Berawal dari sebuah hubungan antara Dhikaa dan Sabila Liora yang tidak direstui oleh kakak dari Sabila yang bernama Reyvan Adelio, seorang ketua geng Astro Power. Reyvan tidak merestui hubungan antara dhika dan sabila karena ia merasa bahwa dhika itu lemah dan tidak mampu untuk menjaga adik perempuannya. Namun, siapa sangka jika dhikaa adalah ketua geng Milky way, salah satu geng terbesar dikotanya. Ia diberikan tanggung jawab menjadi ketua geng Milky way untuk mencapai tujuan dari sang kakak yaitu Roby Mahendra. Masalah demi masalah muncul silih berganti yang disebabkan oleh geng Andromeda, sebuah geng yang selalu membuat ulah dan ketuai oleh Hans. Begitu banyak masalah yang terjadi diantara ketiga geng tersebut, hingga sebuah hal yang tidak pernah terbayangkan terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BillaAzahra022, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan
***Jleb....
Darah bercucuran dengan deras akibat tusukan pisau yang cukup dalam. Bahkan beberapa orang terkena percikan darah tersebut.
Dhikaa mematung ditempat, waktu terasa seperti terhenti, tatkala ia melihat darah bercucuran deras dari perut reyvan.
Ya, reyvan datang tepat waktu. Namun, ia tidak bisa menahan serangan dari dirga.
Reyvan berhasil memegang pisau tersebut,akan tetapi ia tidak bisa menahan pisau tersebut agar tidak mengenainya.
Dirga yang sadar bahwa ia salah sasaran pun segera melepaskan genggaman dari pisau yang masih tertancap ditubuh reyvan.
Namun, ia tersenyum miring. Meskipun ia tidak bisa menghabisi dhikaa, setidaknya ia telah menghabisi ketua dari astro power.
Dhikaa langsung beralih kepada reyvan. Reyvan terlihat berusaha melepaskan pisau tersebut dari tubuhnya, hingga ia jatuh terlentang.
"Bang rey" lirih dhikaa.
Dhikaa pun membantu reyvan melepaskan pisau dari perutnya. Begitu banyak darah yang keluar akibat luka tersebut. Dengan cepat dhikaa menutup luka tersebut dengan tangannya untuk menghambat keluarnya darah.
"Cepat panggil ambulan" teriak dhikaa.
Hans terlihat tersenyum dengan keadaan tersebut.
Dhikaa pun langsung memberi aba-aba, dan pihak kepolisan pun bertindak.
Zakky yang menyaksikan kejadian tersebut langsung berjalan menghampiri dhikaa dan mengambil pisau yang penuh dengan darah reyvan.
"Dasar licik kau s*alan" ucap zakky sembari menghampiri dirga.
Dengan cepat zakky menghajar dirga hingga ia tersungkur di tanah. Dengan posisi zakky yang berada di atas dirga, ia dapat mengunci pergerakan dirga.
Zakky menghajar dirga habis-habisan, hingga membuat zakky hilang kendali. Dengan pisau yang masih berlumuran darah zakky pun mengarahkan pisau tersebut hendak menusuk dirga.
Namun, aksinya tersebut digagalkan oleh pihak kepolisian yang menahannya.
"Tenang lah nak" ucap salah satu polisi.
"Lepaskan" berontak zakky.
Vano dan anggota yang lainnya pun menghampiri zakky, mereka mencoba untuk menenangkannya.
"Lepaskan aku sekarang" ucap zakky yang dikuasai oleh emosi.
"Zakky tenanglah, jangan seperti ini" ucap vano.
"Aku ingin menghabisinya saat ini juga" teriak zakky.
"Jangan seperti ini zakky, jika kau begini itu sama saja kita melanggar peraturan untuk tidak membawa atau menggunakan senjata tajam" jelas vano.
Zakky pun perlahan tidak memberontak.
"Ahhggrrt" teriak zakky sembari membuang pisau yang ia pegang ke sembarang arah.
Dirga yang masih tersungkur di tanah pun berusaha bangkit. Namun, zakky kembali menghampirinya hingga ia kembali tersungkur.
Dengan brutalnya zakky menghajar dirga hingga ia babak belur.
Pihak kepolisian pun berusaha untuk memisahkan zakky dari dirga. Dengan bantuan vano dan anggota yang lain, zakky pun akhirnya berhenti menyerang dirga dan pihak kepolisian pun langsung mengamankan Dirga serta anggota yang lain termasuk hans sang ketua Andromeda.
