Kisah Nyata : Adakalanya cinta itu memang harus dilepas, bukan karena jika bersama akan saling menyakiti, Namun...jika terus bersama, akan ada banyak hati yg tersakiti.
Diangkat dari kisah nyata, Adeeva seorang guru honorer yang di buat jatuh cinta oleh Adrian, seorang pria berprofesi sebagai polisi. Kegigihan Adrian membuat Adeeva luluh dan menerimanya.
Namun masalah demi masalah pun mulai bermunculan. Membuat Adeeva ingin menyerah dan berhenti. Bagaimana cara mereka menyelesaikan permasalahan yang ada? Akankah mereka bisa bersatu atau justru harus saling merelakan?
Temukan jawabannya di novel ini. Yang akan membuatmu masuk ke dalam kisah percintaan yang mengharukan.
Note : Demi menjaga privasi tokoh sebenarnya, semua nama dan lokasi kejadian sudah di rahasiakan.
follo saya di
Fb : Cut elvi anita
Ig : cut_elvi_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LV Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpisahan
Hai Arunika, ini adalah bulan Juni. Anak-anak kelas 6 sudah menyelesaikan Ujian Nasional mereka. Waktunya untukku bersiap-siap mengakhiri masa mengajarku di SD ini. Kepala sekolah sudah mengatur untuk membuat acara perpisahan antara murid kelas 6 dan perpisahan denganku. Di tepi laut adalah tempat yang sesuai. Beliau juga menyewa orkes tinggal untuk hiburan. Tak lupa aku juga menyumbangkan sebuah lagu perpisahan untuk para guru dan murid. Ahg, sedih rasanya jika mengingat sebentar lagi aku akan pergi melanjutkan study-ku ke luar pulau ini. Ada banyak sekali kenangan yang akan ku bawa nanti.
Sampai lah kami di acara penutup. Yaitu salam-salaman antara guru dan murid-murid kelas 6. Semua murid histeris saat memelukku. Aku pun tak mampu membendung air mata ku. semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi ya Nak... bisikku dalam hati.
"Ibu... Aku sedih... Kapan ya aku bisa belajar sama ibu lagi? Ibu adalah guru terbaik bagi aku. " Kata salah seorang anak. Dia adalah anak yang paling pintar dikelasnya. Aku pun menatapnya.
"Haikal... sampai kapanpun haikal akan belajar dengan ibu. " Jawabku.
"Cara bagaimana bu? " Tanyanya sambil terisak. Aku tersenyum..
"Caranya, Haikal harus mengingat slalu apa yang ibu sampaikan selama ini. Kejarlah cita-cita mu, sampai cita-cita itu berhenti di kamu. " Kataku mencoba menghiburnya.
"Tapi ibu jangan lupain kami ya buk... " Anak-anak yang lain semua memelukku.
"Nggak akan sayang. Nanti kalau Allah takdirkan kita jumpa lagi, Insha Allah kita pasti bakalan jumpa"
"Iya buk... " Jawab mereka serempak.
Yah, begitulah hidup Arunika. Ada saat bertemu, dan ada saatnya berpisah. Namun percayalah, akan ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita bawa disetiap pertemuan itu.
Aku yang dulu tidak pernah berpikir akan menjadi seorang guru diusia semuda ini. Masih 19 tahun. Dan yang sebenarnya terjadi adalah, aku lah yang murid di sini, bukan mereka. Aku belajar banyak dari mereka, murid-muridku. Arti kesabaran, ketekunan kedisiplinan. Dan banyak hal lain yang tidak bisa diungkapkan dengan kata.
"Buk... ini kado dari kami para guru... " Kepala sekolah memberikan bingkisan kepadaku.
"Wah ibu, kenapa harus repot-repot sih? Bisa mengajar di sekolah ibu aja saya uda bahagia buk. Apa lagi anak-anak, saya pasti merinduka mereka. Merindukan masa-masa ini. " Aku mulai terharu lagi.
"Iya bu, anak-anak juga baru 5 bulan tapi sudah seperti ibu ini guru lama disekolah kita. Mereka nempeeeelll sekali sama ibu. Saya doakan, semoga ibu bisa sekolah tinggi. Meraih cita-cita ibu. Dan kalau ibu uda selesai, ibu boleh ya kembali ke sekolah kita lagi. " Kepala sekolah tersenyum.
"Hehehe insha Allah bu. Sekali lagi terimakasih banyak, ibu uda baiiiikkk sekali pada saya. Ibu nggak pernah beda-bedakan saya dengan guru senior lainnya. Mulai dari jatah seragam, meja guru, apapun sama rata dimata ibu. " Aku membuka kembali kenangan akan sikap kepala sekolah kepadaku selama ini.
"Itu sudah jadi tanggung jawab saya bu sebagai pimpinan. Saya nggak boleh pilih kasih. semua guru itu sama. Honorer atau ASN, mereka sama-sama berjuang untuk mencerdaskan generasi bangsa ini" Kata kepala sekolah
Kami lalu menuju ke meja makanan. Bersiap untuk menyantap hidangan.Kebersamaan kami terasa begitu singkat. Namun kenangannya akan selalu melekat. Bukan begitu Arunika?
kawen aja truss sama pak Edward udah beress.. gak banyak kali abis episode..