Cinta Rahayu ( Saat Diam Menjadi Sebuah Pilihan )

Saat kita mendapatkan sesuatu dengan cara yang salah makan semua itu tak akan pernah bisa bertahan lama, begitu juga yang terjadi pada Winda dan Dewa.

" ibu sudah dengar apa yang dokter katakan ?"

" kemungkinan Winda untuk hamil sangat lah kecil " ucap Dewa yang mungkin terdengar kasar tapi itu lah kenyataan nya.

" tapi semua itu masih bisa di usahakan Wa "

" mungkin saja kan dokter salah mendiagnosa dan sebenarnya aku baik baik saja " ucap Winda yang masih tak percaya dengan apa yang baru saja iya dengar.

" penyumbatan di tuba falopi ditambah ada miom di rahim mu apa itu masih belum membuat kamu sadar jika kamu terlalu sombong sebagai wanita ?" tanya Dewa yang masih ingat dengan jelas kesombongan yang winda ucapkan di hadapan Rahayu dan juga ibunya.

" semua itu masih bisa di obati Wa " ucap winda yang untuk pertama kalinya meneteskan air mata atas apa yang terjadi pada dirinya dan juga kesombongannya.

" maaf tapi aku ingin bisa memperbaiki hubungan ku dengan Rahayu yang jelas jelas sedang mengandung anak ku " ucap Dewa tak berperasaan.

Winda menatap dengan sinis saat mendengar apa yang Dewa katakan yang terlihat tak memikirkan perasaannya sama sekali.

" apa kamu pikir, Rahayu akan mau kembali pada laki laki yang bahkan tak memiliki pendirian seperti mu ?" tanya Winda yang merasa kini sudah benar benar kehilangan semuanya.

Bu Mirna yang sejak tadi hanya mendengarkan perdebatan antara Dewa dan Winda hanya akhirnya angkat bicara.

" terserah Rahayu mau kembali atau tidak dengan Dewa tapi yang pasti Rahayu membawa garis keturunan ku dan Dewa berhak atas anak yang Rahayu kandung " ucap Bu Mirna yang malah mendukung Dewa yang ingin kembali pada Rahayu.

" kalian berdua hanya dua manusia egois yang hanya mementingkan diri sendiri dan kebahagiaan nya sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain " ucap Winda yang bahkan tak bercermin diri saat mengatakan itu semua.

" apa salahnya jika kami memikirkan kebahagiaan kami ? toh kamu sudah jelas jelas tak akan bisa memberikan Dewa keturunan jadi untuk apa Dewa mempertahankan kamu ?" ucap Bu Mirna yang sudah terlihat wajah aslinya di hadapan winda.

" hahahaha..." entah apa yang winda tertawakan, entah itu dirinya sendiri atau Bu mirna dan Dewa tapi Winda terus saja tertawa meski di sudut matanya mengalir air mata kesedihan dengan apa yang terjadi padanya.

" baiklah, aku menyerah " ucap Winda setelah bisa menguasai hati dan pikirannya.

" kamu boleh menceraikan ku dan aku akan menerima apapun yang kamu putuskan " ucap Winda yang sudah tak ingin mempertahankan Dewa yang memang tak akan pernah bisa menjadi miliknya.

" tapi ingat satu hal, aku yakin jika Rahayu tak akan pernah mau kembali padamu "

" dan yang harus kamu ingat jika kamu pernah tak mengakui anak yang Rahayu kandung itu anakmu "

" jadi mana mungkin Rahayu akan dengan mudah membiarkan kamu bertemu dengan anaknya nanti "

Belum selesai Winda mengatakan apa yang ada dalam hatinya, Bu Mirna sudah mengusirnya dari rumah Dewa.

" pergi kamu dari sini !!!

" setidaknya Rahayu jauh lebih baik dari kamu yang hanya wanita cacat yang tak akan pernah bisa memberikan suami kamu keturunan " ucap Bu Mirna semakin kasar dan tak tersaring setiap ucapannya.

