NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Drama pagi hari

Nafas Zahira masih terengah-engah begitu sampai di pintu depan kelasnya. Lalu matanya beralih melihat ke depan kelas, ternyata sudah ada seorang laki-laki tampan dengan penampilan rapi sedang berdiri di depan kelas. Pastinya dia adalah seorang dosen yang mengisi jam pelajaran pertama di kelasnya.

Lalu laki-laki itu menoleh ke arah pintu dengan tatapan dingin. Seakan dia tidak senang melihat ada mahasiswa yang kesiangan. Apalagi di hari pertama belajar. Sungguh kesan yang buruk. Tatapannya yang tajam seakan mau menguliti Zahira hidup-hidup di depan para mahasiswa.

"Ya ampun... giman ini? Gue pasti kena hukuman. Apalagi tatapan horor nya bikin jantung gue mau copot"

Gumam Zahira dalam hati.

Ini gara-gara Zahira berdebat dengan laki-laki asing. Dan juga karena motornya yang mendadak mogok. Akhirnya dia telat masuk ke kelas karena tadi harus menyerahkan kunci pada satpam untuk dibawa ke bengkel.

Setelah menyerahkan kunci motornya Zahira langsung mencari kelasnya dengan setengah berlari. Bahkan gamisnya sempat terinjak oleh kakinya sendiri gara-gara kurang hati-hati saat berlari.

Dan nyatanya meski dia sudah buru-buru pun tetap saja kesiangan.

Tatapan dingin yang mengunci menusuk mata Zahira begitu dia melangkahkan kaki untuk masuk kelas. Untungnya Zahira memakai cadar sehingga wajahnya yang malu tidak kelihatan oleh banyak orang.

"Sayang... wajah tampan tapi horor. Ini cocok deh buat peran antagonis di drakor yang biasa emak-emak tonton."

Ucap Zahira sambil mencuri pandang ke arah dosennya yang masih menatapnya dingin.

Dengan langkah ragu Zahira mendekati dosen yang masih tidak berubah melihatnya.

"Assalamu'alaikum. Ma.. maf pak. Saya kesiangan." Ucap Zahira sambil menghampiri dosennya. Tak lupa Zahira sedikit membungkukkan badannya dan meminta maaf atas keterlambatannya masuk ke dalam kelas.

Orang yang diberi salam, hanya menggerakkan bibir nya tanpa terdengar suaranya. Diam-diam dia pun menjawab salamnya Zahira. Meski tidak senang, dia tahu kewajibannya harus menjawab salam.

Semua pandangan tertuju pada Zahira dan dosen yang sedang berdiri di depan mereka. Mereka sedang menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Suasana tegang sedang menyelimuti kelas.

"Drama pagi hari yang cukup menghibur"

Ucap Reymon dalam hati.

Wajah jahil Reymon terlihat tersenyum senang melihat Zahira dan kakaknya akan memainkan dramanya di pagi hari. Sungguh menjadi pemandangan yang menarik buatnya. Tanpa ada yang tahu bahwa Reymon merekam semua kejadian dalam handphonenya.

Aura dingin juga ketegangan menyelimuti seisi kelas. Pasalnya dosen itu baru saja menerapkan tata tertib kalau mengikuti mata kuliah dirinya. Salah satunya tidak boleh kesiangan.

Bibirnya yang tipis yang semu kemerahan itu lantas bergerak mengomentari anak didiknya yang sedang tertunduk.

"Kalau kamu belum siap jadi mahasiswa, sebaiknya pakai lagi seragam abu-abu!" Ucap Arsel yang terdengar sinis itu pada Zahira. Menurutnya Zahira belum cukup siap untuk menjadi mahasiswa makanya dia menyuruhnya kembali ke bangku SMA, disebabkan ketidakdisiplinan Zahira di awal belajarnya menjadi mahasiswa.

Ya ampun... gue disuruh balik lagi ke abu-abu. Mana bisa pak? Ijazah gue udah kelar mister...

Diam-diam Zahira mengumpat kesal dalam hati. Kenapa di hari pertamanya menjadi mahasiswa, dia harus dipermalukan seperti ini. Itu sungguh menyebalkan.

Zahira masih berdiri mematung tanpa berani mengangkat wajahnya. Dia sedang berpikir apa dosennya itu akan mendengarkan alasannya? Tapi apa salahnya kalau dia mencoba.

"Maaf Pak.. lain kali saya tidak akan kesiangan. Tadi motor saya mogok." Zahira memberitahu alasan kenapa dia sampai kesiangan. Meski dadanya berdegub kencang tapi Zahira memberanikan diri untuk bicara pada Arsel selaku dosennya.

Sunyi tidak ada jawaban. Dosen yang di depannya tak merespon apa yang dikatakan Zahira. Dia sengaja mendiamkan beberapa waktu tanpa jawaban yang pasti.

"Aku harus tegas. Kalau tidak, kejadian ini akan diulang dan terulang."

Ucap Arsel ingin membiarkan Zahira untuk berdiri sepanjang mata kuliahnya berlangsung. Hukuman yang cocok buat anak abu-abu memang. Disetrap di depan kelas jika kesiangan. Itu yang dilakukan Arsel sekarang pada Zahira.

"Dia denger gak sih gue ngomong? Apa budeg? Aku rasa tadi ngomongnya gak pelan-pelan banget."

Zahira mendumel.

