tanpa menunggu jawaban, Hanum buru-buru berlari kecil. Meski dia berusaha keras, tetap saja tak bisa menyembunyikan perasaan yang bergejolak. Saat mendengar nama sang suami disebut.

Tapi, sebelum kakinya berhasil melangkah ke ruang toilet perempuan, tiba-tiba saja ada seorang pria menabraknya cukup kuat. Brughh..!

"Auw.." rintih Hanum, seraya memegangi pundaknya yang terasa nyeri akibat benturan.

"Maaf, maaf, saya tak sengaja." sesal si pria sambil menundukkan kepala, tak melihat wajah wanita yang ditabraknya. Sedang Hanum, yang sangat mengenali pemilik suara itu dengan begitu jelas. Seketika langsung melangkah cepat, tak menoleh atau melirik sedikit pun.

"Hei Nona.!" panggil si pria dengan wajah kebingungan, menyaksikan wanita yang entah kenapa sudah kabur terbirit-birit, seolah-olah baru saja melihat hantu.

Sedang Hanum tak menggubris panggilan itu, dia malah semakin kencang melangkahkan kakinya. Lalu keluar menjauhi Cafe yang terlihat kian ramai.

"Bagaimana bisa, dia ada di sini.!" gumam Hanum dengan wajah pucat pasi, cemas tak karuan, dan panik.

"Aku harus segera pergi dari sini, sebelum dia menyadari keberadaanku." kepala Hanum sudah berputar kebingungan, mencari sarana untuk segera melarikan diri. Karena tadi dia datang bersama teman-temannya menggunakan mobil Reyhan.

"Bang, bang ojek!" panggil Hanum pada pria paruh baya yang sedang berteduh di bawah pohon, motor kesayangannya pun siap mengantar penumpang.

"Iya Neng." abang ojek pun segera menghidupkan mesin motor dan meluncur mendekat.

"Mau diantar ke mana Neng?" tanya si abang ojek dengan ramah, sambil mengatur jok belakang agar nyaman.

"Nanti saja saya kasih tahu nya bang, yang penting kita secepatnya menjauh dari sini dulu!" ujar Hanum dengan gugup, dan terburu-buru naik ke atas motor sambil menepuk nepuk pundak abang ojek agar segera melajukan kendaraannya.

"Oke, oke, Baik Neng," si abang ojek pun segera menggenggam gas motor, dan melaju dengan sangat kilat.

Meninggalkan Cafe beserta para sahabat nya yang masih berada di sana.

"Huft.. syukurlah."

***

Di dalam Cafe

Alya, Mayang, dan Reyhan mulai merasa gelisah. Hati mereka merasa cemas karena Hanum masih belum kembali dari toilet.

Mereka saling tatap, lirik, dengan kekhawatiran yang tergambar jelas di wajah mereka.

"Rey, kenapa Hanum lama sekali?" tanya Alya dengan sorot mata yang berkeliling ke sekitar untuk mencari keberadaan temannya.

"Iya benar, ini sudah terlalu lama," sahut Mayang, sambil melihat jam tangannya yang seolah bergerak semakin lambat.

"Ini semua karena ulahmu Mayang! Kenapa si, kamu harus menceritakan tentang Aksa pada Hanum? Kamu tahu, saat ini dia pasti teringat akan luka lamanya," sergah Reyhan, dengan wajahnya yang tampak sebal. Karena dia sangat tahu, sekuat apa pun Hanum melupakan dan menyembunyikan kenangan pahit itu. Pasti akan tetap menghantui ingatannya.

"Tapi Rey, aku kan hanya ing..." Mayang belum sempat menyelesaikan perkataan nya, tapi Alya sigap menyelaknya.

"Sudah, sudah, kenapa kalian jadi bertengkar. Reyhan, lebih baik kamu susul Hanum ke toilet." titah Alya, menengahi dua orang di depan nya agar mengakhiri perdebatan nya.

"Baiklah.." tubuh tegap nan kekar itu, baru saja ingin beranjak dari duduk nya. Tapi mendadak, ada sosok pria yang terlihat berjalan mendekat mengenakan jas mewah nya.

"Mayang, Alya, Reyhan.." sapa nya, saat sudah berdiri tepat di depan tiga sekawan. Wajah nya tampak sedikit terperanjak, melihat kedua karyawan nya sedang bersama Reyhan yang sudah lama menghilang.

Sementara itu, yang di panggil pun tak kalah terkejut. Bahkan membuat mereka jadi gusar dan gelisah, tatapan nya pun penuh kekhawatiran yang menggelayut.

"Pak Ak-sa?" kompak Mayang dan Alya dengan nada gugup, karena Boss besar sekaligus suami sahabat nya ini. Sudah ada di depan mata mereka.

"Kalian sedang apa di sini?" tanya Aksa, dengan begitu santai nya. Tapi hal itu berbanding terbalik dengan Alya dan Mayang, mereka menjadi tegang dan panik sudah berkecamuk di hati mereka masing masing.

"Mungkin inilah alasan Hanum tak berani memunculkan diri nya kembali. Atau, dia belum tahu sama sekali tentang keberadaan suami nya.?" itu lah yang masih menjadi pertanyaan dalam benak tiga orang itu sekarang.

"Heum.. a-nu.. Pak, kebetulan kami baru saja menyelesaikan survei untuk acara rapat tahunan." jawab Mayang dengan terbata-bata, matanya gelisah melirik ke sana kemari. Ia khawatir Hanum tiba-tiba muncul dan menghampiri mereka.

"Iya be-nar itu Pak." timpal Alya

"Oh.. kalau kamu Reyhan?" jawab pria berwajah dingin itu singkat saja, lalu bergantian menatap pria yang tampak acuh.

"Mayang, Alya, aku pergi dulu. Karena masih ada urusan lain." tanpa menjawab apalagi menoleh pada sosok mantan Boss nya, Reyhan bangkit dari duduk dan pergi berlalu dengan wajah tidak ramah nya.

"Oh, iya Rey. Hati-hati di jalan." sahut kedua wanita itu bersamaan.

Sedang Aksa merasa keheranan, dia menyadari sikap Reyhan terhadapnya sangat berubah drastis, padahal dulu saat dia masih menjadi karyawan. Hubungan mereka cukup dekat dan akrab

"Aneh sekali.." gumam Aksa dalam hati, penuh pertanyaan.

"Maaf Pak, kalau begitu kami mohon izin  pamit juga. Karena harus kembali ke kantor." dengan tergesa Alya mengambil tas milik nya, seraya menarik lengan Mayang agar ikut pergi bersamanya.

"Silahkan.." singkat Aksa

Kedua wanita itu pun pergi meninggalkan tempat itu secepat mungkin, dan berusaha menyembunyikan kecemasan di balik tatapan gelisah mereka.

"Al, cepat cari Hanum ke belakang. Biar gua cari di depan Cafe." bisik Mayang perlahan, Alya sergap mengangguk setuju.

Mereka ingin mengetahui keberadaan Hanum secepat mungkin, sebelum si Pak Boss ini menemukan nya.

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!