Sementara dhikaa masih menahan luka reyvan yang terus mengeluarkan darah.
"Cepat panggil ambulance, suruh ia secepatnya kemari" teriak dhikaa.
"P-percuma saja" ucap reyvan.
"Bang bertahanlah, ambulance sedang dalam perjalanan kemari" ucap dhikaa.
"Ti-tidak ada artinya, a-aku sudah sa-sangat merindukan i-bu. Se-telah ini a-aku bisa bertemu de-ngannya lagi" ucap reyvan terbata-bata.
"Jangan berkata seperti itu, abang pasti bisa selamat" lirih dhikaa.
"Haha, se-pertinya kematian-ku sama se-seperti ibu. Ia me-ninggal karena kehabisan da-rah" ucap reyvan sembari tersenyum.
"Abang jangan banyak bicara dulu, abang pasti selamat. Ambulance akan tiba sebentar lagi" ucap dhikaa.
"Per-cuma saja dhikaa. Kau ha-hanya akan mengo-tori ambulance-nya s-saja dengan darah-ku haha"ucap reyvan.
"Abang jangan bicara begitu. Pikirkan bagaimana sabila" ucap dhikaa.
"Sabila s-sudah berada di-tangan orang yang t-tepat. A-aku percaya kamu bi-sa menjaga-nya dhikaa. Sabila s-sangat beruntung karena ia b-berada di ta-ngan orang yang te-pat. B-berjanjilah kepada-ku dhikaa, kamu a-akan menjaga-nya" ucap reyvan dengan terbata-bata.
"Aku berjanji akan menjaga sabila dengan baik, sebagaimana abang menjaganya. Maka dari itu abang harus bertahan" ucap dhikaa yang mulai menetaskan air mata.
"A-aku tidak bi-sa bertahan dhikaa. Te-tapi aku bi-sa pergi d-dengan tenang, ka-rena sabila s-sudah berada di ta-ngan orang yang te-pat" ucap reyvan tersenyum.
"Kau te-lah berha-sil mencapai tu-juan d-dari milky way. S-selamat dhikaa. A-ku akan menjadi orang per-tama yang me-ngucap-kannya" ucap reyvan dan perlahan menutup mata.
"Bang, abang harus bertahan" ucap dhikaa, namun tidak ada jawaban dari reyvan.
Ya, reyvan sudah pergi menyusul sang ibu.
Dhikaa menundukan kepala, pikirannya pun seperti kembali mengingat kebersamaannya bersama reyvan selama ini.
Semua anggota milky way dan astro power tidak dapat menahan air mata yang lolos begitu saja.
•••
Kabar tentang reyvan telah tersebar sampai ke beberapa teman dan kerabat. Begitu juga sabila dan naila.
Setelah mendengar kabar tentang reyvan, sabila tidak berhenti menangis dan berteriak. Terlihat dari kedua matanya yang sembab akibat terlalu lama menangis.
"Abang pasti lagi becanda, abang ga mungkin tinggalin bila" teriak sabila.
"Sabila ikhlasin abang ya, sabila harus kuat" ucap naila sembari memeluk sabila dan menguatkannya meskipun ia sebenarnya rapuh.
"Abang bilang bakal selalu jagain bila, ga mungkin abang pergi kak" ucap sabila yang terisak dalam tangis.
Naila pun mempererat pelukannya kepada sabila, ia paham apa yang sabila rasakan saat ini.
"Secepat ini kah kamu pergi van" batin naila, ia pun kembali mengingat senyuman reyvan pagi tadi. Senyuman yang ternyata adalah senyuman yang terakhir kalinya ia lihat.
Dalam keadaan ini, ayah dari reyvan dan sabila tidak juga pulang. Sudah berkali-kali sabila menelpon atau mengirimkan pesan. Namun, percuma tidak ada satu pun panggilan yang terjawab atau pesan yang terbalas.
Pemakaman reyvan segera di langsungkan dan dihadiri oleh semua anggota milky way dan astro power, serta teman dan kerabat terdekat.
Dengan mata yang masih sembab sabila tidak lagi berteriak dan menangis. Namun, ia selalu menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
Sabila dituntun dan selalu ditemani oleh naila.
Satu persatu orang telah pulang meninggalkan pemakaman. Dan kini hanya tersisa dhikaa, sabila, zakky, vano, naila dan beberapa anggota lainnya.