Karena tidak mendapatkan jawaban Zahira berinisiatif untuk duduk di bangku para mahasiswa tanpa merasa bersalah. Baru beberapa langkah Zahira meninggalkan dosennya, suara sinis terdengar kembali. Dan kali ini dia ingin menghentikannya.

"Hei.. kamu, mau kemana? Berdiri disini!" Ucap sang dosen melarang Zahira untuk duduk.

Zahira pun yang mendengar dosennya memanggil memutar tumitnya. Diam sejenak lalu demi perang tidak pecah, Zahira kembali menghampiri dosennya.

Enak banget tuh anak maen nyelonong duduk. Benar-benar gak sopan. Berani juga nyalinya.

Ucap Arsel merasa kesal sekali pada Zahira yang berani melawan.

"Maaf Pak.. " Zahira menganggukkan kepalanya pura-pura patuh. Padahal dadanya bergejolak ingin memberontak.Tadinya dia ingin menolak, tapi apa daya dia harus menahan diri untuk memberontak agar dosen tadi bisa memaafkannya.

Arsel melanjutkan mengajar materi kuliahnya dengan tidak menghiraukan Zahira yang terus berdiri di depan kelas.

Beberapa orang sempat berbisik-bisik karena merasa kasihan pada Zahira yang dihukum seperti itu. Tapi deheman Arsel langsung menghentikan aksi bisik-bisik itu. Semuanya tidak ada yang berani protes karena takut jika ke depannya berimbas pada nilai mata kuliahnya masing-masing.Terpaksa mereka jadi penonton setia adegan drama di depan kelas.

Semuanya jadi tidak ada yang berani macam-macam. Mereka memilih mencari. aman kalau tidak ingin mendapatkan hukuman dari dosennya yang super cool dan killer itu.

"Ya ampun... dia benar-benar dendaman gitu? Sampe-sampe gue pegal begini dia gak ada rasa belas kasihannya.

Zahira mendumel sambil melirik ke arah Arsel yang sedang menerangkan mata kuliah. Sesekali dia menggerakkan kakinya yang semakin pegal karena berdiri terlalu lama.

Diam-diam dengan ujung kelopak matanya, Arsel memperhatikan Zahira. Dia tahu Zahira sudah mulai pegal.

"Kamu... coba terangin kembali apa yang barusan saya terangkan! Jika kamu bisa menerangkan dengan baik, kamu boleh duduk." Ucap.Arsel memberi kesempatan pada Zahira untuk mengakhiri hukumannya.

"Apa?"

Zahira melongo mendengar dosennya menyuruhnya untuk mengulangi apa yang barusan dia ajarkan di depan kelas

"Kenapa? Tidak berani? Atau.. selama kamu berdiri kamu hanya menggerutu tanpa mendengarkan apa yang saya jelaskan?" Ucap Arsel seolah tahu apa yang diucaokan Zahira selama dia mengajar. Dia ingin tahu sejauh mana keberanian anak didiknya itu bisa menangkap pelajaran. Atau.. bisa saja dia hanya fokus pada hukuman yang diberikannya.

"Waduh... tamat riwayat gue!

Zahira tidak bisa mundur dari tantangan yang diberikan dosennya itu. Mau tidak mau dia harus maju menerima tantangan itu. Kalau tidak? Bisa jadi gelar mahasiswa segera tamat sebelum lima tahun. Bahkan sebelum menghadapi ujian dia harus angkat kaki dari kampus favorit sejagad 02.

"Wah.. tambah seru aja nih!"

Lagi-lagi Reymon tersenyum jahil melihat orang yang di depannya tidak berkutik

"Iya pak, saya akan mencobanya." Zahira angkat bicara mencoba menyanggupi tantangan dosen killer dan coolernya itu. DIa yakin telinga dan kepintarannya masih tajam setajam silet. Meski Zahira suka badung sewaktu abu-abu, tapi dia bukan anak bodoh yang tidak bisa memecahkan pelajaran.

"Ehem.. ehem.. " Zahira berdehem mencoba menetralkan kekakuan lidahnya. Dia sedang mengumpulkan keberaniannya untuk tetap percaya diri meski sudah dihukum seperti itu. Buat Zahira hukuman seperti ini memang bukan kali pertama. Dulu sewaktu abu-abu berdiri di depan tiang bendera pun pernah dia alami. Sampai-sampai harus membersihkan wc sekolah pun kerap kali dia lakukan karena dia tidak kapok mendapatkan hukuman.

Dan akhirnya Zahira pun lancar memutar kembali rekaman otaknya yang sedari tadi sudah mendengarkan dosen killer dan coolernya. Dan tanpa disuruh semua mahasiswa yang berada di dalam kelasnya bertepuk tangan setelah Zahira selesai mengulang kembali pemaparan apa yangbditetangkan Arsel.

Semua penjelasan Zahira malah lebih baik dari dosennya sendiri. Begitu Zahira mengakhiri penjelasannya dengan sebuah kesimpulan yang mudah dimengerti para mahasiswa baru. Mereka semua begitu terkesan. Tak terlihat sedikit pun Zahira ragu ketika kembali mengulang materi yang tadi diajarkan Arsel.

Semua yang diterangkan Zahira membuat takjub Arsel.sendiri sebagai pemberi tantangan.

Untung saja otaknya encer.Kalau tidak, mungkin aku akan menambahkan hukuman.

1
Lady Orlin
kan ka arsel mulai2 ke zahira/Tongue/
Lady Orlin
mau juga donk aku sati mobil Ma😆😆
Lady Orlin
kerenn, semangat kak😁
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!