Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Selesai makan seluruh anggota keluarga itu kembali duduk di ruang tamu, Aily tidak sabar menunggu kedatangan calon suami Alika karena hanya dirinyalah yang belum tau siapa calon suami kakak tirinya itu. Aily terus bersikap manja pada Rion, sama seperti ketika dirinya sedang berduaan ketika di apartement.
Kakek Van sudah sangat tidak sabar ingin menyudahi adegan romantis antara Aily dan Rion, dirinya merasa tidak enak dengan Alika juga Agatha.
"Rion hentikan!" sentak Kakek Van yang sedari tadi memperhatikan keduanya yang tengah asik dengan dunianya sendiri.
"Kakek Van mengenal kak Rion juga?" tanya Aily karena pria tua itu berani menegur Rion, Aily sebelumnya sudah di kenalkan kepada keluarga Kakek Van saat dirinya baru sampai di rumah Bernard.
"Iya Aily! dia adalah cucu ku dan calon suami Alika, kakak tirimu!" ucap kakek Van dengan penuh penegasan di setiap kata yang keluar dari mulutnya.
Ucapan kakek Van sontak membuat Aily kaget, gadis itu menatap Rion dengan harapan jika yang dia dengar barusan tidak benar. Ada rasa kecewa di hati Aily, namun gadis itu memang sejak awal tidak berniat mengambil hati Rion, yang dia mau hanyalah banih milik Rion.
'Pantas saja kak Rion ada di rumahku. Tapi bukan kah ini lebih baik? tujuanku datang juga karena ingin merusak acara ini,' pikir Aily.
"Kakek aku tidak tau soal acara ini, kalian sudah menipuku untuk datang kesini!" tegas Rion yang merasa tertipu.
"Aily dengarkan tante, tante mau nanya. Apa hubungan kalian berdua?" tanya Meria, sebelum melanjutkan acaranya Meria ingin tau jelas apa hubungan Aily dengan putranya.
"Mam!" Rion menatap tajam Mami nya, dia tidak ingin melanjutkan acara maupun melanjutkan obrolan ini Rion tidak ingin Aily terluka karena dia tau cara berbicara Kakek Van sedikit keras.
Aily hanya terdiam dia berpikir ini adalah kesempatan emas untuknya membalas semua kekesalan nya kepada kakak tiri dan ibu tirinya.
"Aily tolong jawab pertanyaan tante Meria," pinta Agatha karena dirinya juga menunggu jawaban dari anak tirinya itu.
Aily menatap Alika yang sedang menatap nya dengan tajam, dia berharap jika keduanya tidak memiliki hubungan apapun.
Aily tersenyum membuat semua orang yang ada di sana semakin penasaran, Aily tau jika saat ini Ayahnya sedang menahan emosinya sejak dirinya berciuman dengan Rion, bahkan saat di meja makan Ayahnya masih menahan amarah hanya dengan melihat dirinya melanggar tatak rama yang ada di dalam keluarga itu.
Lalu dirinya menatap Rion yang hendak menjawab pertanyaan yang memojokan Aily, namun Aily sengaja lebih cepat menjawab. "Setiap malam kita tidur bersama, apakah itu jawaban yang kalian tunggu?" tanya Aily dengan wajah polosnya.
Aily tidak lupa menjawab sambil tersenyum, dia menatap ke arah Alika yang benar-benar sudah terlihat murka. Aily merasa puas, karena dirinya berhasil merebut apa yang akan menjadi milik kakaknya.
...'Karma itu nyata Bos!!' ucap Aily di dalam hati dengan senyum manis di bibirnya....
Semua orang tercengan mendapat jawaban seberani itu dari Aily, termasuk Rion yang saat ini sudah menutup mulut Aily dengan kedua telapak tanganya. Gila Rion sama sekali tidak pernah seberani itu walaupun dirinya sering melawan kedua orang tuanya dan juga kakek Van.
"Tidak! ini bisa aku jelaska Mam," ucap Rion.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...