Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Bagaimana penampilannya, Tuan?" Tanya sang owner salon kepada Andra.
Andra yang sedang fokus dengan ponselnya, dia mendongakkan kepalanya, pandangannya teralihkan untuk melihat penampilan Sadrina yang sedang berdiri dihadapannya.
Pria itu nampak tertegun ketika melihat penampilan Sadrina yang sangat cantik, ditambah dengan pakaiannya yang mengenakan sebuah gaun yang sangat indah.
Apakah dia tidak salah lihat? Ataukah ada yang tidak beres dengan matanya? Mengapa musuh bebuyutannya itu terlihat sangat cantik?
Andra segera mengalihkan pandangannya ke sembarangan arah, kemudian dia menjawab pertanyaan dari owner salon tersebut, "Hmm... lumayan."
Jika seandainya Andra bilang cantik kepada Sadrina, dia rasa dunia ini akan segera kiamat.
Sadrina hanya menghela nafas mendengar jawaban Andra. Dia sudah terlihat sangat cantik seperti ini malah dibilang lumayan oleh pria itu.
...****************...
"Lumayan? Kenapa tidak jujur saja kalau aku ini sangat terlihat cantik?" Tanya Sadrina kepada Andra yang sedang menyetir mobil.
Andra nampak berusaha untuk fokus menyetir mobil, dia tidak boleh melirik sedikit pun kepada Sadrina. Kemudian dia pura-pura tertawa, "Jangan terlalu percaya diri. Gaunnya memang cantik, hanya saja..."
Sadrina memotong perkataan Andra, "Ya, aku lupa. Cantik menurut kamu itu bodynya harus seksi dan bohay."
"Nah kamu tahu." Andra membenarkan perkataan Sadrina. Pria masih berusaha untuk menghindari kontak mata dengan wanita itu. Dia tidak paham dengan matanya sendiri, mengapa malam ini Sadrina terlihat sangat cantik. Walaupun sebenarnya dia akui bahwa memang sebenarnya Sadrina dari dulu memiliki wajah yang cantik, tapi wanita itu sangat menyebalkan dan jauh dari kriterianya.
Sadrina menghela nafas, dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menikah dengan seorang casanova seperti Andra. Sadrina mengerutkan keningnya ketika memperhatikan jalanan yang mereka lalui, "Memangnya kita mau kemana?"
"Ke rumah ayahku." Jawab Andra dengan nada datar.
Sadrina sangat terkejut mendengarnya, rupanya Andra tidak main-main dengan ucapannya itu. Pria itu benar-benar ingin menikahinya. "Jadi kamu serius dengan ucapanmu itu? Maksudku di dunia ini ada banyak wanita, tapi mengapa harus aku yang ingin kamu nikahi? Kenapa tidak menikah dengan wanita yang sesuai kriteria kamu saja?"
Andra tidak ingin menjawab pertanyaan dari Sadrina, jangan sampai wanita itu tahu bahwa sebenarnya Andra adalah seorang pria impoten. Pasti Sadrina akan meledeknya tujuh hari tujuh malam. "Kamu tidak perlu tahu. Ikuti saja apa yang aku perintahkan!"
Sadrina segera menyebutkan apa saja kekurangannya, berharap Andra membatalkan niatnya untuk menikahinya. "Aku ini tidak bisa memasak dan aku juga tidak mahir beres-beres."
"Aku tidak peduli." Jawab Andra.
Sadrina masih berusaha untuk membuat Andra membatalkan keinginan untuk menikahinya itu. "Aku orangnya cerewet dan susah diatur."
"Aku tidak peduli, Mak Lampir."
Sadrina telah kehilangan akal, dia mencoba untuk mencari kekurangannya lagi. "Aku... aku juga mm... maksudku aku memang cantik, hanya saja bodyku mungil dan dadaku kecil. Jadi..."
Andra menelan saliva mendengar perkataan Sadrina yang mengatakan tentang dadanya. Walaupun ukurannya kecil tapi tetap saja masih terbayang-bayang di dalam pikiran Andra. Sehingga pria itu memotong perkataan Sadrina. "Sudah aku bilang aku tidak peduli. Yang aku butuhkan hanya status, bukan istri beneran."
"Tapi bagaimana dengan ayahmu?" Sadrina sangat tahu bahwa hubungan Tuan Miller dengan ayahnya dulu memang sangat dekat. Tapi dia paham sekelas Tuan Miller pasti menginginkan memiliki menantu yang sepadan dengannya.
Apalagi dia belum siap untuk bertemu dengan Steve. Dia tidak dapat membayangkan seandainya dia telah menjadi adik ipar dari pria itu.
"Itu biar menjadi urusanku, yang penting malam ini kita harus datang kesana. Jangan pernah menolak lamaranku lagi. Kamu harus ingat bahwa kamu sudah aku beli dari mucikari tua itu. Seandainya aku tidak menolong kamu malam itu, mungkin saat ini kamu sedang bekerja di klub malam." Andra berkata dengan penuh penekanan.
Andra sudah yakin dengan keputusannya untuk menjadikan Sadrina istri sementaranya. Walaupun sebenarnya hal tersebut bagaikan mimpi buruk untuknya. Sungguh dia tidak menyangka harus memiliki ide sekonyol ini, tapi hanya Sadrina satu-satunya wanita yang dipastikan tidak akan tertarik kepadanya. Wanita itu pasti tidak akan pernah menutut untuk melakukan malam pertama. Itu artinya rahasianya sebagai pria impoten akan aman.