Tak ingin mendengar lebih banyak lagi hinaan dan cacian yang akan keluar dari mulut Bu Mirna yang pada awalnya begitu manis tapi saat kenyataan sudah terkuak seolah Bu Mirna menampakkan wajah aslinya sebagai ibu mertua yang jahat.

Sedangkan Dewa kini sudah bersiap pergi tanpa memperdulikan Winda yang saat ini baru saja memasuki kamarnya.

" kamu mau kemana Wa, ini sudah malam ?" tanya Bu Mirna saat melihat Dewa sudah bersiap pergi meski jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

" Dewa mau bertemu dengan Rahayu " ucap Dewa penuh percaya diri bisa bertemu dengan Rahayu malam ini dan memperbaiki semuanya meski keputusan pengadilan sudah mereka tanda tangani.

" kamu harus bisa membujuk Rahayu dan jika Rahayu menolak kembali padamu buat surat perjanjian untuk pengambil Alihan anaknya setelah anak kalian lahir nanti " ucap Bu Mirna semakin seenaknya dalam mengatakan sesuatu.

Tanpa menjawab apapun Dewa memilih keluar dari rumah berharap Rahayu masuk siang sehingga dirinya bisa datang dan memperbaiki semuanya.

Sedangkan orang yang sedang Bu Mirna dan Dewa harapkan akan meu kembali dan memperbaiki semuanya kini baru saja selesai makan malam yang memang sudah sangat malam karena Abah Ardi sangat memaksa Ikhsan dan semua untuk makan malam meski hanya alakadarnya.

" San, malam ini kita menginap disini kan ?" tanya Saka yang sudah sangat lelah dan juga mengantuk apalagi posisi perutnya yang kenyang membuatnya ingin sekali merebahkan tubuh lelahnya di atas tempat tidur yang empuk tentunya.

" teman Aden bener, Aden nginep aja malam ini, besok pagi Aden baru pulang " ucap Ambu Minah yang tak ingin terjadi sesuatu karena Ikhsan memaksa pulang di malam seperti saat ini.

" bagaimana Yu, apa kamu mengizinkan aku dan Saka untuk menginap di sini ?" tanya Ikhsan yang hanya ingin membuat Rahayu nyaman tinggal di villa miliknya ini dan Rahayu tau jika dirinya tak akan mengambil keputusan tanpa izin dari Rahayu yang mulai malam ini akan menginap disini.

" jangan membuat ku malu dengan meminta izin padahal kamu sendiri pemilik villa ini " ucap Rahayu.

" tapi jika kamu menanyakan pendapatku, lebih baik kamu tidur disini malam ini besok kamu baru kembali ke kota " ucap Rahayu yang tentu saja membuat Ikhsan cukup bahagia mendengar nya.

" oh iya, mulai hari ini aku sudah mengganti nomor ponsel ku dan juga email ku agar mas Dewa tak akan pernah bisa mengganggu ku lagi setelah perpisahan kami tadi " ucap Rahayu yang sengaja menyempatkan diri membeli nomor handphone baru untuk dirinya.

" jadi jangan pernah memberitahu pada siapapun dimana aku tinggalkan juga nomor telepon ku, apalagi jika itu mas Dewa " jelas Rahayu yang kini sudah menghubungi Ikhsan dengan nomor baru miliknya.

" aku tau, tapi kamu juga harus janji jangan melakukan hal berat yang mungkin akan membahayakan janin yang saat ini ada dalam kandungan mu " ucap Ikhsan yang mulai saat ini tak bisa sepenuhnya menjaga Rahayu dan anak yang ada dalam kandungan nya.

" iya " jawab Rahayu singkat hingga kedua nya pun sama sama diam seolah kehabisan kata kata untuk di bicarakan.

Berbeda dengan Dewa yang baru saja sampai di depan cafe yang baru saja tutup tapi tak menyurutkan niatnya untuk bisa berbicara dengan Rahayu malam ini juga.

" mas yakin kita akan bisa memperbaiki semuanya dan persidangan itu tak ada artinya untuk kita "

✍️✍️✍️ Bagaimana reaksi Dewa saat tau Rahayu dan Linda sudah tak bekerja lagi di cafe yang baru saja iya datangi ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