Sabila menatap makam sang kakak yang berada tepat disamping makam sang ibu dengan tatapan kosong.
Kemudian, sabila pun melepaskan tangan naila yang sedari tadi selalu memegangnya, lalu berbalik badan meninggalkan makam, masih dengan tatapan kosong.
"Sabila?" Lirih naila saat sabila meninggalkannya.
Dhika yang melihat sabila pergi pun, ingin mencoba menghiburnya.
"Biar aku yang nyusul sabila" ucap dhikaa kepada naila dan segera menyusul sabila.
"Sabila" panggil dhikaa sembari menghampiri sabila.
Sabila tidak menyahut sama sekali, ia masih berjalan gontai dengan tatapan kosong lurus ke depan.
"Bila" panggil dhikaa lagi sembari memegang lengan sabila dan membuat langkahnya terhenti, namun tatapannya masih kosong.
"Cuma abang rey satu-satunya keluarga yang bila punya. Setelah ini, tidak ada seseorang yang akan menyambut bila dirumah. Dan tidak ada lagi seseorang yang selalu bila nanti kepulangannya" ucap sabila.
Sabila pun menoleh kearah dhikaa, terlihat dengan jelas luka yang begitu dalam dari sorot mata sabila.
"Pertama ayah, kedua ibu, dan sekarang abang. Tinggal aku sendiri, aku tidak mempunyai siapapun lagi sekarang" ucap sabila sembari melepaskan tangan dhikaa dan kembali berjalan.
"Kamu ga sendiri bila, masih ada kaa disini. Masih banyak orang yang sayang sama bila. Bila ga sendirian" ucap dhikaa.
Namun, tidak ada jawaban dari sabila. Ia terus berjalan dengan tatapan kosongnya.
•••
Usai mengantar sabila pulang, dhikaa dan anggota lainnya kembali ke markas.
Dari informasi yang mereka dapat, hans dan para anggotanya sudah mendapatkan hukuman yang sepadan.
Namun, tak lama kemudian terdengar suara motor yang ramai.
Dhikaa dan anggota yang berada di dalam markas pun langsung keluar.
Terlihat anggota Andromeda yang datang beramai-ramai.
Mereka adalah anggota yang bergabung dengan andromeda karena diancam oleh hans. Bukan karena keinginan mereka sendiri.
"Ada apa kalian kesini beramai-ramai" ucap dhikaa.
"Kami dari anggota Andromeda yang tersisa, kami sebenarnya bergabung dengan andromeda bukan karena keinginan kami sendiri, melainkan karena ancaman dari hans dan juga karena takut dengan perlakuan hans" ucap salah satu dari mereka.
"Kami telah membubarkan Andromeda, dan kami ingin berdamai dengan milky way" sambungnya.
Dhikaa tersenyum tipis, akhirnya tujuan dari milky way telah tercapai.
Para anggota milky way dan astro power serta mantan anggota Andromeda yang berada disana pun berbincang satu sama lain
"Apa yang akan kita lakukan setelah ini tuan muda" ucap vano kepada dhikaa.
"Hari ini, milky way akan dibubarkan, kedudukan kita sekarang semuanya setara, dan jangan panggil aku tuan muda. Namaku dhikaa" ucap dhikaa dengan tegas.
Semua orang hang berada disana pun langsung beralih menatap dhikaa.
"Milky way terbentuk untuk melindungi orang orang dari Andromeda, sekarang Andromeda telah resmi dibubarkan dan para petinggi mereka juga telah mendapatkan hukuman yang sepadan. Maka dari itu tujuan dari milky way telah terwujud. Terimakasih untuk semuanya yang telah berjuang bersama, aku bangga kepada kalian semua" ucap dhikaa.
"Kami juga beruntung memiliki ketua seperti mu dhikaa" ucap vano.
"Ya, kamu adalah ketua sekaligus teman yang sangat aku banggakan" ucap zakky sembari merangkul dhikaa.
Dhikaa tersenyum tipis.
"Bang rey, bang roby, aku telah mewujudkan tujuan yang selama ini kalian impikan" batin dhikaa.
Satu persatu anggota telah pulang meninggalkan markas, dan hanya menyisakan beberapa orang termasuk dhikaa, vano, dan zakky.
Tak lama kemudian terdengar suara nontifikasi dari handphone milik dhikaa. Dan saat di cek ternyata pesan masuk dari sabila.
[Aku mau ketemu kamu besok ditempat kita biasa ketemu]
BERSAMBUNG***...
